Anda di halaman 1dari 25

OPTIMASI SISTEM ENERGI

SIKLUS GABUNGAN (COMBINE CYCLE)

Kelompok 3

Anggun Pratiwi Sulaiman


Fhikri Cahaya Fatoni
Muhammad Al-Hafiz
Roby Adi Nugraha

Kelas : 6EGD
Dosen Pembimbing : Ida Febriana, S.Si., M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


CONTENTS

01 PENDAHULUAN 02 PERMODELAN

03 PENGOPTIMASIAN

04 PERHITUNGAN 05 PENUTUP
CONTENTS

01 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
01

Siklus rankine dan siklus brayton merupakan kedua siklus yang


biasanya digunakan pada pembangkit listrik yaitu PLTU dan PLTG. Pada
PLTG yang menggunakan siklus brayton mengeluarkan gas buang yang telah
terpakai oleh turbin gas yang bertemperatur tinggi sehingga masih bisa
dimanfaatkan sebagai penghasil panas pada boiler atau yang dinamakan
Siklus Gabungan (Combine Cycle) sehingga energi yang dapat dihasilkan
semakin maksimal.
SIKLUS RANKINE & SIKLUS BRAYTONT
01

•Siklus Rankine
Siklus Rankine adalah siklus termodinamika yang mengubah panas menjadi kerja.
Panas disuplai secara eksternal pada aliran tertutup, yang biasanya menggunakan air
sebagai fluida yang bergerak.
•Siklus Brayton
Siklus Brayton adalah siklus termodinamika yang diterapkan dalam pembangkit
energy listrik dengan menggunakan udara .
SIKLUS GABUNGAN (COMBINE CYCLE)
01

•Siklus Gabungan (Combine Cycle) adalah


gabungan antara Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dengan Pembangkit listrik
tenaga uap (PLTU ), dimana panas dan gas buang dari PLTG digunakan untuk
menghasilkan uap yang digunakan untuk menghasilkan uap yang digunakan sebagai
fluida kerja di PLTU
PENGAPLIKASIAN SIKLUS GABUNGAN
01
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
GAS DAN UAP (PLTGU)
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
01
Kelebihan Siklus Combine
Efisiensi termalnya tinggi, sehingga biaya operasi (Rp/kWh) lebih rendah
dibandingkan dengan pembangkit thermal lainnya.
Biaya pemakaian bahan bakar (konsumsi energi) lebih rendah
Pembangunannya relatif cepat 
Kapasitas dayanya bervariasi dari kecil hingga besar 
Fleksibilitasnya tinggi
Tempat yang diperlukan tidak terlalu luas, sehingga biaya investasi lahan lebih sedikit.
Pengoperasian PLTGU yang menggunakan komputerisasi memudahkan pengoperasian.
Waktu yang dibutuhkan: untuk membangkitkan beban maksimum 1 blok PLTGU relatif
singkat
yaitu 150 menit.

Kekurangan Siklus Combine


Prosedur pemeiliharaan lebih sering dilakukan karena beroperasi pada suhu yang
sangat tinggi.
Tidak ramah ingkungan meskipun leih rendah jika dibandingkan dengan pembangkt
termal lainnya.
CONTENTS

02 PERMODELAN
Studi Perancangan PLTGU sebagai alternatif dalam memenuhi kebutuhan listrik Universitas Indonesia
02
Studi Perancangan PLTGU sebagai alternatif dalam memenuhi kebutuhan listrik Universitas Indonesia
02
2 CONTENTS

PENGOPTIMASIAN
03
PENGOPTIMASIAN
03
Metode Absorption Chiller

Absorption Chiller (Sistem Pendingin Penyerapan Uap) adalah alat penukar kalor yang
berfungsi sebagai pendingin dengan menggunakan prinsip kimia fisika, dimana sebagai
pengganti kompresor untuk menaikan tekanan refrigerannya terdapat absorber, pompa
dan generator dengan fungsi yang sama.
PENGOPTIMASIAN
03

Metode
Absorption Chiller
(hysys)
PENGOPTIMASIAN
03
Perawatan (Overhoul Combustor Inspection)
Combustor inspection merupakan overhaul jangka pendek yang dibutuhkan untuk memeriksa
kompresor inlet, flame detector, ignitor, nosel tingkat pertama, combustion basket, transition
piece, turbine vane row 1 dan turbine blade raw 4. Komponen ini membutuhkan pemeriksaan
secara berkala, karena turbin gas bekerja secara terus menerus, sehingga sistem pembakaran
harus dijaga karena apabila sistem pembakaran buruk maka akan menyebabkan umur
komponen pendek.
PENGOPTIMASIAN
03
Perawatan bagian kondenser
Pembersihan condenser adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk
perawatan condensor dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja
condenser.Kinerja suatu condenser dapat diketahui dari nilai kevakuman
condenser.Semakin rendah tekanan condenser yang berarti semakin tinggi
tekanan vakum condenser maka semakin baik kinerja dari condenser begitu
sebaliknya
Metode pembersihan kondenser
1 Metode Chemical Cleaning 4 Drilling atau Turbining cleaning
2 Metode Mechanical Cleaning 5 Hydrojetting cleaning
3 Projectile cleaning
7 CONTENTS

04 ANALISA DATA PERHITUNGAN


ANALISA DATA PERHITUNGAN
04
 Permodelan : Jurnal 1 (StudiPerancangan PLTGU
sebagaialternatifdalammemenuhikebutuhanlistrikUniversitas Indonesia)

 Kompresor
Q = Cp.dT
=
=
=
=
=
=
ANALISA DATA PERHITUNGAN
04
 
 Turbin Gas

Q = Cp.dT

=
ANALISA DATA PERHITUNGAN
04
 
 TurbinUap

Q =

=
ANALISA DATA PERHITUNGAN
04Pengoptimasian : Jurnal 2 (PerencanaanSistemPendinginUdaraMasuk Gas Turbin 15 C Menggunakan
0
 
Absorption Chiller di PLTGU UBP PRIOK)
 Kompresor

Q = Cp.dT

=
TABEL PERBANDINGAN
04
Tabel perbandingan nilai energi (KW) pada unit PLTGU Sebelum Optimasi dan
Setelah Optimasi

Sebelum Optimasi Setelah Optimasi


Unit
Jurnal Hysys Manual Hysys Manual

Kompresor -31897,14 -31990 -30457,28 -30540 -31613,55

Turbin Gas 54387,68 54880 55935,83 55060 56507,44

Turbin Uap 13261,61 13510 13996,82 13150


3 CONTENTS

05 PENUTUP
PENUTUP
05
Pada PLTG yang menggunakan siklus brayton mengeluarkan gas buang yang telah terpakai oleh
turbin gas yang bertemperatur tinggi sehingga masih bisa dimanfaatkan sebagai penghasil panas pada
boiler atau yang dinamakan Siklus Gabungan (Combine Cycle) sehingga energi yang dapat dihasilkan
semakin maksimal.
Untuk pengoptimasian yang masih dapat dilakukan pada Siklus Gabungan (Combine Cycle) yang
pertama dengan menggunakan metode Absorption Chiller dimana suhu awal udara didinginkan terlebih
dahulu sehingga dapat memaksimalkan kerja kompresor, metode pengoptimasian kedua dengan
Perawatan (Overhoul Combustor Inspection) dengan tujuan menjaga performa turbin gas agar selalu
dalam kondisi optimal dan mecegah hal - hal yang tidak diinginkan seperti kerusakan terlalu cepat
terhadap peralatan turbin gas. Dan metode terakhir yaitu pembersihan condenser adalah salah satu
upaya yang dilakukan untuk perawatan condensor dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja condenser
sehingga efisiensi siklus PLTGU juga dapat meningkat.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai