Pencak Silat 2
Pencak Silat 2
Pencak Silat 2
KELOMPOK BELADIRI :
BAGUS LEO ANDHIKA
BAYU ADAMSYAH
DANY RIZKY
RIFA MEUTIA RAHMAN
YULIANTIKA WAHYU SETYAPUTRI
Pencak silat adalah salah satu cabang olahraga beladiri yang
terdapat di Indonesia. Olahraga beladiri pencak silat adalah warisan
nenek moyang bangsa Indonesia. Karena pencak silat lahir dari
kebudayaan bangsa Indonesia, maka perkembangannya dipengaruhi
oleh watak, selera, dan bakat masyarakat yang ada di daerahnya
masing-masing. Selain keadaan masyarakat dan sifatnya, faktor
alam juga dapat memengaruhi perkembangan pencak silat itu
sendiri, misalnya keadaan tempat, iklim, keadaan sosial, dan lain
sebagainya. Pencak silat adalah suatu cara beladiri yang
menggunakan akal sepenuhnya. Akal yang dimiliki manusia lebih
sempurna bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang
lainnya. Oleh karena itu, tidak mustahil jika manusia dapat
menguasai segala macam ilmu di dunia ini.
Gerak dasar pencak silat adalah suatu gerak
terencana, terarah, terkoordinasi, dan terkendali
yang mempunyai empat aspek satu kesatuan,
yaitu aspek mental spritual, aspek beladiri, aspek
olahraga, dan aspek seni budaya. Dengan
demikian, pencak silat merupakan cabang
olahraga yang cukup lengkap untuk dipelajari
karena memiliki empat aspek yang merupakan
satu kesatuan utuh dan tidak dapat
dipisah-pisahkan.
Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia
(IPSI) Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.
Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan
atas prakarsa Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua
IPSI. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura,
dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan
sebagai pendiri Persilat. Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat
Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore
(PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB)
di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika
Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah
raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam
SEA Games.
Teknik Dasar Pencak Silat
Sikap Pasang
Sikap pasang adalah teknik berposisi siap tempur optimal dalam menghadapi lawan yg
dilaksanakan secara teknis dan efektif.Sikap pasang dapat berpola serangan atau belaan.Dalam
pelaksanaanya sikap pasang merupakan kombinasi dan koordinasi kreatif dari kuda-kuda,sikap
tubuh,dan sikap tangan.ditinjau dari taktik penggunaanya terdiri dari
1. Sikap pasang Terbuka
Yakni sikap pasang dengan posisi tangan dan lengan yg tidak melindungi tubuh
2. Tangkisan Gedik
Yakni tangkisan yang kenaanya lengan bawah dalam dengan lintasan dari atas kebawah
3. Tangkisan kelit
Yakni tangkisan yg menggunakan satu lengan dengan telapak tangan terbuka yang kenaanya
telapak tangan luar dan arah dari dalam keluar
4. Tangkisan siku
Yakni tangkisan yang menggunakan siku dengan lintasan dari luar ke dalam.
5. Tangkisan potong
Yakni tangkisan yang menggunakan satu tangan dan lengan di gerakkan ke samping seperti
gerakan memotong dengan kenaannya lengan bawah luar dengan posisi tangan terbuka.
Pukulan
Dalam Pencak Silat Olah Raga sesuai dengan peraturan yang ada,
disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pukulan adalah berbagai macam
teknik serangan yg di lakukan dengan mempergunakan tangan sebagai
komponennya.
Jadi secara singkat dapat di jelaskan bahwa dalam Pencak Silat segala teknik
pukulan yang terdapat dalam Pencak Silat (dalam bentuk apapun) boleh
dipergunakan untuk menyerang yang disahkan dalam upaya memperoleh
angka
Dari Sekian banyak teknik yang terdapat dalam pencak silat,dalam
pelaksanannya Pencak Silat Olah Raga ternyata tidak dapat
dipergunakan,denagn pertimbangan efesiensi dan efektivitas serta
keselamatan pesilat.Dalam pertandingan Pencak Silat Olah Raga,teknik
pukulan yang sering dipergunakan adalah : pukulan depan,pukulan
sangkol/bandul , pukulan samping dan pukulan lingkar.
1. Pukulan Depan.
Pukulan depan adalah pukulan yang dilakukan dengan lintasan lurus kedepan,yang mencapai hasil
optimal dapat dilakukan dengan dibantu oleh pergerakan bahu putaran pinggang yang mendukung
untuk pemindahan beraat badan kedepan (tangan yang menyerang).Pukulan ini dapat dilakukan
dalam dua sikap tubuh yang berbeda,yaitu Pukulan depan dengan posisi tangan yang dipergunakan
untuk menyerang, sejajar dengan posisi kaki yang berada didepan (jab). Pukulan depan dengan posisi
tangan yang dipergunakan untuk menyerang,tidak sejajar dengan posisi kaki yang berada di depan
(Straight).
2. Pukulan Sangkol
Yaitu Pukulan yang dilakukan dengan posisi tangan ditekuk (90 derajat). Lintasan pukulan adalah
diayun dari bawah ke atas.Pukulan ini dapat dilaksanakan dengan posisi kaki yg bervariasi,baik
dengan posisi kaki depan sejajar dengan tangan yang dipergunakan untuk menyerang maupun tidak.
3. Pukulan Lingkar
Yaitu pukulan yang dilakukan denagn lintasan pukulan dari arah samping luat tubuh pesilat menuju
ke arah dalam tubuh pesilat.Untuk mendukung tercapainya hasil optimal dari pukulan lingkar
ini,harus di dukung dengan pergerakan bahu dan pinggang yang searah dengan arah pukulan.hal ini
akan menambah bobot dengan adanya dorongan berat badan pesilat ke tangannya.
4. Pukulan Samping
Perkiraan dari teknik pukulan samping ini adalah punggung tangan. Adapun lintasan dari samping
dalam tubuh pesilat ke arah luar tubuh pesilat.
5. Tendangan
Tendangan merupakan teknik dan taktik serangan yang mempergunakan untuk jarak jangkau jauh dan sedang
mempergunakan tungkai sebagai komponen penyerang. Macam – macam tendangan, yaitu :
1. Tendangan Lurus
Tendangan depan/lurus adalah tendangan yang dilakukan dengan lintas lurus ke depan, denganperkenaan
pada pangkal jari-jari kaki.
2. Tendangan Sabit
Tendangan Sabit adalah tendangan yang di lakukan dengan lintasan dari samping (melengkung seperti
sabit/arit), perkenaannya pada punggung kaki. Tendangan ini dapat di laksanakan dalam posisi kaki
berada di depan maupun di belakang dan dapat pula di variasikan dengan lompatan.
3. Tendangan " T "
Tendangan T adalah tendangan yang dilakukan dengan posisi tubuh menyamping dan lintasan tendangan
lurus ke samping. Perkenaannya adalah bagian tajam telapak kaki dan tumit.
4. Tendangan Jejag
Tendangan Jejag adalah tendangan yang dilaksanakan dengan posisi tubuh tegak dan lintasan lurus
kedepan, perkenaannya adalah Tendangan jejag dilakukan dengan terlebih dahulu mengangkat lutut
setinggi mungkin dan kemudian mendorong tungkai kedepan sasaran
5. Tendangan belakang
Tendangan belakang yaitu tendangan yang dilakukan dengan terlebih dahulu memutar tubuh dan sikap
tubuh membelakangi lawan,dengan perkenaan pada telapak kaki atau tumit
6. Tendangan Gajul
Tendangan gajul perkenaannya pada tumit sedang lintasannya adalah dari arah bawah ke atas
6. Tangkapan
Tangkapan merupakan teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau
dekat dan sedang yang dilaksanakan dengan menangkap salah satu
komponen tubuh lawan untuk dilanjutkan dengan bantingan,jatuhan atau
kuncian.
Dari segi teknik,tangkapan dapat dilaksanakan dari luar dan dari dalam
yang masing-masing disebut tangkapan luar dan dalam
Tangkapan luar adalah teknik tangkapan yang dilaksanakan dari arah
luar tubuh pesilat yang melakukan teknik tangkapan,sedangkan
Tangkapan dalam adalah teknik tangkapan yang dilaksanakan dari arah
dalam tubuh pesilat yang melakukan teknik tangkapan
Tangkapan kaki dari arah luar
Tangkapan kaki dari arah dalam
7. Bantingan
Pengertian bantingan adalah teknik dan taktik serangan jarak jangkau
dekat yang dilakukan dengan terlebih dahulu menangkap salah satu
komponen tubuh lawan untuk selanjutnya, melalui proses mendorong
atau menarik,dihempaskan dilihat dari titik tumpu penyangganya
bantingan dapat dilaksanakan dengan sekurang-kurangnya 4 macam
teknik yaitu : bantingan tungkai, bantingan pinggul, bantingan punggung
dan bantingan kaki.
8. Jatuhan
Pengertian jatuhan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau
jauh dan yang sedang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai atau
kaki untuk menjatuhkan lawan