Anda di halaman 1dari 10

NAMA KELOMPOK :

AISYATUR RODIAH (175310904)


NADYA RAHMI AMANDA (175310854)
SRI REZEKI (175310905)
ULFI RAHMI (175310983)
AKUNTANSI
KEUANGAN DAERAH
Pengertian Akuntansi Keuangan Daerah

Akuntansi Keuangan Daerah adalah proses pengidentifikasian,


pengukuran, pencatatan dan pelaporan transaksi keuangan dari entitas
pemerintah daerah yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka
pengambilan keputusan ekonomi yang diperlukan pihak-pihak eksternal
pemda.
Output dari Akuntansi Keuangan Daerah

Pemberlakuan Akuntansi Keuangan Daerah diatur oleh Peraturan Pemerintah (PP)


Nomor 24 Tahun 2005 mengenai Standar Akuntansi Pemerintah, PP Nomor 58 Tahun
2005 mengenai Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
(Permendagri) nomor 13 Tahun 2006. Output yang akan dipakai oleh pihak-pihak
berkepentingan terkait Akuntansi Keuangan Daerah adalah:
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Laporan Neraca
c. Laporan Arus Kas
d. Laporan Perubahan Ekuitas Dana
e. Catatan atas Laporan Keuangan
Sistem Pencatatan Akuntansi
Keuangan Daerah
1. Single Entry
Single Entry disebut juga sistem tata buku tunggal. Single Entry merupakan
pencatatan transaksi ekonomi dengan satu kali pencatatan.
2. Double Entry
Sistem pencatatan double entry sering disebut juga sistem tata buku berpasangan.
Sistem double entry merupakan pencatatan transaksi ekonomi yang dilakukan dua kali
pencatatan.
3. Triple Entry
Sistem pencatatan triple entry adalah pelaksanaan pencatatan dengan
menggunakan sistem pencatatan double entry ditambah dengan pencatatan pada buku
anggaran.
Siklus Akuntansi Keuangan Daerah

Siklus akuntansi keuangan daerah sejatinya sama dengan siklus akuntansi pada
umumnya. Perbedaannya terdapat di langkah atau alurnya. Pada akuntansi keuangan
daerah, setelah penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian (NSSP) bisa langsung
dibuatkan laporan perhitungan APBD. Namun untuk alasan kemudahan pembuatan
laporan, setelah NSSP dibuat maka akan ditutup oleh jurnal penutup dan akan langsung
dibuatkan laporan arus kas, laporan perubahan modal, dan neraca.
Kemudian, setelah jurnal penutup itu diposting, barulah disusun ketiga laporan
dimaksud. Selain itu, perlu diketahui bahwa siklus tersebut didasari pula dengan konsep
artikulasi.
Dasar Pengakuan

1. Basis Kas
Basis kas menetapkan pengakuan transaksi ekonomi dilakukan apabila transaksi
tersebut menimbulkan perubahan pada kas. Misal transaksi terjadi pada tanggal 5
Januari 2019, diterima bendahara pada tanggal 14 Januari 2019, maka transaksi yang
dicatat adalah pada tanggal 14 Januari 2019.

2. Basis Akrual
Basis akrual adalah dasar akuntansi yang mengakui transasksi dan peristiwa lainnya
pada saat transaksi dan saat peristiwa tersebut terjadi. Contoh transaksi terjadi pada
tanggal 5 Januari 2019, diterima bendahara pada tanggal 14 Januari 2019, namun yang
dicatat adalah transaksi tanggal 5 Januari 2019.
……………….

3. Basis Kas Modifikasian


Basis kas modifikasian merupakan kombinasi dasar dari kas dengan dasar akrual.
Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dicatat pada saat uang diterima atau
dibayar(basis kas). Lalu pada akhir periode dilakukan penyesuaian untuk mengakui
transaksi dalam periode berjalan meskipun penerimaan atau pengeluaran kas tersebut
belum terealisasi (dasar akrual).

4. Basis Akrual Modifikasian


Basis akrual modifikasian mencatat transaksi dengan menggunakan basis kas untuk
transaksi tertentu dan menggunakan basis akrual untuk sebagian transaksi.
SYUKRON..
..
Tiska Aulia Hasbi
1. Apa saja tugas dari pejabat pengelola keuangan daerah ?

Redo
2. Jelaskan apa tujuan dari dilakukannya pengelolaan keuangan daerah?

Dhea Fortuna
3. Basis akrual modifikasian itu seperti apa dan berikan contohnya?

Sandya
4. Daerah mana saja yang sudah menerapkan akuntansi keuangan daerah dan apakah
sudah efektif?

Rike
5. Apa saja bentuk kekuasaan kepala daerah dalam mengatur keuangan daerah?

Anda mungkin juga menyukai