TRAUMA KEPALA
PENDAHULUAN
DEFINISI
Komosio serebri (geger otak/goncangan otak) yang
menimbulkan gangguan fungsi otak, terjadi setelah
trauma berupa pingsan (berlangsung tidak lebih dari
10 menit) dan mempunyai tendensi untuk sembuh
sempurna
GAMBARAN KLINIS
Derajat kesadaran dipengaruhi oleh integritas
ARAS, lintasan tersebut bisa tidak berfungsi tanpa
mengalami kerusakan yang ireversibel
Blokade reversibel pada formatio retikularis
pingsan
Hilangnya blokade terhadap lintasan tersebut,
disusul dengan pulihnya kesadaran.
Mual, muntah, pusing dan sakit kepala
Amnesia retrograd
Defisit neurologis (-)
KOMUSIO SEREBRI
TRAUMA
DEFINISI
Perdarahan petechie jaringan otak tanpa mengganggu konttinuitas
jaringan otak.
GAMBARAN KLINIS
Lesi terjadi pada daerah benturan (coup) dan kontralateral dari tempat
benturan sesuai dengan garis arah benturan (contra coup).
Besarnya lesi coup/contra coup tergantung kuatnya benturan
Kepala dalam keadaan diam lesi benturan coup >> Kepala dalam
keadaan bergerak lesi contra coup>>
Defisit neurologis (+) penurunan kesadaran yg lbh lama (apati
sampai koma) refleks patologis (+), refleks cahaya menghilang
Mual dan muntah
Pergerakan bola mata tidak teratur doll eyes sign
phenomeen
PERDARAHAN EPIDURAL
DEFINISI
Kondisi ketika darah masuk dan menumpuk pada ruang yang ada di
antara tulang tengkorak dan lapisan yang menyelimuti otak. Lapisan
yang menyelimuti otak ini disebut Dura. Masuknya darah ke ruang
tersebut biasnaya disebabkan oleh cedera kepala yang menimbulkan
keretakan tulang tengkorak, robeknya lapisan dura atau pembuluh
darah otak.
DIAGNOSIS
Anamnesis Lusid interval (perbaikan sementara pada
pasien dengan cedera otak traumatis, setelah itu kondisinya
memburuk. Lisid interval menunjukkan hematoma epidural.
Gejala klinik Defisit neurologis
Pemeriksaan radiologik
a. Foto polos kepala adanya fraktur didaerah temporal
yakni pada daerah sulcus a.meningea media
b. CT-Scan bentuk lensa cembung bikonveks
berdensitas tinggi
PERDARAHAN SUBDURAL
DEFINISI
Perdarahan yang terjadi antara duramater dan
arakhnoidea. Kondisi inbi bisa saja menjaid akut secara
tiba-tiba. Hematoma atau kumpulan yang sangat besar
bisa menyebabkan tekanan tinggi di dalam tengkorak.
Kondisi ini bisa mengakibatkan kerusakan pada jaringan
otak dan dapat membahayakan nyawa.
GEJALA KLINIK
Gejala muncul pada perdarahan subdural biasanya
muncul beberapa minggu setelah cedera terjadi. Gejala
yg muncul biasanya meliputi pusing, sakit kepala parah,
mual dan muntah, bicara yang melantur, amnesia, mati
rasa, kehilangan kesadran atau koma, perubahan prilaku,
mengantuk, serta kebingungan dan linglung.
DIAGNOSIS
a. Anamnesis dan gejala klinis
b. CT-Scan daerah hiperdens bentuk bulan sabit
PERDARAHAN INTRASEREBRAL
DEFINISI
Perdarahan yang terjadi secara langsung pada bagian atau
substansi otak.
GAMBARAN KLINIS
Gejala hampir sama dengan PSA
Kesadaran menurun sampai dengan koma
DIAGNOSIS
Berdasarkan gambaran klinis
Tanda rangsang menings (+) kaku kuduk & kernig sign
CT-Scan perdarahan pada korteks serebri
PERDARAHAN SUBARAKHNOID
DEFINISI
Perdarahan yang terjadi dalam ruang subarakhnoid (diantara ruang
arakhnoid dan piamater). PSA dapat juga terjadi tanpa adanya trauma
karena aneurisma dari pembuluh darah.
GAMBARAN KLINIS
Sering akibat kontusio serebri
Tanda rangsang menings (+) kaku kuduk dan kernig
sign akibat adanya darah dalam liquor serebri.
Kesadaran up and down
DIAGNOSIS
Gambaran klinis
Tanda rangsang menings (+) dan adanya lateralisasi
Pemeriksaan CT-Scan
PENATALAKSANAAN
b. Dirawat apabila :
4. Ada gangguan orientasi.
5. Sakit kepala dan muntah.
6. Tidak ada yang mengawasi di rumah.
7. Letak rumah jauh dan sulit kembali dari RS.
Tata laksana Kasus sedang dan
berat
Atasi komplikasi :
• Kejang dengan pemberian profilaksis OAE selama 7
hari untuk mencegah immediate dan early seizure.
• Pada kasus risiko tinggi infeksi akibat fraktur basis
kranii / fraktur terbuka berikan profilaksis antibiotika,
sesuai dosis infeksi intrakranial selama 10-14 hari.
• Pemberian cairan dan nutrisi adekuat .
• Roboransia, neuroprotektan (citicoline), nootropik
sesuai indikasi.
PROGNOSIS