KARTIKA FATMAWATI
NIM.131811123064
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
LATAR BELAKANG
Orangtua kurang berperan aktif dan kurang mengerti kesiapan toilet training anak,
MASALAH
karena beberapa orang tua yang mempunyai kesibukan dengan pekerjaan mereka
atau malas mengantar anak ke toilet. Orang tua lebih memakai cara yang praktis
dengan pemakaian diapers sehingga tidak memiliki kesulitan pada saat anak mau
buang air kecil atau besar.
SKALA Jumlah balita di Wilayah Kenjeran menurut data Puksesmas Kenjeran 2019 yaiu
2755 jiwa, dibagi menjadi 30 posyandu. Program edukasi toilet training belum
pernah diberikan sebelumnya.
Kurangnya peran orang tua dalam fase toilet training dapat berujung pada kegagalan
KRONOLOGIS
toilet training, yang dapat menimbulkan masalah berupa dysfunctional voiding atau
disebut juga gangguan berkemih berupa enuresis, infeksi saluran kencing, simbelit,
enkopresis dan penolakan untuk pergi ke toilet.
SOLUSI Pemberian edukasi melalui teknik model video dapat memberikan gambaran konkret
terhadap orang tua mengenai cara melakukan persiapan buang air kecil dan besar
terhadap anaknya.
RUMUSAN MASALAH TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS
1. Mengidentifikasi pengetahuan
Apakah ada pengaruh Menjelaskan pengaruh
ibu sebelum dan sesudah
modeling video terhadap modelling video terhadap diberikan intervensi
2. Mengidentifikasi sikap ibu
peningkatan kemampuan ibu peningkatan kemampuan ibu
sebelum dan sesudah diberikan
dalam kesiapan toilet dalam kesiapan toilet training intervensi
training pada anak usia pada anak usia toddler. 3. Mengidentifikasi tindakan ibu
toddler? sebelum dan sesudah diberikan
intervensi
4. Mengidentifikasi kemampuan
toilet training anak sebelum dan
sesudah pemberian intervensi
pada ibu
Konsep
Toilet
Training
Konsep
Keaslian
Anak Usia
Penelitian
Toddler
BAB 2
Teori
Keperawata Konsep
n B.F Modeling
Skinner
Konsep
Media
Video
KERANGKA
KONSEPTUAL
Tahap Reproduksi : Latihan berulang untuk dapat mereproduksi perilaku baru yang
diinginkan
Kesiapan toilet training ibu ↑
H11 : Ada pengaruh modeling video terhadap peningkatan pengetahuan ibu dalam
H12 : Ada pengaruh modeling video terhadap peningkatan sikap ibu dalam
H13 : Ada pengaruh modeling video terhadap peningkatan tindakan ibu dalam
H14 : Ada pengaruh modelling video yang diterapkan pada ibu terhadap
Perkenalan diri,
Menentukan calon menyampaikan tujuan, Responden mengisi pretest dan
responden sesuai informed consent, manfaat pemberian edukasi melalui modeling
dengan kriteria inklusi dan tujuan penelitian video 1
Coding
Analisis
Editing
Data
Tabulating Entry
KERANGKA OPERASIONAL
Populasi :
Seluruh ibu dan anak yang memenuhi kriteria inklusi
Post test menggunakan kuisioner tingkat pengetahuan, sikap dan kuisioner tindakan toilet training
ibu serta kemampuan toilet training anak
Analisa data : Wilcoxon signed rank
test α=0.05
Penyajian hasil penelitian
ETIK PENELITIAN
Prinsip
Benefience
Prinsip
menghargai
dan
Keadilan
nonmalefience
hak asasi
manusia
Penelitian ini memiliki keterbatasan penelitian sebagai berikut :
◦ Peneliti tidak mengukur nilai sikap dan tindakan toilet training ibu secara
obyektif.
◦ Peneliti tidak melakukan observasi langsung pada aspek kemampuan toilet
training anak.
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tingkat pengetahuan responden tentang toilet training sebelum dan sesudah diberikan metode
pendidikan kesehatan modelling video di Posyandu Flamboyan dan Posyandu Delima
Perlakuan Kontrol
Pengetahuan Pre Test Post Test Pre Test Post Test
n % n % n % n %
Kurang 1 6 0 0 18 70 1 5
7 8 3 2
Cukup 8 3 0 0 7 28 1 4
2 2 8
Baik 0 0 25 100 0 0 0 0
Total 2 1 25 100 25 100 2 1
5 0 5 0
0 0
Wilcoxon signed rank test p=0,000 p=0,112
Mann whitney test p=0,000
2. Tingkat sikap responden tentang toilet training sebelum dan
sesudah diberikan Pendidikan kesehatan metode modelling video di
Posyandu Flamboyan dan Posyandu Delima
Perlakuan Kontrol
n % n % n % n %
Kurang 23 92 0 0 24 96 19 76
Cukup 2 8 15 60 1 4 6 24
Baik 0 0 10 40 0 0 2 8
Kurang 21 84 0 0 24 96 19 76
Cukup 4 16 10 40 1 4 5 20
Baik 0 0 15 60 0 16 1 4
Kemampuan
Perlakuan Kontrol
Anak
Wilcoxon signed p=0,000 p=0,252
rank test
Berdasarkan data karakteristik demografi responden diketahui bahwa usia responden pada
kelompok perlakuan paling banyak adalah usia 25-30 tahun sehingga mudah untuk menerima
informasi yang disampaikan. Usia 25-30 tahun merupakan usia dewasa yang memiliki
pemikiran yang sudah terorganisir sehingga mudah untuk meningkatkan keyakinan diri akan
langkah untuk menjalani kehidupan dengan baik. Menurut Pusparini (2015) pengetahuan dan
sikap saling berhubungan dimana semakin tinggi pendidikan maka semakin mudah pula
responden dalam menerima informasi.
3. Tindakan/praktik ibu dalam melaksanakan toilet training ibu
dengan anak usia toddler
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 6 Desember-20 Desember
2019 di Posyandu Flamboyan dan Delima Puskesmas Kenjeran Surabaya, maka dapat
disimpulkan bahwa :
◦ Modelling video animasi meningkatkan pengetahuan toilet training pada ibu dengan anak usia
toddler.
◦ Modelling video animasi meningkatkan sikap pelaksanaan toilet training pada ibu dengan anak
usia toddler.
◦ Modelling video animasi meningkatkan tindakan/praktik toilet training pada ibu dengan anak
usia toddler.
◦ Modelling video animasi yang diberikan pada ibu meningkatkan kemampuan toilet training
anak usia toddler.
Saran
◦ Bagi Responden
Media modelling video animasi yang sudah diberikan oleh peneliti dapat diterapkan sebagai
alternatif media yang dapat digunakan untuk mempersiapkan toilet training pada anak.
◦ Bagi petugas kesehatan
Media modelling video animasi memiliki manfaat yang positif sehingga dapat menjadi alternatif
media dalam kegiatan di posyandu sebagai informasi tambahan dan persiapan ibu yang memiliki
anak usia toddler.
Lanjutan