Anda di halaman 1dari 26

ANTIBODI POLIKLONAL DAN PRODUKSI

ANTIBODI POLIKLONAL ANTI PROTEIN


HEMAGLUTININ SUB UNIT PILLI Salmonella
typhi PADA TELUR AYAM

Amellya Octifani
G4C019007
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Sub Bab Pembahasan
01 Pengertian Antibodi Poliklonal
Hewan Coba untuk Produksi Ab
02 Poliklonal

03 Produksi Antibodi Poliklonal Pada


Telur ayam
Isolasi Antibodi Poliklonal pada telur
04
ayam
Implemengtasi Klinis/Peran Ab
05 poliklonal
Antibodi
Bagian pertahanan tubuh yang digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi zat
asing yang masuk ke dalam tubuh. Pada perkembangannya antibodi digunakan
sebagai alat deteksiprotein atau deteksi mikroorganisme di bidang klinis dan
biomedisinal.

Ab Monoklonal

Ab Poliklonal

(Emantoko 2001)
Antibodi Monoklonal You can simply impress your audience and
Antibodi yang diproduksi oleh
add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors,
sel-sel yang berasal dari satu
photos and Text. Get a modern
PowerPoint Presentation that is

klon sel . Kloning dapat


beautifully designed. You can simply
impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.
Klon adalah dilakukan dengan
Easy to change colors, photos and Text.
Get a modern PowerPoint Presentation
segolongan sel yang mengencerkan larutan sel
that is beautifully designed.

berasal dari satu sel sehingga dalam biakan sel


dan identik secara
diperoleh sumur yang
genetik
mengandung satu sel.

Baratawidjaya, 2014
Antibodi Poliklonal You can simply impress your audience and
Antibodi yang diproduksi oleh
add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors,
sel B yang bereaksi dengan
photos and Text. Get a modern
PowerPoint Presentation that is

epitop pada antigen,


beautifully designed. You can simply
impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.

Serum yang banyak Mengandung antibodi yang


Easy to change colors, photos and Text.
Get a modern PowerPoint Presentation

mengandung Produk multiple dan akan bereaksi


that is beautifully designed.

yang berasal dari dengan dengan setiap epitop


banyak Klon Sel B

Baratawidjaya, 2014
PRODUKSI ANTIBODI POLIKLONAL ANTI
PROTEIN HEMAGLUTININ SUB UNIT PILLI
Salmonella typhi PADA TELUR AYAM
Historical Narrative
Nicolle dan Conseil, dua dokter
Prancis, melaporkan keberhasilan
penggunaan serum pemulihan
dalam profilaksis campak
1920
1890

1918 Degkwitz, menerbitkan bahwa


Von Behring menemukan antibodi adalah bagian dari fraksi
bahwa serum kelinci gammaglobulin serum dan dapat
diimunisasi dengan hewan diisolasi. Penemuan ini untuk
percobaan yang dilindungi menggunakan antibodi poliklonal
toksin tetanus terhadap dalam pengaturan klinis
tetanus (Dixit et al. 2020)
Bahan Penelitian
Bakteri Salmonella typhiO dan
Salmonella typhi H yang diisolasi
dari pasien.

Media Brain Heart Infusion/BHI cair


(MERCK) dan media Agar Base (OXOID).

Ayam petelur dari galur ISA umur 22


bulan
Bahan Penelitian yang lain

acrylamide dan bis-acrylamide


(electrophoresis grade), Antibodi anti chicken IgG
(whole molecule

alkalin phospatase
Amonium persulfat, TEMED, APS, Glisin
conjugate

Contents Title Here Triton X

Mercapto Etanol, Bromophenol Blue,


Glycerine, Coomassie Brilliant Blue R-250 Tween-20, Freund adjuvan
incomplete,

TCA, PEG 6000, NaCl K2HPO4 , Poncoeau, KCL, protein size


marker.
Tris, NBT/BCIP .
Metoda Penelitian

1. Kultivasi Bakteri 2. Isolasi protein pilli


(Metoda Ehara, 1986)

SWOT
3. Separasi protein pilli
dengan SDS-PAGE 4. Isolasi protein
(Sodium Dodycyl Sulphate
hemaglutinin
– Polyacrylamid Gel
Electrofareses).
1. Kultivasi Bakteri

Satu koloni bakteri dari media Mac Conkey


diinokulasikan ke dalam 5 ml media BHI cair, di
01 inkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam dengan
40% 80% 60% 50% agitasi

Kultur bakteri digunakan sebagai starter dimasukkan


02 ke dalam 50 ml media BHI cair diinkubasikan pada
suhu 37 C selama 3 jam dengan agitasi

Kultur dimasukkan ke dalam media BHI agar miring


03
(dalam botol pipih), setiap botol 15 ml-20 ml kultur
bakteri, diinkubasi 48 jam suhu 37 C tanpa agitasi

04 Kultur siap dipanen

(Widya, A. dan S. Darmawati, 2000).


2. Isolasi protein pilli (Metoda Ehara, 1986)
Your Picture Here

Kultur bakteri 200 ml dimasukkan ke dalam tabung sentrifus 250 ml, You can simply impress your audience and
add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors,
photos and Text. Get a modern
PowerPoint Presentation that is
ditambah Tricloro Acetid Acid ( TCA ) hingga konsentrasinya 3% (6beautifully
ml designed. You can simply
TCA ke dalam 200ml kultur kuman), inkubasi suhu ruang 10 menitimpress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.
Easy to change colors, photos and Text.
Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.

Kultur bakteri disentrifus 3000 rpm pada suhu 4ºC selama 20 menit
Modern
Portfolio
Supernatan dibuang, pelet diresuspensikan dalam 10 ml PBS pH 7,4.

Presentation
Pilli bakteri kemudian dipotong dari permukaan sel dengan vortex super
mixer selama 5 kali 3 menit pada suhu 4º C
Isolasi protein pilli (Metoda Ehara, 1986)
Your Picture Here

Suspensi bakteri disentrifus 3000 rpm selama 20 menit pada suhu 4º C You can simply impress your audience and
add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors,
photos and Text. Get a modern
PowerPoint Presentation that is
Supernatan adalah protein pili, kemudian ditambahkan 40 % ammoniumbeautifully designed. You can simply
sulfat, dilarutkan pada suhu 4º C sampai larut sempurna impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.
Easy to change colors, photos and Text.
Get a modern PowerPoint Presentation
Supernatan disentrifus 3000 rpm selama 20 menit pada suhu 4º
thatC, setelah
is beautifully designed.
itu pelet diresuspensikan dalam 1 ml PBS pH 7,4

Modern
Menghilangkan ammonium sulfat dari suspensi protein dilakukan dialisa
Portfolio
terhadap PBS 0,5 kali pH 7,4 selama 24 jam, larutan dialisa diganti 2 kali

Presentation
Protein hasil dialisa diukur konsentrasinya dengan Biorat protein assay,
diukur OD pada panjang gelombang 595 nm menggunakan
spektrofotometer

( Bradford, 1970 ).
3. Separasi protein pilli dengan SDS-PAGE

1. Alat Pencetak Gel di siapkan dan dibersihkan dulu


dengan detergen dan alkohol 70%

2. Larutan SDS 12 % 4 ml sebagai gel pemisah,


ditambahkan butanol untuk menutup permukaan larutan,
ditunggu 30-60 menit sampai terjadi polimerisasi
(Sodium Dodycyl
Sulphate – 3. Gel yang telah mengalami polarisasi dipasang pada
Polyacrylamid Gel Biorat mini protein II, kemudian ditambahkan ke
Electrofareses). dalamnya larutan elektroda bufer pH 8,3.

4. sampel ditambah 5x sampel bufer dengan perbandingan


4:1 (v/v) lalu campuran diatas dipanaskan 2 menit dalam
air yang mendidih

5. Kemudian Sampel langsung diletakkan didalam es


Separasi protein pilli dengan SDS-PAGE

6. Sampel dimasukkan ke dalam gel, diberi aliran listrik


dengan tegangan 100 volt - bromo phenol blue keluar dari
bagian bawah gel.

7. Gel diambil, selanjutnya diwarnai dengan 0,1%


Coomassie Brilliant Blue R-250 selama 30-60 menit
hingga pita-pita protein terwarnai
(Sodium Dodycyl
Sulphate – 8. Warna pada gel yang tidak mengandung protein
Polyacrylamid Gel dihilangkan dengan larutan destaining
Electrofareses).

9. Larutan destaining diganti 3-4 kali hingga gel tampak


bersih

10. Menetukan BM protein dengan menghitung Rf nya dan


diplotkan pada grafik logaritmik dari Rf marker protein yang BM
nya telah diketahui
4. Isolasi protein hemaglutinin

Isolasi protein hemaglutinin dilakukan dengan


A elektroelusi

Pita-pita protein yang menyusun pili gel, dipotong


B yang mengandung pita protein yang diinginkan,.

kemudian dimasukkan ke dalam kantong dialisa


C yang telah diproses, ditambah 1000µl elektroda
bufer untuk setiap 15 pita.

D kantong dialisa dijepit, dimasukkan ke dalam


agaroseelektrophorese apparatus yang diberi elektroda
bufer, dengan tegangan 100 volt selama 15 menit atau
sampai semua warna biru dari Coomassie Brilliant Blue
hilang dari gel.
Isolasi protein hemaglutinin

Hasil dari elektroelusi dialisa terhadap elektroda bufer 0,1 kali


selama 24 jam, larutan dialisis diganti 2 kali. Hasil dialisis
kemudian dikering bekukan, setelah kering dilarutkan dalam
PBS. Suspensi protein siap diuji hemaglutininnya
5. Uji Hemaglutinasi

Uji hemaglutinasi eritrosit mencit dilakukan dengan


metode Hanne dan Finkeltein (1982).

Eritrosit memiliki protein hemaglutinin yang berfungsi mengikat


eritrosit dengan eritrosit yang lainnya sehingga terjadi hemaglutinasi.
Uji hemaglutinasi untuk membuktikkan bahwa di dalam kuning telur
terdapat antibodi yang berasal dari protein hemaglutinin .

(Ferdiana et al., 2014)


5. Uji Hemaglutinasi

diinkubasikan pada suhu kamar


selama 1 jam dan diamati terjadinya
Sampel diencerkan berganda hemaglutinasinya Step 4
dengan PBS pada plat
aglutinasi mikro dengan
volume 50µl 0,5 % eritrosit Step 3
mencit dalam PBS.
Step 2
Titer hemaglutinasi ( HA )
ditunjukkan dengan
Step 1 kebalikan angka
pengenceran tertinggi yang
plat aglutinasi mikro masih menunjukkan adanya
digoyang perlahan selama 1 hemaglutinasi
menit
Produksi antibodi poliklonal anti protein hemaglutinin

1. Imunisasi ayam

2. Isolasi
Contents Title
antibodi
poliklonal dari
telur ayam
3. Reaksi
antigen antibodi

Contents Title
Imunisasi ayam
Produksi antibodi poliklonal terhadap protein hemaglutinin dilakukan pada tubuh
ayam sesuai metode Gasman et al,( 1990 )

1. menyuntikkan 50 µl 2. pada hari ke 21


suspensi protein imunisasi diulang dengan
hemaglutinin (50µg) dalam 50µl suspensi protein
PBS secara sub kutan yang hemaglutinin (50µg) dalam
dicampur dengan 50µl PBS yang dicampur
adjuvan Freund inkomplit. dengan 50µl adjuvan
Imunisasi diulang pada hari Freund tidak komplit
ke 12

3. Kemudian telur ayam dikumpulkan sampai dengan hari ke 40 setelah


imunisasi pertama. Setelah itu dari telur ayam dipanen antibodi poliklonal
anti protein hemaglutinin.
2. Isolasi antibodi poliklonal dari telur ayam

Kuning Telur di pisahkan, dicuci dengan Suspensi disentrifus 12.000


aquadest , dihilangkan kulit kuning terlurnya 01 04
rpm selama 10 menit pada
suhu 4º C,

kuning telur disuspensikan dalam Pelet yang mengandng Ig Y


larutan bufer A pH 7,2 (10,0 mM K2 02 05 ( antibodi ) disuspensikan dalam 10
HPO4, 10,0 mM NaCl) ml bufer A( 1:1 ) hingga konsentrasi
akhir PEG adalah 12%.

ditambah larutan 7% PEG 03 Larutan disentrifus 12.000 rpm selama


06
6000 dalam bufer A hingga 10 menit pada suhu 4º C,
konsentrasi akhir 3,5 %.
2. Isolasi antibodi poliklonal dari telur ayam

Pelet selanjutnya disuspensikan dalam 2,5ml Antibodi didialisa kemudian


07
bufer 10
ditentukan konsentrasi protein
dengan metode Bradford
( 1970 )
dilakukan dialisa terhadap bufer A 0,5
kali selama 24 jam, 08

Selanjutnya keberadaan antibodi anti


11 hemaglutinin dideteksi dengan reaksi
antigen antibodi.
Larutan dialisa diganti 2 kali 09 11
Reaksi antigen antibodi

Add Text Add Text

A B

Meneteskan 5 µl antibodi poliklonal yang telah diisolasi dari kuning telur pada objek
glass yang telah tersedia, setelah itu dicampur dengan 5 µl protein hemaglutinin yang
telah diisolasi dari protein pilli dan dihomogenkan, ditunggu 2-3 menit kemudian
diamati hasilnya.
Daftar Pustaka

1. Baratawidjaya, Karnen Garna, Rengganis Iris., 2014. Imunologi Dasar Edisi ke 11. Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta. hal 469-475
2. Sri Darmawati, Modul . ANTIBODI POLIKLONAL DAN PRODUKSI ANTIBODI POLIKLONAL
ANTI PROTEIN HEMAGLUTININ SUB UNIT PILLI Salmonella typhi PADA TELUR AYAM
3. Ferdiana, A. R., Suswati, E., & Sofiana, K. D. (2014). Ferdiana et al., 2014 Perlekatan IgY S
dysenteriae. 2(2), 243–248.
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai