Anda di halaman 1dari 23

HIDROLOGI

Kehilangan
Tinggi
Te k a n a n
O r ificem eter PRAKTIKUM
A N G G O TA K E L O M P O K
HILAL AAMMAR A
( 191121046
) LUIS F I R M A N S YA H
(
191121048 )
TA L I T H A
RAHMA AVINKA
(
191121065 )
D a s a r Teori
O r i fi c e m ete r a d a l a h s u a t u a l a t y a n g d i g u n a k a n
u n t u k m e n g u k u r d ebi t d a l a m p i p a . A l a t ini terd i ri d a r i p l at
y a n g m e m p u n y a i p e n y e m p i t a n b u n d a r d e n g a n sisi u j u n g
t a j a m . P l at ters e b u t d i p a s a n g di t e m p a t s a m b u n g a n p i p a
s e d e m i k i a n r u p a s e h i n g g a p e n y e m p i t a n n y a ko n s e n t r i s
dengan lubang pipa.

M A N O M E T E R A I RD I P A S A N G P A D A P I P A U N T U K M
E N G U K U R P E RB E D A A N TE K A N A N , A N TA R A P I P A DA
N PENYEMPITANNYA.
TUJUAN

1.Mahasiswa dapat melakukan pengambilan data dan


perhitungan pada alat pengukur aliran orifice meter.

2.Mahasiswa dapat membuat kalibrasi alat ukur atau


grafik antara kehilangan tekanan ( h ) dengan debit
( Q ).
3.Mahasiswa dapat menentukan koefisien kehilangan
tekanan ( k ) akibat alat ukur orificemeter.
K EUN TUN G A N
ORIFICE -Dapat digunakan pada berbagai
METER ukuran pipa.
- Data penerapannya banyak.
- Karakteristik diketahui.

-Bila pelat dipasang dengan cermat,


ketelitiannya bagus.
- Tersedia dalam berbagai macam
bahan.
·- Harganya murah.
Kerugian
orifi ce
R U G I T E K A N A N N Y A R E L AT I F T I Nm
G Ge
I .t e r

T ID A K D A P A T D IG U N A K A N U N T U K ME N G U K U R
L A J U A A L I R A N S L U R R Y.

K E T E L IT IA N N Y A T E R G A N T U N G P A D A
IN S T A L L A S I.
P E N E R A PA N
TEO RI DA LA M PERC O BA A N

M ENI NJA U PENAMPANG A1D


A NA 2 E 1 = E 2

𝟐 𝟐
𝑷𝟏 𝑽 𝟏 𝑷𝟐 𝑽 𝟐
 

𝒁 𝟏 + + =𝒁 𝟐 + + (Hukum Bernoulli)
𝜸 𝟐𝒈 𝜸 𝟐𝒈
Keadaan pipa, horizontal, maka :
 
Hukum, kontinuitas : Q = A1 . V1 = A2 . V2
 

Debit (Q) = A2.V2


Jika koefisien alat ukur Orificemeter adalah k, maka :
125

Debit (Q) = k.A2.v2


 

, atau 100

 
75
Dimana C = konstanta alat ukur. =

50

25

0
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4
BA HA N DA N
A L AT
F L U ID F R IC T IO N A P P A R A T U S

Stop Watch
MIS T A R U K U R

Jangka Sorong
Langkah Kerja

Beberapa hal yang perlu diperhatikan / dipersiapkan dalam mengoperasikan


alat :

1.Isi tangki penampang (Sump tank) dengan air. Tutup kran dari (2) sampai
dengan (10)
2.Hidupkan sumber listrik

3.Tekan tombol pompa dan yakinkan arah perputaran yang ditunjukkan


dengan tanda panah.
Jalannya Percobaan:
1. Tutup semua cocks dari pressure pipings.

2. Tekan tombol listrik dan buka kran (2) aliran akan mengalir dari alat over flow.
3. Buka kran-kran (5), (6), (7), (8), (9), (11), dan pertahankan aliran beberapa menit
agar udara keluar.
4. Buka kran pembersih udara (air pluge) keluarkan udara dari pipa.

5. Jika ada gelembung udara didalam tabung manometer tekanan tidak akan sama.
Tarik sambungan tabung dan alirkan udara keluar sampai berisi air.
6. Bila udara sudah keluar, semua tinggi tekanan pada manometer akan sama rat.
Bila satu sama lain belum rata ulangi langkah kerajaan tadi.
7. Buka kran padapipayang akan diamati, yaitu pipa (5) dan pipa (6).

8. Alirkan berbagai debit Q1, Q2, Q3,……Qn. Masing-masing debit tiga kali
pengukuran dan ambil harga rata-ratanya, cara mengukur debit adalah sebagai
berikut :
a.Tekan knop stop watch serentak dengan pengamatan ketinggian air yang
ditunjukan pada water gauge.
b. Bila air sudah mencukupi ketinggian yang ditentukan, tekanlah /
hentikan stop watch pada waktu yang bersamaan.
c. Sesudah pengukuran selesai buanglah air melaui dran pluge.
 
d. Untuk menghitung besarnya debit : Q1= Debit ke 1
Q1 =
V1 = Volume ke 1

T1= Waktu ke 1
 
9. Ukur panjang dan lebar bak pengukur debit dengan memakai alat mistar. Dan diameter d1 dan d2 dari alat tersebut.

10. Pada setiap pengukuran debit selau diikuti pengukuran .

11. Untuk menentukan koefisien kehilangan tekanan (k) akibat alat ukur orificemeter,

didapat dengan menggunakan rumus :


 

dimana : k = koefisien alat ukur orificemeter.


C = konstanta alat ukur orificemeter.

C= h = hilang tekanan
G a m b a r Ke r j a

Skema Perletakan Orificemeter

Potongan Orifice
DATA PRAKTIKUM
Tinggi Manometer
No. Percobaan
31 (m) 32 (m)
D31 = 0,51 m I 0,432 0,370
D32 = 0,35 m
II 0,463 0,395
A = 0,25 m X 0,5 m
III 0,465 0,418

IV 0,481 0,424
V 0,502 0,440
Pengolahan Data
Pada Percobaan I :   𝐴 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 𝐻
𝑄=
 D31 = 0,51 m 𝑡
A1= ¼ π (D31)² = 0,20428 m²  
0 ,125 m 2 . 0,03 m
 D32 = 0,35 m
¿
10,09 det
A2= ¼ π (D32)² = 0,09621 m²  
=
 
t1 = 10,53 det   𝑄
𝑉=
t2 = 9,28 det 𝐴1
t3 = 10,47 det   3,71655 x 10 − 4 m 3 / d et
t rata-rata= 10,09 det ¿ 2
0,20428 m
A tangki= 0,25 x 0,50 = 0,125 m²
= 1,8147 x m/det
 
h1 = 0,432 – 0,370
= 0,062 m
 
𝑨 𝟏 𝑨 𝟐 √𝟐 𝒈
𝑪= 𝟐 𝟐
√𝑨 𝟏 𝑨𝟐

= 0,20428 x 0,09621 √2.9,81


√(0,20428)²(0,09621)²
= 4,42945 m³/det²
  𝑸
𝑲=
𝑪 √𝒉 𝟏
= 3,369678 x
 
Tabel Perhitungan
TABEL PERHITUNGAN

NO. H T TINGGI MANOMETER PERHITUNGAN HASIL


PERCOBAAN (m) (detik) PIPA PIPA Q V h
K
31 (m) 32(m) (m³/det) (m/det) (m)
10.53
I 0.03 9.28
0.432 0.37 0.000371532 0.001819645 0.062 0.000336861
10.47
RATA RATA 10.09333333
8.92
II 0.03 8.76
0.463 0.395 0.000419933 0.002056695 0.068 0.00036356
9.11
RATA RATA 8.93
10.71
III 0.03 10.13
0.465 0.418 0.00035954 0.001760909 0.047 0.000374411
10.45
RATA RATA 10.43
7.65
IV 0.03 8.83
0.481 0.424 0.000457317 0.002239791 0.057 0.000432445
8.12
RATA RATA 8.2
9.05
V 0.03 10.03
0.502 0.44 0.000397667 0.001947644 0.062 0.000360557
9.21
RATA RATA 9.43
GRAFIK HUBUNGAN KEHILANGAN
h
TEKANAN (h) DENGAN DEBIT (Q)
Grafik KTT Orificemeter

0.08

0.07

0.06

0.05
h (m)

0.04

0.03

0.02

0.01

0
0 0 0 0 0

Q (m³/det)

Absis X=Q , Ordinat Y=h


Kesimpulan
 
Setelah melakukan percobaan pada alat orificemeter ini, kita dapat menghitung/mengukur koefisien kecepatan pada sebuah lubang kecil
dalam aliran di bawah tekanan konstan dan tekanan berbeda.
1. Dilihat dari hasil perhitungan percobaan diatas, dapat diperoleh :
koefisien kehilangan tekanan (k) pada percobaan 1 adalah sebesar 3,3696 x
koefisien kehilangan tekanan (k) pada percobaan 2 adalah sebesar 3,6356 x
koefisien kehilangan tekanan (k) pada percobaan 3 adalah sebesar 3,7441 x
koefisien kehilangan tekanan (k) pada percobaan 4 adalah sebesar 4,3244 x
koefisien kehilangan tekanan (k) pada percobaan 5 adalah sebesar 3,6056 x
2. Berdasarkan grafik menunjukkan h maks sebesar 0,068 m dengan debit 0,00041993 (m³/det) pada percobaan 2 dan h min sebesar 0,047
m dengan debit 0,0003595 (m³/det) pada percobaan 3.
3. Semakin rendah tinggi air maka semakin rendah pula volume air yang terukur persatuan waktu sehingga debit air juga semakin rendah.
4. Semakin rendah debit air maka besar koefisien debit cenderung tidak terpengaruhi karena penurunan debit diikuti juga oleh penurunan
kecepatan teoritis. Sehingga teori rumus untuk koefisien debit pada sebuah orifice Cd dapat terbukti.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai