Anda di halaman 1dari 37

Pembinaan posbindu

Desa pedawang
Program Pencegahan & Pengendalian penyakit Tidak enular
Seksi Pengendalian Penyakit
Dinkes Prov Jateng
JEJARING P2-PTM DI KABUPATEN /KOTA

DinKes(P2P, Yankes, Kesmas, Gizi,


Promkes, Kesling)

Sektor terkait (Diknas,Sosial,


FORUM Pertanian,Agama,Kependudukan,Ba
KOMUNIKASI peda,Bid LH, Perindag)
KOORDINASI
DAN AKSI ORMAS (PKK, LPM, FKD, KADIN
BERSAMA : KONI,MUI,KJS,PERSADIA,
JEJA-
RING LLI,APINDO, IWAPI,YKI)
•PERENCENAAN
•PELAKSANAAN Org.Profesi (IDI, IBI, IAKMI, PPNI,
•MONEV PERKENI, dll)

P2PTM DI SWASTA (Kadin, Forum RS


MASYARAKAT Swasta, Apindo, Industri)

Perguruan Tinggi (FKM,


FKedokteran, FPsikologi)
PARADIGMA SEHAT

si
> v en PENCEGAHAN PENYAKIT
>> t e r
Pencegahan dr ancaman penyakit &
In

lingk, pencg khusus, skrining, penyulh


masy, imunisasi massal, perilaku :
tenaga kesmas

PERLINDUNGAN ±80%
KESELAMATAN Penduduk yg PENGOBATAN
“tdk sakit” 15-21%
Tdk sedang penduduk sakit
mcr pengob mencari
Perlindungan masyarakat thd Tdk mengeluh pengobatan * Pengobatan
pencemaran, kekerasan, * Pelayanan
rudapaksa, penyalahgunaan, pencegahan klinik
kecelakaan, sanitasi air * Dokter, Drg,
minum & makanan, pengen- Perawat, Bidan
dalian bahaya alam potensial, PROMOSI
tenaga : kesmas dng sektr KESEHATAN
lain
* Meningkatkan, pemeliharaan
kes penduduk, olah raga, UKS,
gisi masyarakat
* Peraturan perundangan
* Tenaga : kesmas kerjasama dng
sektor lain
Penyakit Tidak Menular :
Faktor Risiko dan Titik Akhir
Risiko Yg Melekat
•Umur, Sex
•Keturunan

Titik Akhir
Faktor Risiko / • Penyakit
Faktor Risiko Penyakit Antara jantung koroner
• Stroke
Perilaku
• Diabetes komplik.
• Tembakau •Hipertensi • Penyakit
• Gizi
• Alkohol •Diabetes pembuluh darah
• Kanker
• Aktifitas Fisik •Obesitas • Penyakit paru
•Hiperlipidemia   obstruksi kronis

Kondisi
Sosio-economi, Budaya &
Lingkungan Maximilian de Courten - Surveillance, NMH
Faktor Risiko Utama Penyakit Tidak Menular
Makanan Tinggi Obesitas/
Kalori Kegemukan

Diabetes Mellitus /
Makanan Tinggi
Kencing Manis
Lemak
Hiperlipidemi/
Lemak Darah
Makanan Tinggi Tinggi
Pola Makan Garam
Hipertensi/
Tidak Sehat Tekanan Darah
Makanan
Rendah Serat Tinggi

Kanker Usus
Makanan Kurang
Calsium Osteoporosis/
Keropos Tulang
Zat Aditif / Kimia
Tambahan (Bahan Radikal Bebas/
Perasa, Pengawet, Berbagai Jenis
Pewarna Buatan, Zat Kanker
Kimia Bahaya lainnya)
Obesitas/Kegemukan

Diabetes Mellitus/
Kencing Manis

Hipercholesterolemia/
Tinggi Kolesterol Darah

Hipertensi/Tekanan
Darah Tinggi
Kekurangaktifan Peny.Jantung Koroner
Fisik & Olah Raga
Stroke

Osteoporosis/
Keropos Tulang

Osteoarthritis/
Pengapuran

Nyeri Punggung

dan lain-lain
Faktor Risiko Utama Penyakit Tidak Menular

Penyakit Jantung
dan Pembuluh
Darah

STROKE

PPOK, ASMA

Merokok Diabetes
(Smoking) Mellitus

KANKER

Gangguan
Kehamilan

Impotensi

Penyakit Tidak
Menular Lain
Insomnia/
Sulit Tidur

Depresi

Kecemasan

Hipertensi/
Darah Tinggi

Stress Obesitas/
Kegemukan

Merokok

Alkoholik

Serangan Asma

Angina Pectoris/
Penyakit Jantung

Serangan Stroke
 Deteksi dini faktor risiko merupakan suatu
proses sistematis, terus-menerus dan
berkesinambungan yang meliputi pengumpulan
data faktor risiko yang langsung bisa dilakukan
intervensi/tindakan, selanjutnya dilakukan
analisis data dan interpretasi untuk kemudian
diambil tindakan secara konkrit
 Faktor risiko adalah suatu paparan karakteristik,
tanda dan gejala dari penyakit yang secara
statistik ada hubungan dengan peningkatan
kejadian penyakit
Langkah Deteksi Dini
Faktor Risiko PTM
 Langkah 1: Penilaian dengan kuesioner
misalnya merokok, pola makan, aktivitas/olah
raga, dll.
 Langkah 2: Penilaian dengan kuesioner dan
ukuran fisik misalnya pengukuran tinggi badan,
berat badan, tekanan darah, index massa tubuh,
dll.
 Langkah 3: Penilaian berdasar kuesioner,
ukuran fisik dan biokimia misalnya gula darah,
kolesterol, dll.
PENDEKATAN FAKTOR
RISIKO BERBASIS
MASYARAKAT

 Memperhatikan Masalah PTM di Masyarakat


 Angka kesakitan & kematian
 Faktor Risiko PTM Tidak Memberikan Gejala
 Menggunakan Sumberdaya Masyarakat
 Memberdayakan Potensi Masyarakat
 Sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat
 Sesuai dengan Budaya & Kebiasaan Masyarakat

 Pemerintah hanya Motivator, Fasilitator


dan Kendali Mutu
Pusat Kegiatan P2PTM
Berbasis Masyarakat ???

 Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)


Penyakit Tidak Menular di
Masyarakat

APAKAH ITU ???


 Adalah bentuk peran serta masyarakat (Kelompok
Masy, Organisasi, Industri, Kampus dll)
 Upaya promotif-preventif untuk Mendeteksi dan
Pengendalian dini keberadaan faktor risiko
bersama PTM secara terpadu
 Pada orang dewasa  25 tahun ke atas
 Melalui penyelenggaraan kegiatan :
- Monitoring faktor risiko bersama PTM secara rutin-periodik
- Konseling faktor risiko PTM  Diet, Akt. Fisik, Merokok, Stres
- Penyuluhan/Dialog interaktif  Sesuai Masalah Terbanyak
- Aktifitas fisik bersama  Olah Raga, Kerja Bakti
- Rujukan Kasus Faktor Risiko  Sesuai Kriteria Klinis
 Upaya Pencegahan Primer Pada Kelompok
Masyarakat Aktif
Tujuan & Manfaat Penyelenggaraan
Pos Pembinaan Terpadu PTM

 Mawas Diri  Faktor risiko PTM yg kurang menimbulkan gejala


secara bersamaan dpt terdeteksi & terkendali secara dini
 Membudayakan Gaya Hidup Sehat dalam lingkungan yg kondusif
 Mudah Dijangkau  Diselenggarakan di lingkungan tempat tinggal
masyarakat/lingkungan tempat kerja dgn jadual waktu yang
disepakati
 Murah Dilaksanakan  Dilakukan oleh masyarakat secara kolektif
dgn biaya yg disepakati/sesuai kemampuan masyarakat
 Metodologis & Bermakna secara klinis
 Kegiatan dpt dipertanggung jawabkan secara medis
 Dilaksanakan oleh kader khusus dan bertanggung jawab yg telah
mengikuti pelatihan metode deteksi dini atau edukator P2PTM
Pos Pembinaan Terpadu PTM
Pengukuran Fisik &
Pendaftaran Wawancara
Biokimia

Pengisian Kartu Monitoring Tinggi badan, Berat badan,


Pendaftaran, Pemberian
Tekanan darah, IMT, Lemak
Nomor Kode Kunjungan, Faktor Risiko PTM
Tubuh & Perut, Kolesterol
dll Glukosa, Asam urat, dll

Kader, Kader,
Kader paramedis
paramedis

Pencatatan Pelaporan Pelayanan Konseling

Pengisian KMR-PTM, Kartu Penyuluhan perorangan


pelaporan Posbindu, dll tentang pola makan, bahaya
asap rokok, olahraga, stres,
PHBS, dll

Kader Kader
Paramedis
Public health
Dokter
Kegiatan Sebelum Sambil melakukan giliran
Pemeriksaan : pemeriksaan, paramedis atau
(Senam bersama, ceramah, demo kader dapat melakukan
makanan sehat, dll. Dapat penyuluhan kelompok.
bekerjasama dengan yayasan,
LSM, ormas, dll.)
Monitoring Faktor Risiko PTM

Pemantauan secara rutin & periodik


 Rutin
 Pemeriksaan kondisi kesehatan diupayakan
menjadi kebiasaan meski tidak dalam kondisi sakit

 Periodik
 Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara
berkala sesuai anjuran yg bermakna secara klinis
Anjuran Jangka Waktu Pemantauan
Faktor Risiko Orang Sehat Penderita
Gula darah puasa 1 tahun sekali 3 bulan sekali
Gula darah 2 jam stlh puasa 1 tahun sekali 3 bulan sekali
Gula darah sewaktu 1 tahun 4 kali 1 bulan sekali
Kolesterol 1 tahun 4 kali 1 bulan sekali
Trigliserid 1 tahun 4 kali 1 bulan sekali
Asam urat 1 bulan 4 kali 1 bulan sekali
Tekanan darah 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Ideks massa tubuh 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Lemak tubuh 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Lemak perut 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Pencegahan & Pengendalian
Faktor Risiko PTM
Pada orang sehat  Agar faktor risiko tetap terjaga
dalam kondisi normal
Pada orang dgn Faktor Risiko  Mengembalikan
kondisi yg berisiko kepada kondisi yang normal
Pada pasien PTM Mengendalikan faktor risiko pada
kondisi normal untuk mencegah komplikasi kronik &
PTM lain (gagal ginjal, impotensi, jantung koroner,
neuropati dll) agar pasien tetap produktif
Kiteria Klinis Faktor Risiko PTM
Faktor Risiko Baik Sedang Buruk
Gula darah puasa < 90 90 – 109  110
Gula darah 2 jam stlh puasa < 90 90 – 179  180

Gula darah sewaktu < 90 90 – 199  200

Kolesterol < 150 150 – 199 200

Trigliserid < 150 -  150


Tekanan darah < 130/85 130-139/85-89  140/90
Ideks massa tubuh 18,5 - 24,9 25 – 27 > 27
Lemak perut 1–9 10 – 14  15
Lemak tubuh laki-laki 10 – 20 20,1 – 25 > 25
Lemak tubuh perempuan 20 – 30 30,1 – 35 > 35
Rasio lingping-ping L < 0,95 - L  0,95
P < 0,85 - P  0,85
Penyelenggaraan
Pos Pembinaan Terpadu PTM
 Oleh & untuk kelompok masyarakat yang aktif
 Manajemen & pembiayaan :
 Kesepakatan “Rembug Warga”
 Dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
 Jadual & Jenis Kegiatan ditetapkan masyarakat
 Integrasi dengan pencapaian Desa Siaga
 Bermitra dgn stakeholder Desa Siaga (LPM, FKD, PKK,
Koperasi, Klinik Swasta, Dewan Masjid dll)
 Dilegitimasi & difasilitasi oleh Desa/Kelurahan setempat
 Difasilitasi oleh Puskesmas, Dinas Kesehatan, sektor dan
unsur terkait
Model Penyelenggaraan
Pos Pembinaan Terpadu P2TM

Rumah Sakit Dinas


Kesehatan

Dokter Klinik
Puskesmas
Keluarga swasta

Poskes
PTM
Sekolah Industri

Kelurahan Masyarakat Desa/Kel


Sehat
& Ormas
Tenaga yg Diperlukan

 Koordinator Tokoh/Ketua Kelompok Masyarakat


 Motivator  Anggota Kel. Masy yg Aktif & Komunikatif
 Kader Kesehatan Terlatih
 Edukator/konselor Terlatih
 Panutan Masyarakat dlm berperilaku hidup sehat
 Komunikatif
 Administrator
 Paramedis Terlatih  Sebaiknya dari masyarakat
Peralatan / Sarana yg Diperlukan
 Tempat Berkumpul
 Lima set meja-kursi
 Pengukur tinggi badan
 Timbangan berat badan
 Pita pengukur badan
 Alat pengukur glokosan, kolesterol dan trigliserid
 Bodyfat analizer
 Tensi meter
 Buku Identitas Peserta
 Kartu Monitoring faktor risiko PTM (KMR-PTM)
 Formulir pencatatan & pelaporan ke puskesmas dan
dinas kesehatan
Monitoring Kegiatan Pos Pembinaan Terpadu P2PTM
 Pencatatan & Pelaporan Faktor Risiko Individu pd KMR-PTM
 Oleh Kader
 Mawas Diri Individu
 Pencatatan dan pelaporan faktor risiko pada formulir pencatatan dan
pelaporan untuk dilaporkan ke puskesmas dan dinas kesehatan
 Oleh Kader
 Mawas Diri Kelompok
 Pencatatan & Pelaporan Tumbuh-Kembang Posbindu PTM
 Oleh Puskesmas
 Evaluasi untuk pembinaan & Fasilitasi
 Penyelenggaraan Forum Komunikasi Posbindu PTM
 Tukar menukar pengalaman & informasi
 Identifikasi faktor pendukung & penghambat
 Oleh Puskesmas di tingkat kelurahan 1 tahun sekali
 Oleh Dinkes di tingkat kecamatan 1 tahun sekali
 Penyelenggaraan lomba Kader & poskegiatan terpadu PTM Teladan
 Evaluasi untuk meningkatan motivasi  Oleh Dinkes
SUSTAINABILITAS
 Ada Penanggung Jawab program yang terstruktur di
setiap tingkat
- Dinkes Propinsi
- Dinkes Kota/Kabupaten
- Puskesmas Kecamatan/Kelurahan
 Program disesuaikan dengan visi-misi pembangunan
daerah
 Dikaitkan dengan peningkatan
Indeks Pengembangan Manusia (IPM) dng
Pemberdayaan masyarakat
PERAN PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
TINGKAT/UNIT PERANAN
Tkt Masy (PKK, Toma, Melaksanakan kegiatan pos deteksi dini faktor risiko PTM (susuai dengan tugas yg ada
Kader, dsb) pada masing-masing kegiatan/meja)

Puskesmas Membina kegiatan pos deteksi dini faktor risiko PTM di masyarakat
Memonitor kegiatan pos deteksi dini faktor risiko PTM di masyarakat
Menyelenggarakan pos deteksi dini faktor risiko PTM di masyarakat

Dinkes Kabupaten/Kota Memfasilitasi keg kegiatan pos deteksi dini faktor risiko PTM
Mengevaluasi keg pos deteksi dini faktor risiko PTM
Memfasilitasi kegiatan pos deteksi dini faktor risiko PTM  Advokasi & Aksi Bersama
Mengembangkan Jejaring pos deteksi dini faktor risiko PTM di Tingkat kab/kota
Mengadvokasi penyelenggaraan pos deteksi dini faktor risiko PTM di Kab/Kota
Memonitor & Mengevaluasi pos deteksi dini faktor risiko PTM di Kabupaten/Kota

Dinkes Propinsi Mengembangkan Jejaring P2PTM di Tingkat propinsi


Mengadvokasi penyelenggaraan P2PTM di setiap daerah
Memfasilitasi pelaksanaan P2PTM secara teknis metodologis
Memonitor & Mengevaluasi pelaksanaan P2PTM di setiap daerah

Pusat Mengembangkan sistem info base P2PTM


Upaya Menumbuhkembangkan Kegiatan
Pos Pembinaan Terpadu PTM

TUMBUH :
 Mengintegrasikan upaya Posbindu PTM pada
wadah kegiatan masyarakat yang telah ada

KEMBANG :
 Meningkatkan fungsi Posbindu PTM dari
strata yang lebih rendah menjadi strata
yang lebih tinggi  Menuju Mandiri
Kategorisasi Tingkat Perkembangan Posbindu PTM
Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri
Penyelenggaraan kegiatan 1–2 kali setahun 3– 4 kali setahun 5 – 6 kali setahun  6 kali setahun
Cakupan monitoring  50 % sasaran > 50 % - 60 % > 60 % - 75 %  75 % sasaran
obesitas sasaran sasaran
Cakupan monitoring  50 % sasaran > 50 % - 60 % > 60 % - 75 %  75 % sasaran
tekanan darah sasaran sasaran
Cakupan monitoring  25 % > 25 % - 50 % > 50 % - 75 %  75 % sasaran
glukosa darah sasaran sasaran sasaran
Cakupan monitoring  25 % > 25 % - 50 % > 50 % - 75 %  75 % sasaran
koleterol darah sasaran sasaran sasaran
Penyuluhan PTM 3 kali setahun 3-4 kali setahun 4-6 kali setahun  6 kali setahun
Konseling Tidak ada Ada, baru Tentang diet & Seluruh masalah
tentang diet merokok PTM
Cak.OlahRaga 2kali/minggu  50 % sasaran >50%-60 % ssrn >60%-75 % ssrn  75 % sasaran

Cakupan Peserta :
Usia > 55 tahun  50 % 51– 60% >60%–75%  75 %
Usia 45 – 55 tahun  40 % 41– 60% >60%-75%  75 %
Usia 35 – 44 tahun  20 % 21– 50 % >50%-75 %  75 %
Usia 25 – 34 tahun  10 % 11-25 % >25%-50 %  50 %
Pelaksana Kegiatan 50 % Masy. 70 % Masy. 80 % Masy.  90% Masy.
Pembiayaan kesehatan  50% Masy 50 %-75%Masy >75%-90%Masy  90% Masy.
Peserta mandiri <50 % 50 % - 60 % 61 % - 75 %  75 %
Kemitraan Tidak ada < 2 kali 3 – 4 kali  4 kali
Langkah Menumbuhkembangkan Posbindu
PTM
 Pada Petugas Puskesmas & Dinkes difasilitasi Pusat/Prop
(Selanjutnya Oleh Dinkes)
 Disseminasi Masalah PTM (Hasil Surveilens FR Berbasis masyarakat)
 Disseminasi P2PTM Berbasis Masyarakat
 Peningkatan kapasitas petugas kesehatan di Puskesmas (dokter, perawat, ahli
kesehatan masyarakat, ahli gizi, dll)
- Penatalaksanaan Faktor Risiko Kasus PTM
- Penatalaksanaan Diet pasien PTM
- Upaya Peningkatan Aktifitas Fisik
- Upaya Pengendalian Merokok
- Manajemen Stres
- Penyelenggaraan Posbindu PTM
- Perencanaan Monitoring & Evaluasi Posbindu PTM
- Penggerakan Peran Serta Masyarakat
 Fasilitasi prasarana & sarana Yankesdu PTM di Puskesmas
 Distribusi Alat & Obat, Hari/Jam Yan PTM, lama pemberian obat
 Pengembangan Rujukan Kasus PTM dari Posbindu Ke Puskesmas/Klinik Swasta
Langkah Menumbuhkembangkan Posbindu
PTM
 Di Masyarakat Oleh Puskesmas difasilitasi Dinkes
 Identifikasi Perkumpulan Masyarakat yg Aktif dgn jumlah
anggota banyak
 Disseminasi Masalah PTM & Manfaat Posbindu PTM
 Perencanaan Tumbuh-Kembang Posbindu
 Rembug Warga  Membangun Kesepakatan & Kepengurusan
 Peningkatan Kapasitas Kader, Konselor, Koordinator :
- Masalah PTM & Pencegahannya
- Pengaturan Diet Sehat dgn Kalori Seimbang
- Cara dan Manfaat Aktifitas Fisik
- Manajemen Stres
- Pengendalian Merokok
- Metode Edukasi
- Manajemen Posbindu PTM & Pencatatan-Pelaporan
 Fasilitasi Penyelenggaran Posbindu PTM
 Monev Tumbuh-Kembang Posbindu PTM
Prevalensi PTM akan berangsur
mengalami penurunan dengan intervensi
faktor risiko bersama secara terintegrasi
Grafik 1 :Prevalensi PTM Tahun 2001-2003 Dengan Intervensi
Faktor Risiko Bersama Secara Terintegrasi

50.0% 43.9%
39.1%
40.0% 33.4%
25.6%
30.0% 24.3%
22.3%
20.0% 12.8%
12.6%
11.6% 7.6%
10.0% 7.3% 5.7%

0.0%
Hipertensi Diabetes Melitus Hiperkolesterol Merokok

2001 2002 2003


MARI MENUJU MASA MUDA SEHAT

HARI TUA NIKMAT


DENGAN PERILAKU CERDIK
Cek kondisi kesehatan anda secara rutin dan teratur
Enyahkan asap rokok dan polusi udara lainnya
Rangsang aktifitas dengan gerak olah raga dan seni
Diet yang sehat dengan kalori seimbang
Istirahat yang cukup
Kuatkan Iman dalam menghadapi stres

Anda mungkin juga menyukai