Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH VISKOSITAS

FLUIDA TERHADAP SIFAT


HYDROPHOBICDARI
BERBAGAI MACAM DAUN
Journal Pillar of Physics Vol. 1 April 2014, 09-16
PENDAHULUAN
Pesatnya perkembangan teknologi skala nano saat ini menjadi suatu topik yang
populer dalam kehidupan. Telah banyak teknologi-teknologi menggunakan
material dengan ukuran nano yang dibuat oleh para ahli dengan tujuan untuk
memperoleh hasil yang lebih bagus namun ukurannya semakin kecil. Saat ini
para ilmuan mengembangkan teknologi yang meniru cara kerja alam yang
dikenal dengan istilah biomimetics. Salah satu fenomena fisika lainnya yang
menarik di alam adalah sifat hydrophobic dari daun. Hidrophobic adalah sifat
anti air atau takut air. Sifat ini bisa ditemui dialam contohnya permukaan daun
lotus yang selalu terlihat bersih dan tidak basah meski terkena air.
Hidrophobicnya suatu permukaaan dapat diketahui dengan mengukur besarnya
sudut kontak yang terbentuk pada permukaan bahan uji. Suduk kontak yaitu
sudut yang terbentuk oleh permukaan sampel fluida yang diteteskan pada
permukaan sampel bersangkutan.
Permukaan yang bersifat hidrophobic memiliki sudut kontak antara 90°-150°.
Untuk permukaan yang memiliki kontak sudut >150° disebut dengan istilah
superhydropobic, permukaan yang memiliki sudut kontak antara 10°-90° disebut
dengan istilah hydrophilic sedangkan untuk yang memiliki sudut kontak <10°
disebut dengan istilah superhydrophilic.
Atom-atom atau molekul dari zat cair atau padat memiliki ikatan lemah dengan
atom tetangganya, walaupun begitu atom-atom dan molekul ini memiliki enrgi
yang sedikit lebih besar dibandingkan atom-atom pada bagian dalam.
Ketika permukaan padat melakukan kontak dengan cairan, gaya tarik antar
molekul akan mengurangi energi sistem yang berada diantara dua permukaan
yang bersentuhan.
Terdapat beberapa teori yang menjelaskan hubungan sudut kontak dengan kekasaran bahan:
 Teori Wanzel

Wanzel memperkenalkan persamaan untuk menjelaskan hubungan sudut kontak pada permukaan
kasar homogen. Besarnya area kontak akan semakin berkurang seiring dengan bertambah kasarnya
permukaan.
 Teori Cassie – Baxter

Cassie – Baxter menjelaskan hubungan sudut kontak dengan permukaan kasar heterogen, seperti hal
permukaan daun teratai. Pada permukaan kasar heterogen, terdapat dua fraksi permukaaan, yaitu
fraksi areaf1 dan sudut kontak Ɵ1 dan yang lainnya f2 dan Ɵ1, dimana fraksi total, f1+f2 =1.
Sudut kontak dipengaruhi oleh vikositas. Vikositas adalah gaya gesekan internal fluida. Pada zat cair,
yang menyebabkan vikositas adalah gaya kohesi. Sedangkan dalam zat gas, yang menyebabkan
vikositas adalah tumbukan anatar molekul.
MEOTODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan di Laboratorium Fisika yaitu
Laboratorium Fisika Material dan Biofisika FMIPA Universitas Negri Padang.
Alat yang digunakan:
 Seperangkat alat uji viskositas
 SEM
 Kamera SLR
 Lamu Tisu
 Suntik Skala 1 ml
 Busur derajat
 Aquades, oli dan Minyak
PROSEDUR PENELITIAN
1. Pengukuran viskositas dapat diketahui dengan metode bola jatuh Viskositas dapat diketahui
nilainya dengan metode bola jatuh mengguanakn gelas ukur yang diisi fluida di beri untuk
jaraknya, kemudian mencatat waktu saat bola ke batas yang sudah di tentukan
Perhitunganya sebagai beruikut:
2. Melihat bentuk permukaan masing-masing daun dengan SEM
3. Pembuatan rangkaian alat tempat sempel untuk memfoto fluida daun
4. Pengukuran sudut kontak.
untuk mengukurnya di Tarik garis yang membentuk sudut antara
fluida dengan permukaan sampel terlebih dahulu dengan phothosop
menggunakan line tool dan kemudian foto di simpan dan di print out
agar dapat diukur dengan menggunakan busur derajat.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data dilakukan secara langsung dan
menghasilkan data berupa volume fluida, masa fluida,
waktu yang dibutuhkan bola saat dijatuhkan sampai jarak
yang telah ditentukan, bentuk permukaan sampel daun serta
foto sudut konytak
TEKNIK PENGOLAHAN DATA
Data yang didapat digambarkan dalam bentuk grafik.
Dengan memplot pada grafik XY digunakaan tekni yaitu
variable bebas diplot ke sumbu X dan variable terikat diplot
ke summbu Y
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan data diatas dapat digambarkan hubungan antara
viskositas fluida dengan sudut kontoak yang dihasilkan masing-
masing daun.
Fluida yang memiliki viskositas paling besar menghasilkan sudut
kontak yang paling kecil begitu pula sebaliknya.
HASIL MORFOLOGI
PERMUKAAN DAUN DENGAN
SEM

a. Daun ubi kayu b. daun ubi genjer c. daun blimbing


BESAR SUDUT KONTAK YANG DIHASILKAN
PADA UBI KAYU, DAUN GENJER DAN DAUN
BELIMBING
KESIMPULAN
1. Jika sampel daun di uji dengan meneteskan fluida aquades maka daun
bersifat hydrophobic hal terseburt dapat ditunjukan dengan besar sudut
kontak pada daun sebesar 90 derajat.
2. Semakin besar ukuran papillose permukaan lebih besar semakin
hydrophobic pada pengujian dengan fluida aquades.
3. Dasri semua sampel yang diteliti sudut kontak yang paling besar dimiliki
oleh daun genjer

Anda mungkin juga menyukai