Disusun Oleh:
Parameswary 100100419
Dearni Anggita Krishmayani Purba 150100001
Wanda Guslin 150100085
Novita Sari Tambunan 150100143
Gideon M. Silalahi 150100145
Raja Rigel Kent Hutajulu 150100148
Pembimbing:
Embriologi saluran pencernaan
• Saluran pencernaan berasal dari foregut,
midgut dan hindgut.
• Foregut akan membentuk faring, sistem
pernafasan bagian bawah, esofagus,
lambung sebagian duodenum, hati dan
sistem bilier serta pankreas.
• Midgut membentuk usus halus, sebagian
duodenum, sekum, appendik, kolon
asenden sampai pertengahan kolon
transversum.
• Hindgut meluas dari midgut hingga ke
membrana kloaka, membrana ini tersusun
dari endoderm kloaka, dan ektoderm dari
protoderm atau analpit.
• Usus terbentuk mulai minggu keempat
disebut sebagai primitif gut.
Anatomi Sistem Pencernaan
Definisi Atresia ani
Atresia ani atau anus imperforata atau malformasi anorektal adalah suatu kelainan kongenital
tanpa anus atau anus tidak sempurna, termasuk didalamnya agenesis ani, agenesis rekti dan
atresia rekti.
Etiologi Atresia ani
• Anus dan rektum berkembang dari embrionik bagian belakang. Ujung ekor dari bagian
belakang berkembang menjadi kloaka yang merupakan bakal genitourinarius dan struktur
anorektal.
• Terjadi atresia ani karena tidak ada kelengkapan migrasi dan perkembangan struktur kolon
antara minggu ke-7 dan ke-10 dalam perkembangan fetal.
Klasifikasi Atresia ani
Klasifikasi fungsional :
a) Tanpa anus
-Kelompok ini terutama melibatkan bayi perempuan dengan fistula recto-vagina atau recto-
fourchette yang relatif besar,dimana fistula ini sering dengan bantuan dilatasi, maka bisa
didapatkan dekompresi usus yang adekuat sementara waktu.
-Kelompok ini tidak ada mekanisme apapun untuk menghasilkan dekompresis pontan kolon,
memerlukan beberapa bentuk intervensi bedah segera.
Klasifikasi berdasarkan letak
a) Kelainan letak rendah
• Rektum mempunyai jalur desenden normal melalui otot puborektalis, terdapat sfingter internal dan eksternal yang
berkembang baik dengan fungsi normal dan tidak terdapat hubungan dengan saluran genitourinarius.
b) Kelainan letak tengah
• Rektum berada pada atau di bawah tingkat otot puborektalis; lesung anal dan sfingter eksternal berada pada posisi
yang normal.
c) Kelainan letak tinggi
• Ujung rektum di atas otot puborektalis dan sfingter internal tidak ada.
• Hal ini biasanya berhubungan dengan fistula genitourinarius-retrouretral (pria) atau rectovagina (perempuan).
• Jarak antara ujung buntu rektum sampai kulit perineum lebih dari 1 cm.
Klasifikasi Wingspread
Jenis kelamin laki-laki Jenis kelamin perempuan
• Golongan I • Golongan I
- Kelainan fistel urin - Kelainan kloaka
- Atresia rectum - Fistel vagina
- Perineum datar - Fistel rektovertibular
- Fistel tidak ada - Atresia rectum
- Fistel tidak ada
• Golongan II
- Kelainan fistel perineum • Golongan II
- Membrane anal -Kelainan fistel perineum
- Stenosis anus -Stenosis anus
- Fistel tidak ada -Fistel tidak ada
Malformasi anorektal pada laki-laki
Malformasi anorektal pada perempuan