Kelompok 4
1. Siti Rois Sayatun ( 201905079 )
2. Sonia Agustina ( 201905080 )
3. Sri Hartini ( 201905081 )
4. Syauqi Afifatul Amiroh ( 201905082 )
5. Syefira Salsabila ( 201905083 )
6. Ulfatun Nadliroh ( 201905084 )
7. Uliya Khoirul Nisa ( 201905085 )
8. Usfa Febriani Rosiana ( 201905086 )
9. Vicky Amma ( 201905087 )
Imunoserum
Imunoserum adalah sediaan mengandung immunoglobulin
khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian.
2. Vial
Vial adalah umumnya wadah dosis ganda dan
memiliki kapasitas atau volume 0,5-100ml. Vial
dapat berupa takaran tunggal atau ganda.
Rute pemberian
1 . Intramuskular
Intramuskular adalah pemberian obat dengan cara
memasukkan obat ke jaringan otot dengan
menggunakan spuit .
2. Intravena
Intravena adalah cara pemberian obat dengan
memasukkan cairan obat langsung kedalam
pembuluh darah vena sehingga obat langsung masuk
kedalam system sirkulasi darah.
Syarat – syarat Imunoserum
pH antara 6,0 sampai 7,0
Protein total tidak lebih dari 17%
Albumin, kecuali dinyatakan lain dalam monografi, jika ditetapkan
secara elektroforesis, imunoserum menunjukkan tidak lebih dari
sesepora protein yang mempunyai mobilitas albumin.
Protein asing, jika ditetapkan dengan uji pengendapan
menggunakan imunoserum khas, hanya mengandung protein galur
hewan yang digunakan.
Fenol, imunoserum yang mengandung fenol sebagai pengawet tidak
lebih dari 0,25%
Toksisitas abnormal, memenuhi syarat
Sterilisasi, memenuhi syarat seperti yang tertera pada uji sterilitas
Protein, lakukan penetapan potensi dengan membandingkan
terhadap baku menggunakan metode seperti yang tertera pada
masing-masing monografi .
Hasil dinyatakan dalam unit per ml.
Evaluasi Imunoserum
1. Uji bebas dari partikel asing
Partikel asing ini biasanya merupakan bahan bergerak yang
tidak larut dan secara tidak sengaja terdapat dalam sediaan
parenteral. Adanya partikel dalam sediaan farmasi steril
merupakan hal yang tidak dikehendaki sehingga harus selalu
diusahakan untuk menghilangkannya.