Anda di halaman 1dari 8

ETIKA BISNIS AKUNTANSI PUBLIK DAN TANGGUNG

JAWAB SOCIAL KAP SEBAGAI ENTITAS BISNIS

SITI NUR HAMIDAH • AKUNTANSI / V • 201180317

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


A. Etika dalam Kantor Akuntan Publik

Dalam melakukan profesi akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik profesi yaitu kode etik
akuntan Indonesia, yang merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman
kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota seprofesi dan juga dengan masya
rakat. Selain itu kode etik juga dapat digunakan oleh para pengguna jasa akuntan untuk menilai kuali
tas dan mutu jasa yang diberikan akuntan publik melalui pertimbangan etika sebagaimana yang
diatur dalam kode etik profesi Standar Peraturan Akuntan Publik ( SPAP ).

Ada lima aturan etika yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan
Publik (IAI-KAP) diantarnya :
a. Independensi, integritas, dan obyektivitas
- Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi
tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
- Objektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesionalnya.
b. Standar umum dan prinsip akuntansi
c. Tanggung jawab kepada klien
d. Tanggung jawab kepada rekan seprofesi
e. Tanggung jawab dan praktik lain
Di Indonesia penegakan kode etik dilaksanakan oleh sekurang-kurangnya enam unit organisasi,
yaitu :
- Kantor Akuntan Publik
- Unit Peer Review Kompartemen Akuntan Publik IAI
- Badan Pengawas Profesi Kompartemen Akuntan Publik IAI
- Dewan Pertimbangan Profesi IAI
- Departemen Keuangan RI
- BPKP
B. Tanggung Jawab Sosial Kantor Akuntan Publik
Sebagai Entitas Bisnis
Tanggung jawab sosial kantor akuntan publik sebagai Entitas Bisnis bukanlah
pemberian sumbangan atau pemberian layanan gratis.
Tanggung jawab sosial kantor akuntan publik meliputi ciri utama dari profesi
akuntan publik terutama sikap altruisme, yaitu mengutamakan kepentingan
publik dan juga memperhatikan sesama akuntan publik dibanding mengejar
laba.
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota
harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam se
mua kegiatan yang dilakukannya.
Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat.
Anggota juga harus selalu bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan
sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara keperc
ayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur
dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara
dan meningkatkan tradisi profesi akuntan publik.
C. Krisis dalam Profesi Akuntansi
Profesi akuntansi yang krisis bahayanya adalah apabila tiap-tiap auditor
bertindak di jalan yang salah, opini dan audit akan bersifat tidak berharga.
Suatu penggunaan untuk akuntan akan mengenakkan pajak preparers dan
wartawan keuangan tetapi fungsi audit yang menjadi jantungnya akuntansi
akan memotong keluar dari praktek untuk menyumbangkan hampir sia-sia
penyalahgunaannya.
Perusahaan melakukan pengawasan terhadap auditor-auditor yang sedang
bekerja untuk melaksanakan pengawasan intern, keuangan, administratif, p
enjualan, pengolahan data, dan fungsi pemasaran diantara orang banyak.

Akuntan publik merupakan suatu wadah yang dapat menilai apakah lapor
an keuangan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi ataupun audit.
Perbedaan akuntan publik dengan perusahaan jasa lainnya yaitu jasa yang
diberikan oleh KAP akan digunakan sebagai alat untuk membuat
keputusan. Kewajiban dari KAP yaitu jasa yang diberikan dipakai untuk
make decision atau memiliki tanggung jawab sosial atas kegiatan usahanya
.
D. Regulasi dalam rangka Penegakan Etika Kantor
Akuntan Publik
Di Indonesia, melalui PPAJP – Dep. Keu., pemerintah melaksanakan regulasi yang bertuju
an melakukan pembinaan dan pengawasan terkait dengan penegakkan etika terhadap k
antor akuntan publik. Hal ini dilakukan sejalan dengan regulasi yang dilakukan oleh asosi
asi profesi terhadap anggotanya.

Perkembangan terakhir dunia internasional menunjukkan bahwa kewenangan pengaturan


akuntan publik mulai ditarik ke pihak pemerintah, dimulai dengan Amerika Serikat yang
membentuk Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB).
PCAOB merupakan lembaga semi pemerintah yang dibentuk berdasarkan Sarbanes Oxley
Act 2002. Hal ini terkait dengan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap lemahnya
regulasi yang dilakukan oleh asosiasi profesi, terutama sejak terjadinya kasus Enron dan
Wordcom yang menyebabkan bangkrutnya Arthur Andersen sebagai salah satu the Big-5
yaitu kantor akuntan publik besar tingkat dunia.

Sebelumnya, kewenangan asosiasi profesi sangat besar, antara lain:


– Pembuatan standar akuntansi dan standar audit
– Pemeriksaan terhadap kertas kerja audit, dan
– Pemberian sanksi.
Dalam RUU AP tersebut, regulasi terhadap akuntan publik diperketat disertai
dengan usulan penerapan sanksi disiplin berat dan denda administratif yang
besar, terutama dalam hal pelanggaran pene-rapan Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP).
Di samping itu ditambahkan pula sanksi pidana kepada akuntan publik palsu
(atau orang yang mengaku sebagai akuntan publik) dan kepada akuntan publik
yang melanggar penerapan SPAP.
Seluruh regulasi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelaporan
keuangan, meningkatkan kepercayaan publik serta melindungi kepentingan
publik melalui peningkatan independensi auditor dan kualitas audit.
E. Peer Review
Peer review adalah proses pengaturan-diri oleh profesi atau proses evaluasi
yang melibatkan individu-individu berkualitas yang relevan dalam bidang
tertentu .
Metode peer review bekerja untuk mempertahankan standar, meningkatkan
kinerja dan memberikan kredibilitas. Dalam dunia akademis peer review
sering digunakan untuk menentukan sebuah makalah akademis kesesuaian
untuk publikasi.
Peer review dapat dikategorikan oleh jenis aktivitas dan oleh medan atau p
rofesi di mana kegiatan terjadi. Secara umum, mereka yang terlibat dalam o
rganisasi profesi atau khusus diberikan mengidentifikasi proses tertentu me
reka oleh “peer review” istilah generik.
Peer review bertujuan untuk memenuhi standar disiplin ilmu yang mereka
kuasai dan standar keilmuan pada umumnya.
Publikasi dan penghargaan yang tidak melalui peer review ini mungkin
akan dicurigai oleh akademisi dan profesional pada berbagai bidang.
Bahkan, pada jurnal ilmiah terkadang ditemukan kesalahan, penipuan
(fraud) dan sebagainya yang dapat mengurangi reputasi mereka sebagai p
enerbit ilmiah yang terpercaya.

Anda mungkin juga menyukai