Anda di halaman 1dari 100

HUKUM KONTRAK

Ahmad Rizki Sridadi, S.H.,M.H.


ars@fe.unair.ac.id / ahmadrizkisridadi@yahoo.com

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 1


2005 ©
Tujuan

 Memberikan kesadaran urgensi hukum bagi


kemajuan peradaban manusia;
 Untuk mengetahui peran, fungsi, dan manfaat
kontrak yang sah dari aspek hukum;
 Untuk mengetahui kualitas dan kedudukan
hukum para kontraktan;
 Untuk mengetahui hubungan hukum para
kontraktan;

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 2


2005 ©
Tujuan (cont.)

 Untuk mengetahui tanggung jawab hukum


inter kontraktan dan antara kontraktan
dengan pihak-pihak lain ;
 Untuk mengetahui kondisi-kondisi hukum di
luar kontrak yang mempengaruhi dan
membatasi pembuatan dan pelaksanaan
kontrak;
 Agar dapat “membaca” (mengkritisi) suatu
kontrak bisnis.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 3


2005 ©
Mengapa ?

 Tuntutan ekonomi, bisnis, dan perdagangan


pada level lokal, regional, nasional, dan global;
 Unsur mutlak yang senantiasa menyertai
transaksi-transaksi para pihak dalam dunia
usaha;
 Adanya kebutuhan atas jaminan perlindungan
hukum bagi setiap kepentingan yang berbeda
para kontraktan;

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 4


2005 ©
KONTRAK PADA UMUMNYA

Aspek Sifat :
 Kontrak Komersial / Bisnis  Harta
Kekayaan;
 Kontrak Non Komersial / Non Bisnis

Aspek Bentuk:
 Kontrak Tertulis;
 Kontrak Lisan

Contoh ?
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 5
2005 ©
Kontrak Pada Umumnya (cont.)

Kontrak Tertulis :
 Kontrak Dibawah Tangan;
 Kontrak Notariil
Aspek lainnya :
 Kontrak Timbal Balik
 Kontrak Sepihak

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 6


2005 ©
Kontrak Bersyarat :
 Batal;
 Tangguh.
Kontrak Berdasar BW/Nama:
 Bernama/Nominaat;
 Tidak Bernama/Innominaat.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 7


2005 ©
Kontrak Pada Umumnya (cont.)

Kontrak Bersyarat :
 Batal;
 Tangguh.

 Catatan : Penggunaan istilah kontrak


merujuk hanya pada pengertian
perjanjian yang bersifat komersial /
bisnis
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 8
2005 ©
Kontrak : Landasan Yuridis

KUH Perdata / BW;


KUHD;
Peraturan Perundangan a.l.:
UU Anti Monopoli & Persaingan Usaha
Tidak Sehat;
UU Perlindungan Konsumen;
UU Ketenagakerjaan;
Dll.
 Area / Lingkup Hukum Perdata
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 9
2005 ©
Kontrak : Landasan Yuridis
(cont.)

 KUH Perdata / BW :
 Buku I : Orang (Subyek Hukum);
 Buku II : Benda (Obyek Hukum);
 Buku III: Perikatan (Hubungan
Hukum);
 Buku IV: Pembuktian & Daluarsa

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 10


2005 ©
Sumber Perikatan

KONTRAK

UU SAJA
PERIKATAN

UNDANG-UNDANG
UU KRN
PERBUATAN
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi
2005 ©
MNS11
“One of the most powerful influences on
human activity is the driving force of trade.
Governments may be overthrown, wars may
break out, larger areas of country may be
devastated by natural disaster, but somehow
traders find ways of establishing and
continuing business relationships. The
inventiveness of the scientist and the
engineer in matter of physical is matched by
the ingenuity of the trader in constantly
developing new sales techniques, new
instruments to accommodate more efficiently
the requirements of the commercial
community, new methods of surmounting
hurdles thrown up by the law or by the actions
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 12

of government.”[1]
2005 ©
Utang Pinjam Leasing Sewa Hibah,
Pakai Menyewa Waris

Kontrak

Pembeli BARANG PENJUAL

Badan Badan
Hukum PT Hukum PT
Perorangan Perorangan

Persekutuan Persekutuan

Yayasan Yayasan

KONTRAK
Koperasi JUAL BELI Koperasi

Kontrak

Konsultan Pengangkutan
Bank Investor Agency, Pabrik / dara,laut,udara
Asuransi
Broker Buruh

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 13


2005 ©
ORANG / SUBYEK HUKUM

Agar dapat menjadi subyek dalam kontrak, maka:


 Orang Pribadi;
 Badan :

* Badan Hukum, misal : Pemerintahan, PT,


Koperasi, Yayasan, Perkumpulan.
* Non Badan Hukum, misal : CV, Firma, UD,
perusahaan perorangan.
 Orang atau badan-badan internasional dapat juga
menjadi pihak dalam kontrak (kontraktan)
 Sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh UU
(hukum), misal : KUH Perdata
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 14
2005 ©
ORANG / SUBYEK HUKUM (cont.)

 Periksa ps. 1653, ps. 1654, dan ps.


1655 KUH Per.
 Dalam hukum kontrak digunakan luas
istilah “si berpiutang / KREDITUR” dan
si berutang / DEBITUR”

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 15


2005 ©
BENDA / OBYEK HUKUM
Agar suatu benda dapat menjadi obyek kontrak,
maka :
 Setiap benda baik itu merupakan :

* Benda bergerak atau benda tidak bergerak;


* Benda berwujud atau tidak berwujud.
 Benda dimaksud dapat dinilai dengan uang
 Benda tersebut tidak dilarang oleh atau tidak
bertentangan dengan hukum nasional untuk
dipakai sebagai obyek transaksi bisnis
/komersial.
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 16
2005 ©
PERIKATAN / HUBUNGAN
HUKUM

Maksudnya adalah bahwa terdapat suatu


hubungan baik yang timbul dari Undang-
Undang atau dari Kontrak antara dua pihak,
yang mana hubungan tersebut diatur dalam
dan dilindungi oleh hukum sehingga timbul
pula hak dan / atau kewajiban diantara
keduanya.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 17


2005 ©
PEMBUKTIAN &
DALUARSA
 Pembuktian dimaksud adalah pembuktian
formal, bukan material, dan berupa
(Ps.1886 KUH Perdata) :
1. Surat;
2. Saksi;
3. Persangkaan;
4. Pengakuan;
5. Sumpah.
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 18
2005 ©
Circulation of Thought !

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 19


2005 ©
Kontrak : Asas-Asas

Asas Kebebasan Berkontrak;


Asas Konsensuil;
Asas Pacta Sunt Servanda;
Asas Itikad Baik;
Asas Buku III BW sebagai Hukum
Pelengkap;
Asas Kepribadian.
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 20
2005 ©
Asas Kebebasan
Berkontrak
 Setiap orang (kontraktan) diberi
kebebasan membuat kontrak, dalam
hal :
Subyek / Orang;
Bentuk;
Isi;
Waktu Penutupan

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 21


2005 ©
Asas Kebebasan Berkontrak (cont.)

 Diatur dalam pasal 1338 KUH Perdata yang


berbunyi : ” Semua persetujuan yang dibuat
secara sah berlaku sebagai undang-undang
bagi mereka yang membuatnya”.
 Kebebasan berkontrak dibatasi oleh pasal
1339 KUH Perdata :
 Kepatutan;
 Kebiasaan;
 Undang-Undang.
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 22
2005 ©
Asas Kebebasan Berkontrak (cont.)

 Kontrak yang tidak * Predatory Pricing;


bertentangan dengan * Monopoli;
UU, misalnya UU Anti
* Oligopoli;
Monopoli & Persaingan
Usaha Tidak Sehat, * Monopsoni;
yakni dilarang * Oligopsoni
membuat kontrak yang
isinya :
* Membagi daerah
pemasaran;
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 23
2005 ©
Asas Kebebasan Berkontrak (cont.)

Kontrak menurut UU Perlidungan Konsumen


ialah:
 Memuat klausul-klausul yang dapat dibaca
jelas;
 Diletakkan pada tempat yang tidak
tersembunyi;

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 24


2005 ©
Asas Konsensuil

Maknanya : “Hubungan hukum atau perikatan


antara dua pihak terjadi seketika pada saat
timbulnya kata sepakat / konsensus diantara
mereka tersebut”

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 25


2005 ©
Asas Konsensuil (cont.)

 Asas ini terdapat dalam pasal 1320 KUH


Perdata yang menyatakan tentang syarat
sahnya kontrak yakni :1. Sepakat diantara
para pihak yang membuatnya; 2. Cakap; 3.
Hal Tertentu; 4. Causa yang diperbolehkan ;
 Juga termuat dalam pasal 1338 ayat (1)
KUHPerdata ” Semua persetujuan yang dibuat
secara sah berlaku sebagai undang-undang
bagi mereka yang membuatnya”.
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 26
2005 ©
Asas Pacta Sunt Servanda
 Setiap kontrak yang telah dibuat dan
disepakati adalah mengikat setiap pihak yang
membuatnya sehingga setiap pihak wajib
untuk melaksanakan segala kewajiban dalam
kontrak dan/atau mendapatkan semua hak
dari kontrak.
 Asas ini termuat dalam pasal 1338 ayat (1)
KUHPerdata ” Semua persetujuan yang dibuat
secara sah berlaku sebagai undang-undang
bagi mereka yang membuatnya”.
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 27
2005 ©
Asas Itikad Baik

 Setiap kontrak baik dalam proses pembuatan,


pelaksanaan, pengakhiran, dan paska
berakhirnya kontrak harus selalu disertai
dengan itikad yang baik;

 Dasar yuridis dari asas itikad baik adalah


pasal 1338 ayat (3) KUH.Perd bahwa “setiap
perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad
baik”
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 28
2005 ©
Asas Buku III KUHPerdata
sebagai Hukum Pelengkap
 Bahwa ketentuan-ketentuan dalam buku III
KUHperdata tentang Perikatan (dan
perjanjian) hanya akan melengkapi klausul-
klausul dalam kontrak yang ada sepanjang
atau apabila kontrak tersebut tidak lengkap;
 Hal ini dapat dipahami karena biasanya
kontrak yang dibuat hanya mengatur hal-hal
pokok sehingga banyak hal lain yang
menurut hukum dapat dilengkapi dengan
ketentuan-ketentuan dalam buku III
KUHPerdata

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 29


2005 ©
Asas Kepribadian
 Bahwa suatu kontrak hanya mengikat setiap
pihak yang membuatnya ;
 Pihak lain diberi peluang oleh hukum hanya
untuk memperoleh hak;
 Apabila pihak lain tersebut diberi suatu
kewajiban maka ia harus dilibatkan sebagai
pihak dalam kontrak (kontraktan) sehingga ia
pun akan juga memperoleh hak.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 30


2005 ©
Asas Kepribadian (cont.)
 Asas ini termuat dalam pasal 1338 ayat (1)
KUHPerdata ” Semua persetujuan yang dibuat
secara sah berlaku sebagai undang-undang
bagi mereka yang membuatnya”;
 Juga dalam pasal 1340 KUHPerdata
“Perjanjian-perjanjian tidak dapat merugikan
kepada pihak ketiga dan tidak dapat
menguntungkan pihak ketiga pula kecuali
untuk hal yang diatur dalam pasal 1317
KUHPer”

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 31


2005 ©
Asas Kepribadian (cont.)

 Pasal 1317 KUHPer “ Lagipun diperbolehkan


juga untuk meminta ditetapkannya suatu janji
guna kepentingan seorang pihak ketiga,
apabila suatu penetapan janji, yang dibuat
oleh seorang untuk dirinya sendiri, atau suatu
pemberian yang dilakukannya kepada
seorang lain, memuat suatu janji yang seperti
itu”

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 32


2005 ©
Cuplikan Klausul Pengalihan
Hak

(1) Hak dan kewajiban yang timbul berdasarkan


Perjanjian ini tidak dapat dialihkan oleh salah
satu pihak kepada siapapun tanpa persetujuan
tertulis dari pihak lainnya.
(2) Setiap pihak yang menerima pengalihan hak
wajib untuk menyetujui secara tertulis untuk
mengikatkan diri pada ketentuan dalam
Perjanjian ini secara keseluruhan tanpa ada
yang dikecualikan.
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 33
2005 ©
Buku III KUH Per : Sistem

Sistem yang berlaku dalam Buku III KUH


Perdata adalah SISTEM TERBUKA yang
berarti bahwa setiap orang yang membuat
kontrak diperbolehkan untuk membuat
ketentuan-ketentuan/klausul-klausul sendiri,
juga untuk menyimpang dari ketentuan-
ketentuan yang telah ada dalam Buku III KUH
Perdata, kecuali untuk pasal-pasal tertentu
yang dilarang untuk dilanggar seperti
misalnya pasal 1320, 1338, 1339 KUH Perdata

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 34


2005 ©
Feel
Better ?
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 35
2005 ©
TAHAPAN/PROSES
BERKONTRAK

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 36


2005 ©
Hubungan Perikatan &
Kontrak

PERJANJIAN

PERIKATAN

UNDANG-UNDANG

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 37


2005 ©
TAHAPAN/PROSES
BERKONTRAK

1. Negosiasi / Penjajagan;
2. Pembuatan Kontrak;
3. Pelaksanaan Kontrak;
4. Pengakhiran Kontrak.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 38


2005 ©
NEGOSIASI

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 39


2005 ©
NEGOSIASI

 Adanya serangkaian pernyataan berupa


penawaran bisnis oleh pihak pertama kepada
pihak kedua ;
 Penawaran dapat terjadi berulangkali karena
pihak kedua masih mengajukan penawaran balik
kepada pihak pertama;
 Penawaran yang mana membutuhkan adanya
penerimaan;
 Apabila penawaran tersebut pada akhirnya
ditolak maka tidak terjadi suatu kesepakatan
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 40
2005 ©
NEGOSIASI (cont.)

 Direkomendasikan agar dalam setiap


proses/tahapan negosiasi ditentukan
cara/metode dan bentuknya;
 Hal ini untuk menghindari ketidakpastian dan
sengketa dalam memastikan terjadinya suatu
kesepakatan;
 Uang Muka (UM) akan mengikat pihak yang
diberi UM sehingga ia dilarang menawarkan
obyek transaksi hingga batas waktu berakhir.
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 41
2005 ©
NEGOSIASI (cont.)

 Penawaran berakhir, apabila :


Ditolak ;
Jangka waktunya berakhir;
Adanya penawaran balik tanpa penerimaan;
Obyek transaksi rusak/musnah;
Penawar dan / atau penerima meninggal atau
dibawah pengampuan tanpa meninggalkan ahli waris /
tanpa ada kuasa lagi sebelum kesepakatan terjadi;
Diterima oleh orang lain (pihak ketiga).

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 42


2005 ©
NEGOSIASI (cont.)

 Kecuali apabila pihak yang ditawari telah


melakukan persiapan yang layak dan telah
melakukan pengorbanan-pengorbanan tertentu,
misalnya telah mengeluarkan biaya yang cukup
besar, untuk melakukan perbuatan yang telah
ditentukan oleh penawar maka penawar tidak
dapat mengakhiri tawarannya secara sewenang-
wenang tanpa adanya kejelasan meskipun
kesepakatan belum tercapai karena hal tersebut
dapat merugikan pihak lain.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 43


2005 ©
PEMBUATAN KONTRAK

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 44


2005 ©
SYARAT SAHNYA KONTRAK

1. Sepakat diantara para pihak yang


membuatnya;
2. Cakap;
3. Hal Tertentu;
4. Causa yang diperbolehkan.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 45


2005 ©
Cuplikan klausul kontrak : Sepakat

“Para pihak terlebih dahulu menerangkan


bahwa PIHAK KESATU adalah pemilik atas
gudang dimaksud di bawah ini :
Sedangkan PIHAK KEDUA bermaksud hendak
menyewanya dari PIHAK KESATU.
Bertalian dengan hal-hal terurai di atas, maka
para pihak menerangkan lebih lanjut, bahwa
para pihak dengan ini telah setuju untuk
mengadakan perjanjian sewa menyewa
dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-
syarat sebagai berikut : “

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 46


2005 ©
SYARAT SAHNYA KONTRAK (cont.)

1. SEPAKAT :
Kesepakatan yang ada dalam suatu kontrak
adalah kesepakatan yang murni dan bukan
kesepakatan yang semu.
Kesepakatan yang semu adalah kesepakatan
yang terjadi karena adanya :
@ Paksaan;
@ Kekhilafan;
@ Penipuan.
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 47
2005 ©
SYARAT SAHNYA KONTRAK (cont.)

@ Paksaan, maksudnya ialah adanya dorongan dari pihak


(bisa berasal dari pihak diluar kontraktan atau kontraktan
sendiri) yang menimbulkan ketidakrelaan dari pihak yang
lain yang mengancam jiwa, fisik, atau perekonomian dari
diri atau keluarga pihak yang lain tersebut;
@ Kekhilafan, maksudnya bahwa terdapat pendapat,
pandangan, maksud, atau penilaian yang berbeda
diantara kontraktan tentang sesuatu klausul dalam
kontrak yang mana kontraktan tidak beritikad buruk dan
tidak menyadari sampai terjadinya peristiwa yang tidak
diinginkan oleh kontraktan tersebut;

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 48


2005 ©
SYARAT SAHNYA KONTRAK (cont.)

 Penipuan, maksudnya ialah bahwa terdapat


pernyataan yang menyesatkan / tidak benar
tentang suatu keadaan berdasarkan itikad
buruk dari kontraktan yang ditujukan
kepada kontraktan lain dengan maksud
kontraktan lain tersebut menyetujui kontrak
yang akan / sedang dibuat, yang tanpa
adanya penipuan kontraktan lain tidak akan
menyetujuinya.
 Contoh kasus ?
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 49
2005 ©
SYARAT SAHNYA KONTRAK (cont.)

Kontrak Baku ?
Dalam kontrak baku/ standar hanya terdapat
kesepakatan untuk menandatangani atau tidak
suatu kontrak yang disodorkan oleh pihak lain,
misalnya : oleh pihak Perbankan atau Asuransi;
Bagaimana dengan kebebasan berkontrak dalam
suatu kontrak baku ?

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 50


2005 ©
Cuplikan klausul kontrak : Cakap

Pada hari ini, ……, tanggal ……(..-..-200..), telah hadir para pihak
dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang nama-namanya akan disebutkan
pada akhir kontrak ini;
1. (Nama.....), (Pekerjaan)(+ jabatan), bertempat tinggal di ......,
Jalan......., Rukun Tetangga ..., Rukun Warga ...., Kelurahan ....,
Kecamatan ......, berdasarkan surat kuasa khusus (+ Akta pendirian
terakhir), Pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor ............;
selanjutnya disebut : “ PIHAK KESATU – Yang Menyewakan “
2. (Nama), (Pekerjaan) (+jabatan), bertempat tinggal di ………., Jalan
….., Rukun Tetangga …., Rukun Warga …., Kelurahan ….., Kecamatan
….., Pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor ………. (Akta Pendirian
Terakhir), untuk saat ini berada di ……, selanjutnya disebut :
“ PIHAK KEDUA – Penyewa “

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 51


2005 ©
SYARAT SAHNYA KONTRAK (cont.)

2. Cakap
Cakap saja tidak cukup, tetapi seseorang
harus punya kewenangan dalam keadaan
tertentu;
Menurut ps. 1330 KUH Perdata, cakap ialah :
a. Dewasa
b. Tidak berada dibawah pengampuan

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 52


2005 ©
SYARAT SAHNYA KONTRAK (cont.)

a. Yang dimaksud dewasa ialah (Ps. 330


KUHPer)
* Telah berumur 21 tahun ;
* Telah / pernah kawin
 Anak-anak digolongkan kedalam orang
yang tidak cakap;
 Anak-anak dibolehkan membuat perjanjian
kerja baik lisan maupun tulisan melalui
wakil/kuasanya menurut UU.
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 53
2005 ©
SYARAT SAHNYA KONTRAK (cont.)

b. Orang yang tidak mengerti apa yang sedang


dilakukannya (tidak beralasan/berakal sehat) dan
tidak dapat mengetahui akibat hukum dari
perbuatannya tersebut
Pengampuan harus dibuktikan dengan Surat
Keputusan Pengadilan Negeri dan diumumkan
dalam Berita Negara;
Apabila tidak, maka orang dewasa tersebut masih
merupakan subyek hukum sehingga setiap
perbuatannya berakibat hukum dapat dimintakan
pembatalan

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 54


2005 ©
SYARAT SAHNYA KONTRAK (cont.)

 Perbuatan yang hanya dapat dilakukan adalah


pembuatan surat wasiat (ps. 446 bagian 3 KUH
Perdata)
 Contoh orang yang berada dibawah pengampuan
a.l.: orang gila, idiot, pemabuk, pemboros,
pengguna obat-obatan terlarang, dan sejenisnya
 Perempuan yang telah bersuami berdasarkan UU
Perkawinan dibolehkan untuk berkontrak tanpa seijin
suami namun dalam keadaan tertentu tetap
mensyaratkan persetujuan suami.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 55


2005 ©
Cuplikan klausul kontrak : Hal
Tertentu

Pasal 3
UANG/HARGA SEWA
Uang sewa telah disepakati oleh kedua belah pihak
sebesar Rp………(…………) per ……., sehingga PIHAK
KEDUA wajib menyerahkan uang sebesar Rp. ……….
(…………) untuk masa sewa selama ..( …) tahun.
Jumlah uang sewa tersebut telah dibayarkan PIHAK
KEDUA kepada PIHAK KESATU dan untuk
penerimaan uang tersebut kontrak ini berlaku pula
sebagai kwitansi pembayaran yang sah.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 56


2005 ©
SYARAT SAHNYA KONTRAK (cont.)

 HAL TERTENTU.
Maksudnya adalah isi kontrak itu sendiri berupa
klausul-klausul yang memuat hak & kewajiban para
pihak;
Menentukan apakah obyek kontrak merupakan obyek
yang sah menurut hukum ataukah tidak;
Menentukan jangka waktu kontrak, tempat obyek &
transaksi, cara, bentuk, waktu, & tempat
pembayaran, pembatasan dan pengalihan hak &
kewajiban, serta hal-hal lainnya.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 57


2005 ©
SYARAT SAHNYA KONTRAK (cont.)

 SEBAB YANG DIPERBOLEHKAN (Ps. 1337


KUHPer) :
a. Sebab yang tidak terlarang atau tidak
bertentangan dengan Undang-Undang;
b. Sebab yang sesuai dengan kesusilaan;
c. Sebab yang sesuai dengan ketertiban umum.

Agar kontrak menjadi sah, SEBAB dimaksud bukan


merupakan sebab yang palsu atau tanpa sebab,
karena kontrak tersebut tidak mempunyai
kekuatan hukum;

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 58


2005 ©
SYARAT SAHNYA KONTRAK (cont.)

 SEBAB YANG DIPERBOLEHKAN (Ps. 1337


KUHPer) :
a. Sebab yang tidak terlarang atau tidak
bertentangan dengan Undang-Undang;
b. Sebab yang sesuai dengan kesusilaan;
c. Sebab yang sesuai dengan ketertiban umum.

Agar kontrak menjadi sah, SEBAB dimaksud bukan


merupakan sebab yang palsu atau tanpa sebab,
karena kontrak tersebut tidak mempunyai
kekuatan hukum;

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 59


2005 ©
AKIBAT HUKUM

 Apabila syarat SUBYEKTIF, yakni


sepakat & cakap tidak dipenuhi maka
kontrak tersebut DAPAT DIBATALKAN;
 Apabila syarat OBYEKTIF, yakni hal
tertentu & sebab yang diperbolehkan n
tidak dipenuhi maka kontrak tersebut
BATAL DEMI HUKUM.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 60


2005 ©
STRUKTUR KONTRAK

 Pada umumnya kontrak terdiri dari:


Bagian Pendahuluan
Bagian Isi
Bagian Penutup
Lampiran (jika ada & diperlukan)

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 61


2005 ©
Bagian Pendahuluan
 terdiri dari:
– Sub Bagian Pembuka, memuat kalimat
pembuka dan tanggal perjanjian
– Sub Bagian Pencantuman Identitas
Kontraktan, memuat a.l. nama, pekerjaan/
jabatan, alamat, dasar berbuat, dan informasi
lain terkait identitas para kontraktan
– Sub Bagian Penjelasan, memuat latar
belakang para kontraktan dalam membuat
kontrak
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 62
2005 ©
Bagian Isi

 Terdiri dari:
– Klausula Definisi;
– Klausula Transaksi;
– Klausula Ketentuan Umum;
– Klausula Ketentuan Khusus.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 63


2005 ©
Cuplikan Ketentuan Definisi

Pasal 1
DEFINISI
Bahwa yang dimaksud dengan gudang adalah :
Sebuah bangunan yang lazim digunakan untuk menyimpan mesin-
mesin, berikut turutannya, berdinding tembok, atap (genteng), lantai
(sebagian terdiri dari keramik), yang berdiri diatas sebidang tanah
Hak ...., nomor : ......, Desa ......., seluas ....M2 (..............),
diuraikan dalam Gambar Situasi tanggal ...............(..-..-.....) nomor :
..../...... Sertipikat dikeluarkan oleh Kantor Agraria (sekarang Kantor
Pertanahan) Kabupaten ........, tanggal ......(..-..-.....) terakhir tertulis
atas nama ......
Terletak di : Propinsi : ......;
Kabupaten : ......;
Kecamatan : ....;
Desa : ........;
Setempat dikenal sebagai persil di jalan ……….;

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 64


2005 ©
Cuplikan Ketentuan Transaksi

Bahwa para pihak dengan ini sepakat


untuk mengadakan kontrak sewa
menyewa terhadap sebuah gudang
sebagaimana diterangkan dalam
bagian lain kontrak ini

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 65


2005 ©
Cuplikan Ketentuan Umum

Pasal 15
FORCE MAJEUR
Bilamana sebahagian atau seluruhnya dari
segala sesuatu yang disewa ini musnah
karena bencana alam, sehingga segala
sesuatu yang disewa ini terbukti tidak layak
lagi untuk ditempati, maka PIHAK KEDUA
wajib untuk mengembalikan kepada PIHAK
KESATU.
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 66
2005 ©
Cuplikan Ketentuan Khusus

Pasal 8
LISTRIK, TELEPON DAN PAJAK
Selama berlaku perjanjian sewa menyewa ini tagihan atas pemakaian listrik,
telepon dan dana-dana kampung ditanggung dan wajib dibayar oleh PIHAK
KEDUA, begitu pula Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk tahun duaribu …..
(200..) sampai dengan tahun duaribu ….(200…) atas apa yang
disewa/disewakan dengan akta ini juga sepenuhnya menjadi beban PIHAK
KEDUA.
PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK KESATU Copy bukti dari
pembayaran tagihan/rekening listrik, telepon dan dana-dana kampung setiap
… (….) bulan sekali untuk menjamin terbayarnya dengan baik rekening-
rekening tersebut serta bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
termaksud.
Demikian itu dengan catatan, bahwa khusus untuk pembayaran rekening aliran
listrik dan telepon untuk bulan terakhir masa berlakunya masa persewaan,
maka PIHAK KEDUA sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya
persewaan terlebih dahulu wajib menitipkan kepada PIHAK KESATU, yaitu
uang sejumlah Rp. ………..(……….rupiah) yang diperlukan untuk pembayaran
terakhir atas pemakaian aliran listrik, telepon dan juga Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) yang menjadi tanggung jawabnya.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 67


2005 ©
Bagian Penutup

* Terdiri atas:
– Sub Bagian Kalimat Penutup
– Sub Bagian Tanda Tangan

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 68


2005 ©
Demikian kontrak ini dibuat dan
ditandatangani di YOGYAKARTA, pada hari
dan tanggal seperti disebutkan pada bagian
awal kontrak ini dengan dihadiri oleh ………
dan ………,bertempat tinggal di ……..sebagai
saksi-saksi.
PIHAK KEDUA PIHAK KESATU
----------- -----------------
Saksi ………….
Saksi ………
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 69
2005 ©
Apa saja yang dapat
menjadi Lampiran?
– Perjanjian terdahulu (jika ada)
– Draft kontrak
– Deskripsi barang atau jasa yang akan
ditransaksikan
– Legal opinion
– Financial statement
– Lain-lain sesuai kebutuhan

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 70


2005 ©
PELAKSANAAN
KONTRAK

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 71


2005 ©
PRESTASI

Sebuah wujud pelaksanaan kewajiban yang


diamanatkan kontrak, berupa :
 Memberikan/menyerahkan sesuatu;

 Berbuat sesuatu;

 Tidak berbuat sesuatu.

Pelaksanaan prestasi senantiasa disertai itikad


baik
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 72
2005 ©
SYARAT PRESTASI
 HARUS MUNGKIN DILAKUKAN

 HARUS JELAS

 TIDAK DIKECUALIKAN UNDANG-UNDANG

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 73


2005 ©
WANPRETASI
Suatu bentuk ingkar janji/ tidak melakukan
kewajiban sebagaimana termuat dalam
kontrak:
 Tidak melaksanakan prestasi sama sekali;

 Melaksanakan prestasi sebagian saja;

 Melaksanakan prestasi namun terlambat;

Wanpretasi mengakibatkan tidak dipenuhinya hak


dari kontraktan lawannya.
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 74
2005 ©
PERBUATAN MELAWAN
HUKUM
 Suatu perbuatan yang tidak diatur dalam
kontrak, yang melanggar hukum sehingga
merugikan pihak lain;
 Harus ditentukan secara spesifik tentang
hukum yang dilanggar tersebut, misalnya
UU Anti Monopoli & Persaingan Usaha Tidak
Sehat;
 Periksa ps. 1365 KUHPer.!

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 75


2005 ©
PEMBELAAN DEBITUR
 Debitur memang merupakan pihak yang
dibebani kewajiban namun tidak serta merta
ketika suatu kewajiban tidak dilaksanakan,
maka debitur harus menanggung beban
kerugian dan dianggap wanprestasi;
 Debitur dapat melakukan pembelaan,yakni :
1. Kreditur juga melakukan kesalahan;
2. Kreditur telah melepaskan haknya;
3. Telah terjadi overmacht / keadaan
memaksa.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 76


2005 ©
GANTI RUGI
 Ganti rugi diberikan sebagai upaya
pemulihan/penggantian keadaan ekonomi
kreditur dikarenakan terjadi perbuatan debitur
yang merugikan kreditur;
 Ganti kerugian diberikan dalam bentuk uang
atau sesuatu yang dapat dinilai dengan uang;
 Ganti kerugian diberikan sebanding dengan
nilai kerugian yang terjadi;
 Ganti rugi merupakan bentuk tanggung jawab
khas hukum perdata
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 77
2005 ©
GANTI RUGI (cont.)

 Ganti rugi merupakan sanksi yang


dibebankan oleh pihak yang wanprestasi
kepada pihak yang dirugikan. Dalam
khasanah hukum perdata ganti rugi hanya
berupa :
Biaya;
Rugi;
Bunga.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 78


2005 ©
OVERMACHT
Overmacht/keadaan memaksa/force majeur
adalah suatu keadaan yang mana :
Keadaan tersebut berada diluar kekuasaan
para kontraktan;
Debitur tidak bersalah atas keadaan tersebut;
Debitur tidak bertanggung jawab atas
kerugian;
Kreditur tidak dapat memaksa debitur untuk
melaksanakan prestasi tersebut.
 Kriteria diatas adalah sesuai untuk
overmacht absolut dan permanen.
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 79
2005 ©
Cuplikan Klausul
Overmacht
(1) Kewajiban salah satu pihak dalam Perjanjian ini akan
ditangguhkan sepanjang pelaksanaannya terhalang oleh
persengketaan perburuhan, musibah/bencana alam,
perubahan terhadap peraturan perundang-undangan,
perang atau keadaan yang timbul dari atau sebagai
akibat perang, baik yang dinyatakan maupun yang tidak,
huru hara, tindakan sabotase oleh teroris atau tindak
pidana lainnya, makar atau pemberontakan, kebakaran,
peledakan, gempa bumi, badai, banjir, letusan gunung
berapi, kekeringan atau kondisi cuaca yang luar biasa
buruk, kecelakaan atau sebab-sebab lain yang sejenis
(selanjutnya disebut “Keadaan Memaksa”).

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 80


2005 ©
Cuplikan Klausul
Overmacht (cont’d)
– Dalam hal setelah ditandatanganinya
Perjanjian ini terjadi suatu perubahan
dalam peraturan perundang-undangan
yang secara material dapat
mendatangkan kerugian kepada salah
satu pihak, maka Para Pihak sepakat
untuk mengadakan perundingan kembali
sehingga dapat menghilangkan atau
memperkecil kerugian yang diderita oleh
salah satu pihak.
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 81
2005 ©
RESIKO

 Kewajiban untuk memikul tanggung jawab akibat


keadaan memaksa;
 Ps 1237 KUHPer menyatakan bahwa resiko dalam
kontrak sepihak dipikul oleh kreditur sepanjang
barang belum diserahkan apabila barang tersebut
musnah;
 Ps. 1460 KUHPer menyatakan bahwa untuk barang
tertentu yang telah ditunjuk oleh debitur dengan
maksud untuk dibeli menjadi resiko pembeli apabila
barang musnah akibat overmacht absolut meskipun
harga belum dibayar dan barang belum diserahkan.
 Kontrak Timbal Balik
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 82
2005 ©
RESIKO (cont.)

 Ps 1545 & ps 1553 KUHPer secara umum


menyatakan bahwa dalam kontrak timbal
balik apabila terjadi overmacht terhadap
barang obyek kontrak adalah menjadi resiko
para kontraktan itu sendiri;
 Hal ini dikarenakan akibat hukum dari
terjadinya overmacht terhadap kontrak
adalah batal demi hukum.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 83


2005 ©
SOMASI

 Apabila suatu pihak dalam kontrak


wanprestasi maka hendaknya pihak yang
dirugikan tidak secara langsung membatalkan
kontrak ybs.;
 Pihak dalam kontrak yang dirugikan
sepatutnya memberikan peringatan dalam
jumlah yang cukup (biasanya tiga kali) hingga
pihak yang wanprestasi berprestasi;
 Somasi dibuat dalam bentuk tertulis dengan
menyebutkan jangka waktu prestasi(Ps 1238
KUHPer);
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 84
2005 ©
SOMASI (cont.)

 Apabila somasi tidak dihiraukan maka pihak


yang dirugikan dapat menuntut ganti rugi
atau pembatalan kontrak

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 85


2005 ©
PEMBUKTIAN
 Ini penting untuk menentukan apakah pihak
yang dianggap wanprestasi memang benar-
benar bersalah sehingga patut dibebani
sanksi ganti rugi;
 Pembuktian dalam bidang hukum perdata
adalah dalam hal bukti-bukti formil belaka;
 Berbeda dengan bidang hukum pidana yang
menekankan pada ada tidaknya kesalahan
materiil;
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 86
2005 ©
Penyelesaian Sengketa diantara para
Kontraktan

 Penyelesaian Sengketa di luar Pengadilan


(Alternative dispute resolution)
 Pengadilan

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 87


2005 ©
PENGAKHIRAN
KONTRAK

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 88


2005 ©
Bagaimana Caranya ?

 Pada prinsipnya pengakhiran suatu


kontrak dilakukan dengan persetujuan
kedua pihak;
 Namun demikian, dapat saja para
pihak menentukan secara jelas hal-hal
apa saja yang dapat mengakibatkan
suatu kontrak berakhir;

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 89


2005 ©
Bagaimana Caranya ? (cont.)

 Kontrak dapat berakhir apabila :


1. Tidak memenuhi syarat sahnya
kontrak
2. Tidak memenuhi syarat-syarat lain
sebagaimana telah ditentukan dalam
UU;
3. Bertentangan dengan ketertiban
umum, kesusilaan, dan kebiasaan.
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 90
2005 ©
Bagaimana Caranya ? (cont.)

4. Telah tercapai tujuan sebagaimana


dimaksud dalam kontrak;
5. Telah dipenuhinya segala hak &
kewajiban para kontraktan;
6. Adanya kesepakatan untuk itu
diantara para kontraktan.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 91


2005 ©
Cuplikan Klausula
Pengakhiran
– Perjanjian ini dapat diakhiri dengan pemberitahuan
secara tertulis terlebih dahulu oleh Penjamin
Pelaksana Emisi Efek apabila Emiten lalai untuk
memenuhi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dari Perjanjian ini dan kelalaian itu tidak dapat
diperbaiki dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
sejak diterima surat pemberitahuan tertulis dari
Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau apabila karena
sebab apapun juga Emiten tidak dapat melaksanakan
kewajiban-kewajiban sehingga mengakibatkan
dampak negatif yang sangat berarti menurut
Perjanjian ini.
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 92
2005 ©
Bagaimana pendapat BW ?

 BW melalui pasal 1381 tidak


menyatakan mengenai berakhirnya
kontrak tetapi menentukan
berakhirnya suatu perikatan;
 Namun demikian secara umum
ketentuan ini dapat digunakan sebagai
kriteria untuk mengakhiri suatu
kontrak;
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 93
2005 ©
Bagaimana Caranya ? (cont.)
 Terdapat 10 cara berakhirnya perikatan:
1. Pembayaran;
2. Penawaran pembayaran tunai diikuti
penitipan;
3. Pembaharuan utang atau novasi;
4. Perjumpaan utang atau kompensasi;
5. Percampuran utang;
6. Pembebasan utang;

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 94


2005 ©
Bagaimana Caranya ? (cont.)

7. Musnahnya barang yang terutang;


8. Kebatalan atau pembatalan;
9. Berlakunya syarat batal;
10. Lewat waktu atau daluarsa.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 95


2005 ©
Addendum

 Bea materai bukanlah penentu sah atau


tidaknya suatu kontrak. Kontrak tetaplah
sah meskipun tanpa suatu materai. Ia
adalah alat pelunasan suatu bea bagi
kepentingan negara. Hanya saja, untuk
kepentingan proses pembuktian di
pengadilan disyaratkan menggunakan
materai atau di-nazegeling-kan/pemateraian
kemudian melalui pembubuhan materai
pada dokumen yang beanya tidak/kurang
dibayar, kemudian diberi cap oleh kantor
pos.
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 96
2005 ©
Addendum (cont.)

 M.O.U (Memorandum of Understanding) /


Gentleman Agreement bukanlah sebuah
kontrak yang sebenarnya karena ia hanya
memuat hal-hal yang sederhana sehingga
penting dibuat pengaturan dalam waktu
segera dan dibutuhkan perincian lebih lanjut
terutama dalam hal kejelasan mengenai hak
& kewajiban masing-masing pihak.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 97


2005 ©
Addendum (cont.)

Kontrak Lisensi adalah suatu persetujuan yang


mengatur pemberian ijin dari
Pemilik/Pemegang HKI (Hak atas Kekayaan
Intelektual) kepada Pihak lain untuk
menggunakan manfaat ekonomi atas suatu
HKI dalam jangka waktu tertentu di suatu
wilayah tertentu baik secara eksklusif
maupun non-eksklusif.

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 98


2005 ©
 Kontrak melalui internet ?

 Kontrak Keagenan / Distributor

 Kontrak Waralaba

Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 99


2005 ©
Copyleft by Ahmad Rizki Sridadi 100
2005 ©

Anda mungkin juga menyukai