Anda di halaman 1dari 19

Asuhan

Keperawatan
Plasenta Previa

 Gita Agustin Indriana
 Hendri Asrul Nurdin
 Herda Juliani Yahya
Definisi

 Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya
abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga
dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan
jalan lahir.
 Menurut Cunningham, plasenta previa merupakan
implantasi plasenta di bagian bawah sehingga
menutupi ostium uteri internum, serta menimbulkan
perdarahan saat pembentukan segmen bawah rahim.
Etiologi

 .Frekuensi plasenta previa pada primigravida yang
berumur lebih 35 tahun kira-kira 10 kali lebih sering
dibandingkan dengan primigravida yang berumur
kurang dari 25 tahun . Pada grandemultipara yang
berumur lebih dari 30 tahun kira-kira 4 kali lebih
sering dari grandemultipara yang berumur kurang
dari 25 tahun.
Patofisiologi

 Perdarahan anter partum akibat plasenta previa terjadi
sejak kehamilan 20 minggu saat sekmen uterus telah
terbentuk dan mulai melebar dan menipis. Umumnya
terjadi pada trimester ke tiga karena segmen bawah uterus
lebih banyak mengalami perubahan. Pelebaran sekmen
bawah uterus dan pembukaan servik menyababkan sinus
uterus robek karena lepasnya plasenta dari dinding uterus
atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta.
Perdarahan tak dapat dihindarkankarena adanya
ketidakmampuan selaput otot segmen bawah uterus
untuk  berkontraksi seperti pada plasenta letak normal.
Klasifikasi

 Plasenta Previa totalis : seluruh ostium internum tertutup oleh
plasenta
 Plasenta Previa Lateralis : hanya sebagian dari ostium tertutup
oleh plasenta.
 Plasenta previa parsialis, apabila sebagian pembukaan (ostium
internus servisis) tertutup oleh jaringan plasenta.
 Plasenta previa marginalis, apabila pinggir plasenta berada tepat
pada pinggir pembukaan (ostium internus servisis).
 Plasenta letak rendah, apabila plasenta yang letaknya abnormal
pada segmen bawah uterus belum sampai menutupi pembukaan
jalan lahir atau plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir permukaan
sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir.
Gejala Klinis

 Perdarahan vagina setelah minggu ke 20 kehamilan
adalah karakteristik dari placenta previa. Biasanya
perdarahan tidak menyakitkan, namun ia dapat
dihubungkan dengan kontraksi-kontraksi kandungan
dan nyeri perut. Perdarahan mungkin mencakup
dalam keparahan dari ringan sampai parah.
 Pemeriksaan ultrasound digunakan untuk
menegakan diagnosis dari placenta previa. Evaluasi
ultrasound transabdominal (menggunakan probe
pada dinding perut) atau transvaginal (dengan probe
yang dimasukan kedalam vagina namun jauh dari
mulut serviks) mungkin dilakukan, tergantung pada
lokasi dari placenta.
Komplikasi

 Plasenta abruptio. Pemisahan plasenta dari dinding
rahim
 Perdarahan sebelum atau selama melahirkan yang
dapat menyebabkan histerektomi
(operasi pengangkatan rahim).
 Plasenta akreta, plasenta inkreta, plasenta perkreta
 Prematur atau kelahiran bayi sebelum waktunya (<
37 minggu)
 Kecacatan pada bayi/kematian
Pemeriksaan Diagnostik

 Pemeriksaan darah : hemoglobin, hematokrit
 Pemeriksaan ultra sonografi, dengan pemeriksaan
ini dapat ditentukan plasenta atau jarak tepi plasenta
terhadap ostium
 Pemeriksaan inspekkulo secara hati-hati dan benar,
dapat menentukan sumber perdarahan dari karnalis
servisis atau sumber lain (servisitis, polip,keganasan,
laserasi/troma)
Penatalaksanaan Medis

 Pasien harus dirawat dirumah sakit dan
tidak dilakukan pemeriksaan vagina, karena akan
mencetuskan perdarahan yang sangat berat. TTV
pasien diperiksa, dinilai jumlah darah yang keluar,
dan dilakukan close match. Kehilangan darah yang
banyak memerlukan transfusi.Dilakukan palpasi
abdomen untuk menentukan umur kehamilan janin,
presentasi,dan posisinya.
Lanjutan…...

 Pemeriksaan Ultrasonografi dilakukan segara setelah
masuk, untuk mengkonfirmasi diagnosis. Dalam
kasus perdarahan hebat, diperlukan tindakan
darurat untuk melahirkan bayi (dan plasenta) tanpa
memperhitungkan umur kehamilan janin.
Jika perdarahan tidak hebat, perawatan kehamilan
dapat dibenarkan jika umur kehamilan janin kurang
dari 36 minggu. Karena perdarahan ini cenderung
berulang,ibu harus tetap dirawat di RS.
Pentalaksanaan
Keperawatan

 Anjurkan pasien untuk tirah baring total dengan
menghadap ke kiri, tidak melakukan senggama,
menghidari peningkatan tekanan rongga perut
(misal batuk, mengedan karena sulit buang air
besar). Pasang infus NaCl.
 Bila tidak memungkinkan, beri cairal peroral, pantau
tekanan darah dan frekuensi nadi tiap 15 menit
untuk mendeteksi adanya hipotensi atau syok akibat
perdarahan. Pantau pula BJJ dan pergerakan janin.
Lanjutan…..

Bila terdapat renjatan, usia gestasi kurang dari 37 minggu,
taksiran Berat Janin kurang dari 2500g, maka :
 Bila perdarahan sedikit, rawat sampai sia kehamilan 37
minggu,lalulakukan mobilisasi bertahap, beri kortikosteroid 12
mg IV/hari selama 3hari.
 Bila perdarahan berulang, lakukan PDMO kolaborasi
(PemeriksaanDalam Di atas Meja Operasi), bila ada kontraksi
tangani seperti kehamilan preterm. Bila tidak ada renjatan usia
gestaji 37 minggu atau lebih, taksiran berat janin 2500g atau
lebih lakukan PDMO, bila ternyata plasenta previa lakukan
persalinan perabdominam, bila bukan usahakan partus
pervaginam.
Asuhan Keperawatan

 Pengkajian
1. Pengumpulan data
a. Identitas klien
b. Keluhan utama
c. Inspeksi
d. Palpasi abdomen
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat Obstetri
b. Riwayat mensturasi
c. Riwayat Kontrasepsi
d. Riwayat penyakit dan operasi
Lanjutan pemeriksaan
fisik

Umum Khusus
(1) Rambut dan kulit  (1) Tinggi fundus uteri
(2) Mata : pucat, anemis  (2) Posisi dan
(3) Hidung persentasi janin
(4) Gigi dan mulut  (3) Panggul dan janin
(5) Leher lahir
(6) Buah dada / payudara  (4) Denyut jantung
(7) Jantung dan paru janin
(8) Abdomen
(9) Vagina
(10) System musculoskeletal
Diagnosa keperawatan

 a. Penurunan cardiac out put berhubungan dengan
perdarahan dalam jumlah yang besar.
 b. Ansietas yang berhubungan dengan perdarahan
kurangnya pengetahuan mengenai efek perdarahan
dan menejemennya.
 c. Resiko tinggi cedera (janin) b/d Hipoksia
jaringan / organ, profil darah abnormal,
kerusakan system imun.
Intervensi dan Rasional
DX.1

Intervensi Rasional
1. Kaji dan catat TTV, TD  Pengkajian yang akurat mengenai
serta jumlah perdarahan. status hemodinamik merupakan
dasar untuk perencanaan,
2. Bantu pemberian intervensi, evaluasi.
pelayanan kesehatan  Memperbaiki volume vaskuler
atau mulai sarankan membutuhkan terapi IV dan
terapi cairan IV atau intervensi farmakologi.
terapi transfusi darah Kehilangan volume darah harus
sesuai kebutuhan. diperbaiki untuk mencegah
komplikasi seperti infeksi,
gangguan janin dan gangguan
vital ibu hamil.
Intervensi dan Rasional
DX.2

Intervensi Rasional

1. Terapi bersama pasangan 1. Kehadiran perawat dan pemahaman


secara empati merupakan alat terapi
dan menyatakan perasaan. yang potensial untuk mempersiapkan
2. Menentukan tingkat pasangan untuk menanggulangi situasi
yang tidak diharapkan.
pemahaman pasangan 2. Hal yang diberikan perawat akan
tentang situasi dan memperkuat penjelasan dokter dan
untuk memberitahu dokter jika ada
manajemen yang sudah penjelasan yang penting.
direncanakan. 3. Pendidikan pasien yang diberikan
3. Berikan pasangan informasi merupakan cara yang efektif mencegah
dan menurunkan rasa cemas.
tentang manajemen yang Pengetahuan akan mengurangi
sudah direncanakan. ketakutan akan ha-hal yang tidak
diketahui
Intervensi dan Rasional
DX.3

Intervensi Rasional
1. Hemoragi berlebihan dan menetap dapat
1. Kaji jumlah darah yang hilang. mengancam hidup klien atau mengakibatkan
Pantau tanda/gejala syok infeksi pascapartum, anemia pascapartum, KID,
gagal ginjal, atau nekrosis hipofisis yang
2. Catat suhu, hitung SDP, dan disebabkan oleh hipoksia jaringan dan malnutrisi.
bau serta warna rabas vagina, 2. Kehilangan darah berlebihan dengan penurunan
Hb meningkatkan risiko klien untuk terkena
dapatkan kultur bila infeksi.
dibutuhkan. 3. Penurunan perfusi ginjal mengakibatkan
penurunan haluaran urin.
3. Catat masukan/haluaran urin. 4. Heparin dapat digunakan pada KID di kasus
Catat berat jenis urin. kematian janin, atau kematian satu janin pada
kehamilan multiple, atau untukmemblok siklus
4. Berikan heparin, bila pembekuan dengan melindungi factor-faktor
pembekuan dan menurunkan hemoragi sampai
diindikasikan terjadi perbaikan pembedahan
5. Berikan antibiotic secara 5. Mungkin diindikasikan untuk mencegah atau
meminimalkan infeksi.
parenteral

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai