Anda di halaman 1dari 14

ILMU DASAR KEPERAWATAN II

RESPON RADANG
PENGERTIAN INFLAMASI
Inflamasi adalah suatu respons protektif yang ditujukan
untuk menghilangkan penyebab awal jejas sel serta
membuang sel dan jaringan nekrotik yang diakibatkan oleh
kerusakan asal ( Robbins,2004 ). Respons radang terdiri
dari sel dan protein plasma dalam sirkulasi, sel dinding
pembuluh darah, dan sel serta matriks ekstraseluler
jaringan ikat disekitarnya.
PENGERTIAN RADANG
Radang adalah peristiwa membengkaknya jaringan tubuh karena
terjadi luka dan mengalami infeksi dari mikroorganisme. Radang atau
peradangan, dalam bahasa inggris disebut inflammatory, biasanya di
cirikan dengan jaringan yang membengkak, penuh terisi darah, dan
memiliki suhu yang lebih hangat. Respon peradangan merupakan
pertahanan tubuh untuk menghalau mikroorganisme yang masuk ke
dalam jaringan. Respon tersebut adalah garis pertahanan tingkat dua
setelah mikroorganisme menembus garis pertahanan pertama yang
berupa kulit dan mambran mukosa.
INFLAMASI AKUT
Inflamasi akut merupakan respons segera dan
dini terhadap jejas yang dirancang untuk
mengirimkan leukosit ke tempat jejas. Leukosit
membersihkan setiap mikroba yang menginvasi
dan memulai proses penguraian jaringan
nekrotik.
Proses Inflamasi akut memiliki dua
komponen utama 
Perubahan vaskular
Perubahan pada kaliber dan aliran pembuluh darah
Peningkatan permeabilitas vaskular
Peristiwa yang terjadi pada selpermeabilitas
vaskular
• Marginasi dan rolling
• Adhesi dan transmigrasi antar sel endotel
• Migrasi pada jaringan terhadap suatu rangsang
kemotaktik
   INFLAMASI KRONIS
Merupakan inflamasi yang memanjang (berminggu-minggu hingga berbulan-
bulan, bahkan bertahun-tahun), dan terjadi inflamasi aktif, jejas jaringan dan
penyembuhan secara serentak. Inflamasi kronik berkembang dari inflamasi
akut. Perubahan ini terjadi ketika respons akut tidak teratasi karena agen
cedera yang menetap atau karena gangguan penyembuhan normal,
Inflamasi kronis ditandai hal-hal berikut :
Infiltrasi sel mononuklear (radang kronik) yang
mencakup makrofag, limfosit dan sel plasma.
Destruksi jaringan, sebagian besar diatur oleh sel
radang.
Repair, melibatkan proliferasi pembuluh darah baru
(angiogenesis) dan fibrosis.
Inflamasi kronik dapat terjadi pada
keadaan :
Infeksi virus
Infeksi mikroba persisten
Pajanan yang lama terhadap agen yang berpotensi
toksik
Penyakit autoimun
TIPE-TIPE EKSUDAT RADANG
Eksudat adalah cairan atau bahan yang terkumpul
dalam suatu rongga atau ruang jaringan akibat proses
radang . Setiap jenis proses radang terbentuk jenis
eksudat yang berbeda – beda , dipengaruhi oleh
beratnya reaksi,penyebab dan lokasi lesi. Secara garis
besar eksudat dibagi tiga ,yaitu :
Eksudat Nonselular
Eksudat Selular
Eksudat campuran
TIPE DAN FUNGSI  MEDIATOR RADANG
Pada proses radang, walaupun penyebabnya berbeda-
beda, namun reaksi yang terjadi sama, hal ini
dimungkinkan karena adanya zat mediator kimia yang
menentukan reaksi yang terjadi. Aktivitas biologik
spesifik mediator terjadi melalui pengikatan reseptor
pada sel target. Mediator ini merangsang sel target
untuk melepaskan molekul efektor sekunder. Asal
Mediator:
Mediator yang berasal dari sel
Sumbernya adalah trombosit, netrofil, monosit/makrofag
dan sel mast dan dijumpai dalam dua bentuk, yaitu :
Bentuk yang siap pakai (disekresikan saat aktivasi) yaitu
sebagai granula intrasel (granul dalam sel) misalnya
histamine dalam sel mast
Bentuk yang harus disintesis terlebih dahulu bila ada
stimulus/rangsang (disintesis secara de novo) misalnya
prostaglandin.
Mediator asal plasma:
Sistem kinin
 Sistem Pembekuan
Sistem komplementer
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai