Terapi Psikofarmaka
Terapi Psikofarmaka
Di Sampaikan Oleh :
Ns. Sri Supami, S.Kep, S.Pd,
M.Kes
PERAN PERAWAT DALAM TERAPI PSIKOFARMAKA
Perawat mempunyai peran penting dalam proses pemberian
obat. Perawat mempunyai tanggung jawab dalam sampainya
obat kepada klien dan digunakannya obat oleh klien sehingga
obat tersebut efektif dalam membantu masalah klien
Peran perawat adalah sebagai berikut ( Townsend, 2008) :
1. Mengumpulkan data sebelum pengobatan
Data yang dikumpulkan : riwayat penyakit, diagnosis medis,
hasil pemeriksaan laboratorium yg berkaitan, riwayat
pengonbatan, jenis obat yang digunakan
2. Memonitor efek samping obat
3. Melaksanakan prinsip-prinsip pengobatan
psikofarmakologi
4. Melaksanakan program pengobatan
berkelanjutan
5. Menyesuaikan dengan terapi nofarmakologi
6. Ikut serta dalam riset klinik interdisipliner
7. Memberikan pendidikan kesehatan yang sesuai
kebutuhan
8. Mengkoordinasikan obat dengan terapi
PENATALAKSANAAN TERAPI
PSIKOFARMAKA
1. Pemberian Obat
2. Pengelolaan / pemberian obat diruangan
1. Pemberian obat
Prinsip-prinsip pemberian obat
Persiapan
Lihat lembaran obat klien ----kaji data
setiapobat yang diberikan meliputi tujuan
pemberian, bagaimana cara kerja obat, dosis,
efek samping dan cara pemberian ----kaji
riwayat pengobatan klien
METODE – METODE DALAM
PENDEKATAN KHUSUS
Pemberian obat klien memerlukan pendekatan khusus
sesuai kasusnya, misalnya :
1. Pendekatan khusus pada pasien curiga
Perawat harus dapat mengontrol perilakunya agar
tidak menimbulkan keraguan pada diri klien
karena tindakan yang ragu-ragu akan menimbulkan
kecurigaan klien
2. Pendekatan khusus pada klien yang risiko bunuh diri
Perawat harus bersikap tegas dalam pengawasan klien
untuk minum obat karena klien dalam fase ambivalen
antara keinginan hidup dan mati
3. Pendekatan khusus pada klien yang mengalami
ketergantungan obat
Perawat perlu memberikan penjelasan kepada klien
tentang manfaat obat dan obat bukanlah satu-satunya
cara untuk penyelesaian masalah
-Pemberian Prinsip 5 benar yaitu :
1. Benar pasien
2. B enar obat
3. Benar dosis
4. Benar cara pemberian obat
5. Benar waktu pemberian obat
- Evaluasi
- Perawat bertanggung jawab untuk memonitor
respon klien terhadap pengobatan
PENDIDIKAN KESEHATAN
Secara moral perawat bertanggung jawab memberikan pendidikan
kesehatan kepada klien dan keluarga meliputi informasi tentang
penyakit, kamajuan klien, obat, cara merawat klien,
PENGGUNAAN
Stabilisasi alam perasaan, untuk klien gangguan bipolar
Menurunkan ansietas, iritabilitas, elasi
Gangguan pengendalian impuls
EFEK SAMPING UMUM
SSP : sakit kepala, tremor, konfusi, gelisah, kehilangan memori,
kejang, suara tidak jelas, otot lemas, hilang koordinasi, letargi,
stupor
KV : bradikardi, perubahan EKG, aritmia, hipotensi, kolaps
sirkulasi perifer
Mata dan THT : pandangan kabur, tinnitus
GI : anoreksia, mual, muntah, kram atau nyeri abdomen, diare,
mulut kering, haus berat, lidah terasa seperti zat besi, berat badan
bertambah
GU : poliuria, glikosuria, proteinuria, inkontinensia, edema,
hiponatremia
Hematologi : agranleukositosis
Kulit : ruam, pruritus, berkeringat, rambut kering atau tipis
KONTRA INDIKASI
- Hipersensitif
- Penyakit ginjal
- Penyakit kardiovaskuler
- Gangguan kejang, miastenia gravis
- Dehidrasi
- Hipotiroidisme
- Hamil atau menyusui
IMPILIKASI ASUHAN KEPERAWATAN
Inforamasikan kepada klien bahwa pengaruh obat dapat dirasakan setelah
kadarnya dalam darah konstan, dan ini membutuhkan waktu sampai dengan
3 minggu.
Bicara tidak jelas, oliguria,konfusi berat dan kejang.
Minta klien makan dengan diet normal dan minum cairan 6 sampai 12
gelas perhari.
Jelaskan kepada klien bahwa dehidrasi yang terjadi akibat muntah
,diare,berkeringat berlebihan ,paparan panas yang lama ,menggunakan
sauna ,dan olah raga berat dapat meningkatkan kadar litium dalam darah.
Minta klien mengkonsumsi litium bersama dengan makanan karena
konsumsi litium dapat menyebabkan ketidak nyamanan GI.
Mengandung efek diuretik kuat,seperti belewah,,semangka,jus buah anggur
dan jus beri.
D. Terapi obat untuk kelainan psikosis
NAMA GENERIK NAMA DAGANG
Antipsikotik antipikal
klozapin Clozaril
olanzapin Zyprexa
quetiapin Seroquel
risperidon Risperdal
Butirefenon
haloperidol Haldol
Dibenzoksazepin
loksapin Loxitane
Dehidroindolon
melindon Moban
Definilbutilperidin
pimozid Orap
Finotiazin
klorpomasin Thorazine
flufenazin dekanoat Prolixin decanoate
flufenazin enantat Prolixin Enanthate
flufenazin HCL Prolixin
mezoridazin Serentil
perfenazin Trilafon
Prokklorperazin Compazine
Tioridazin HCL Mellaril
Trifluoperazin Stelazine
Thioxanthene
Tioteksen Navane
Penggunaan
Skizofrenia
Psikosis Organik
Gejala Psikotik Akut
Meredakan halusinasi ,waham, pikiran kacau.
Ansietas berat
Mual dan muntah
Kejang
Efek samping
SSP:gejala ekstrapiramidal,seperti kekakuan atau spasme
otot,berjalan menyeret kaki,postur condong kedepan ,banyak
keluar air liur,wajah seperti topeng,akatisia(kegelisahan
motorik),sakit kepala, kejang.
KV: takikardi,aritmia,hipertensi,hipotensi ortostatik.
Mata dan THT:pandangan kabur,glaukoma
GI: mulut kering anokreksia,mual,muntah,konstipasi,diare,berta
badan bertambah
GU: sering berkemih,retensi urine,impotensi,enuresis,amenorea.
Hematologi : anemia,leukopenis,agranulositosis
Kulit : ruam,dermatitis,fotosensitivitas.
Kontraindikasi
- Gangguan kejang
- Glaukoma
- Klien lansia
- Hamil dan menyusui
Indikasi
Parkinsonisme
Untuk menghilangkan reaksi ekstrapiramidal
Kontra indikasi
Glaukoma
Takikardi
Hipertensi
Penyakit jantung
Asma
Ulkus duadenum
Efek samping
Sistem saraf pusat: sakit kepala, pusing, perasaan mengantuk,
Hematologi: leukopenia
Desipramin Norpramin 75 – 300 mg Tabs: 10, 25, 50, 75, 100, 150
Doxepin Sinequen, adapin 75 – 300 mg Tabs: 10, 25, 50, 75, 100, 150
Oral conc: 10 mg/ml
Penghambat Venlaflaxin Effexor 75 – 375 mg Tabs: 25, 37.5, 50, 75, 100
reuptake non
serotonin Nefazodon Serzon 200 – 600 mg Tabs: 100, 150, 200, 250