Anda di halaman 1dari 15

DRYING – 9A

1. Akbar Gama Refarjan (3335170036)


2. Nia Mas’ulunniah (3335170016)
3. Putri Shaufika Nazmi (3335170046)
DRYING

Pengeringan merupakan proses pengeluaran air atau


pemisahan air dalam jumlah yang relatif kecil dari bahan
dengan menggunakan energi panas. Aplikasi industri proses
pengeringan adalah pada industri makanan untuk
pengawetan makanan dan pada bidang farmasi khususnya
proses granulasi basah.
Metode Pengeringan

Secara Mekanis Sistem Proses

Continuous Drying Batch Drying Direct Drying Indirect Drying


Suatu pengeringan Suatu pengeringan Pada sistem ini bahan Pada sistem ini
bahan dimana dimana bahan masuk dikeringkan dengan panas pengeringan
pemasukan dan ke alat pengering cara mengalirkan udara didapat dari dinding
pengeluaran bahan sampai pengeluaran pengering melewati pemanas yang
dilakukan terus- hasil kering, bahan sehingga panas bersentuhan dengan
menerus kemudian baru yang diserap diperoleh bahan yang
dimasukkan bahan dari sentuhan langsung dikeringkan secara
yang berikutnya antara bahan dengan konduksi
udara pengering
Mekanisme Keluarnya Air
Dalam Bahan Selama Pengeringan
1. Air bergerak melalui tekanan kapiler
2. Penarikan air disebabkan oleh perbedaan konsentrasi larutan
disetiap bagian bahan
3. Penarikan air ke permukaan bahan disebabkan oleh absorpsi dari
lapisan permukaan komponen padatan dari bahan
4. Perpindahan air dari bahan ke udara disebabkan oleh perbedaan
tekanan uap
Metode Percobaan
Dalam percobaan ini digunakan bahan berupa
cabai dengan 2 ukuran yang berbeda yaitu
besar dan kecil dengan variasi berupa
temperatur sebesar 85⁰C dan 95⁰C serta
bukaan valve 3 dan 4. Lama waktu
pengeringan untuk 1 sampel yaitu 2 jam
dengan pengambilan data setiap 20 menit.
Metode Percobaan

Persiapan Bahan
Baku

Proses Pengeringan
dengan Dryer

Proses Pengeringan
dengan Oven
PEMBAHAS
AN
Kalibrasi Laju Alir

Pada gambar disamping  menunjukkan


hubungan laju alir terhadap pressure drop.
Grafik tersebut menunjukkan bahwa
semakin besar laju alir, maka nilai presure
drop akan meningkat.

dimana nilai Q (laju alir) berbanding lurus


dengan pressure drop
Pengaruh Waktu terhadap Laju Pengeringan

Cabai Besar BV = 4, T = 95
0 0

R (kg wet/m2 min)


R (kg wet/m2 min)

0 0
0 0
BV 3 Cabai Besar
0 0
BV 4 Cabai Kecil
0 0
0 0
0 0
0 20 40 60 80 100 120 140 0 20 40 60 80 100 120 140
t (min) t (min)

Grafik yang meningkat pada awal – awal proses dikarenakan


kandungan air didalam cabai masih sangat banyak, sehingga Pada gambar diatas menunjukkan grafik waktu terhadap laju
proses penguapan air didalam bahan akan berlangsung secara pengeringan pada bukaan valve 4 dengan temperatur 95⁰C.
cepat. Setelah kandungan air dalam bahan telah teruapkan Terlihat pada grafik bahwa laju pengeringan cabai besar
dengan jumlah yang banyak, maka laju pengeringan akan memiliki nilai yang lebih besar dibanding cabai kecil
mencapai titik kritisnya. Sehingga laju pengeringan akan
semakin menurun seiring berjalannya waktu
Pengaruh Waktu Pengeringan terhadap Moisture Content
x (k g H 2 O / k g d r y s o l i d )

Cabai Besar

x (kg H2O/kg dry solid)


1.2
1
BV = 4, T = 95 0.8
1.2
BV 3
0.6
1 BV 4
0.8
Cabai Besar
0.4
0.6
0.4
Cabai Kecil 0.2
0.2 0
0 0 20 40 60 80 100 120 140
0 20 40 60 80 100 120 140
t (min) t (min)

Pada grafik terlihat bahwa semakin lama waktu pengeringan Pada grafik terlihat bahwa nilai moisture content pada
yang digunakan maka nilai moisture contentnya akan bukaan valve 4 lebih kecil dibanding bukaan valve 3.
semakin kecil. Karena semakin lama proses pengeringan Hal ini disebabkan karena bukaan valve yang lebih
maka kandungan air dalam bahan akan semakin banyak yang besar menyebabkan moisture contentnya akan semakin
menguap kecil
Pengaruh Moisture Content terhadap Laju Pengeringan

Cabai Besar BV = 4, T = 95
0
0
0

R (kg wet/m2 min)


R (kg wet/m2 min)

0
0 0
BV 3 Cabai Besar
0 0
BV 4 Cabai Kecil
0 0
0 0
0
0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0
0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
x (kg H2O/kg dry solid)
x (kg H2O/kg dry solid)

Pada grafik menunjukkan bahwa cabai besar dengan Pada grafik diatas menunjukkan bahwa cabai besar memiliki nilai
bukaan valve 4 dan suhu 95⁰C memiliki laju pengeringan laju pengeringan lebih besar dibanding cabai kecil. Hal ini
yang lebih besar dibanding dengan bukaan 3 dan suhu disebabkan karena cabai besar memiliki moisture content lebih
85⁰C. Hal ini disebabkan karena semakin besar temperatur besar dibanding cabai kecil, semakin besar moisture content maka
maka laju pengeringan akan semakin besar juga. laju pengeringan akan semakin besar juga
Pengaruh Waktu Pengeringan terhadap Massa Bahan

massa (kg)
massa (kg)

T = 85°C 0.05 T = 95°C


0.05
0.04
0.04
0.04
0.04
0.03
0.03
0.03
0.03 Cabai Besar Cabai Besar
0.02
0.02 Cabai Kecil Cabai Kecil
0.02
0.02
0.01
0.01 0.01
0.01 0
0 0 20 40 60 80 100 120 140
0 20 40 60 80 100 120 140
t (min) t (min)

Pada grafik diatas bahan dikeringkan pada temperatur Pada grafik ini temperatur yang digunakan adalah
85⁰C dengan lama waktu selama 2 jam. Pada cabai 95⁰C, dapat dilihat bahwa pada cabai kecil dan
kecil penurunan berat pada menit awal terlihat besar didalam 20 menit pertama bahan mengalami
signifikan dibanding cabai besar. Hingga akhir proses penurunan berat yang cukup signifikan. Hal ini
pengeringan, berat cabai kecil lebih besar dibanding dikarenakan kandungan air pada bahan masih
cabai besar sangat banyak.
Analisa Keadaan Bahan Sebelum dan Sesudah Pengeringan

Pada saat percobaan cabai di potong – potong menjadi kecil agar proses pengeringan berjalan dengan baik dan
ukuran bahan dapat mempengaruhi pengeringan. Pemotongan tersebut akan memperluas permukaan bahan dan
permukaan yang luas dapat berhubungan dengan medium pemanasan sehingga air mudah keluar.
Saat cabai yang belum dikeringkan masih banyak mengandung air dan berwarna merah atau hijau. Sedangkan pada
cabai yang sudah dikeringkan, teksturnya menjadi kaku atau keras dan warnanya berubah menjadi kecokelatan.
Massa cabai setelah dikeringkan lebih ringan karena kadar airnya sudah berkurang
KESIMPULAN
1. Semakin besar moisture content bahan maka laju pengeringan
akan semakin besar
2. Semakin besar laju alir dan temperatur pengeringan maka
kinetika pengeringan akan semakin besar
3. Dalam pengeringan oven hasil akhir berat bahan yaitu cabai
besar 1,3 gr dan cabai kecil 2 gr
4. Dalam pengeringan menggunakan dryer didapat hasil akhir berat
bahan yaitu pada suhu 85⁰C, cabai besar 3,63 gr dan cabai kecil
5,03 gr sedangkan pada suhu 95⁰C, cabai besar 3,36 gr dan cabai
kecil 6,08 gr
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai