Denny nugraha
ANEMIA :
Anemia (dalam bahasa Yunani: ἀναιμία anaimia, artinya
kekurangan darah, from ἀν- an-, "tidak ada" + αἷμα
haima, "darah" ) adalah keadaan saat jumlah
sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein
pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di
bawah normal. Sel darah merah mengandung
hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut
oksigen dari jantung yang diperoleh dari paru-paru, dan
kemudian mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia bisa diklasifikasikan berdasarkan :
1. bentuk atau morfologi sel darah merah,
2. etiologi yang mendasari,
3. dan penampakan klinis.
(Kuwat SriHudoyo,2017)
Studi Kohort yang dilakukan di Bogor,
mengikuti pertumbuhan bayi dari mulai hamil,
hingga melahirkan.
ternyata 920 bayi yang lahir, 1/3nya stunting atau pendek.
Mereka lahir dengan panjang kurang dari 50 cm
dan berat kurang dari 3 kg.
dari hasil studi Kohort yang dilakukan Puslitbang Gizi,
Kementerian Kesehatan, di lima kelurahan yang ada di
Kecamatan Bogor Tengah, terdapat 918 ibu hamil melahirkan
920 bayi, beberapa diantaranya melahirkan kembar. Dari 920
bayi tersebut sepertiganya lahir dalam kondisi 'stunting' atau
bertumbuh pendek.
Dari hasil analisis terhadap Studi Kohort tersebut.
Diketahui, bayi stunting kebanyakan lahir dari ibu
yang pendek pula.
Karena, sorang ibu yang pendek beresiko dua kali lebih besar
untuk melahirkan bayi stunting dari pada ibu normal.
50 1.85 2.18
2 1.88
40 0
2017
2016
30 2015
20
11.23
9.05 10.68 2017
10
1.992.111.47 1.852.181.88 2016
0 2015
Tinggi Normal Pendek S.Pendek
Dalam susunan BM di Indonesia:
BM
pokok
BM
sayuran
BM
lauk
pauk
BM buah-
buahan
Dampak Anemia
Daya tahan
Kebugaran
tubuh
Anemia
Infeksi Prestasi
Kinerja
Rekomendasi global menganjurkan untuk daerah dengan
prevalensi anemia ≥ 40%, pemberian TTD pada rematri dan
WUS terdiri dari 30-60 mg elemental iron dan diberikan setiap hari
selama 3 bulan berturut-turut dalam 1 tahun (WHO, 2016).
Sedangkan untuk daerah yang prevalensi anemianya ≥ 20%,
suplementasi terdiri dari 60 mg elemental iron dan 2800 mcg
asam folat dan diberikan 1 kali seminggu selama 3 bulan on
(diberikan) dan 3 bulan off (tidak diberikan) (WHO, 2011).
Kerangka Pikir Program Pencegahan dan Penanggulangan Anemia
pada Remaja Putri dan WUS
Penanggulangan anmia harus bersamaan,
bila sasaran: