Anda di halaman 1dari 10

Dasar- dasar pendidikan MIPA

Kelompok 7
Irmaina Syafirah (1905026057)
Saskia Maulina (1905026062)
KETERAMPILAN MATEMATIKA
Perubahan paradigma dalam pembelajaran matematika dari teacher
centered ke student centered, dari menghafal ke memahami, telah
mengubah paradigma baru bagaimana seharusnya matematika
diajarkan. Dulu konsentrasi matematika sekolah, terletak pada
proses melakukan kalkulasi sehingga tertumpu pada latihan
berhitung dan menghafal fakta-fakta. Sekarang pembelajaran
matematika menekankan pada pemahaman konsep dasar
matematika dan pemecahan masalah. Pemahaman merupakan dasar
yang harus dikuasai oleh pembelajar, karena tanpa pemahaman
pembelajar akan kesulitan selain dalam mengikuti perkembangan
matematika, juga dalam menyelesaikan persoalan-persoalan
konstektual yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
MenurutWalle (2006, 2)ada enam prinsip dasar untuk
untuk mencapai pendidikan matematika yang berkualitas
tinggi, yaitu:
Prinsip kesetaraan
Kurikulum
Pengajaran
Pembelajaran
Penilaian
Teknologi
Adabeberapacaraagaranakbisabelajarsecaramenarikdanmenyenangkanantaralain

Menciptakan suasana belajar matematika dengan suasanasantai,


nyaman dan interaktif. Dengan munculnya perasaannyaman dan
interaktif akan dapat memunculkan rasa percaya anakpada
dirinya bahwa matematika itu tidak sulit. Tumbuhkanmotivasi
belajar pada diri pelajar, dengan adanya motivasi yangjelas,
matematika menjadi pelajaran yang disukai tanpa terbebani.
Berkomunikasilah dengan mereka tentang sesuatu
yangmenyenangkan sesuai dengan minatnya, dengan seperti ini
otakmereka akan berpikir dan mencari hal-hal yang mereka
sayangi.
Jelaskan manfaat dari pelajaran yang sedang dipelajari
(sesuaidengan minat mereka).
Ada lima standar proses dalam pembelajaran
matematika,
pertama, belajar untuk memecahkan masalah
(mathematical problem solving);
kedua, belajar untuk bernalar dan bukti (mathematical
reasoning and proof)
ketiga, belajar untuk berkomunikasi (mathematical
communication)
keempat, belajar untuk mengaitkan ide (mathematical
connections)
kelima, belajar untuk mempresentasikan (mathematics
representation).
KETERAMPILAN
IPA DAN
TEKNOLOGI
Keterampilan proses sains merupakan keterampilan intelektual yang khas,
yang digunakan oleh semua ilmuwan untuk memahami fenomena yang
terjadi (UusToharudin, dkk, 2011:35). Keterampilan proses memfasilitasi
peserta didik menemukan sendiri konsep-konsep dari berbagai sumber
belajar melalui latihan-latihan yang berkualitas dan terencana dengan baik
(Conny,1992: 18). SAPA (Science-A Process Approach) mengelompokkan
keterampilan proses menjadi dua yakni keterampilan proses dasar dan
keterampilan proses terintegrasi (Padilla, 1990: 1). Keterampilan proses
dasar meliputi mengamati, membuatinferensi, mengukur,
mengkomunikasikan, mengklasifiasi dan memprediksi; sedangkan
keterampilan proses terintegrasi terdiri dari kemampuan mengontrol
variabel, membuat definisi operasional, merumuskan hipotesis,
menginterpretasi data, melakukan eksperimen dan merumuskan model dari
fenomena atau proses.
Para ahli berpendapat bahwa dengan mengadakan kegiatan
praktik IPA, para siswa memperoleh keterampilan-
keterampilan proses IPA, seperti:
Keterampilan melakukan pengamatan (observaing)
Keterampilan melakukan pengukuran (measuring)
Keterampilan melakukan interpretasi (interpreting)
Keterampilan melakukan manipulasi (manipulating)
Keterampilan melakukan hipotesis (hypothesing)
Keterampilan menarik kesimpulan (concluding)
Keterampilan mengkomunikasikan (communicating)
Persyaratan dalam mengambil keputusan
mengandung unsur:
1. Model
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
model
(a)realisme
(b) general
(c) kemampuan
2. Kriteria
3.Kendala
4. Optimasi
Teknologi Tepat Guna
Apa itu teknologi Teknologi
Tepat Guna?
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai