Anda di halaman 1dari 35

Dadan

Suprayoga
Asuhan
Keperawatan
Pada Pasien
Dengan
Kemoterapi
L/O/G/O
PENDAHULUAN

 Kematian akibat kanker 7.9 juta. Diproyeksikan


akan meningkat 45 % dari kondisi th 2007 yaitu
menjadi 11.5 jt pd th 2030 (WHO, 2010)
 Kanker Paru menempati urutan ke 2 setelah
kanker payudara pada perempuan dan kanker
prostat pada laki-laki (2009 Estimated US
Cancer Cases)
 Prevalensi kanker di indonesia cukup tinggi
yaitu 1,4 per 1000 penduduk (Riskesdas, 2013)
 Kanker Paru dan kanker kolorektal merupakan
2 jenis kanker tertinggi pada laki-laki di
Indonesia (Kemenkes RI, 2013)
KANKER

Jaringan abnormal yang terbentuk oleh


sekumpulan sel (Jaringan) yang
pertumbuhannya terus-menerus tidak
terbatas dan tidak terkoordinasi dibandingkan
dengan jaringan normal yang ada di sekitarnya
(WHO, 2014)

Terbentuknya sel kanker diawali dengan


terjadinya kerusakan DNA akibat interaksi
faktor genetik dengan agen perusak
KEMOTERAPI

• Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan


sitotoksik dalam terapi kanker yang dapat
menghambat proliferasi sel kanker (Smeltzer,
2010)
• Obat sitotoksik yaitu kemampuan suatu zat kimia
untuk merusak sel atau mencegah sel untuk
memperbanyak diri (multiplikasi)
• Tujuan : Pengobatan (Cure), Mengurangi masa sel
kanker (Control), Memperbaiki dan meningkatkan
kualitas hidup dan mengurangi komplikasi akibat
metastasis (Palliation)
EFEK SAMPING KEMOTERAPI

• Alopesia
• Mual, Muntah
• Mucositis (Pharingitis, Stomatitis)
• Diare
• Pansitopenia
• Kelelahan (Fatigue)
• Konstipasi
• Skin Change (Hiperpigmentasi, urticaria,
erytema)
• dll
PEMBERIAN KEMOTERAPI

1. Double cek : 7 benar


2. Gunakan APD dengan benar
3. Teknik aseptik
4. Gunakan pengalas
5. Periksa kepatenan vena: untuk mencegah ekstravasasi
6. Premedikasi sesuai protokol
7. Berikan obat sesuai protokol, perhatikan reaksi pasien
8. Cek kepatenan vena secara teratur
9. Bilas dengan NS setiap pemberian obat
10.Buang sampah kedalam tempat sampah khusus
11.Lepaskan APD dan cuci tangan
12.Dokumentasi
EKSTRAVASASI
Adalah terjadinya kebocoran obat vesikan atau iritan yang
masuk ke jaringan sub kutan, dapat menyebabkan nyeri,
nekrosis sehingga mengakibatkan terkelupasnya jaringan.

TANDA-TANDA EKSTRAVASASI
• Tidak adanya blood return
• Aliran infus lambat
• Kebocoran pada kateter
• Ukuran dan kualitas vena
• Pembengkakan pada bagian tusukan kateter
• Eritema, inflamasi pada daerah tusukan
• Nyeri, rasa terbakar di sekitar vena atau sepanjang vena
• Pasien mengeluh rasanya berbeda saat ini
EKSTRAVASASI

Prosedur Penanganan Ekstravasasi


 Stop infus segera, kanul kateter jangan diangkat
 Disconect infus (jangan kanul atau jarum)
 Tinggalkan kanul pada tempatnya dan lakukan aspirasi ,
hindari penekanan
 Beri tanda dengan spidol
 Beri antidotum sesuai instruksi
 Tinggikan daerah ektremitas
 Beri Kompres
 Lakukan pemotretan
 Lakukan pendokumentasian
 Buat kronologis
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Riwayat pasien dan keluarga :
a. Pengetahuan tentang jenis kanker & stadium
b. Pengobatan kanker sebelumnya;
• Perilaku pasien/ keluarga terhadap pengobatan
• Pengalaman efek samping dan tingkat
keparahannya
• Cara untuk meminimalkan efek samping
• Efektifitas untuk menurunkan insiden dan
keparahan efek samping
c. Diet ( Asupan nutrisi)
d. Pengobatan alternatif /komplementer
e. Pengetahuan tujuan dari pengobatan
ASUHAN KEPERAWATAN
Evaluasi Fisik
Pemeriksaan Fungsi Sistem :
Fungsi hemopoietik Fungsi neurologi
Rongga mulut & kulit Fungsi Kardiovaskuler
Fungsi pernapasan Fungsi Perkemihan
Fungsi salaluran Cerna Fungsi Reproduksi
Pengkajian psikososial
• Respons pasien dan keluarga terkait dengan pengetahuan
tentang penyakit & pengobatannya, misalnya pengalaman
kemoterapi
• Support sistem dan orang-orang terdekat
Data penunjang (lab...)
ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan
• Kurangnya pengetahuan: protokol, nama obat,
efek samping
• Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan
• Perubahan membran mukosa mulut
• Gangguan eliminasi: diare, konstipasi
• Gangguan body image
• Disfungsi seksual
• Resiko infeksi
• Dll
ASUHAN KEPERAWATAN

PERENCANAAN
Intervensi penanganan yang aman pada saat
pemberian obat kemoterapi
– Protokol kemoterapi
– Efek samping dan
toksisitas
– Nilai laboratorium
– Inform concent
– Kesiapan pasien
– Pengetahuan pasien &
keluarga
– Safe handling prosedur
PERENCANAAN
• Pemilihan area penusukan
dan pemberian
• Pemberian obat-obat
prekemoterapi
• Pemberian obat
kemoterapi
sesuai prosedur
• Mengkaji tanda-tanda
infiltrasi
• Melakukan flusing setiap
pemberian obat
• Dokumentasi : pemberian,
area penusukan, pendidikan
EVALUASI

Respons pasien dan atau keluarga


a. Menjelaskan protokol obat yang diberikan,
jadwal, cara, kontrol, pemeriksaan laboratorium
b. Menjelaskan dan melakukan secara mendiri
untuk meminimalkan komplikasi
c. Mengetahui dan bertidak bila ada
perubahan yang harus dilaporkan atau
ditangani dengan segera
d. Menjaga area penusukan vena sentral,
inplant fort, intracavity cateter
KESIMPULAN

1. Kesiapan fisik dan mental pasien dalam pengobatan


kemoterapi
2. Pentingnya peran keluarga dan orang- orang terdekat
pasien untuk pengertian/dukungan moral dan dana dalam
pengobatan kemoterapi
3. Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pasien
dengan kemoterapi harus yang sudah terlatih/sertifikat dan
bekerja sesuai SPO
4. Rumah sakit harus menyediakan sarana dan fasilitas agar
penanganan obat kemoterapi aman bagi petugas dan
lingkungan
5. Perlu kerjasama multi disiplin dalam manajemen
kemoterapi
HEALTH CARE SERVICES

ASUHAN KEPERAWATAN
KEMOTERAPI

TERIMA KASIH
KOMPETENSI
PERAWAT KLINIK
RUANG DAHLIA
RUMAH SAKIT PARU ROTINSULU
BANDUNG
KEBIJAKAN
 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 40 TAHUN 2017
PENGEMBANGAN JENJANG KARIR
PROFESIONAL PERAWAT KLINIS
 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 10 TAHUN 2015
TENTANG STANDAR PELAYANAN
KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT KHUSUS
PENYUSUNAN KOMPETENSI PERAWAT
KLINIK DIDASARKAN PADA TIGA RANAH
KOMPETENSI YANG MENCAKUP :
PraktikProfesional, Etis, Legal dan
Peka Budaya
Manajemen dan Pemberian
Asuhan Keperawatan.
Pengembangan Profesional
Praktik Profesional, Etis, Legal
dan Peka Budaya

Adalah kemampuan perawat untuk


melaksanakan tindakan keperawatan
sesuai standar profesi keperawatan,
berdasarkan kode etik keperawatan,
mentaati peraturan perundang-
undangan yang berlaku serta
memperhatikan budaya dan adat istiadat
klien/ pasien.
Manajemen dan Pemberian Asuhan
Keperawatan.

Adalah serangkaian kemampuan


dalam mengelola dan memberikan
asuhan keperawatan kepada klien/
pasien.
Pemberian dan Manajemen Asuhan
Keperawatan
 Melakukan pengkajian pasien yang
akan dilakukan kemoterapi
 Melakukan edukasi pre – kemoterapi
( Persiapan psikologis, fisik )
 Melakukan verifikasi data penunjang
pasien yang akan menjalani
kemoterapi ( Lab, EKG )
 Melakukan verifikasi order regimen
kemoterapi dari dokter
PEMBERIAN DAN MANAJEMEN
ASUHAN KEPERAWATAN
 Melakukan pemasangan akses
intravena perifer
 Melakukan pemberian hidrasi pre
kemoterapi
 Melakukan pemberian obat – obatan
premedikasi sesuai protokol
kemoterapi
 Memakai alat alat pelindung diri
( APD ) kemoterapi
PEMBERIAN DAN MANAJEMEN
ASUHAN KEPERAWATAN
 Melakukan pengecekkan obat kemoterapi
dengan prinsip 7 benar
 Melakukan penilaian kepatenan akses
intravena
 Mengelola pemberian kemoterapi sesuai
protokol
 Memmonitor reaksi pasien selama pemberian
protokol
 Memonitor efek samping post kemoterapi
 Berespon cepat terhadap situasi emergency
 Memantau tanda ekstravasasi dan flebitis
PEMBERIAN DAN MANAJEMEN
ASUHAN KEPERAWATAN
 Mengelola hidrasi post kemoterapi
 Melepas akses intravena
(Perifer atau sentral )
 Memberikan edukasi post – kemoterapi,
discharger planning ( Efek samping,
pemenuhan nutrisi pasien kemoterapi dan
rencana tindak lanjut ( pemantauan lab,
tanda kegawatan post kemoterapi,
kontrol )
PEMBERIAN DAN MANAJEMEN
ASUHAN KEPERAWATAN
 Mengelola limbah sitotoksik secara umum
 Memonitor keselamatan pasien dan
melakukan pelaporan KTD, KNC, KTC,
kejadian sentinel ke KPRS.
PENGEMBANGAN PROFESIONAL

Adalah kemapuan perawat


untuk meningkatkan
pengetahuan dan
keterampilan diri serta
keilmuan keperawatan
HANDLING CYTOTOXICS

RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu


Bandung
Fasilitas
Fasilitas
Personil
Etiket
Etiket mencantumkan :
1. Identitas pasien
2. Nama obat dan cairan infus yang dicampur
3. Dosis obat dan volume cairan infus
4. Tanggal Pencampuran
5. Waktu kadaluarsa
6. Volume akhir
7. Kecepatan pemberian/drip

Anda mungkin juga menyukai