Anda di halaman 1dari 30

PENGUMPULAN DATA DAN

ANALISIS DATA
KUALITATIF
Drg. Zahroh Shaluhiyah MPH Ph.D.
Magister Promosi Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro Semarang
Metode Pengumpulan Data Kualitatif

 Wawancara mendalam

 Fokus grup diskusi

 Observasi
Wawancara mendalam
 Wawancara terstruktur
 Semi terstruktur
 Tidak terstruktur
 Wawancara terstruktur:
 Menanyakan kepada responden pertanyaan yang sama
dengan cara yang sama
 Hampir seperti kuesioner
 Cont: apakah menurut anda pelayanan kesehatan di
daerah ini sangat bagus, bagus, cukup atau kurang?
Mengapa?
Wawancara
 Semi terstruktur
 Meliputi serangkaian pertanyaan open ended
berdasarkan topik area yang peneliti ingin
ungkap
 Memungkinkan diskusi lebih detail antara peneliti
dan responden
 Tidak terstruktur
 Pertanyaan lebih fleksibel dan peneliti hanya
membuat tema yang harus ditanyakan.
Focus Group Discussion
Focus Group discussion

 Salah satu teknik penelitian yang mengumpulkan


data melalui diskusi kelompok interaktif pada
sebuah topik yang ditentukan oleh peneliti

(Morgan, 1993)
Kunci FGD

 Topik ditentukan oleh peneliti sesuai


topik penelitian
 Diskusi interaktif sebagai sumber data

 Peranan peneliti dalam menggerakkan

diskusi sangat besar


Asumsi dasar
 Kelompok diskusi interaktif terdiri
dari anggota yang terpilih dengan
seleksi ketat, dipimpin oleh
moderator terlatih yang menyediakan
informasi yang mendetail untuk
memahami sebuah isu yang akan
diinvestigasi
Memilih Topik untuk FGD
 Topik yang baik:
 Spesifik, tidak memuat terlalu banyak isu dan

konsep yang akan diinvestigasi


 Berdasarkan teori, atau dapat diimplementasikan

berdasarkan teori
 Praktis, mudah untuk dilaksanakan sesuai dengan

waktu dan sumber daya


Anggota FGD
 Pertimbangan umum
 Pertanyaan penelitian dan tujuan: anggota harus
direncanakan dan dipilih dengan pertimbangan
penuh mengacu pd pertanyaan penelitian dan
tujuan
 Dinamika kelompok: mengantisipasi dinamika
kelompok jika kelompok merupakan kombinasi dari
beberapa karakter
 Homogenitas VS heterogenitas
 Kemudahan dalam merekrut calon anggota
 Jumlah anggota: < 5-6 kecil; >8 besar.
Besar grup dan Jumlah Grup

 Besar grup: tidak terlalu besar, tidak terlalu


kecil (sekitar 6-8 orang/grup)
 Jumlah grup dapat saja beragam, akan tetapi
harus dapat dimanage. Harus dipertimbangkan:
 Tujuan kegiatan
 Karakteristik grup (control vs break characteristic)
 Sumber daya dan waktu
Keunikan Data FGD

 Interaksi dan sinergis


 Spontan
 Data terkonstruksi secara sosial
Spontanitas
 Kelompok sosial memungkinkan anggota
kelompok untuk saling merespon, dengan
demikian satu sama lain dapat saling
mengungkapkan pandangannya pada
objek studi.
 Pandangan anggota lebih banyak

dipengaruhi anggota grup, sementara


peneliti hanya sedikit pengaruhnya.
Konstruksi Sosial Data
 Kelompok menghasilkan setting sosial yang
natural untuk memunculkan ide peserta
 Satu kelompok mewakili satu konteks sosial yang
unik dalam pengaruh yang normatif, kolektif dan
individual identitas, dan berbagi arti akan sebuah
isu.
 Oleh karena itu, data akan berbeda dari yang
seseorang dapat dari indepth inteview, karena
data yang diperoleh dari FGD adalah data yang
terkonstruksi secara sosial
Observasi
 Merupakan teknik verifikasi
 Informasi didapatkan secara face to face
 Mengenai bagaimana mereka sebenarnya
berperilaku
 Mengobservasi lingkungan
 Contoh: bagaimana orang berpakaian,
mengamati non komunikasi non verbal
Teknik pengumpulan data dengan
observasi
 Deskripsi tertulis
 Rekaman video
 Foto dan artefak
 dokumentasi
OBSERVATION
 Wawancara mendalam memberikan informasi ttg people’s
beliefs, attitudes, values and reported behaviour.
 Observations provide information about “actual
observation”.
 Observasi langsung sangat penting karena beberapa
perilaku merupakan suatu kebiasaan yang rutin dilakukan
 Observation dapat berupa
 perilaku orang
 Tanda atau indicator kalo perilaku sudah dilakukan
 Observation dapat bersifat:
 Unobtrusive and non-reactive
 Obvious and reactive
Menangani data kualitatif
 Transkripting
 Hanya sebagian kecil proporsi pesan yang dapat
dikomunikasikan dalam kata yang ditranskrip
 Proporsi yang lebih besar didapatkan dengan mengamati
cara seseorang berbicara
 Intonasi dan perubahan kata merupakan indikator yang
baik dalam menangkap perasaan dan arti
 Ketika transkripting, harus mempertimbangkan perasaan
dan arti, dapat diekspresikan dalam kertas kerja dengan
mempergunakan tanda baca seperti huruf besar, garis
bawah atau huruf tebal
Menangani data kualitatif
Contoh:

“He was ALRIGHT” (he was alright, I liked him)


“HE was alright” (he was alright but I wasn’t so keen on
the others)
“He WAS alright” (he used to be but he isn’t now)
“He was alright” (well you might think so I don’t )
Menangani data kualitatif
Dengan mendengarkan dan mencatat intensitas dan
perasaan dalam suara responden dapat di deteksi:

 Kesatuan Positif/negatif continuum: apakah sesuatu dilihat


sebagai hal yang baik atau buruk
 Kepastian/ketidakpastian: seberapa yakin orang yang
diinterview tentang apa yang dikatakannya
 antusias/sungkan: seberapa senang atau mendukung
orang yang diinterview tentang topik yang didiskusikan
Proses analisis data kualitatif
 Prinsip nya sama dg kuantitatif
 Pertama lakukan labeling atau coding pada setiap
item informasi
 Kenali perbedaan dan persamaan masing2 items
 Bayangkan kues yg digunakan untuk
menanyakan responden
 Perhatikan jawabannya dan buatlah koding untuk
dimasukan dl komputer
KONSEP UMUM
WALAUPUN MENGGUNAKAN SOFTWARE DALAM
ANALISIS DATA KUALITATIF ADALAH SANGAT BERGUNA
DAN PENTING TETAPI ALAT UTAMA UNTUK ANALISIS
DATA KUALITATIF ADALAH ANDA SENDIRI SEBAGAI
PENELITI

SOFTWARE HANYA SEBAGAI PELENGKAP YANG


MEMBANTU ANDA DALAM MENGINGATKAN DAN
MEMANAJ DATA YANG BANYAK DAN MEMAKNAINYA.
SOFTWARE TIDAK DAPAT MENGGANTIKAN FUNGSI
ANDA SEBAGAI PENELITI DAN KEMAMPUAN PENELITI
MEMBUAT QUOTATIONS AND
CODING
 QUOTATION ADALAH jawaban atau respon informan atas
pertanyaan dan diskusi yang terjadi saat pengumpulan data yang
sesuai dengan Bahasa yang disampaikan informan.
 Quotation diambil dari text hasil wawancara yang menurut
peneliti penting untuk ditampilkan dalam hasil penelitian

 Coding adalah Kode dalam penelitian kualitatif merupakan kata


atau frasa pendek yang secara simbolis bersifat meringkas,
menonjolkan pesan, menangkap esensi dari suatu porsi data,
baik itu data berbasiskan bahasa atau data visual. Dengan
bahasa yang lebih sederhana, kode adalah kata atau frasa
pendek yang memuat esensi dari suatu segmen data.
Apa itu pengkodean
 Dalam penelitian kualitatif. data coding atau pengodean data
memegang peranan penting dalam proses analisis data, dan
menentukan kualitas abstraksi data hasil penelitian.
 Setiap peneliti yang berkeinginan untuk menjadi mahir dalam
melakukan analisis kualitatif, harus belajar untuk mengkodekan
data dengan baik dan mudah. Keunggulan penelitian sebagian
besar terletak pada keunggulan pengkodean data.
 Anselm Strauss (1987: 27) pernah mengatakan demikian,
 “Any researcher who wishes to become proficient at doing
qualitative analysis, must learn to code well and easily. The
excellence of the research rests in large part on the excellence
of the coding.”
Tahapan pengkodean
 Andaikanlah anda sebagai seorang peneliti, sedang berhadapan dengan
sebuah segmen data wawancara yang berbunyi demikian,

 “Setiap hari saya selalu sempatkan diri untuk pergi ke


perpustakaan, mencari buku-buku dan jurnal-jurnal yang relevan
dengan topik penelitian saya. Setelah itu saya dapatkan, saya
pun membuat jadwal untuk membaca, dan kemudian mencatat
apa yang saya pahami dari buku/jurnal tersebut dalam sebuah
catatan khusus”

 Setelah anda membaca segmen data ini, pikirkanlah sebuah kata atau
frasa singkat yang meringkas atau memuat esensi atau pesan dari
segmen data itu. Anda dapat menggunakan frasa “mendalami topik
penelitian”, atau “pendalaman topik” untuk mewakilkan esensi dari
segmen data tersebut.
Tahapan pengkodean
 Pengkodean adalah aktifitas memberi kode terhadap segmen-segmen
data. Biasanya, dalam melakukan pengkodean peneliti membagi tiga
kolom kerja. Satu kolom untuk data mentah, satu kolom untuk kode
awal, dan satu kolom lagi untuk kode akhir. Cermatilah contoh berikut,
Apa yang di kode kan?
 Jawabannya bermacam-macam. Ketika peneliti
melakukan analisis, yang dikodekan adalah makna
pernyataan, perilaku, peristiwa, perasaan, tindakan dari
informan, dan lain-lain tergantung apa yang terkandung
dalam segmen data yang dihadapi. Ada sejumlah
pertanyaan yang dapat peneliti ajukan ketika
berhadapan dengan segmen-segmen data, 
pertanyaan yang dapat peneliti ajukan ketika ia berhadapan
dengan segmen-segmen data, untuk melakukan pengkodean
sebagai berikut:
 Apa yang sedang terjadi disini?
 Apa asumsi-asumsi yang berada di balik peristiwa ini?
 Apa yang ingin disampaikan oleh informan lewat pernyataan ini?
 Secara esensial, apa sebenarnya yang sedang informan ini
lakukan?
 Apa maksud informan melakukan hal ini?
 Apa makna dari peristiwa ini?
 Perasaan apa yang tercermin lewat pernyataan informan ini?

Pertanyaan-pertanyaan di atas hanyalah sebagian kecil pertanyaan yang


dapat membantu peneliti dalam melakukan pengkodean terhadap
pernyataan, perilaku, perasaan, tindakan dari informan yang dijumpainya
dalam segmen-segmen data.
Penggunaan Soft-ware dalam analisis
data kualitatif
 Prinsip umum:
 Walaupun penggunaan soft-ware dapat
membantu tetapi tool utama dalam analisa
data kualitatif adalah peneliti
 Soft-ware adalah hanya pelengkap, keahlian
peneliti adalah yg utama
 Ada beberapa soft-ware yg dapat digunakan
salah satunya adalah dg ATLAS-Ti

Anda mungkin juga menyukai