N) DENGAN ABORTUS
DI RUANG POLI HAMIL RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
PERIODE (06-10 JULI 2020)
Disusun Oleh
Meyta Rahayu
131923143062
Ny. N, 24 tahun. GIP000; HPHT: 30 April 2020; datang ke Poli Hamil dengan keluhan keluar darah
melalui vagina/ fluxus (perdarahan) aktif. Dari hasil pengkajian didapatkan perdarahan dimulai dua
hari yang lalu setelah melakukan coitus dengan suami, dan dirasa semakin banyak. Selain itu, klien
juga mengeluhkan nyeri perut di abdomen bagian bawah. Hasil pemeriksaan dalam ditemukan
belum terdapat pembukaan. Hasil USG Janin tunggal intraabdomen, DJJ positif. Klien tampak
cemas dengan kondisinya saat ini karena ini adalah hamil pertamanya semenjak menikah.
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Riwayat penyakit/prenatal/ intranatal/ postpartum (coret yang tidak perlu) saat ini:
MenstruasiRiwayat
Keterangan:
Genogram leherKepalaiObservas
Jantung: Irama: Reguler ; S1/S2: Normal (tunggal) ; Nyeri dada: tidak ada
Bunyi: normal / murmur / gallop ;
dan
(Thoraks
Nafas: Suara nafas: vesikuler / wheezing / stridor / Ronchi, Keterangan: tidak ada suara
nafas tambahan
(AbdomePerut
Ginekologi:
Pembesaran: ada / tidak ; benjolan: ada / tidak, area: -
Ascites: ada / tidak ; Peristaltik: 15x/menit ; Nyeri tekan: tidak ada
Luka: tidak ada ; Lain-lain: tidak ada
Keputihan: tidak ada ; Perdarahan: terdapat darah keluar dari vagina, merah segar, sekitar
dan kakiTangan Genitalia
500cc
Laserasi: tidak ada laserasi ; VT: Ø tidak terkaji ; eff: tidak terkaji
Miksi: 4-6 x/hari ; Defekasi: 1x/hari
Kemampuan pergerakan: bebas / terbatas ;
Kekuatan otot:
5 5
5 5
Aspek Sebelum Sesudah
hamil*/melahirkan*/sakit* hamil*/melahirkan*/sakit*
Nutrisi Ibu mengatakan makan 3 kali Ibu makan 3 kali sehari, hanya
selalu habis, menu makan menghabiskan ½ porsi, Minum
bervariasi dengan komposisi nasi, 7-8 gelas sehari
sayur, lauk. Minum kurang lebih
7-8 gelas sehari.
Eliminasi Pasien BAK 5-6 kali sehari, Pasien BAK 5-6 kali sehari,
warna dan bau khas urine dan warna dan bau khas urine dan
BAB 1 kali sehari dengan warna BAB 1 kali sehari dengan
dan bau khas feces, tidak ada warna dan bau khas feces, tidak
masalah dengan BAK dan BAB ada masalah dengan BAK dan
BAB
Istirahat/tidur Ibu mengatakan biasa tidur pada Pada saat ini ibu mengatakan
malam hari sekitar 7-8 jam, tidak tidur 5-6 jam/hari.
ada masalah dengan tidur dan
istirahat, ibu tidak terbiasa tidur
siang
Aktivitas Ibu biasa melakukan aktivitas Saat ini ibu tidak bisa
sehari hari yakni mengurus melakukan aktivitas seperti
Perubhan
Leukosit :
11.200/mm3 (4.600-
10.000)
Eritrosit : 3,04 jt/mm3
(3,7-5,4)
Trombosit :
232.000/mm3
(150.000-400.000)
hCG test : positif
(Meyta Rahayu)
FORMAT ANALISA DATA
Berkurangnya volume
vaskuler
Hipovolemia
DS: Kelainan pada plasenta Nyeri akut
Klien mengatakan nyeri pada (D.0077)
perut bagian bawah Gangguan uterus
Pengkajian nyeri:
P : Nyeri karena kontraksi Degenerasi keganasan
uterus
Q:Terasa seperti diremas- Perubahan struktur sel
remas
R: perut bagian bawah Gangguan pertumbuhan janin
S: skala nyeri 4 (dari 0-10)
T : hilang timbul, semakin Perdarahan dalam desidua
terasa nyeri saat beraktivitas basalis
Kontraksi uterus
Ansietas
DS: Kelainan pada plasenta Berduka
- Klien mengatakan bahwa (D.0081)
keguguran yang Gangguan uterus
dialaminya adalah
kesalahan dirinya sendiri Degenerasi keganasan
yang tidak dijaga dengan
baik Perubahan struktur sel
- Klien mengatakan sedih
telah kehilangan calon Gangguan pertumbuhan janin
anaknya
- Klien mengatakan merasa Perdarahan dalam desidua
berat untuk menerima basalis
keadaannya saat ini
DO: Nekrosis jaringan sekitar
- Klien tampak sedih
- Klien tampak Hasil konsepsi lepas (abortus)
menyalahkan dirinya
sendiri Kehilangan janin uterus
- Klien tampak menangis
Perasaan sedih dan rasa
bersalah
Berduka
03 Juli Berduka berhubungan dengan Tujuan : Dukungan proses berduka (I.09274) Dukungan proses berduka (I.09274)
2020 kehilangan janin yang Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
dikandung ditandai dengan ibu keperawatan 2x8 jam maka tingkat 1. Observasi kehilangan yang dihadapi 1. Mengetahui tingkat berduka dan
tampak menangis, berduka membaik dengan kriteria 2. Identifikasi proses berduka yang dialami menentukan intervensi yang tepat
menyalahkan diri sendiri hasil: 3. Identifikasi reaksi awal terhadap 2. Mengetahui tahap berduka (sikap
karena tidak bisa menjaga Tingkat Berduka (L.09094) kehilangan mengingkari, marah, tawar menawar,
kandungannya dengan baik 1. Verbalisasi menerima Terapeutik depresi dan menerima) yang dialami
(D.0081) kehilangan meningkat 4. Tunjukkan sikap menerima dan empati kien
2. Verbalisasi harapan meningkat 5. Motivasi untuk mengungkapkan perasaan 3. Mengetahui tigkat berduka klien
3. Verbalisasi perasaan sedih kehilangan Terapeutik
menurun 6. Motivasi untuk menguatkan dukungan 4. Sikap menerima dan empati akan
4. Verbalisasi perasaan bersalah keluarga atau orang terdekat memberikan kenyamanan pada klien
menurun Edukasi 5. Motivasi yang diberikan dapat
5. Menangis menurun 7. Diskusikan pada pasien dan keluarga membangkitkan kembali rasa semangat
bahwa sikap mengingkari, marah, tawar klien agar tidak terlalu larut dalam
menawar, depresi dan menerima adalah berduka
wajar dalam menghadapi kehilangan 6. Motivasi dan dukungan keluarga atau
8. Anjukan melewati proses berduka secara orang terdekat merupakan hal
bertahap terpenting untuk klien
Edukasi
7. Sikap mengingkari, marah, tawar
menawar, depresi dan menerima adalah
wajar dalam menghadapi kehilangan
8. Proses berduka secara bertahap akan
menurunkan tingkat berduka klien dan
membuat klien untuk menerima hal
yang dialaminya
FORMAT IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tangga Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Tanggal dan Evaluasi (SOAP) Paraf
l Jam
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari ke-1
Selasa Hipovolemia berhubungan dengan 09.00 1. Mengobservasi keluhan ibu 03 Juli 2020 S:
03 Juli 2020 kehilangan cairan aktif (perdarahan mengenai perdarahan yang 14.00 Klien mengatakan masih ada
pervaginam) dibuktikan dengan terdapat dialami darah yang keluar dari vagina
darah keluar melalui vagina, merah Hasil: ibu mengatakan terdapat (Meyta
segar, sekitar 500cc, pasien tampak darah yang keluar melalui O: Rahayu)
lemas, mukosa bibir kering dan pucat, vagina, merah segar, sekitar 500 - Klien tampak masih lemas
turgor menurun, serta nadi cepat dan cc - Masih ada perdarahan
lemah, (D.0023) 09.10 2. Memonitor keadaan dan tanda pervaginam, 400cc
vital - Nadi : 110 x/mnt
Hasil: keadaan umum: lemah, - Membran mukosa kering dan
TD: 100/60mmHg, nadi: pucat
110x/menit, teraba lemah dan - Turgor kulit belum membaik
cepat - Hb : 8 gr/dL
09.15 3. Memonitor kehilangan darah - HCT : 60 %
Hasil: klien kehilangan darah
sekitar 500cc A:
09.20 4. Memonitor kadar hemoglobin Masalah hipovolemia belum
Hasil: Hb: 8g/dl teratasi
09.30 5. Memonitor tanda dan gejala P:
hipovolemia (mis. frekuensi nadi Lanjutkan ntervensi no 1, 2, 3,
meningkat, nadi teraba lemah, 4,5,6, dan 7
TD menurun, tekanan nadi
menyempit, turgor kulit
menurun, membran mukosa
kering, haus, lemah)
Hasil: mukosa bibir kering dan
pucat, turgor kulit menurun, nadi
teraba lemah dan cepat, nadi:
110x/menit
09.45 6. Mengambil darah untuk
pemeriksaan
Hasil: ibu diambil darah
sebanyak 5cc, ibu kooperatif
09.50 7. Memberikan asupan cairan oral
Hasil: ibu meminum air putih 1
gelas
Selasa Nyeri akut berhubungan dengan agen 10.00 1. Mengidentifikasi lokasi, 03 Juli 2020 S:
03 Juli 2020 pencedera fisiologis dibuktikan dengan karakteristik, durasi, frekuensi, 14.00 - Klien mengatakan masih
klien mengeluh nyeri pada perut bagian kualitas, intensitas nyeri, dan merasakan nyeri di perut
bawah, seperti diremas-remas, semakin skala nyeri bagian bawah, seperti (Meyta
terasa nyeri ketika aktivitas, skala 4, Hasil: nyeri terasa di perut bagian diremas-remas, hilang timbul, Rahayu)
wajah tampak meringis (D.0077) bawah, seperti diremas-remas, dan terasa semakin nyeri
hilang timbul, dan terasa semakin apabila aktivitas
nyeri apabila aktivitas, skala - Klien mengatkan skala nyeri
nyeri 4 (dari 0-10) yang dirasakan 4 (dari 0-10)
10.10 2. Memberikan teknik non- - Klien mengatakan belum
farmakologis untuk mengurangi hafal mengenai tahap-tahap
nyeri berupa teknik napas dalam relaksasi nafas dalam
dengan tahapan sbb: O:
- Meminta pasien untuk Klien tampak meringis, tampak
memejamkan mata menahan nyeri, nadi: 110x/menit,
- Bernafas lambat dan wajar TD: 110/60 mmHg
- Meminta pasien untuk
menarik nafas dengan lambat A: Masalah nyeri akut belum
dan wajar lewat hidung (tahan teratasi
3 detik) dan hembuskan lewat P: Lanjutkan intervensi no. 1,2,4,
mulut disertai dengan dan 5
mengucapkan dzikir.
- Meminta pasien mengakhiri
relaksasi dengan membuka
mata secara perlahan
- Bisa dilakukan selama 10
menit
hasil: klien tampak mengikuti
perintah yang diberikan perawat
10.20 3. Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
Hasil: memberikan klien
lingkungan yang tenang
10.30 4. Menganjurkan klien untuk
melakukan teknik
nonfarmakologis yang diajarkan
secara mandiri jika nyeri
Hasil: klien masih belum hafal
dengan tahapan-tahapan relaksasi
nafas dalam
10.45 5. Melakukan kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian pereda
nyeri: Hystolan 2x1 tablet
Premaston 2x1 tablet
Selasa Ansietas berhubungan dengan kurang 10.55 1. Memonitor tanda-tanda ansietas 03 Juli 2020 S:
03 Juli 2020 terpapar informasi tentang PTG (verbal dan non verbal) 14.00 Klien mengatakan masih khawatir
dibuktikan dengan pasien tampak gelisah Hasil: ibu mengatakan khawatir tentang kondisinya saat ini
dan cemas, selalu bertanya tentang dengan kondisinya dan janin yang O: (Meyta
penyakit yang dideritanya (D.0080) dikandungnya saat ini - Klien masih tampak tegang Rahayu)
11.00 2. Menciptakan suasana terapeeutik - klien tampak khawatir
untuk menumbuhkan - TD : 120 /80 mmHg
kepercayaan - Nadi :110 x/mnt
11.10 3. Memahami situasi yang membuat
ansietas A:
Hasil: klien khawatir dengan Masalah ansietas belum teratasi
kondisinya saat ini dan juga janin
yang dikandungnya P: Lanjutkan intervensi no.
11.15 4. Mendengarkan dengan penuh 1,3,4,5, 7, dan 8
perhatian
Hasil: klien menceritakan hal
yang membuatnya cemas
11.20 5. Menganjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
Hasil: klien mengatakan masih
takut dan khawatir
11.30 6. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang kondisi terkait
klien
Hasil: klien banyak bertanya
11.45 7. Melatih teknik relaksasi nafas
dalam dengan tahapan sbb:
- Meminta pasien untuk
memejamkan mata
- Bernafas lambat dan wajar
- Meminta pasien untuk
menarik nafas dengan lambat
dan wajar lewat hidung (tahan
3 detik) dan hembuskan lewat
mulut disertai dengan
mengucapkan dzikir.
- Meminta pasien mengakhiri
relaksasi dengan membuka
mata secara perlahan
- Lakukan hal tersebut berulang
kali
Hasil: klien mempraktekkan nafas
dalam
12.00 8. Menganjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien
Hasil: klien selalu ditemani
suaminya