Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU (Ny.

N) DENGAN ABORTUS
DI RUANG POLI HAMIL RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
PERIODE (06-10 JULI 2020)

Disusun Oleh

Meyta Rahayu
131923143062

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
TRIGGER CASE

Ny. N, 24 tahun. GIP000; HPHT: 30 April 2020; datang ke Poli Hamil dengan keluhan keluar darah
melalui vagina/ fluxus (perdarahan) aktif. Dari hasil pengkajian didapatkan perdarahan dimulai dua
hari yang lalu setelah melakukan coitus dengan suami, dan dirasa semakin banyak. Selain itu, klien
juga mengeluhkan nyeri perut di abdomen bagian bawah. Hasil pemeriksaan dalam ditemukan
belum terdapat pembukaan. Hasil USG Janin tunggal intraabdomen, DJJ positif. Klien tampak
cemas dengan kondisinya saat ini karena ini adalah hamil pertamanya semenjak menikah.
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Pengkajian tanggal : 07 Juli 2020 Jam : 10.00


Tanggal MRS :- No. RM : 12.46.xx
Ruang/Kelas : Poli Hamil Dx. Medis : Abortus

Nama Ibu : Ny. N Nama Suami : Tn.A Ke: 1


Sakit danRiwayat Identitas

Umur : 24 tahun Umur : 25 Tahun


Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
Keluhan Utama:
Klien mengeluh terdapat darah keluar melalui vagina sejak 2 hari yang lalu dan dirasa
semakin membanyak

Riwayat penyakit/prenatal/ intranatal/ postpartum (coret yang tidak perlu) saat ini:
MenstruasiRiwayat

Menarche : 14 tahun Siklus: 28 hari


Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut Lama: 6-7 hari
HPHT : 30 April 2020 Dismenorhea: iya, ketika hari 1 dan 2
Usia Kehamilan: - Taksiran Partus: -
Lain-lain : tidak ada
GIP000
Usia Jenis
Hami Penolon Usia anak KB/ Jenis/
kehamila persalina Penyulit BB/PB
Riwayat Obstetri

l ke- g saat ini Lama


n n

Keterangan:
Genogram leherKepalaiObservas

Keadaan umum: Pasien tampak lemah Kesadaran: Compos mentis


Berat badan: 60 kg ; Tinggi badan: 158 cm
Tanda Vital: TD: 100/60 mmHg ; Nadi: 110x/mnt ; Suhu: 37,00C ; RR: 18x/mnt
CRT: 3 detik ; Akral: Kering, Dingin, Pucat ; GCS: (E : 4, V : 5, M : 6)
Rambut: Bersih, berwarna hitam, tidak berketombe, dan tidak rontok
Mata: konjungtiva: anemis ; Sklera: tidak ikterus; Pupil: isokor
O Edema palpebra ; O Penglihatan kabur ; lain-lain: tidak ada
Hidung: O Epistaksis ; lain-lain: Hidung bersih, tidak ada sekret, polip, dan tidak ada
Dada

Jantung: Irama: Reguler ; S1/S2: Normal (tunggal) ; Nyeri dada: tidak ada
Bunyi: normal / murmur / gallop ;
dan
(Thoraks

Nafas: Suara nafas: vesikuler / wheezing / stridor / Ronchi, Keterangan: tidak ada suara
nafas tambahan
(AbdomePerut

 Ginekologi:
Pembesaran: ada / tidak ; benjolan: ada / tidak, area: -
Ascites: ada / tidak ; Peristaltik: 15x/menit ; Nyeri tekan: tidak ada
Luka: tidak ada ; Lain-lain: tidak ada
Keputihan: tidak ada ; Perdarahan: terdapat darah keluar dari vagina, merah segar, sekitar
dan kakiTangan Genitalia

500cc
Laserasi: tidak ada laserasi ; VT: Ø tidak terkaji ; eff: tidak terkaji
Miksi: 4-6 x/hari ; Defekasi: 1x/hari
Kemampuan pergerakan: bebas / terbatas ;
Kekuatan otot:
5 5
5 5
Aspek Sebelum Sesudah
hamil*/melahirkan*/sakit* hamil*/melahirkan*/sakit*
Nutrisi Ibu mengatakan makan 3 kali Ibu makan 3 kali sehari, hanya
selalu habis, menu makan menghabiskan ½ porsi, Minum
bervariasi dengan komposisi nasi, 7-8 gelas sehari
sayur, lauk. Minum kurang lebih
7-8 gelas sehari.
Eliminasi Pasien BAK 5-6 kali sehari, Pasien BAK 5-6 kali sehari,
warna dan bau khas urine dan warna dan bau khas urine dan
BAB 1 kali sehari dengan warna BAB 1 kali sehari dengan
dan bau khas feces, tidak ada warna dan bau khas feces, tidak
masalah dengan BAK dan BAB ada masalah dengan BAK dan
BAB
Istirahat/tidur Ibu mengatakan biasa tidur pada Pada saat ini ibu mengatakan
malam hari sekitar 7-8 jam, tidak tidur 5-6 jam/hari.
ada masalah dengan tidur dan
istirahat, ibu tidak terbiasa tidur
siang
Aktivitas Ibu biasa melakukan aktivitas Saat ini ibu tidak bisa
sehari hari yakni mengurus melakukan aktivitas seperti
Perubhan

pekerjaan rumah tangga seperti biasa karena cepat lelah dan


memasak dan membersihkan merasa lemas
rumah
Seksual Ibu biasa melakukan hubungan Tidak melakukan hubungan
seksual 2x/minggu
Kebersihan Diri Ibu mengatakan biasa mandi 2 Saat ini kebersihan diri ibu
kali sehari, selalu menjaga dibantu keluarga
kebersihan tubuh, gosok gigi 2
Kali sehari dan selalu mengganti
pakiannnya
Koping Ibu mengatakan ketika ada Ibu mengatakan cemas dengan
persoalan atau masalah mampu kondisinya saat ini, merasa
menerima dengan baik, ibu juga sedih karena telah kehilangan
sering berdiskusi dengan anak yang dikandungnya. Ibu
suaminya tampak menyalahkan dirinya
sendiri
Ibadah ibu mengatakan setiap hari biasa Saat ini klien hanya mampu
rajin Sholat 5 waktu berdoa saja diatas tempat tidur
Konsep diri Hubungan dengan suami dan Hubungan dengan suami dan
keluarga baik keluarga baik

Masalah Keperawatan: Ansietas (D.0080), berduka (D.0081)


*) coret yang tidak perlu
Perilaku KesehatanPengetahuan dan
Kontrasepsi: saat ini klien tidak menggunakan kontrasepsi
Perawatan bayi/diri (coret yang tidak perlu): -
Merokok: klien tidak merokok
Obat-obatan/Jamu: klien tidak pernah mengkonsumsi jamu-jamuan
Lain-lain: tidak ada

Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

Laboratorium Foto/Radiologi USG Lain-lain


07 Juli 2020 - 07 Juli 2020 -
Hemoglobin : - Janin tunggal
8 g/dl (11-15) intraabdomen, DJJ
Albumin : positif
3,7 mg/dl (3,5 – 4,5)
HCT: 60 % (34-45%)
dan TerapiPemeriksaan Penunjang

Leukosit :
11.200/mm3 (4.600-
10.000)
Eritrosit : 3,04 jt/mm3
(3,7-5,4)
Trombosit :
232.000/mm3
(150.000-400.000)
hCG test : positif

Terapi/ Tindakan medis:


- Hystolan 2x1 tablet
- Premaston 2x1 tablet
- Bedrest

Surabaya, 07 Juli 2020


Ners,

(Meyta Rahayu)
FORMAT ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


DS: Kelainan pada plasenta Hipovolemia
Pasien mengatakan terdapat (D.0023)
darah yang keluar dari Gangguan uterus
vaginanya sejak 2 hari yang
lalu, dan dirasa semakin Degenerasi keganasan
banyak
Perubahan struktur sel
DO:
- Terdapat darah keluar dari Gangguan pertumbuhan janin
vagina klien, merah
segar, sekitar 500 cc Perdarahan dalam desidua
- Pasien tampak lemas basalis
- Mukosa bibir kering dan
pucat Nekrosis jaringan sekitar
- Turgor kuit menurun
- Keadaan umum: lemah Hasil konsepsi lepas (abortus)
- Nadi: 110 x/mnt, teraba
lemah dan cepat Kontraksi uterus
- Hb: 8 gr/dL
- HCT : 60 % Perdarahan berlebihan

Berkurangnya volume
vaskuler

Tubuh kehilangan darah dan


cairan

Hipovolemia
DS: Kelainan pada plasenta Nyeri akut
Klien mengatakan nyeri pada (D.0077)
perut bagian bawah Gangguan uterus
Pengkajian nyeri:
P : Nyeri karena kontraksi Degenerasi keganasan
uterus
Q:Terasa seperti diremas- Perubahan struktur sel
remas
R: perut bagian bawah Gangguan pertumbuhan janin
S: skala nyeri 4 (dari 0-10)
T : hilang timbul, semakin Perdarahan dalam desidua
terasa nyeri saat beraktivitas basalis

DO: Nekrosis jaringan sekitar


- Klien tampak menahan
sakit Hasil konsepsi lepas (abortus)
- Wajah meringis
- Hasil USG Kontraksi uterus
Kesan :
Janin tunggal Nyeri akut
intraabdomen, DJJ positif
- Terapi :
Hystolan 2x1 tablet
Premaston 2x1 tablet
DS: Kelainan pada plasenta Ansietas
- Klien mengatakan cemas (D.0080)
dengan kondisinya saat Gangguan uterus
ini
Degenerasi keganasan
DO:
- Klien tampak tegang Perubahan struktur sel
- Klien tampak gelisah
- Nadi: 110 x/mnt Gangguan pertumbuhan janin
- Klien sering bertanya
Perdarahan dalam desidua
basalis

Nekrosis jaringan sekitar

Hasil konsepsi lepas (abortus)

Kontraksi uterus

Perdarahan berlebihan keluar


melalui vagina

Kurang terpapar informasi

Rasa khawatir dan cemas

Ansietas
DS: Kelainan pada plasenta Berduka
- Klien mengatakan bahwa (D.0081)
keguguran yang Gangguan uterus
dialaminya adalah
kesalahan dirinya sendiri Degenerasi keganasan
yang tidak dijaga dengan
baik Perubahan struktur sel
- Klien mengatakan sedih
telah kehilangan calon Gangguan pertumbuhan janin
anaknya
- Klien mengatakan merasa Perdarahan dalam desidua
berat untuk menerima basalis
keadaannya saat ini
DO: Nekrosis jaringan sekitar
- Klien tampak sedih
- Klien tampak Hasil konsepsi lepas (abortus)
menyalahkan dirinya
sendiri Kehilangan janin uterus
- Klien tampak menangis
Perasaan sedih dan rasa
bersalah

Berduka

DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN (P-E-S)


1. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif (perdarahan pervaginam)
dibuktikan dengan terdapat darah keluar melalui vagina, merah segar, sekitar 500cc, pasien
tampak lemas, mukosa bibir kering dan pucat, turgor menurun, serta nadi cepat dan lemah,
(D.0023)
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dibuktikan dengan klien mengeluh
nyeri pada perut bagian bawah, seperti diremas-remas, semakin terasa nyeri ketika aktivitas,
skala 4, wajah tampak meringis (D.0077)
3. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi mengenai perdarahan yang dialami
dibuktikan dengan pasien tampak gelisah, cemas, selalu bertanya dan nadi: 110x/menit
(D.0080)
4. Berduka berhubungan dengan kehilangan janin yang dikandung ditandai dengan ibu tampak
menangis, menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa menjaga kandungannya dengan baik
(D.0081)
FORMAT INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan (P-E-


Tanggal Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana (Intervensi) Keperawatan Rasional
S)
03 Juli Hipovolemia berhubungan Tujuan : Manajemen Perdarahan Antepartum tidak Manajemen Perdarahan Pervaginam
2020 dengan kehilangan cairan aktif Setelah dilakukan tindakan dipertahankam (1.02043) (1.02044)
(perdarahan pervaginam) keperawatan selama 3x8 jam maka Observasi Observasi
dibuktikan dengan terdapat tingkat perdarahan membaik 1. Observasi keluhan ibu mengenai 1. .mengetahui keluhan yang dirasakan
darah keluar melalui vagina, dengan kriteria hasil : perdarahan yang dialami ibu dan menentukan intervensi yang
merah segar, sekitar 500cc, Tingkat perdarahan (L.02017) 2. Monitor kembali keadaan uterus dan tepat
pasien tampak lemas, mukosa 1. Perdarahan pervaginam abdomen 2. Mengetahui kesesuaian ukuran uterus
bibir kering dan pucat, turgor menurun 3. Monitor keadaan dan tanda vital 3. Mengetahui adanay perubahan TTV
menurun, serta nadi cepat dan 2. Hemoglobin membaik (11-15 4. Monitor kehilangan darah yang merupakan gejala dari
lemah, (D.0023) g/dl) 5. Monitor kadar hemoglobin hipovolemi
3. Hematocrit membaik (34-45%) 6. Monitor tanda dan gejala hipovolemia (mis. 4. Mengetahui kondisi sirkulasi
Status Cairan (L. 03028) frekuensi nadi meningkat, nadi teraba 5. Mengetahui kadar hemoglobin dalam
4. Kekuatan nadi meningkat lemah, TD menurun, tekanan nadi darah
5. Frekuensi nadi normal (60- menyempit, turgor kulit menurun, 6. Bila terdapat tanda-tanda tersebut agar
100x/mnt) membran mukosa kering, haus, lemah) segera dapat ditangani sehingga ibu
6. Turgor kulit meningkat Terapeutik tidak mengalami syok
7. Membran mukosa lembab 7. Pasang IV line dengan set transfuse Terapeutik
8. Ambil darah untuk pemeriksaan 7. Transfuse darah dapat menaikkan
9. Berikan asupan oral kadar hemoglobin
Edukasi 8. Mengetahui kadar hemoglobin dalam
10. Kolaborasi pemberian cairan isotonis darah
(NaCl 0,9% dan RL) 9. Asupan cairan oral berguna untuk
11. Kolaborasi pemberian transfuse darah, jika meningkatkan status hidrasi
perlu Edukasi
12. Kolaborasi tindakan kuretase, jika perlu 10. Cairan isotonis bertujuan untuk
rehidrasi dan menggantikan cairan
yang hilang dengan lebih cepat
11. Transfuse darah dapat menaikkan
kadar hemoglobin
12. Mengambil sisa hasil konsepsi yang
ada diabdomen, menghentikan
perdarahan
Nyeri akut berhubungan Tujuan : Manajemen Nyeri (1.08238) Manajemen Nyeri (1.08238)
dengan agen pencedera Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
03 Juli fisiologis dibuktikan dengan keperawatan selama 2x8 jam maka 1. Identifikasi kembali lokasi, karakteristik, 1. Menentukan karakteristik nyeri dan
2020 klien mengeluh nyeri pada tingkat nyeri menurun dengan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, intervensi yang tepat untuk diberikan
perut bagian bawah, seperti kriteria hasil: dan skala nyeri Terapeutik
diremas-remas, semakin terasa Tingkat Nyeri (L.08066) Terapeutik 2. Mengurangi nyeri dan dapat dilakukan
nyeri ketika aktivitas, skala 4, 1. Keluhan nyeri menurun (0-1) 2. Berikan teknik non-farmakologis untuk mandiri
wajah tampak meringis 2. Frekuensi nadi (60- mengurangi nyeri 3. Memberikan kenyamanan
(D.0077) 100x/menit) 3. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa Edukasi
3. Meringis menurun nyeri 4. Menurunkan nyeri
4. Tekanan darah dalam batas Edukasi Kolaborasi
normal (90/60-120/80 mmHg) 4. Jelaskan strategi meredakan nyeri secara 5. Dapat mengurangi nyeri secara mandiri
mandiri
Kolaborasi
5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
analgetik
03 Juli Ansietas berhubungan dengan Tujuan : Reduksi Ansietas (I.09314) Reduksi Ansietas (I.09314)
2020 kurang terpapar informasi Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
mengenai perdarahan yang keperawatan 2x8 jam maka tingkat 1. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan 1. Mengetahui tingkat ansietas
dialami dibuktikan dengan ansietas menurun dengan kriteria non verbal) Terapeutik
pasien tampak gelisah, cemas, hasil: Terapeutik 2. Memberikan kenyamanan
selalu bertanya dan nadi: Tingkat Ansietas (L.09093) 2. Ciptakan suasana terapeutik untuk 3. Memberikan pemahaman tentang
110x/menit (D.0080) 1. Verbalisasi khawatir akibat menumbuhkan kepercayaan kondisinya dan mengurangi ansietas
kondisi yang dihadapi 3. Pahami situasi yang membuat ansietas 4. Mengetahui tipe mekanisme koping
menurun 4. Dengarkan dengan penuh perhatian dan bantuan yang dibutuhkan
2. Perilaku gelisah menurun Edukasi Edukasi
3. Perilaku tegang menurun 5. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan 5. Mengurangi ansietas
4. Nadi normal (60-100 x/menit) persepsi 6. Memberikan pengetahuan pada klien
5. Tekanan darah normal (120/80 6. Berikan pendidikan kesehatan sesuai 7. Membuat klien lebih rileks
mmhg) dengan kebutuhan klien 8. Memberikan kenyamanan dan
7. Latih teknik relaksasi mengurangi ansietas
8. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
pasien

03 Juli Berduka berhubungan dengan Tujuan : Dukungan proses berduka (I.09274) Dukungan proses berduka (I.09274)
2020 kehilangan janin yang Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
dikandung ditandai dengan ibu keperawatan 2x8 jam maka tingkat 1. Observasi kehilangan yang dihadapi 1. Mengetahui tingkat berduka dan
tampak menangis, berduka membaik dengan kriteria 2. Identifikasi proses berduka yang dialami menentukan intervensi yang tepat
menyalahkan diri sendiri hasil: 3. Identifikasi reaksi awal terhadap 2. Mengetahui tahap berduka (sikap
karena tidak bisa menjaga Tingkat Berduka (L.09094) kehilangan mengingkari, marah, tawar menawar,
kandungannya dengan baik 1. Verbalisasi menerima Terapeutik depresi dan menerima) yang dialami
(D.0081) kehilangan meningkat 4. Tunjukkan sikap menerima dan empati kien
2. Verbalisasi harapan meningkat 5. Motivasi untuk mengungkapkan perasaan 3. Mengetahui tigkat berduka klien
3. Verbalisasi perasaan sedih kehilangan Terapeutik
menurun 6. Motivasi untuk menguatkan dukungan 4. Sikap menerima dan empati akan
4. Verbalisasi perasaan bersalah keluarga atau orang terdekat memberikan kenyamanan pada klien
menurun Edukasi 5. Motivasi yang diberikan dapat
5. Menangis menurun 7. Diskusikan pada pasien dan keluarga membangkitkan kembali rasa semangat
bahwa sikap mengingkari, marah, tawar klien agar tidak terlalu larut dalam
menawar, depresi dan menerima adalah berduka
wajar dalam menghadapi kehilangan 6. Motivasi dan dukungan keluarga atau
8. Anjukan melewati proses berduka secara orang terdekat merupakan hal
bertahap terpenting untuk klien
Edukasi
7. Sikap mengingkari, marah, tawar
menawar, depresi dan menerima adalah
wajar dalam menghadapi kehilangan
8. Proses berduka secara bertahap akan
menurunkan tingkat berduka klien dan
membuat klien untuk menerima hal
yang dialaminya
FORMAT IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/tangga Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Tanggal dan Evaluasi (SOAP) Paraf
l Jam
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari ke-1
Selasa Hipovolemia berhubungan dengan 09.00 1. Mengobservasi keluhan ibu 03 Juli 2020 S:
03 Juli 2020 kehilangan cairan aktif (perdarahan mengenai perdarahan yang 14.00 Klien mengatakan masih ada
pervaginam) dibuktikan dengan terdapat dialami darah yang keluar dari vagina
darah keluar melalui vagina, merah Hasil: ibu mengatakan terdapat (Meyta
segar, sekitar 500cc, pasien tampak darah yang keluar melalui O: Rahayu)
lemas, mukosa bibir kering dan pucat, vagina, merah segar, sekitar 500 - Klien tampak masih lemas
turgor menurun, serta nadi cepat dan cc - Masih ada perdarahan
lemah, (D.0023) 09.10 2. Memonitor keadaan dan tanda pervaginam, 400cc
vital - Nadi : 110 x/mnt
Hasil: keadaan umum: lemah, - Membran mukosa kering dan
TD: 100/60mmHg, nadi: pucat
110x/menit, teraba lemah dan - Turgor kulit belum membaik
cepat - Hb : 8 gr/dL
09.15 3. Memonitor kehilangan darah - HCT : 60 %
Hasil: klien kehilangan darah
sekitar 500cc A:
09.20 4. Memonitor kadar hemoglobin Masalah hipovolemia belum
Hasil: Hb: 8g/dl teratasi
09.30 5. Memonitor tanda dan gejala P:
hipovolemia (mis. frekuensi nadi Lanjutkan ntervensi no 1, 2, 3,
meningkat, nadi teraba lemah, 4,5,6, dan 7
TD menurun, tekanan nadi
menyempit, turgor kulit
menurun, membran mukosa
kering, haus, lemah)
Hasil: mukosa bibir kering dan
pucat, turgor kulit menurun, nadi
teraba lemah dan cepat, nadi:
110x/menit
09.45 6. Mengambil darah untuk
pemeriksaan
Hasil: ibu diambil darah
sebanyak 5cc, ibu kooperatif
09.50 7. Memberikan asupan cairan oral
Hasil: ibu meminum air putih 1
gelas

Selasa Nyeri akut berhubungan dengan agen 10.00 1. Mengidentifikasi lokasi, 03 Juli 2020 S:
03 Juli 2020 pencedera fisiologis dibuktikan dengan karakteristik, durasi, frekuensi, 14.00 - Klien mengatakan masih
klien mengeluh nyeri pada perut bagian kualitas, intensitas nyeri, dan merasakan nyeri di perut
bawah, seperti diremas-remas, semakin skala nyeri bagian bawah, seperti (Meyta
terasa nyeri ketika aktivitas, skala 4, Hasil: nyeri terasa di perut bagian diremas-remas, hilang timbul, Rahayu)
wajah tampak meringis (D.0077) bawah, seperti diremas-remas, dan terasa semakin nyeri
hilang timbul, dan terasa semakin apabila aktivitas
nyeri apabila aktivitas, skala - Klien mengatkan skala nyeri
nyeri 4 (dari 0-10) yang dirasakan 4 (dari 0-10)
10.10 2. Memberikan teknik non- - Klien mengatakan belum
farmakologis untuk mengurangi hafal mengenai tahap-tahap
nyeri berupa teknik napas dalam relaksasi nafas dalam
dengan tahapan sbb: O:
- Meminta pasien untuk Klien tampak meringis, tampak
memejamkan mata menahan nyeri, nadi: 110x/menit,
- Bernafas lambat dan wajar TD: 110/60 mmHg
- Meminta pasien untuk
menarik nafas dengan lambat A: Masalah nyeri akut belum
dan wajar lewat hidung (tahan teratasi
3 detik) dan hembuskan lewat P: Lanjutkan intervensi no. 1,2,4,
mulut disertai dengan dan 5
mengucapkan dzikir.
- Meminta pasien mengakhiri
relaksasi dengan membuka
mata secara perlahan
- Bisa dilakukan selama 10
menit
hasil: klien tampak mengikuti
perintah yang diberikan perawat
10.20 3. Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
Hasil: memberikan klien
lingkungan yang tenang
10.30 4. Menganjurkan klien untuk
melakukan teknik
nonfarmakologis yang diajarkan
secara mandiri jika nyeri
Hasil: klien masih belum hafal
dengan tahapan-tahapan relaksasi
nafas dalam
10.45 5. Melakukan kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian pereda
nyeri: Hystolan 2x1 tablet
Premaston 2x1 tablet

Selasa Ansietas berhubungan dengan kurang 10.55 1. Memonitor tanda-tanda ansietas 03 Juli 2020 S:
03 Juli 2020 terpapar informasi tentang PTG (verbal dan non verbal) 14.00 Klien mengatakan masih khawatir
dibuktikan dengan pasien tampak gelisah Hasil: ibu mengatakan khawatir tentang kondisinya saat ini
dan cemas, selalu bertanya tentang dengan kondisinya dan janin yang O: (Meyta
penyakit yang dideritanya (D.0080) dikandungnya saat ini - Klien masih tampak tegang Rahayu)
11.00 2. Menciptakan suasana terapeeutik - klien tampak khawatir
untuk menumbuhkan - TD : 120 /80 mmHg
kepercayaan - Nadi :110 x/mnt
11.10 3. Memahami situasi yang membuat
ansietas A:
Hasil: klien khawatir dengan Masalah ansietas belum teratasi
kondisinya saat ini dan juga janin
yang dikandungnya P: Lanjutkan intervensi no.
11.15 4. Mendengarkan dengan penuh 1,3,4,5, 7, dan 8
perhatian
Hasil: klien menceritakan hal
yang membuatnya cemas
11.20 5. Menganjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
Hasil: klien mengatakan masih
takut dan khawatir
11.30 6. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang kondisi terkait
klien
Hasil: klien banyak bertanya
11.45 7. Melatih teknik relaksasi nafas
dalam dengan tahapan sbb:
- Meminta pasien untuk
memejamkan mata
- Bernafas lambat dan wajar
- Meminta pasien untuk
menarik nafas dengan lambat
dan wajar lewat hidung (tahan
3 detik) dan hembuskan lewat
mulut disertai dengan
mengucapkan dzikir.
- Meminta pasien mengakhiri
relaksasi dengan membuka
mata secara perlahan
- Lakukan hal tersebut berulang
kali
Hasil: klien mempraktekkan nafas
dalam
12.00 8. Menganjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien
Hasil: klien selalu ditemani
suaminya

Selasa Berduka berhubungan dengan 1. Mengobservasi kehilangan yang 03 Juli 2020 S:


03 Juli 2020 kehilangan janin yang dikandung dihadapi klien 14.00 Klien mengatakan masih belum
ditandai dengan ibu tampak menangis, Hasil: klien merasa kehilangan bisa menerima kehilangan janin
menyalahkan diri sendiri karena tidak janin yang dikandungnya, belum yang dikandungnya, klien (Meyta
bisa menjaga kandungannya dengan baik dapat menerima dengan ikhlas mengatakan merasa sedih telah Rahayu)
(D.0081) mengenai kehilangannya dan kehilangan janin yang
selalu menyalahkan dirinya
sendiri karena tidak bisa menjaga dikandungnya
janin yang dikandungnya O:
2. Mengidentifikasi proses berduka - Klien tampak sedih
yang dialami klien - klien tampak menangis
Hasil: klien berada dalam fase - klien tampak menyalahkan
denial (mengingkari dirinya sendiri karena tidak
3. Mengidentifikasi reaksi awal bisa menjaga kandungannya
terhadap kehilangan janin yang A:
dikandung klien Masalah berduka belum teratasi
Hasil: klien tampak sedih,
menangis, dan menyalahkan P: Lanjutkan intervensi no.
dirinya sendiri 1,2,4,5, 6,7, dan 8
4. Meninjukkan sikap menerima dan
empati
Hasil: klien masih tampak sedih
dan belum dapat menerima
5. Memotivasi untuk
mengungkapkan perasaan
kehilangan
Hasil: klien dapat
mengungkapkan perasaan
kehilangannya
6. Motivasi untuk menguatkan
dukungan keluarga atau orang
terdekat
Hasil: keluarga dan suami terlihat
memberikan motivasi dan
dukungan
7. Mendiskusikan pada pasien dan
keluarga bahwa sikap
mengingkari, marah, tawar
menawar, depresi dan menerima
adalah wajar dalam menghadapi
kehilangan
Hasil: klien tampak tidak
konsentrasi
8. Menganjukan melewati proses
berduka secara bertahap

Anda mungkin juga menyukai