Anda di halaman 1dari 13

BUNGA , INFLASI DAN DEFLASI

Kelompok 8 :
1. Anggita qurota a’yun (E2B018040)
2. Anies febriliana putri (E2B018044)
3. Nahda nurifah amin (E2B018061)
A . PENGERTIAN INFLASI DAN DEFLASI

Inflasi adalah suatu keadaan yang menunjukkan kecenderungan kenaikan


harga-harga umum secara terus menerus atau suatu keadaan dimana nilai riil uang
secara terus menerus menurun.
Deflasi adalah keadaan makin turunnya harga barang-barang, namun daya beli
masyarakatnya makin berkurang . Selain harga barang yang turun , biasanya deflasi
juga akan diikuti dengan turunnya upah tenaga kerja.
Akibat dari inflasi secara umum adalah menurunnya daya beli
masyarakat karena secara konkret tingkat pendapatannya juga
menurun . Misalnya , besar inflasi pada suatu tahun sebesar
7% , sementara pendapatannya tetap , maka itu berarti
pendapatan riil mengalami penurunan sebesar 7% yang
akibatnya akan menurunkan daya beli masyarakatnya sebesar
7% pula . Berikut adalah data inflasi dari Oktober 2014 –
September 2015 yang diambil dari laporan inflasi berdasarkan
perhitungan inflasi tahunan oleh Bank Sentral
B . JENIS-JENIS INFLASI

A . Berdasarkan asalnya
Inflasi berasal dari dalam negeri
Inflasi berasal dari luar negeri
B . Berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga
Inflasi tertutup (closed inflation)
Inflasi terbuka (open inflation)
Inflasi yang tidak terkendali (hiperinflasi)
C . Berdasarkan tingkat keparahan
Inflasi ringan ( dibawah 10% pertahun )
Inflasi sedang ( antara 10-30% pertahun )
Inflasi berat ( antara 30-100% pertahun )
Inflasi tidak terkendali ( diatas 100% pertahun )
D. Berdasarkan sebabnya
1) Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation),
yaitu inflasi yang terjadi karena kelebihan permintaan atas barang dan jasa. Kelebihan
permintaan yang tidak dapat dipenuhi produsen tersebut tentu akan mendorong kenaikan
harga-harga, karena permintaan lebih besar daripada penawaran. Perhatikan grafik berikut:

Dari Gambar 9.1 tampak bahwa karena permintaan yang meningkat, kurva permintaan bergeser dari D1D1 ke D2D2.
Pergeseran tersebut mengakibatkan harga naik dari OP1 menjadi OP2.
2) Inflasi Dorongan Biaya Produksi (Cost Push Inflation),
yaitu inflasi yang terjadi karena kenaikan biaya produksi. Biaya produksi yang naik akan
mendorong naiknya harga-harga barang dan jasa. Selain itu, kenaikan biaya produksi akan
mengakibatkan turunnya jumlah produksi sehingga penawaran menjadi berkurang, jika
penawaran berkurang sedangkan permintaan diasumsikan tetap, maka akibatnya harga-harga
akan naik. Perhatikan grafik berikut:

Dari Gambar 9.2 tampak bahwa karena kenaikan biaya produksi maka kurva penawaran bergeser dari S1S1 ke
S2S2. Pergeseran tersebut mengakibatkan harga naik dari OP1 menjadi OP2.
E . Berdasarkan asalnya
•Domestic inflation
•Imported inflation

F . Berdasarkan proses terjadinya


•Deflasi strategis
• Deflasi sirkulasi
C . SEBAB-SEBAB TERJADINYA INFLASI DAN DEFLASI
Sebab terjadinya Inflasi :
1. Jumlah uang yang beredar terlalu berlebihan
2. Terjadinya bencana alam
3. Tradisi masyarakat yang bersifat konsumtif , seiring mengimport barang
4. Terjadinya defisit pada APBN
5. Terjadinya eksparsi kredit
6. Terjadinya pemberontakan
7. Pengenaan pajak pada konsumen serta kenaikan harga BBM

Sebab terjadinya Deflasi :


8. Menurunnya persediaan uang di masyarakat
9. Meningkatnya persediaan barang
10. Menurunnya permintaan akan baranga
11. Naiknya permintaan akan uang
D . Kebijakan dalam mengatasi Inflasi

Kebijakan Moneter , ciri-cirinya :


•Politik diskonto
•Politik omo
•Yang mengatur jumlah uang yang beredar dalam masyarakat
•Politik cash ratio
•Politik credit seleksi
Kebijakan Fiskal , ciri-cirinya :
•Menaikkan pajak , kuantitatif/kualitatif
•Pinjaman pemerintah , paksa/sukarela
•Yang Perhitungan pengeluaran pemerintah
•mengatur penerimaan dan pengeluaran negara (APBN)
•Penerbitan obligasi
Kebijakan Non Moneter , ciri-cirinya :
•Rationing/instribusi (Daerah surplus/minus)
•Politik upah
•Pengendalian harga/price kontrol
•Menaikkan upah
E . Dampak dan Cara Mengatasi Inflasi dan Deflasi
Dampak Inflasi
Dampak positif :
•Meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung , dan
mengadakan investasi.
Dampak negatif :
•Orang menjadi tidak bersemangat bekerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena
harga meningkat dengan cepat
•Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai/karyawan swasta serta kaum buruh juga akan
kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan
terpuruk dari waktu ke waktu
•Menyebabkan orang enggan untuk nabung karena nilai mata uang semakin menurun
•Mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suatu bunga,
mendorong penanaman modalyang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan,
ketidakstabiilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan
kesejahteraan masyarakat
Dampak deflasi

•Deflasi akan mempengaruhi harapan yang akan datang dan psikologi para pengusaha
•Mempengaruhi penurunan tingkat investasi yang juga tentu saja akan membawa kesulitan bagi
perekonomian
•Menurunnya persediaan uang di masyarakat dan akan menyebabkan depresi besar dan juga membuat
pasar investasi (saham) akan mengalami kekacauan
•Karena harga barang mengalami penurunan , konsumen memiliki kemampuan untuk menunda
belanja mereka lebih lama lagi dengan harapan harga barang akan turun lebih jauh
•Banyak pekerja yang akhirnya mengalami PHK karena pemilik bisnis tidak sanggup membayar gaji
karyawannya
•Melesunya investasi di sektor riil maupun dilantai bursa
•Menyebabkan suku bunga di suatu negara menjadi nol persen
•Menurunnya suku bunga pinjaman di bank
Cara mengatasi Inflasi dan Deflasi

Kebijakan Fiskal, dengan cara mengurangi pengeluaran pemerintah meningkatkan tarif


pajak, dan melakukan pinjaman.
Kebijakan Moneter :
•Kebijakan penetapan persediaan kas
•Kebijakan diskonto
•Kebijakan operasi pasar terbuka
Kebijakan Non Moneter dan Non Fiskal :
•Meningkatkan produksi dan menambah jumlah barang di pasar
•Menetapkan harga maksimum untuk beberapa jenis barang
F . Peranan Bank Sentral dalam mengatasi Inflasi
•Mengendalikan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga
sebagai instrumen dalam mengendalikan harga
•Mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik

Anda mungkin juga menyukai