Anda di halaman 1dari 35

BAB

III Kimia Unsur

Unsur-Unsur Golongan Utama

Unsur-Unsur Periode Ketiga

Unsur-Unsur GolonganTransisi Periode


Empat

Intan dan grafit merupakan alotrop dari karbon. Grafit


memiliki sifat fisika lunak dan ringan sehingga dapat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan pensil. Intan memiliki sifat keras
dan kuat sehingga dapat digunakan sebagai alat pemotong kaca.

Kembali ke daftar isi


Unsur-Unsur Golongan Utama

Kelimpahan Unsur-Unsur Golongan


Utama di Alam

Sifat-Sifat Unsur Golongan Utama

Pembuatan, Kegunaan, dan Dampak


Penggunaan Unsur-Unsur Golongan
Utama

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Kelimpahan Unsur-Unsur Golongan Utama di
Alam

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Sifat-Sifat Unsur-Unsur Golongan Utama
Sifat Fisika Sifat Kimia

Golongan IA (Alkali)

Golongan IIA (Alkali Tanah)

Golongan IIIA

Golongan IVA

Golongan VA

Golongan VIA

Golongan VIIA (Halogen)

Golongan VIIIA (Gas Mulia)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Golongan IA (Alkali)
Sifat Fisika

Warna nyala

Natrium

Litium

Kalium

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Golongan IA (Alkali)

Sifat Kimia

reaksi kalium dengan air


Golongan Alkali

• Dari atas ke bawah logam alkali semakin reaktif.


• Logam alkali bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen.
• Reaksinya dengan oksigen menghasilkan senyawa oksida.
• Reaksi logam alkali dengan hidrogen menghasilkan senyawa
hidrida.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Golongan IIA (Alkali Tanah)
Sifat Fisika

Stronsium

Barium

Kalsium

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Golongan IIA (Alkali Tanah)

Sifat Kimia

Golongan Alkali Tanah

• Sifat unsur-unsur logam alkali tanah dari atas ke bawah semakin


reaktif, tetapi kurang reaktif jika dibandingkan logam alkali yang
seperiode.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Golongan IIIA
Sifat Fisika

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Golongan IIIA

Sifat Kimia

Golongan IIIA

• Boron akan bereaksi dengan oksigen, halogen, asam pengoksidasi,


dan alkali jika dipanaskan. Senyawa boron bersifat racun.
• Aluminium sebagai agen pereduksi yang baik. Aluminium bersifat
nontoksik.
• Galium mudah mengorosi logam lain. Galium bersifat toksik ringan.
• Indium bersifat toksik ringan.
• Senyawa talium(III) mudah direduksi menjadi talium(I) atau sebagai
pengoksidasi kuat. Talium dan senyawanya bersifat sangat toksik.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Golongan IVA
Sifat Fisika

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Golongan IVA

Sifat Kimia

Golongan IVA
• Karbon tidak bersifat toksik dan merupakan unsur yang sangat
tidak reaktif.
• Silikon kurang reaktif dibandingkan karbon. Silikon bersifat nontoksik.
• Germanium bersifat lebih reaktif daripada silikon dalam larutan
H2SO4 dan HNO3 pekat.
• Timah(II) merupakan agen pereduksi yang baik. Timah bersifat
nontoksik.
• Timbal(II) lebih stabil daripada timbal(IV). Timbal bersifat toksik.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Golongan VA
Sifat Fisika

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Golongan VA

Sifat Kimia

Golongan VA
• Nitrogen merupakan unsur yang stabil dan sulit bereaksi dengan
unsur atau senyawa lainnya.
• Fosfor putih bersifat racun dan dapat larut dalam CS2. Fosfor merah
tidak bersifat racun dan tidak larut dalam CS2.
• Arsenik bersifat racun.
• Antimoni yang berupa logam biru putih bersifat stabil, sedangkan
antimoni kuning dan hitam merupakan logam yang tidak stabil.
• Bismut akan membentuk nyala biru ketika dibakar dengan oksigen.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Golongan VIA
Sifat Fisika
Golongan VIA
Sifat Kimia

Golongan VIA
• Oksigen merupakan oksidator yang dapat mengoksidasi logam
maupun nonlogam. Oksigen bersifat nontoksik.
• Belerang sukar bereaksi dengan unsur-unsur lain pada suhu biasa.
• Selenium dan telurium mempunyai sifat kimia sama dengan belerang,
tetapi lebih bersifat logam dibanding belerang.
• Sifat kimia polonium mirip dengan telurium dan bismut.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Golongan VIIA (Halogen)

Sifat Fisika

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Golongan VIIA (Halogen)

Sifat Kimia

Golongan Halogen
• Halogen bersifat reaktif. Halogen dapat bereaksi dengan logam,
nonlogam, metaloid tertentu, hidrogen, dan air.
• Halogen merupakan oksidator kuat.
• Kelarutan unsur halogen berbeda-beda. Fluorin jika dilarutkan
dalam air akan mengoksidasi air. Klorin dan bromin dapat larut
dengan baik dalam air. Iodin sukar larut dalam air.
• Unsur halogen dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk asam
halida.
• Unsur halogen (kecuali fluorin) dapat membentuk asam-asam
beroksigen (oksihalogen).
• Kekuatan asam oksihalogen yaitu HClO4 > HClO3 > HClO2 > HClO.
• Kekuatan asam halida yaitu HI > HBr > HCl > HF.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Golongan VIIIA (Gas Mulia)

Sifat Fisika

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Golongan VIIIA (Gas Mulia)

Sifat Kimia

Golongan Gas Mulia

• Gas mulia sukar bereaksi (bersifat inert) karena konfigurasi


elektronnya stabil sehingga jarang ditemukan dalam bentuk senyawa.
• Gas mulia sedikit larut dalam air, kecuali helium dan neon karena
ukuran atomnya terlalu kecil.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Pembuatan, Kegunaan, dan Dampak Unsur-
Unsur Golongan Utama

Golongan Alkali
Logam alkali diperoleh melalui proses elektrolisis lelehan garam kloridanya.
Golongan Alkali

Golongan Alkali Tanah

Logam alkali tanah,


kecuali Mg dibuat
dengan mereduksi
garam fluoridanya
menggunakan
logam-logam yang
lebih aktif.

Mg(OH)2 dan Al(OH)2 dimanfaatkan sebagai obat mag


Golongan IIIA
Aluminium dibuat dengan proses Hall melalui dua tahap yaitu tahap
pemurnian dan tahap elektrolisis.

Golongan IVA
 Senyawa karbon yang berupa grafit
diperoleh dengan cara sintesis batu
bara antrasit melalui pemanasan
dengan suhu tinggi.
• Silikon murni diperoleh dari reduksi
Na2SiF6 dengan logam natrium.
• Timbal diperoleh dari reduksi
timbal(II) oksida dengan coke
batubara (C)
• Germanium diperoleh melalui proses
reduksi GeO2 dengan H2 atau C.
Kaleng dari timah
• Timah dibuat melalui reduksi SnO2
dengan karbon

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Golongan VA
 Nitrogen dihasilkan dengan cara distilasi fraksinasi udara. Amonia (NH3)
dibuat menggunakan metode Haber-Bosch.
• Fosfor diperoleh dengan cara pemanasan batuan fosfat, silika (SiO2),
dan coke batu bara di dalam pembakar listrik.
• Arsen diperoleh dari pemanasan logam sulfida yang mengandung
arsenik atau dengan cara mereduksi arsenik(III) oksida dengan gas CO.
• Antimoni diperoleh dari stibnit (Sb2S3).
• Bismut dihasilkan dari bijih bismutinit (Bi2S3) dan bismit (Bi2O3).

Golongan VIA
 Oksigen dibuat secara industri dengan
cara penyulingan bertingkat udara cair
dan elektrolisis air.
• Belerang dibuat dengan cara Sisilia dan
Frasch
Pupuk ZA atau pupuk
amonium sulfat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Golongan VIIA
 Senyawa yang mengandung unsur golongan halogen umumnya
menimbulkan dampak negatif. Senyawa CFC dapat mengakibatkan
rusaknya lapisan ozon (O3).

Golongan VIIIA
 Unsur-unsur gas mulia diperoleh dengan
cara penyulingan bertingkat udara cair,
kecuali radon.
 Radon diperoleh dari peluruhan radioaktif
isotop radium-226.
 Gas argon juga dapat diperoleh dengan
pemanasan campuran udara dengan Obat luka mengandung iodine
kalsium karbida. sebagai antiseptik

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Unsur-Unsur Periode Ketiga

Kelimpahan Unsur-Unsur Periode Ketiga di Alam

Sifat-Sifat Unsur Periode Ketiga

Pembuatan, Kegunaan, dan Dampak Penggunaan Unsur-


Unsur Periode Ketiga

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Kelimpahan Unsur-Unsur Periode Ketiga di Alam

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Sifat-Sifat Unsur Periode Ketiga

1. Sifat Logam dan Nonlogam Unsur-Unsur Periode Ketiga

Unsur Unsur
Unsur
Unsur logam:
logam:
semilogam: nonlogam:

Na, Mg, dan Al. Si P, S, Cl, dan Ar.

2. Sifat Kepriodikan Unsur-Unsur Periode Ketiga

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Sifat Reduktor dan Oksidator Unsur-Unsur Periode Ketiga

unsur-unsur periode ketiga semakin ke kanan semakin mudah mengalami reaksi reduksi. Oleh
karenanya, sifat oksidatornya semakin bertambah dan sifat reduktornya semakin berkurang

4. Sifat Konduktor Listrik 5. Sifat Asam-Basa Unsur-Unsur


Periode Ketiga

Dapat menghantarkan Tidak dapat menghantarkan


listrik: listrik:

Unsur-unsur periode ketiga semakin ke kanan


Na, Mg, dan Al. P, S, Cl, dan Ar sifat basanya semakin berkurang dan sifat
asamnya semakin bertambah.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Pembuatan, Kegunaan, dan Dampak Unsur-Unsur
Periode Ketiga

Pembuatan Pembuatan asam sulfat:


a. Proses kontak
1. Natrium : elektrolisis lelehan NaCl
b. Proses bilik timbal
2. Magnesium : elektrolisis lelehan MgCl2
3. Aluminium : proses Bayer dan Hall-Heroult
4. Silikon : mereduksi SiO2
5. Fosfor : proses Wohler
6. Sulfur : cara Sisilia, cara Frasch, dan cara
Claus
7. Klorin : elektrolisis larutan garam dapur
Chip komputer dari silikon

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Unsur-Unsur GolonganTransisi Periode Empat

Kelimpahan Unsur-Unsur Golongan Transisi Periode Empat


di Alam

Sifat-Sifat Unsur Golongan Transisi Periode Empat

Pembuatan, Kegunaan, dan Dampak Penggunaan Unsur-


Unsur Golongan Transisi Periode Empat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Kelimpahan Unsur-Unsur Transisi Periode Empat
di Alam

1. Skandium 0,0025% di kerak bumi.


2. Titanium 0,6% di kerak bumi.
3. Vanadium 0,02% di kerak bumi.
4. Krom 0,0122% di kerak bumi.
5. Mangan lumayan berlimpah di kerak bumi. Bijih nikel
6. Besi berada di peringkat keempat berdasarkan
kelimpahannya di alam.
7. Kobalt murni tidak ditemukan di alam. Kobalt
ditemukan dalam persenyawaannya dengan nikel.
8. Nikel berada di peringkat ke-24 berdasarkan
kelimpahannya kerak bumi.
Bijih krom

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Sifat-Sifat Unsur Golongan Transisi Periode Empat

1. Sifat-Sifat Unsur Golongan Transisi Periode Empat

a. Sifat Sifat
Logam Logam b. Bilangan Oksidasi c. Senyawa Berwarna

Semua unsur transisi


 Unsur transisi  Senyawa yang

mempunyai
Semua unsur sifat transisi
logam.
Adanya ikatan logam mempunyai beberapa dibentuk dari ion-ion
mempunyai sifat ini
mengakibatkan titik bilangan oksidasi. logam transisi
logam.
leleh, titik didih, dan sebagian besar
 Unsur-unsur transisi berwarna.
densitas
Adanyaunsur transisi
ikatan logam
cukup besar sehingga periode empat bersifat
ini mengakibatkan
elektropositif (mudah  Warna ini disebabkan
bersifat kerastitik
titik leleh, dandidih,
kuat
melepaskan elektron) oleh tingkat energi
dan densitas unsur
sehingga bilangan elektron pada unsur-
transisi cukup besar
oksidasinya bertanda unsur transisi hampir
sehingga bersifat
positif. sama.
keras dan kuat.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


d. Sifat
Sifat Magnetik
Logam

Diamagnetik: Paramagnetik: Feromagnetik:

Unsur transisi
Unsur transisi
Unsur transisi yang dapat
yang sedikit
yang menolak ditarik dengan
dapat ditarik
medan magnet. sangat kuat oleh
medan magnet.
Contoh: unsur medan magnet
Contoh: unsur
Zn Contoh: unsur
Sc
Fe, Co, dan Ni

e. Ion Kompleks

Unsur transisi dapat membentuk ion kompleks karena


memiliki orbital-orbital yang masih kosong.

Contoh nama senyawa kompleks:


[Ag(NH3)2]Cl : diamin perak(I) klorida
Na2[Cu(OH)4] : natrium tetrahidrokso kuprat(II)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Pembuatan, Kegunaan, dan Dampak Unsur-Unsur
Golongan Transisi Periode Empat

Baja sebagai kerangka bangunan

Titanium digunakan sebagai bahan


badan pesawat

Tembaga sebagai bahan baku kabel


listrik
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Anda mungkin juga menyukai