Anda di halaman 1dari 5

IDENTIFIKASI BAKTERI BACILLUS CEREUS

PADA MIE BASAH DI PASAR KEBONPOLO MAGELANG

Putri Rahayu Retno Indah Ekantini, Kusuma Tiara Mega, Pribadi Prasojo
Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Magelang
email : rahayuretno535@gmail.com

ABSTRAK
Mie basah merupakan salah satu bahan pangan favorit masyarakat
Indonesia. Mie basah yang dikonsumsi harus memenuhi syarat keamanan pangan
untuk mencegah dari cemaran biologis. Salah satu pencemaran biologis dapat
diakibatkan oleh bakteri Bacillus cereus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada atau tidaknya bakteri Bacillus cereus pada mie basah di pasar Kebonpolo
Magelang.
Penelitian ini menggunakan 5 sampel mie basah dari pasar Kebonpolo
Magelang yang kemudian diberi nama A, B, C, D, dan E. Pengujian yang digunakan
pada penelitian ini adalah uji kualitatif dengan menggunakan media Mannitol egg
yolk polymyixin (MYP). Uji kualitatif ini dilakukan dengan 3 kelompok perlakuan
yaitu kontrol positif yang menggunakan strain bakteri Bacillus cereus yang
diinokulasi ke media Mannitol egg yolk polymyixin (MYP), kontrol negatif, dan
perlakuan 5 sampel mie basah.
Hasil pengujian dari kelima sampel dengan menggunakan media Mannitol
egg yolk polymyixin (MYP) pada penelitian ini adalah tidak ada pertumbuhan koloni
Bacillus cereus yang ditandai dengan tidak adanya perubahan warna merah muda
dikelilingi daerah keruh pada media Mannitol egg yolk polymyixin (MYP).
Kata kunci : Mie basah, Bacillus cereus, Uji Kualitatif

1
IDENTIFICATION OF BACILLUS CEREUS BACTERIA ON WETS
NOODLE IN KEBONPOLO MARKET MAGELANG

ABSTRACT
Wet noodle is one of the favorite food of Indonesian people. Wet noodles
consumed must meet food safety requirements to prevent from biological. One of the
pollution of the biological can be caused by bacteria Bacillus cereus. This study aims
to determine the presence or absence of Bacillus cereus bacteria in wet noodles in the
Kebonpolo Magelang market.
This research use 5 samples of wet noodles from Kebonpolo Magelang market which
was later given the name A, B, C, D, and E. The test used in this research is
qualitative test using Mannitol egg yolk polymyixin (MYP). This qualitative is done
by 3 treatment which is of the control of the positive use of strain of bacteria Bacillus
cereus the inoculated to the Mannitol egg yolk polymyixin (MYP) media, the control
negative, and the treatment five samples of wet noodles.
The test results of the five samples with the use of Mannitol egg yolk
polymyixin (MYP) media on this research is not there is a growing colony of the
Bacillus cereus is characterized by the absence of changes in the color pink is
surrounded the area difficult to see on the Mannitol egg yolk polymyixin (MYP)
media.
Keywords: Wet noodle, Bacillus cereus, Qualitative Test

PENDAHULUAN dan benda lain yang dapat


mengganggu, merugikan, dan
Mie menurut Standar Industri membahayakan kesehatan manusia.
Indonesia (SII) adalah produk Kontaminasi atau pencemaran biologis
makanan yang dibuat dari tepung pada makanan dapat diakibatkan oleh
gandum atau tepung terigu dengan bakteri salah satunya adalah bakteri
atau tanpa penambahan bahan Bacillus. Bakteri Bacillus merupakan
makanan lain dan bahan tambahan salah satu jenis mikroba patogen yang
makanan yang diizinkan, bentuk khas dapat menyebabkan penyakit dan
mie dan siap dihidangkan setelah intoksikasi pada manusia dan juga
dimasak (Astawan, 1999). Mie yang menyebabkan kerusakan produk.
disukai masyarakat Indonesia dan Bakteri ini terdapat di segala tempat
sering digunakan adalah mie basah. terutam air, tanah dan dapat
mengkontaminasi produk mananan
Keamanan pangan adalah
(Fatmasari, 2015).
kondisi dan upaya yang diperlukan
untuk mencegah pangan dari Bacillus cereus ialah bakteri
kemungkinan cemaran biologis, kimia berbentuk batang yang berspora dan

2
3

bersifat gram positif, selnya berukuran pertumbuhan dan isolasi patogen dari
besar dibandingkan dengan bakteri darah dan bahan lain specimen,
batang lainnya serta tumbuh secara medium dipanaskan sampai mendidih
aerob fakultatif. Bacillus cereus agar tercampur dengan sempurna
merupakan salah satu jenis bakteri selama 1 menit, masukkan ke dalam
yang masuk ke dalam genus Bacillus tabung untuk disterilkan di dalam
yang banyak ditemukan pada mie Autoclave selama 15 menit, pada
basah dan dapat menyebabkan suhu 121o C, tekanan 1-2 atm, tunggu
keracunan pada manusia sehingga hingga agak dingin sekitar 45oC,
digolongkan ke dalam bakteri tuangkan kedalam tabung reaksi
pathogen (Nurwidiani, 2010). untuk kultur, inokulasi sampel dan
inkubasi pada suhu 37oC selama 24
METODE PENELITIAN jam.
A. Bahan
Pembuatan media Mannitol egg
Bahan untuk media penyubur
yolk polymyixin (MYP) dan
Brain Heart Infusion Broth
identifikasi Bacillus cereus
(BHIB), Mannitol egg yolk
polymyixin (MYP).
Melarutkan 5,1 g bahan dalam 100 ml
aquades dalam elemeyer, dipanaskan
B. Alat
sampai agar terlarut sempurna dan
Peralatan yang digunakan
ditutup dengan kapas dan alumunium
elemeyer, cawan petri, inkubator,
foil, disterilkan dengan autoklaf pada
tabung reaksi, autoclave, jarum
suhu 121oC selama 15 menit,
ose, stomatcher.
dinginkan hingga suhu 55oC,
tambahkan Egg Yolk Emulsion 1 ml
C. Metode
dan Polymyxin 1 ml dan goyang
Persiapan sampel
hingga homogen, tuang dalam cawan
Mengambil 5 Sampel mie basah yang
petri sebanyak 18ml dan dipadatkan,
berasal dari pasar Kebonpolo
sampel diinokulasikan dengan metode
Magelang. Mengambil 1 gram dari
gores menggunakan jarum ose ke
tiap kemudian ditambah dengan 9 ml
media MYP yang sudah padat.
aquadest. Sampel yang sudah
Sampel yang sudah diinokulasikan
ditambah aquadest dimasukkan ke
kemudian diinkubasi didalam
dalam Stomacher hingga hancur dan
incubator selama 24 jam dengan suhu
homogen.
30oC.
Pembuatan media penyubur Brain
Pembuatan kontrol Positif dan
Heart Infusion Broth (BHIB)
Sebanyak 3,7g medium Negatif
disuspensikan ke dalam 100ml
aquades, jika perlu menambahkan Kontrol Positif
Mengokulasi Bacillus cereus pada
sedikit agar-agar (0,1%) untuk
Media Mannitol egg yolk
4

polymyixin (MYP),
Presentase
menginkubasikan media agar MYP
positif B.cereus
pada suhu 30oC selama 24 jam.

Kontrol Negatif
Menginkubasikan media agar
MYP pada suhu 30oC selama 24
jam.
Setelah kelima sampel
HASIL DAN PEMBAHASAN diinkubasi selama 24 jam, tidak ada
sampel yang menunjukkan adanya
Data yang diperoleh dalam pertumbuhan koloni bakteri Bacillus
penelitian ini diolah menggunakan cereus. Hasil positif akan timbul
analisis kualitatif. Selanjutnya data berwana merah muda dikelilingi
yang diperoleh dimasukkan kedalam daerah keruh pada media. Hasil negatif
tabel dan kemudian dihitung pada sampel mie basah A, B, C, D, dan
prosentase sampel positif dan sampel E menunjukkan tidak adanya
negatif. Untuk memperjelas pertumbuhan bakteri Bacillus cereus.
pengolahan dan analisis data
dideskripsikan dalam bentuk kalimat. Hasil yang dinyatakan 0
Berikut data yang diperoleh: mempunyai dua arti, yang pertama
No. Sampel Hasil berarti didalam media benar-benar
1. Sampel Mie basah A Negatif tidak ada pertumbuhan bakteri, arti
2. Sampel Mie basah B Negatif yang kedua di dalam media ada
3. Sampel Mie basah C Negatif pertumbuhan Bacillus tetapi bersifat
4. Sampel Mie basah D Negatif
memfermentasi mannitol sehingga
5. Sampel Mie basah E Negatif
menyebabkan warna kuning pada
media, contohnya B. Pumillus ( Nurul,
Tabel 1. Hasil Penelitian
2007.
Berdasarkan Tabel 1, dalam
pengujian 5 sampel mie basah dari
pasar Kebonpolo tidak ada
pertumbuhan koloni Bacillus Cereus
setelah diinkubasi dalam incubator.
Berikut presentase pertumbuhan
bakteri Bacillus cereus pada
keseluruhan sampel mie basah :
5

K+ K- A
DAFTAR PUSTAKA
Amanati, L., 2014, Uji Bakteri
Staphylococcus Aureus dan
D Bacillus Cereus Pada
B C Produk Mi instan yang
beredar di Pasaran. Balai
Riset dan Standardisasi
Industri Surabaya, Anonim,
E 2004, Keamanan, mutu dan
gizi pangan, Peraturan
Pemerintah RI No.28. BLI
Vol. 3: 73 – 80.

Gambar 1. Hasil identifikasi Bacillus Astawan, M., 1999, Membuat Mie dan
cereus pada kontrol positif, kontrol Bihun. Penebar Swadaya,
negatif dan kelima sampel Jakarta.
(Sumber : Data Laboratorium)
Keterangan gambar: K+ (kontrol Fatmasari, 2015, Uji Sensitivitas
positif), K- (kontrol negatif), A Antibiotik Klorampenikol,
(sampel mie basah A), B (sampel mie Siprofloksasin, Eritromisin
basah B), C (sampel mie basah C), D Dan Klindamisin Terhadap
(sampel mie basah D), E ( sampel mie Bacillus Cereus Yang
basah E) Diisolasi Dari Daging Sapi
Di Pasar Tradisional Dan
KESIMPULAN Pasar Modern Kota
Makassar, Program Studi
Hasil dari penelitian ini dapat Kedokteran Hewan,
disimpulkan bahwa identifikasi bakteri Fakultas Kedokteran,
Bacillus cereus pada mie basah di Universitas Hasanuddin,
pasar Kebonpolo menggunakan media Makassar.
Mannitol egg yolk polymyixin (MYP)
dengan metode konvensional adalah Nurul, Sitti Fatma Z, 2007,
tidak menunjukkan adanya Pemeriksaan Bacillus
pertumbuhan koloni Bacillus cereus, Cereus Pada Susu Formula
yang ditandai dengan tidak adanya Lanjutan Bubuk Yang Di
perubahan warna merah muda Peruntukan Bagi Balita
dikelilingi daerah keruh pada media Penderita Gizi Buruk Di
Mannitol egg yolk polymyixin (MYP). Kabupaten Bogor, Fakultas
Kedokteran Hewan, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai