Chalazion (3A)

Dian Sintya
NIM: 1807101030073
Pembimbing: dr. Harmaini, Sp.M
 Chalazion
• Chalazion merupakan radang granulomatosa kronik
(menahun) yang steril dan idiopatik pada kelenjar
Meibom.
• Seluruh kelenjar digantikan oleh jaringan granulasi yang
mengandung giant cells.
• Muncul benjolan yang berkembang perlahan yang
terbentuk karena penyumbatan dan pembengkakan
kelenjar minyak di kelopak mata.
• Awalnya keluhan muncul sebagai area merah pada
kelopak mata, tender, bengkak yang sangat kecil dan
dalam beberapa hari berubah menjadi benjolan
seukuran kacang (pea).
 Karakteristik Chalazion
• Benjolan pada palpebra yang tidak nyeri
• Faktor risiko: dapat berkembang sebagai akibat
dari infeksi oleh organisme dengan virulensi
rendah atau iritasi kronis
• Apabila benjolan berukuran cukup besar maka
bola mata dapat tertekan -> gangguan refraksi
• Lebih sering terjadi pada orang dewasa
dibandingkan anak-anak; paling sering terjadi
pada usia 30-50 tahun
 Patofisiologi
• Kelenjar Meibom adalah kelenjar sebaceous
yang terdapat di kelopak mata
• Kelenjar ini mengeluarkan komponen air mata
yang bersifat oily
• Chalazia adalah lesi inflamasi yang terbentuk
karena sekresi kelenjar yang statis dengan
hasil inspisasi dari lubang kelenjar dan
memicu respons inflamasi granulomatosa.
 Marginal Chalazation
• Berupa nodul kemerahan
• Marginal chalazion adalah chalazia yang terletak
di tepi kelopak mata dan biasanya dihasilkan dari
ekstensi superior (dari chalazion pada kelopak
mata bawah)
• Atau ekstensi inferior (dari chalazion pada
kelopak mata atas) di luar margin kelopak mata.
• Gambaran klinis, perjalanan penyakit,
pengobatan serupa dengan chalazion
Chalazation
 Gambaran Klinis
• Sebuah pembengkakan yang tidak nyeri, bulat, dan
lembut yang bisa dipalpasi dengan satu jari
• Pada eversi kelopak mata, konjungtiva palpebra
berwarna merah atua abu-abu di atas chalazion.
• Mungkin terdapat fleshy mass jika lesi telah pecah
melalui konjungtiva
• Penglihatan kabur didapatkan pada pemeriksaan
tajam pengelihatan karena astigmatisme yang
disebabkan oleh chalazion besar yang menekan
kornea
 Diagnosis
• Tidak dibutuhkan pemeriksaan penunjang
• Diagnosis klinis dilakukan berdasarkan
anamnesis (ada/tidak riwayat chalazion) dan
pemeriksaan fisik
• Diagnosis banding: Sebaceous gland adenoma,
Sebaceous gland carcinoma, Hordeolum
(disertai tanda radang akut)
• Indikasi biopsi yaitu recurrent chalazion, karena
sebaceous cell carcinoma memiliki tampilan
yang mirip dengan chalazion.
 Tatalaksana
• Chalazion biasanya membutuhkan perawatan
medis yang minim karena cenderung hilang
dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
• Namun dapat dilakukan tatalaksana konservatif
dengan kompres air hangat 10-15 menit dapat
diulang
• Tatalaksana konservatif berfungsi untuk
meningkatkan drainase dan mempercepat
proses penyembuhan
 Tatalaksana
• Tatalaksana medikamentosa dapat dilakukan
injeksi steroid intralesi (triamcinolone
acetonide) pada lesi kecil
• Dapat dikombinasikan dengan eksisi untuk
kasus yang kronis
 Tatalaksana
• Tatalaksana pembedahan dengan melakukan insisi dan
kuratase
• Indikasi: tidak membaik dengan pengobatan/ ukuran
benjolan cukup besar sehingga mengganggu
pengelihatan dan secara kosmetik
• Setelah anestesi lokal, menggunakan klem chalazion dan
lakukan eversi pada kelopak mata
• Sayatan vertikal ke dalam kelenjar tarsal dari permukaan
konjungtiva yang mengalami perubahan warna
• Kuratase dari gelatinous material and glandular
epithelium dengan menggunakan chalazion scoop
 Komplikasi
Potensial komplikasi chalazia meliputi:
• Kehilangan bulu mata
• Perubahan bentuk kelopak mata
• Infeksi tambahan yang mengarah pada
perkembangan hordeolum
• Selulitis preseptal (infeksi bagian anterior
septum orbital)
 Hordeolum

Selulitis preseptal
 Komplikasi
• Marginal chalazia yang tidak didrainase dengan
benar dapat menyebabkan trichiasis dan
kehilangan bulu mata
• Chalazia yang didrainase hanya sebagian dapat
menyebabkan massa besar dari jaringan
granulasi prolaps melalui konjungtiva atau kulit
• Gangguan pengelihatan dapat terjadi karena
ukuran yang besar dan menekan kornea ->
astigmatisme