P1. Hubungan Sifat Fisika Kimia Aktivitas Biologis Obat
P1. Hubungan Sifat Fisika Kimia Aktivitas Biologis Obat
DESAIN OBAT
S1 FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
Pokok Bahasan Desain Obat
• Materi 1 : Hubungan Sifat Fisika Kimia dan Aktivitas Biologis
Obat (P1&2)
• Materi 2 : Metode desain obat klasik dan modern (P3&4)
• Materi 3 : Hubungan Kuantitatif Struktur dan Aktivitas (P5-6)
• Aplikasi CADD (P7)
• UTS (P8)
• Siswandono dan Bambang Sukarjo, 1998, Prinsip-prinsip Rancangan Obat, Airlangga University Press,
Surabaya.
• Bravi, G.,E. Garcia, D.V.S. Green, M.M. Hann, 2000, Modelling Structure – Activity Relationship; Virtual
• Pranowo, H.D.,2000, Metoda Kimia Kuantum dalam Kimia Komputasi, Pusat Kimia Komputasi Indonesia
• Prammer, K.V., M. Winter, T. Kieber Emmons, 1995, Biocomputational Approaches in Protein-Based Drug
Design; Chemical and Structural Approaches to Rational Drug Design, CRC Press, USA.
• Wilson & Gisvold, 2011, Buku Ajar Kimia Medisinal Organik dan Kimia Farmasi, Ed.11, EGC, Jakarta.
Hubungan Sifat Fisika Kimia & Aktivitas
Biologis Obat
MATERI 1
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
EFEK DAN AKTIVITAS MOLEKUL OBAT
ASPEK STEREOKIMIA
Isomer optik
Isomer geometrik
Isomer Konformasional
Efek sterik
ASPEK ELEKTRONIK
Efek elektronik langsung
Korelasi Hammet
Pengionan Obat
IKATAN KIMIA
Ikatan Van der Waals
Antraksi Hidrofob
Ikatan Hidirogen
Alih muatan
Ikatan ion
Ikatan kovalen
Dipol
A. Aspek Stereokimia Tentang Kerja Obat
H OH HO H
Cl OH Cl OH
H OH HO H
H OH H H Cl H
HO H
cis-
trans
H OH HO H
Isomer Geometri
CH2OH CH2OH
Isomer Konformasi
Molekul obat asimetrik dapat dirancang lebih awal menjadi
suatu molekul optis aktif atau akibat biotransformasi dalam
tubuh obat tersebut terbentuk isomer optis aktif atau geometri
sehingga memberikan efek kerja terhadap reseptor
10
9
10
9
HO
OH OH
(-)trans
OH
(+) TRANS
O
O
HO
OH HO
OH
O
O
OH
OH
H
H
HO O
HO
H OH H H
OH O
H OH
HO
HO OH
H H
H H
OH OH
COOH COOH
X
X
Substituen: NH2, NO2, OH, COOR, DST
Struktur elektronik juga terkait dengan pengionan obat,
dan memberikan efek pada pengangkutan obat ke lokasi
kerja, yang mana pengangkutan obat adalah hasil kerja
sama peningkatan kelarutan bentuk ion suatu obat dan
peningkatan kemampuan bentuk tak terion menembus
plasma sel (lapisan lipid) pada membran sel
Gaya Van der waals, bekerja efektif pada jarak 0,4 – 0,6 nm
dan menghasilkan gaya tarik kurang dari 2 kJ/mol. Karena
itu gaya ini sering terkalahkan gaya yang lain
D + A DA Dδ+ Aδ- D+ A- D+ + A-
Dipol, yaitu molekul yang membentuk muatan terpisah
dan dapat saling berinteraksi dipol-dipol tersebut atau
berantrasksi dengan ion