Anda di halaman 1dari 28

REFERAT

STRUMA
Valdiano Zamri 2014730095
Dosen pembimbing :
dr. Lukman Nurfauzi ,Sp.B

KEPANITERAAN KLINIK SMF BEDAH RSUD SEKARWANGI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
ANATOMI
FISIOLOGI

Iodine diserap oleh


sel folikuler dan
Sel folikuler dari Folikel tiroid yang
diubah bentuk
kel.tiroid berisi koloid
organik oleh enzim
tiroid peroksidase.

Sirkulasi darah T3 dan T4 DIT atau MIT


DEFINISI
Struma adalah tumor (pembesaran) pada kelenjar tiroid.
Biasanya dianggap membesar bila kelenjar tiroid lebih dari
2x ukuran normal. Pembesaran kelenjar tiroid sangat
bervariasi dari tidak terlihat sampai besar sekali dan
mengadakan penekanan pada trakea, membuat dilatasi
sistem vena serta pembentukan vena kolateral.
KLASIFIKASI BERDASARKAN FUNGSI HORMON
TIROID

• Hipertiroid, sering juga disebut sebagai toksika

bila produksi hormon tiroksin berlebihan.


• Eutiroid, bila produksi hormon tiroksin dalam

batas normal
• Hipotiroid, bila produksi hormon tiroksin kurang

dari normal
KLASIFIKASI BERDASARKAN KLINIS
Grade 0: tidak teraba struma, atau bila teraba besarnya normal
Grade IA: teraba struma, tapi tak terlihat
Grade IB: teraba struma, tapi baru dapat dilihat apabila posisi kepala
menengadah
Grade II: struma dapat dilihat dalam posisi biasa
Grade III: struma dapat dilihat dalam posisi biasa dalam jarak 6 meter
Grade IV: struma yang amat besar
KLASIFIKASI BERDASARKAN FISIOLOGI,KLINIS
DAN PERUBAHAN BENTUK

DIFUSA
TOKSIK
NODOSA
STRUMA
DIFUSA
NONTOKSIK
NODOSA
ETIOLOGI

Hiperplasi dan hipertrofi dari


kelenjar tiroid

Inflamasi atau infeksi kelenjar


tiroid

Neoplasma
STRUMA DIFUSA TOKSIK
• Struma difusa toksik dapat kita temukan pada Grave’s Disease.

Penyakit ini juga biasa disebut Basedow. Trias Basedow meliputi


pembesaran kelenjar tiroid difus, hipertiroid dan eksoftalmus.
• Gejala klinis : penurunan BB yang signifikan, takikardi, palpitasi,

diare, sulit tidur, tremor, emosi tidak stabil, amenorea sekunder,


eksoftalmus, strabismus
TATALAKSANA
Terapi penyakit Graves ditujukan pada pengendalian
keadaan tirotoksisitas/hipertiroidi dengan pemberian
antitiroid, seperti propil-tiourasil ( PTU ) atau karbimazol.
STRUMA NODOSA TOKSIK
• Struma nodosa toksik adalah pembesaran kelenjar tiroid

pada salah satu lobus yang disertai dengan tanda-tanda


hipertiroid disebut juga Plummer’s disease.
• Gejala klinis sama dengan grave ‘s disease, Yang
membedakan adalah saat pemeriksaan fisik di mana pada
saat palpasi kita dapat merasakan pembesaran yang hanya
terjadi pada salah satu lobus.
• Tatalaksana sama dengan grave’s disease yaitu propil-

tiourasil (PTU) atau karbimazol


STRUMA DIFUSA NONTOKSIK
• Bentuk goiter yang membentuk satu buah pembesaran

yang tampak tanpa membentuk nodul. Benttuk ini biasa


ditemukan dengan sifat non-toksik (fungsi tiroid normal),
oleh karena itu bentuk ini disebut juga goiter simpel.
STRUMA NODOSA NONTOKSIK
• Pembesaran kelenjar tiroid yang secara klinik teraba

nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda-tanda


hypertiroidisme, tanda-tanda toksisitas pada tubuh. Dan
disebut juga goiter sporadis
• Gejala klinis : adanya pembesaran kelenjar pada salah

satu lobus, terasa berat saat menelan karena trakea naik


untuk menutup laring dan epiglotis terfiksasi pada
trakea.
TATALAKSANA
• Lobektomi
• Isthmolobektomi, Tiroidektomi total
• Tiroidektomi subtotal bilateral
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
ANAMNESIS
• Pasien mengeluhkan adanya benjolan di leher =>
pembesarannya progresif/lambat, disertai gangguan
menelan/tidak, gangguan pernafasan/tidak, ada
perubahan suara/tidak, ada/tidaknya gejala
hipo/hiperfungsi kelenjar, terdapat benjolan didaerah
lain/tidak
• Tempat tinggal
PEMERIKSAAN FISIK
• Bentuk
• Ukuran: dalam sentimeter, diameter panjang
• Jumlah nodul: satu (uninodosa) atau lebih dari satu
(multinodosa)
• Konsistensi: kistik, lunak, kenyal, keras
• Lokasi: lobus kanan, lobus kiri, ismus
• Mobile ada atau tidak perlekatan terhadap trakea, Nyeri: ada
nyeri atau tidak pada saat dilakukan palpasi
• Pembesaran kelenjar getah bening di sekitar tiroid: ada atau
tidak
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan laboratorium untuk mengukur fungsi tiroid : Hormon tiroid

dan TSH

• Pemeriksaan laboratorium untuk menunjukkan penyebab gangguan

tiroid: antibodi tiroglobulin , antibodi mikrosomal, antibodi antigen koloid

ke dua (CA2 antibodies), antibodi permukaan sel (cell surface

antibody) , thyroid stimulating hormone antibody (TSA)

• Pemeriksaan USG

• Pemeriksaan histopatologi
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Foto Cervical AP-Lateral: Trakea posisi


Foto Thorax AP
terdorong ke arah kiri
PENATALAKSANAAN
• Terapi supresi dengan hormon levotirosin
• Pembedahan
• Iodium radioaktif
Terapi supresi dengan hormon levotirosin

Pengunaan Levothyroxine (LT4) harus dihindari pada penderita:


• Dengan nodule yang besar (large nodule),

• Pada kasus long-standing goiter,

• Jika level TSH <1 µIU/mL,

• Wanita post-menopause,

• Penderita usia lebih dari 60 tahun,

• Penderita dengan osteoporosis,

• Penderita dengan penyakit kardiovaskuler,

• Penderita dengan systemic illness.


INDIKASI OPERASI
• Struma difus toksik yang gagal dengan terapi
medikamentosa
• Struma uni atau multinodosa dengan kemungkinan
keganasan
• Struma dengan gangguan tekanan
• Kosmetik.
KONTRAINDIKASI
• Struma toksika yang belum dipersiapkan sebelumnya

• Struma dengan dekompensasi kordis dan penyakit sistemik yang lain

yang belum terkontrol


• Struma besar yang melekat erat ke jaringan leher sehingga sulit

digerakkan yang biasanya karena karsinoma.


• Struma yang disertai dengan sindrom vena kava superior.
PEMBEDAHAN
• Lobektomi subtotal;

• Lobektomi total

• Tiroidektomi subtotal

• Tiroidektomi near totalTiroidektomi totalOperasi yang

sifatnya ”extended”:
• Tiroidektomi total + laringektomi total

• Tiroidektomi total + reseksi trakea

• Tiroidektomi total + sternotomi

• Tiroidektomi total + FND atau RND


IODIUM RADIOAKTIF (RADIODINE 131)

Indikasi pengobatan :
1.Small goiter (volume <100 mL),

2.tanpa ada kecurigaan malignancy,

3.penderita dengan riwayat operasi sebelumnya,

4.Penderita dengan resiko tindakan bedah.


KOMPLIKASI
• Perdarahan
• Paralise n. Laringeus rekuren, paralise n. Rekuren superior
• Trakeomalasia
• Infeksi
• Tetani hipokalsemia
• Krisis tiroid (thyroid storm)
• Sedangkan komplikasi lanjut berupa:
• Keloid;
• Hipotiroiditi;
• Hipertiroiditi yang kambuh
DIAGNOSIS BANDING
• Colloid goiter

• Tiroiditis  penyakit autoimun misal Tiroiditis Hashimoto

• Dishormogenetik Goiter  defisiensi enzim kongenital

• Struma Reidel idiopatik

• Neoplasma

Anda mungkin juga menyukai