Anda di halaman 1dari 45

1

DIAGNOSIS PENYAKIT
A. Agihan tanaman sakit
– Distribusi tanaman sakit di lapangan
B. Gejala penyakit
– Penyimpangan yang tampak pada bagian
tanaman
C. Penyebab penyakit (beberapa)
– Agens atau jasad yang menyebabkan sakit
D. Postulat Koch
– Pembuktian jasad penyebab penyakit

2
3
A. AGIHAN TANAMAN SAKIT
• SEBARAN TANAMAN SAKIT DI DALAM
POPULASI
– Utk. memperkirakan jenis penyakit dan sifat
patogennya
• JENIS:
1. Agihan acak
2. Agihan mengelompok
3. Agihan tambalan
4. Agihan berangsur
5. Agihan teratur
4
1. AGIHAN ACAK
(RANDOM DISTRIBUTION)

• Tanaman sakit tersebar secara acak:


– Merata & tidak teratur
• Kesimpulan
– Patogen terbawa benih/bibit, atau
– Patogen tersebar oleh angin dari tempat sangat jauh
– Belum/tidak terjadi penularan sekunder
5
2. AGIHAN MENGGEROMBOL
(AGGREGATION)

• Tanaman sakit tersebar dalam gerombolan


– Tidak ada batas yang jelas
• Kesimpulan:
– Patogen terbawa benih/bibit atau terbawa angin dari
tempat jauh
– Agihan acak yang sudah ada penularan sekunder ke
tanaman di sekitar
6
3. AGIHAN TAMBALAN
(PATCH DISTRIBUTION)

• Tanaman sakit tersebar dalam kelompok-kelompok


– Ada batas yang jelas antara kelompok
• Kesimpulan
• Masalah ada di dalam tanah
– Patogen di dalam tanah
– Kesuburan tanah yang tidak seragam
7
4.AGIHAN BERANGSUR
(GRADIENT DISTRIBUTION)

• Tanaman sakit atau intensitas penyakit makin


bertambah ke satu arah
– Intensitas tertinggi yang paling dekat sumber
• Jenis:
a. Berangsur tegas
b. Berangsur tidak tegas

8
4. A. BERANGSUR TEGAS
(STEEP GRADIENT)

• Perbedaan tegas/jelas
• Kesimpulan:
– Sumber inokulum dekat
– Disebarkan angin, atau disebarkan vektor tidak terbang

9
4.B. BERANGSUR TIDAK TEGAS
(FLAT GRADIENT)

• Perbedaan tidak tegas


• Kesimpulan:
– Sumber inokulum jauh,
– Ditularkan angin, ATAU ditularkan vektor terbang
10
5. AGIHAN TERATUR
(REGULAR DISTRIBUTION)

• Tanaman sakit tersebar secara teratur


– Tanaman sakit dlm. baris yang sama
– Jenis tanaman dgn. ketahanan sama dlm. satu baris
• Pada petak percobaan
– Jenis-jenis yang berbeda ketahanan
• Kesimpulan:
– Patogen terbawa benih/bibit
11
12
GEJALA PENYAKIT

1. Perubahan warna
– Klorosis, mosaik, warna kemerahan
2. Kematian jaringan (nekrosis)
– Bercak, hawar, busuk, karat
3. Pertumbuhan abnormal
– Kerdil, puru
4. Layu
13
1.1. KLOROSIS
Perubahan warna daun dari hijau menjadi pucat atau kuning

14
1.2. MOSAIK
Perubahan warna daun dari hijau menjadi pucat/kuning
berseling dengan hijau

15
1.3. WARNA KEMERAHAN
Akumulasi karotenoid (antosian) dalam daun

16
2.1. NEKROSIS - BERCAK
Kematian sekelompok sel, ukuran terbatas

17
2.2. NEKROSIS - HAWAR
Kematian sekelompok sel yang cukup meluas

18
2.3. NEKROSIS - BUSUK
Kematian sekelompok sel pada bagian yang tebal dan lunak
• bila disertai keluarnya air/basah = busuk basah

19
NEKROSIS - BUSUK
Kematian sekelompok sel pada bagian yang tebal dan lunak
• Bila tidak disertai keluarnya air = busuk kering

20
2.4. KARAT
Bercak kecil dengan massa warna coklat kemerahan (karat)

21
3.1. KERDIL
Pertumbuhan yang terhambat dengan ukuran bagian-bagian
yang lebih kecil

22
3.2. PERTUMBUHAN LEBIH
Pertumbuhan yang terpacu dengan ukuran bagian-bagian
yang lebih besar

Bakanae
Keriting

Kerupuk
23
PERTUMBUHAN LEBIH

Kudis
Puru
Gosong bengkak

24
4. LAYU
Terkulainya daun atau seluruh tanaman

25
BAGIAN TUBUH ATAU
SELURUH TUBUH PATOGEN

26
1. JAMUR

1. Hife atau miselium (benang)


– Struktur vegetatif
2. Spora
– Struktur generatif (reproduksi)
3. Sporokarp
– Tubuh pembentuk spora

27
1. Hife jamur

28
Rizomorf
Kumpulan miselium yang tersusun paralel
sehingga tampak seperti ‘akar’ dan melekat pada
permukaan akar tanaman

29
Koloni Jamur

30
2. Spora Jamur

31
32
Spora jamur

33
3. Sporokarp (Tubuh Pembentuk
Spora)

34
2. Bakteri

Massa bakteri
35
Massa bakteri

36
Sel bakteri
Koloni bakteri

37
3. Nematoda (cacing akar)
Ukuran mikrokopik

38
4. Tumbuhan Parasit

Tali puteri (Cuscuta sp) Benalu (Loranthus sp.)

39
5. Virus dan Viroid

• Bukan jasad hidup: tidak tersusun dari sel


• Ukuran sub-mikroskopik
– Tidak tampak di bawah mikroskop cahaya biasa
– Tampak hanya dgn mikroskop elektron
• Virus
– Asam nukleat dengan selubung protein
• Viroid
– Asam nukleat yang infeksius (dapat menular)
– Tanpa selubung protein
40
Virus
• Harus dengan mikroskop elektron

41
UKURAN PATOGEN & SEL

Nematoda Protozoa

Virus
Viroid Jamur
Fitoplasma

Bakteri

42
Tatacara pembuktian satu jasad
sebagai patogen

43
POSTULAT KOCH

• 1. GEJALA
– GEJALA yg sama selalu secara konsisten mengikuti satu penyakit
• 2. ISOLASI & KULTUR MURNI
– Dari bagian yg terserang (sakit) selalu dapat DIPISAHKAN
(ISOLASI) satu jasad renik yg sama dan dapat ditumbuhkan di atas
medium buatan menjadi KULTUR MURNI
• 3. INOKULASI & GEJALA
– Apabila kultur murni DITULARKAN pada tanaman sehat maka akan
timbul gejala seperti GEJALA pada #1
• 4. REISOLASI & KULTUR MURNI
– Dari bagian tanaman sakit hasil penularan buatan dapat
DIPISAHKANKEMBALI (REISOLASI) jasad renik yg sama dgn
jasad renik yg sebelumnya ditularkan dan dapat ditumbuhkan di atas
mediumbuatan menjadi KULTUR MURNI

44
POSTULAT KOCH
• Hanya berlaku untuk jamur & bakteri
– Yang dapat tumbuh di atas medium buatan
– Bukan parasit obligat (parasit yg hanya dapat
hidup dari sel tumbuhan yg masih hidup)
• Jamur karat, jamur tepung
• Nematoda
• Virus
• Tidak dapat utk membuktikan patogen pada
penyakit-penyakit karat, tepung, virus
45

Anda mungkin juga menyukai