– The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) yang didirikan pada tanggal 2 Juni 2000 adalah sebuah lembaga independen yang melakukan kegiatan diseminasi dan pengembangan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance - GCG) di Indonesia. – Kegiatan utama yang dilakukan adalah melaksanakan riset penerapan GCG, yang hasilnya berupa Corporate Governance Perception Index (CGPI). – Corporate Governance Perception Index (CGPI) merupakan sebuah bentuk penilaian yang dihasilkan dalam bentuk pemeringkatan yang dibuat berdasarkan penerapan GCG pada perusahaan yang ada di Indonesia. Proses pemeringkatan penerapan GCG dalam CGPI (CGPI 2015) – Self-assessment : penilaian mandiri dengan melakukan pengisian kuesioner oleh seluruh organ, anggota, dan stakeholders perusahaan mengenai kualitas penerapan GCG dan upaya mewujudkan keberlanjutan perusahaan. – Sistem Dokumentasi : pemenuhan persyaratan penilaian berupa penyerahan berbagai dokumen yang telah dimiliki perusahaan terkait dengan penerapan GCG dan dan upaya mewujudkan keberlanjutan perusahaan. – Penyusunan Makalah : salah satu pemenuhan persyaratan penilaian yang menjelaskan serangkaian proses dan program implementasi GCG di perusahaan dan upaya mewujudkan keberlanjutan perusahaan. – Observasi ke perusahaan : tahapan akhir penilaian sebagai salah satu bagian penting dari proses riset dan pemeringkatan CGPI berupa konfirmasi langsung ke perusahaan oleh tim penilai CGPI Penilaian CGPI Penilaian CGPI Penilaian CGPI Hasil Pemeringkatan CGPI
dikelompokkan berdasarkan 3 norma penilaian yaitu sangat terpercaya, terpercaya,
dan cukup terpercaya Hasil Pemeringkatan CGPI Tindak lanjut bagi perusahaan peserta CGPI Tindak Lanjut Konseptual. • Perusahaan dapat mengembangkan tata kelola perusahaan yang mengacu pada konsep keberlanjutan dalam rangka mewujudkan keberlanjutan perusahaan yang berorientasi pada aspek sosial, lingkungan dan ekonomi dengan memperhatikan keunikan bisnis dan organisasinya • Perusahaan dapat mengembangkan mekanisme pelaporan akuntabilitas organ dan manajemen dengan menggunakan standard dan pedoman sustainability reporting.
Tindak Lanjut Strategis.
• Perusahaan memiliki dan memutakhirkan kelengkapan kebijakan dan struktur yang memadai terkait dengan implementasi GCG dan konsep keberlanjutan yang berorientasi pada aspek sosial, lingkungan dan ekonomi. • Perusahaan memiliki dan memutakhirkan perencanaan strategis yang memadai dan terintegrasi terkait dengan implementasi GCG dan konsep keberlanjutan yang berorientasi pada aspek sosial, lingkungan dan ekonomi. Tindak lanjut bagi perusahaan peserta CGPI Tindak Lanjut Operasional. • Perusahaan memiliki dan memutakhirkan kelengkapan pedoman dan program kerja yang terkait dengan implementasi GCG dan konsep keberlanjutan yang berorientasi pada aspek sosial, lingkungan dan ekonomi. • Perusahaan memiliki kelengkapan alat pemantauan yang memadai terkait dengan implementasi GCG dan konsep keberlanjutan yang berorientasi pada aspek sosial, lingkungan dan ekonomi.
Tindak Lanjut Teknikal.
• Perusahaan dapat melengkapi inisiatif penegakkan GCG dan konsep keberlanjutan dengan kegiatan yang mendorong inovasi dan berorientasi pada harapan stakeholders. • Perusahaan dapat melengkapi efektivitas tata kelola dengan menggunakan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).