Anda di halaman 1dari 35

ASKEP GANGGUAN

SISTEM PENCERNAAN
GASTRITIS
TINJAUAN ANATOMI
 Secara anatomis lambung terdiri atas
fundus,korpus dan pilorus
 Dua sfingter yang mengatur makanan masuk

dan keluar lambung yaitu sfingter


esopagus/kardia dan sfingter pilorikum
 Fungsi sfingter tersebut ad mengalirkan

makanan dan mencegah refluk


 Lambung terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan
serosa,submukosa dan mukosa
 Pada lapisan mukosa terdiri beberapa

kelenjar yang menghasilkan.Pepsisogen (yang


dirubah menjadi pepsin dalam keadaan
asam). Asam lambung (Hcl dan faktor
instrinsik)
Pengertian
 Gastritis merupakan suatu peradangan
mukosa lambung yang dapat bersifat
akut,kronik,difus atau lokal.
 Infeksi kuman Helicobakteri pylori merupakan

penyebab terpenting gasrtritis


 Terdapat 2 jenis gastritis yaitu gastritis

superfisialis akut dan gastritis atrofik kronik


Gastritis superfisialis akut
 Yang sering ditemukan,ringan dan dapat
sembuh sendiri. Hal ini terjadi sebagai respon
mukosa lambung terhadap berbagai iritan
lokal.
 Biasanya karena endotoksin bakteri dari

makanan yang
terkontaminasi,kafein,alkohol,aspirin dan
obat obatan lain
 Juga termasuk oleh makanan yang berbumbu

termasuk lada,cuka dll.


patofisiologi
 Membran mukosa lambung menjadi edema
dan hiperemik serta mengalami erosi
superfisial dimana pada bagian ini
memproduksi sejumlah getah lambung yang
mengandung sedikit asam tapi banyak mukus
 Kadang kadang ulserasi superfisial dapat

menimbulkan hemoragi
Manifestasi klinis
 Keluhan abdomen yang tidak jelas seperti
anorexia atau mual
 Nyeri epigatrium
 Muntah perdarahan
 hematemesis
Gastritis Atropik Kronik
 Gastritis yang ditandai dengan atropi
progresif epitel kelenjar sehingga produksi
asam klorida, pepsin dan faktor instrinsik
menurun,dinding lambung menjadi tipis dan
mukosa dengan permukaan rata.
Asuhan keperawatan pada gastritis
 Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakan
1. Anxietas b.d pengobatan
2. perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
3. Resiko kekurangan volume cairan
4. kurang pengetahuan b.d penatalaksanaan
diet
5. Nyeri b.d iritasi mukosa lambung
Implementasi
 Mengurangi anxietas
 Meningkatkan nutrisi
 Meningkatkan keseimbangan cairan
 Pendidikan kesehatan
 Menghilangkan nyeri
Penyakit usus imflamasi kronis
 Penyakit usus imflamasi digunakan untuk
menentukan dua gangguan yaitu gangguan
enteritis regional dan kolitis ulseratif
 Enteritis regional dikenal dengan penyakit Crohn
yaitu imflamasi kronik dan sub acut yang meluas
ke seluruh lapisan dinding usus dan mukosa
usus (transmural). Dapat memunculkan
pembentukan fistula,fisura dan abses meluas
sampai peritonium.
 Kolitis ulseratif merupakan imflamasi berulang
dari lapisan mukosa kolon dan rectum
Gejala klinis (crohn)
 Diare
 Nyeri abdomen
 Penurunan berat badan
 Malaise
 Kehilangan nafsu makan
 Mual, muntah
 Demam sub febris
Asuhan keperawatan

 Diagnosa keperawatan
Diare b.d proses imflamasi
Nyeri abdomen b.d peningkatan peristaltik
dan imflamasi
Kurang volume cairan dan elektrolit b.d
anorexia mual dan diare
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
intoleransi aktivitas
anxietas b.b rencana pembedahan
Implementasi
 Mempertahankan pola eliminasi
 Menghilangkan nyeri
 Mempertahankan volume cairan
 Meningkatkan nutrisi
 Meningkatkan istirahat
 Mengurangi anxietas
Penatalaksanaan bedah pada
imflamasi usus
 Teknik terbaru adalah dengan melebarkan
bagian usus yang menyempit dan
membiarkan usus tetap utuh
 Tapi bila sudah terjadi komplikasi maka

tindakan yang akan dilakukan adalah


pengangkatan usus (reseksi) atau kolektomi
bisa total maupun sebagian
THYPUS ABDOMINALIS
Pengertian
 Merupakan penyakit infeksi akut usus halus
dan penyakit endemik di indonesia yang
disebabkan oleh salmonella typosa
 Patogenesis

Salmonella typosa masuk kedalam tubuh


manusia melalui makanan dan air yang
tercemar sebagian dihancurkan dalam
lambung dan sebagian menginfeksi di usus
halus ( flaque peyeri iliem distal)
Gejala klinis
 Minggu pertama muncul gejala sama dengan
penyakit infeksi lainya seperti demam,nyeri
kepala,nyeri otot,pusing,anorexia,mual
muntah,obstivasi atau diare,perasaan tidak
enak perut,batuk dan epistksis
 Pada menggu kedua gejala lebih jelas seperti

demam,bradikardi (relatif),lidah typoid (kotor


di tengah,tepi dan ujung merah dan
tremor),hepatomegali,splenomegali,meteoris
us,dan gangguan kesadaran
Penegakan diagnosis
 Biakan darah positif menunjukan demam
typoid tapi biakan darah negatif tidak
menyingkirkan demam typoid
 Biakan tinja positif menyokong diagnosis

demam typoid
 Peningkatan uji titer empat kali lipat selama 2

s.d 3 minggu ( titer O=1/320 titer H=1/640)


Penatalaksanaa demam typoid
 Trilogi penatalaksanaan demam typoid
1. istirahat dan perawatan
2. diit dan terapi penunjang
3. pemberian antimikroba
( Klorampenikol,Toampenikl,Kotrimoksazol)
Kolitis
 Pengertian
adalah suatu peradangan akut atau kronik
pada kolon
 Klasifikasi kolitis berdasar penyebab terdiri

dari kolitis infeksi dan non infeksi


 Kolitis infeksi :

shigelosis,tuberkulosis,amuba,virus dll
 Kolitis non infeksi : kolitis

ulseratif,crohn,s,radiasi,iskemik dll
Kolitis ulseratif
 Merupakan imflamasi berulang pada mukosa
kolon dan rektum
 Patofisiologi

proses imflamasi biasanya dimulai dari


rectum lalu meluas ke proksimal tapi tak
pernah melewati kolon
Gejala klinis
 Gejala utama adalah diare,nyeri
abdomen,tenesmus intermiten,perdarahan
rectal bisa ringan sampai berat
 Selain itu terjadi anorexia, kram serta ada

dorongan devekasi,pasien mengeluh bab cair


10 s.d 20 kali,hipokalsemi,anemi dan nyeri
tekan abdomen
Pemeriksaan penunjang
 Pada pemeriksaan darah ditemukan jumlah
lekosit dan LED meningkat
 Pada kultur feses sitemukan eritrosit walau

tanpa perdarahan
 Fhoto abdomen : dilatasi kolon atau

gambaran perforasi
Penatalaksanaan
 Sama dengan Crohn
Hepatitis
 Pengertian
proses imflamasi pada hepar yang disebabkan
oleh virus dan reaksi toksik terhadap obat
obatan dan bahan bahan kimia.
 Infeksi virus parenkim hepar terbagi menjadi

4 jenis yaitu:
1. Hepatitis A
2. Hepatitis B
3. Hepatitis non A dan B ( C )
4. Hepatitis D
Hepatitis A
 Dikenal dengan hepatitis infeksiosa
 Ditularkan melalui jalur fekal-oral
 Organismenya juga ditularkan melalui melalui

makanan dan air dan belakangan ini melalui


kerang-kerangan juga berhubungan dengan
penularan
 Dapat bersifat epidemi
 Klinis bekisar 1 s.d 3 bulan
 Penyembuhan sempurna dan tidak mengarah

pada hepatitis kronis atau serosis hati


Hepatitis B
 Ditularkan melalui kontak darah atau produk
darah ( rute parenteal ; tertusuk jarum,tranfusi
darah )
 Juga non seperti hubungan sexual dan pajanan

maternal perinatal karena disinyalir antigen


berada dalam semen,mukus,dan saliva
 Luka pada kulit atau membran mukosa juga

berperan dalam penularan


 Dapat berkembang menjadi kronik atau serosis

hati sehingga basa menimbulkan gagal hati


mendadak dan berat
Hepatitis Non A dan B
 Penularan sama dengan hepatitis B
 Pasien cenderung mengalami hepatitis kronis

dengan frekuensi lebih besar dengan hep.B


 Pasien signifikan mengalami gagal hepar dan

parah hanya presentasinya lebih rendah dari


hep. B
Hepatitis D
 Selalu terjadi dengan hepatitis B dan cara
penularan sama
Hepatitis karena obat
 Gambaran klinik dan patologi sama dengan
hepatitis viru
 Secara aktual reaksi toksik merusak sel sel

hepar
 Pada umumnya golongan obat anastesi

terhalogensi seperti halotan


 Obat antihipertensi metildopa
 Obat anti TBC isoniazid
 Penitoin dll
Gejala klinik hepatitis akut
 Stadium pra ikterik
berlangsung 4-7 hari
pasien mengeluh sakit kepala,lemah,anorexia,mual,muntah
demam, nyeri otot,nyeri perut kanan atas dan urine menjadi
lebih coklat
 Stadium ikterik

berlangsung 3-6 minggu


ikterik mula-mula terlihat pada sklera kemudian seluruh
tubuh
keluhan berkurang tapi pasien merasa lemah anoreksia dan
muntah
tinja berwarna kelabu atau kuning muda
hati membesar dan nyeri tekan
Gejala hep.akut lanjutan
 Stadium pasca ikterik
Ikterik mereda, urin dan tinja berwarna normal
Penatalaksanaan
 Penatalaksanaan terdiri dari :
1. Istirahat
2. Diit cukup kalori dan protein dan tidak
membatasi lemak
3. Obat obatan (medikamentosa0

Anda mungkin juga menyukai