Anda di halaman 1dari 20

HARI TUHAN

Menurut Surat Tesalonika


Latar Belakang Penulisan

Surat-surat Paulus untuk Gereja di Tesalonika ditulis pada awal


pelayanan Paulus sekitar tahun 51-52 SM. Paulus mengajarkan
bahwa mereka harus tetap bersukacita ketika menantikan
kedatangan Yesus. Namun ternyata ada penyesat-penyesat yang
mulai menyesatkan pada waktu itu dengan pengajaran bahwa
Yesus telah datang, dan hal ini membuat Jemaat di Tesalonika
menjadi bingung
Latar Belakang Penulisan

Dalam 1 Tesalonika 4, penjelasan Paulus tentang


kedatangan Tuhan dimaksudkan untuk membawa
penghiburan bagi mereka yang telah kehilangan saudara
terkasih mereka sebelum kedatangan Kristus. (ayat 13)

Lalu pada Pasal 5 paulus menulis tentang nasihat untuk


berjaga-jaga saat Hari Tuhan datang
Kedatangan Kristus
1 Tesalonika 4 : 13-18

Pada ayat 15-17 Paulus menulis,


Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih
tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang
telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu
malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun
dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
Sesudah itu, kita yang masih hidup pada waktu itu akan bersama-sama diangkat
dengan mereka ke dalam awan-awan untuk berjumpa dengan Tuhan di udara.
Lalu kita akan tinggal dengan Tuhan selama-lamanya.
Terminology

Secara terminology, kata “kedatangan” berasal dari kata

parousi,a (parousia) yang berarti presence, coming,


advent.

Dalam KBBI dapat diartikan kehadiran atau kedatangan


Kaum Helenisme menggunakan kata ini untuk menjelaskan “kunjungan
seorang raja” atau “kehadiran para dewa” bahkan kata ini adalah kata yang
sakral dalam dunia filsafat.

Dalam Perjanjian Lama atau septuaginta (LXX) kata ini digunakan untuk
menjelaskan gagasan tentang “kedatangan Allah secara langsung” (Yesaya
63:4)

Kaum Yudaisme Pelestina menggunakan kata Parousia sehubung dengan


adanya “pengharapan akan Mesias”
Kedatangan Kristus yang Kedua

Dalam Perjanjian Baru konsep kedatangan Yesus yang kedua


dijelaskan dalam dua tahap.

Pada tahap ini Paulus menjelaskan bahwa kita dan orang-orang yang
telah mati akan dibangkitkan lalu menyongsong Tuhan di angakasa
(Rapture).

Lalu pada tahap yang kedua adalah Kristus datang dengan


menginjakkan kaki-Nya dibumi bersama dengan umat-Nya
Hari Tuhan

Orang Kristen pada tahun 33-100 M mengharapkan Yesus


untuk datang dengan segera (imminent), yang berarti
Yesus menjemput gereja-Nya kapan pun dan tidak ada
peristiwa nubuat harus terjadi sebelum kedatanganNya.

Seperti yang tertulis 1 Tesalonika 5 akan terjadi “Hari


Tuhan” yang datang seperti pencuri.
Renald Showers menunjukkan tiga hal
penting tentang peristiwa imminent

1.Oleh karena kita tidak mengetahui seberapa banyak waktu yang akan

terlewati sebelum peristiwa yang imminent, kita harus bersiap sedia

menghadapinya karena bisa terjadi kapan saja.

2.Kita tidak bisa menempatkan tanggal tepat untuk peristiwa itu

3.Kita tidak bisa berkata bahwa kejadian itu akan terjadi segera.

(implikasi akan periode waktu yang singkat). Pengangkatan bersifat

imminent ketika Perjanjian Baru ditulis, sama halnya saat ini.


Pandangan Paulus tentang
imminent

Paulus menulis pada pasal 4 sebagai pengangkatan begitu


juga dengan pasal 5, isu profetis yang dibahas Paulus
dalam kedua surat ini adalah Hari Tuhan, yang akan
mendahului dan menjelang kedatangan Kristus kedua
kalinya. Paulus pun juga menyetujui sifat imminent Hari
Tuhan
Hari Tuhan
1 Tesalonika

Paulus benar-benar yakin bahwa orang percaya ditesalonika sudah tahu


tentang “zaman dan masa” dan tidak perlu baginya untuk memberi
mereka informasi baru apapun perihal subjek ini. Sebagai contoh :
Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan
kepadamu, karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan
datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya
damai dan aman maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang
perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin mereka pasti tidak akan luput.
(5:1-3)
Hari Tuhan
1 Tesalonika

Kebinasaan pada ayat 3 berbicara tentang masa tribulasi secara


menyeluruh, bukan “pembalasan” seperti kedatangan Kristus
kedua kali (2 tesalonika 1:7-9) atau Pengadilan Tahta Putih.

Hal ini berdasarkan fakta karena mereka terlebih dahulu


mengatakan “semua damai dan aman” akan sulit memikirkan
hal ini ketika masa tribulasi sudah datang.(Lukas 21:25-27)
Kesimpulan

Istilah “Hari” disini tidak hanya periode 24 jam, tetapi dalam


beberapa rangkaian kejadian karena akan diikuti dengan
kekacauan seperti yang sudah dinubuatkan

Pada konteks ini Hari Tuhan adalah periode literal yang akan
terbentang dari pengangkatan gereja hingga masa tribulasi.
Hal itu akan dimulai ketika pada malam hari bagai pencuri.
….
2 Tesalonika 2 :1-12

Dalam 2 Tesalonika 2:3 Pakar Alkitab memahami kata


Yunani apostasia (diterjemahkan falling away (murtad)
dalam KJV) dalam 4 cara yang berbeda

Cara ini berdampak pada cara orang tersebut memahami


kedatangan Kristus
Apostasia merujuk pada Manusia Durhaka

Tafsiran ini menyatakan kata murtad merujuk pada


manusia durhaka (oposisi).

Bapa Gereja Agustinus berkata


Tidak ada seorangpun yang ragu bahwa ia (Paulus) menulis hal
ini tentang Antikristus atau hari penghukuman dimana ia disini
menyebutnya sebagai Hari Tuhan atau ia menyatakan bahwa
hari itu tidak akan datang kecuali ia yang dikatakan murtad
datang terlebih dahulu (murtad meninggalkan Tuhan Allah)
Apostasia merujuk pada “murtad” dari iman
Apostasia merujuk pada pembangkangan
atau pemberontakan terhadap Allah
Apostasia sebagai pengangkatan
Menurut Paulus orang yang masih hidup pada waktu
mendatang tidak akan mendahului mereka yang telah
mati, mereka akan dibangkitkan dahulu baru setelah itu
akan di angkat bersama-sama dengan Allah.

Anda mungkin juga menyukai