Anda di halaman 1dari 68

Melky Salahudin, S.H.

HUKUM ACARA PERDATA


PKPA
Jenis Kuasa

1. KUASA LISAN
2. KUASA TERTULIS
Kuasa Lisan

“ Kuasa lisan jarang dilakukan dalam


praktik karena tidak ada bukti
otentik, tidak ada jaminan kepastian
hukum baik bagi kuasa maupun bagi
penerima kuasa, dan tidak ada batasan
kewenangan mengenai hal yang
dikuasakan”
Kuasa Tertulis

1.Kuasa Umum
2.Kuasa Khusus
Surat Kuasa Khusus
 SEMA NO 2 TAHUN 1959

Surat kuasa tersebut hanya akan dipergunakan


penggugat dan tergugat, mengenai soal warisan
atau utang piutang tertentu, yang pada pokoknya
secara singkat harus disebutkan dan menjadi
persengketaan antara kedua belah pihak yang
berperkara, dengan lingkup kuasa dalam perkara
tertentu dapat mengajukan banding dan kasasi
Surat Kuasa Khusus

 Pasal 123 HIR

1. Nama pihak
2. Pokok Sengketa
3. Nama Pengadilan
4. Batasan dalam Bertindak
Obyek Sengketa

Secara umum persengketaan yang


dianggap merugikan hak perdata
dikarenakan dua hal:
1. Wanprestasi/cidera janji
2. (Pmh) perbuatan Melawan Hukum
Wilayah Pengadilan

1. Eksepsi Absolut
2. Eksepsi Relatif (pasal 118 HIR)
a. jika tidak diketahui tempat kediaman?
b. Jika Tergugat lebih dari seorang ?
c. Jika tergugat atau sama lain sebagai perutang
utama dan penanggung?
Hak Banding dan Kasasi

Klausul ini bukanlah suatu standar


yang baku, ada law firm yang
mencantumkan adanya hak untuk
menyatakan banding maupun
kasasi
19 Unsur Surat Kuasa

 1)            Tulisan judul  : SURAT KUASA


 2)             Identitas Pemberi Kuasa
 3)            Tulisan dengan kata-kata 
" Selanjutnya disebut sebagai ......
PEMBERI KUASA " ;
 4)            Tulisan dengan kata-kata " dalam hal
ini memilih domisili hukum kuasanya " ;
 5)            Penegasan dari kantor penerima
kuasa ;
 6)            Sebutkan nama penerima kuasa ;
 7)            Tulisan dengan kata-kata 
" bertindak  untuk.." atau " bertindak sendiri-sendiri
atau bersama-sama " apabila penerima kuasa lebih dari
1 orang ;
 8)            Tulisan dengan kata-kata " selanjutnya disebut
sebagai ................ PENERIMA KUASA " ;
 9)            Tulisan dengan kata-kata   " K H U S U S "
 10)         Menegaskan tujuan pemberian kuasa >> " 
Bahwa kuasa untuk mewakili / kuasa untuk apa "
 11)         Menegaskan nama pengadilan dan
alamatnya ;
 12)         Mencantumkan identitas TERGUGAT ;
 13)         Menyebutkan dalam kasus apa >>
WANPRESTASI atau PERBUATAN MELAWAN
HUKUM
 14)         Mencantumkan kata-kata " hak substitusi "
 15)         Mencantumkan kata-kata " hak retensi " ;
 16)         Tanggal pemberian kuasa ;
 17)         Kolom nama / tanda tangan penerima kuasa ;
 18)         Kolom nama / tanda tangan pemberi kuasa ;
 19)         Pemberian MATERAI RP. 6000 dan TANGGAL 
Diskusi

 Kuasa Bukan Advokat?


 Kuasa yang tidak memenuhi 4 syarat ?
 Surat Kuasa tidak ditandatangani ?
 Surat Kuasa Tidak bermaterai?
Tugas Windows Shopping

 Membuat Surat Kuasa Berkelompok


 Evaluasi
Macam-macam gugatan:

 gugatan perdata biasa,


 gugatan class action/perwakilan,
 gugatan legal standing,
 gugatan citizen law suit
Gugatan Perdata Biasa

Perseorangan
Badan Hukum
Pemerintah
Gugatan class action/perwakilan

 suatu tata cara pengajuan gugatan, dalam


mana satu orang atau lebih yang mewakili
kelompok mengajukan gugatan untuk diri
atau diri-diri mereka sendiri dan sekaligus
mewakili kelompok orang yang jumlahnya
banyak, yang memiliki kesamaan fakta atau
dasar hukum antara wakil kelompok dan
anggota kelompok dimaksud
 Perma 1 tahun 2002
Gugatan Legal Standing

 hak gugat organisasi


 gugatan yang diajukan oleh Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) kepada pihak
yang melanggar hukum dalam kompetensi
kemampuan LSM tersebut bergerak
 Contoh :
 LSM Lingkungan -> Pencemaran
 LSM Perlindungan Konsumen
Citizen Law Suit
 Gugatan warga negara atau gugatan action popularis
 Gugatan yang diajukan oleh perseorangan warga
negara kepada negara atas nama kepentingan hukum,
di mana penggugat tidak perlu membuktikan secara riil
mengalami kerugian
 Contoh:
 Munir cs -> Penelantaran Negara terhadap TKI
 LBH Apik -> Kenaikan BBM
 LBH Jakarta -> UN
 David Tobing-> Penggunaan Garuda di Kaos Timnas
Proses Perkara di Pengadilan

Jawab
Pendaftaran Mediasi
Jinawab

Putusan Kesimpulan Pembuktian

Upaya
Hukum
Mediasi

 Cara penyelesaian sengketa melalui proses


perundingan untuk memperoleh
kesepakatan Para Pihak dengan dibantu oleh
Mediator
 130 HIR/154 RBg
 Perma 1 tahun 2016
. Putusan Verstek Pasal 125 HIR/149 Rbg

Ketidak hadiran pada pihak TERGUGAT pada


hari sidang yang telah ditentukan menjadi salah satu
syarat untuk dijatuhkan putusan verstek
sYARAT

1. Tergugat atau para tergugat tidak datang pada hari sidang yang telah
ditentukan
2. Tergugat atau para penggugat tidak mengirimkan wakil atau
kuasanya yang sah untuk menghadap
3. Tergugat atau para penggugat kesemuanya telah dipanggil secara
SAH dan patut
4. Petitum gugatan tidak melawan hukum
5. Petitum gugatan cukup beralasan
Lanjutan

1. 3 kali pemaggilan ternyata Tergugat tidak hadir maka


jatuhlah Putusan Verstek.
2. Terhadap kondisi ini, Tuntutan Penggugat tidak serta merta
akan dikabulkan seluruhnya. Perkara tetap diperiksa.
3. Pasal 18 PP No 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan UU No
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan “ Perceraian itu terjadi
terhitung pada saat perceraian itu dinyatakan di depan
sidang Pengadilan.
4. Pasal 128 ayat (1) HIR yang menyatakan bahwa”
Keputusan Hakim yang menyatakan verstek, tidak boleh
dijalankan sebelum 14 hari sesudah pemberitahuan.
Verzet

1. Verzet adalah perlawanan tergugat atas putusan secara verstek


2. Sesuai dengan pasal 129 HIR/153Rbg. Tergugat/para Tergugat
yang dihukum dengan verstek berhak mengajukan verzet atau
perlawanan, dalam waktu 14 hari terhitung sejak tanggal
pemberitahuan verstek.
3. Apabila dalam pemeriksaan Verzet Pihak Penggugat asal
(Terlawan) Tidak hadir, maka pemeriksaan dilanjutkan dengan
contradictoire. Tetapi apabila pelawan yang tidak hadir maka
hakim menjatuhkan putusan verstek untuk keduakalinya.
Terhadap Putusan Verstek yang dijatuhkan untuk keduakalinya,
tidak dapat diajukan perlawanan, tetapi diajukan upaya hukum
banding (pasal 129 ayat (5) HIR dan pasal 153 ayat (5) Rbg.
Kasus

 Penggugat yang tidak datang ?


Surat Gugatan

 Pasal 8 nomor 3 Reglement Op de


Burgerlijke Rechts Vordering (“RV”)

 a.     Identitas para pihak


 b.     Alasan-alasan gugatan/Fundamentum
Petendi/Posita :
 Uraian Peristiwa kejadian
 Uraian Dasar Hukumnya
  c. Tuntutan/Petitum
19 Komponen Surat Gugatan

 1. DITUJUKAN KEPADA PENGADILAN MANA

2. PENYEBUTAN SEBAGAI KUASA

3. PENEGASAN TENTANG SURAT KUASA DAN


TANGGAL
 
 4. IDENTITAS PENGGUGAT (Nama dan Alamat)

5. PENYEBUTAN SEBAGAI PENGGUGAT


 6. IDENTITAS TERGUGAT (Nama dan Alamat)

7. PENYEBUTAN SEBAGAI TERGUGAT

8. POSITA TENTANG ASAL USUL


PERKARA/PERISTIWA

9. POSITA TENTANG ADANYA/TIMBULNYA KERUGIAN

10. POSITA TENTANG DASAR HUKUM DARI GUGATAN


 11. POSITA TENTANG PERLUNYA SITA JAMINAN

12. PETITUM 1 (PERTAMA) TENTANG MOHON


DIKABULKANNYA GUGATAN UNTUK SELURUHNYA.

13. PETITUM TENTANG PENGESAHAN DARI PERJANJIAN

14. PETITUM TENTANG WANPRESTASI

15. PETITUM TENTANG APA YANG DITUNTUT (GANTI


RUGI)
 16. PETITUM TENTANG SITA JAMINAN

17. TUNTUTAN TENTANG ONGKOS


PERKARA

18. TENTANG MOHON KEADILAN

19. PENANDATANGANAN
Bonus

 PERMINTAAN DWANGSOM

 PERMINTAAN UIVORBAAR BIJ VOORAD


Diskusi

 Gugatan yang Cacat Formil ?


 Apa Akibatnya

 Gugatan yang Cacat Materil?


 Apa Akibatnya
Perubahan Gugatan

 Boleh atau tidak ?

 Sebelum/atau sesudah jawaban

 Merubah Substansi/Pokok Gugatan atau tidak ?


Jawaban

 Eksepsi (diluar pokok perkara)


 Pokok Perkara
 Gugatan Rekonvensi
Diskusi

 Sistematika Jawaban?

 Apabila ada tuntutan provisi?


Jawaban Pokok Perkara

 Membenarkan dalil Gugatan


 Menyangkal dalil Gugatan
Eksepsi

 Formalitas Gugatan diluar pokok perkara

 Contoh :
 Kewenangan /kompetensi
 Nebis in Idem
 Tidak Jelas/Kabur (obscuur libel)
 Kurang Pihak/tidak berkualitas
 SKK tidak Sah
Rekonvensi

 Diajukan pada saat jawaban

 gugatan yang diajukan oleh tergugat


terhadap gugatan penggugat dalam
sengketa yang sedangberjalan.
 Apabila gugatan konvensi tidak dapat
diterima, maka gugatan rekonvensi dengan
sendirinya juga tidak dapat diterima
Replik dan Duplik
 Replik (pasal 142 Rv) adalah jawaban/tanggapan penggugat
terhadap jawaban tergugat atas gugatan penggugat, baik
tentang pokok perkara, eksepsi maupun atas gugatan
rekonvensi. Tujuannya adalah selain untuk menyangkal
jawaban tergugat, juga untuk memperkuat gugatannya.

 Duplik adalah jawaban/tanggapan tergugat terhadap replik


penggugat. Tujuannya adalah selain untuk menyangkal
replik penggugat juga untuk memperkuat jawabannya baik
tentang pokok perkara, eksepsi maupun atas gugatan
rekonvensi.
Putusan Sela

 Apabila ada eksepsi tentang kompetensi


Absolut
 Apabila Eksepsi dikabulkan menjadi putusan
akhir
 Apabila eksepsi tidak dikabulkan
pemeriksaan perkara berlanjut
Pembuktian

 Alat Bukti
 Pasal 164 HIR/284 RBg/1868 BW menyebut alat-
alat bukti terdiri dari:
 a) tulisan
 b) saksi-saksi
 c) persangkaan
 d) pengakuan
 e) sumpah
Pembuktian Surat

 Difotocopy
 Diberi Materai dan Cap Pos
 Diberi tanda Bukti/Nomor
 Diperlihatkan diPersidangan beserta
Pembandingnya
 Dibuatkan Pengantar, Nomor, Bentuk/Jenis
Surat, keadaan yang hendak dibuktikan
Saksi

 Minimal 2 (dua ) orang


 Mengetahui langsung
 Diperhatikan yang tidak bisa dijadikan saksi
 Semua orang dapat didengar sebagai saksi,
kecuali:
 1. Keluarga sedarah atau keluarga karena
perkawinan menurut keturunan lurus dari
 salah satu pihak.
 2. Suami atau isteri dari salah satu pihak,
meskipun sudah bercerai.
 3. Anak-anak yang belum berusia 15 tahun.
 4. Orang-orang gila meskipun kadang-kadang
ingatannya terang atau sehat.
 Alasan pengecualian itu adalah ;
 a. Mereka pada umumnya tidak cukup
objektif apabila didengar sebagai saksi,
 b. Menjaga hubungan kekeluargaan yang
baik, yang mungkin akan retak apabila
 mereka didengar sebagai saksi.
 c. Mencegah timbulnya tekanan batin bagi
mereka setelah memberikan kesaksian
 yang dapat meminta pembebasan sebagai saksi
yaitu :
 1. Saudara laki-laki dan saudara parempuan serta
ipar laki-laki dan perempuan salah satu pihak.
 2. Keluarga sedarah menurut keturunan lurus dari
saudara laki-laki dan perempuan dari suami atau
isteri dari salah satu pihak.
 3. Orang yang karena martabat, pekerjaannya atau
jabatannya diwajibkan menyimpan rahasia
(misalnya dokter, notaris, pastor).
Diskusi

 Apabila saksi yang dihadirkan adalah orang


yang dikecualikan ?
Persangkaan
 kesimpulan yang diambil dari suatu peristiwa yang dikenal
atau dianggap terbukti, sehingga diketahui adanya suatu
peristiwa yang tidak dikenal (diketahui)

 1. Tiap anak yang dilahirkan selama perkawinan, maka


suami dari perempuan yang melahirkan anak itu adalah
ayahnya
 2. Tiga Surat tanda pembayaran uang sewa berturut-turut,
menimbulkan persangkaan bahwa pembayaran-
pembayaran yang lebih dahulu, telah dibayar lunas.
 Sepasang Pria dan Wanita bukan suami istri, dikamar hotel
berduaan, larut malam, tidak berbusana
Pengakuan

 Keterangan, baik lisan maupun tertulis yang


membenarkan peristiwa, hak atau hubungan
hukum yang dikemukakan oleh pihak lawan
Sumpah
 Sumpah penambah ialah sumpah yang diperintahkan oleh hakim
karena jabatannya kepada salah satu pihak untuk
menambah/melengkapi pembuktian peristiwa yang dianggap belum
lengkap. Pembuktian yang belum lengkap misalnya pengakuan diluar
sidang, bukti surat bukan akta otentik, hanya satu orang saksi, sehingga
diperlukan sumpah untuk melengkapinya.

 Sumpah penaksiran ialah sumpah yang diperintahkan oleh hakim


karena jabatannya kepada penggugat untuk menentukan jumlah uang
sebagai ganti kerugian.

 Sumpah pemutus ialah sumpah yang dibebankan atas permintaan salah


satu pihak kepada lawannya atas perbuatan atau peristiwa yang
menjadi sengketa.
Pemeriksaan Setempat

 Pemeriksaan setempat (diatur dalam pasal 153


HIR/180 RBg) adalah pemeriksaan yang dilakukan
oleh hakim karena jabatannya ditempat objek
perkara berada, agar hakim memperoleh
keteranngan atas fakta atau keadaan objek yang
menjadi sengketa
 Eksistensi
 Luas
 Batas
 Pihak
Diskusi

 Ahli ?
 pasal 154 HIR/181 RBg/215 Rv
Kesimpulan

 Pembukaan
 Analisa Fakta
 Analisa Hukum
 Permohonan
Putusan

 Kabul Seluruh
 Kabul Sebagian
 Tolak
 Tidak dapat diterima
Sikap atas Putusan

 Terima
 Pikir-Pikir 14 hari
 Upaya Hukum Banding
Diskusi

 Kalau salah satu pihak tidak hadir pada saat


putusan
Gugatan Sederhana

 Perma 4/2019 perubahan Perma 2/2015

 500 juta
 Pembuktian sederhana
 Penggugat dan Tergugat 1 dan dalam wilayah
yang sama
 Hukum acara yang sederhana (tidak ada mediasi,
eksepsi, replik, duplik, kesimpulan)
 Batas waktu 25 hari kerja
 Upaya Hukum : Keberatan
Upaya Hukum

 Biasa
 Banding
 Kasasi
 Luar Biasa
 Peninjauan Kembali
Banding

 Keberatan terhadap pertimbangan dan


kesimpulan putusan Pengadilan Negeri
berdasarkan fakta-fakta dan dasar hukum
yang sebenarnya
 Memori Banding

 Tatacara
 Putusan MA No. 663 K/Sip/1971 yang
menyatakan memori banding bukan syarat formil
permohonan banding karena undang-undang
tidak mewajibkan pembanding mengajukan
memori atau risalah banding. 
 Putusan MA No. 3135 K/Pdt/1983 juga
menyatakan tanpa memori atau kontra memori
banding, permohonan banding sah dan dapat
diterima, oleh karena itu perkara tetap diperiksa
ulang secara keseluruhan
Kasasi

= Banding bedanya terhadap putusan


Pengadilan Tinggi / Banding

 Tatacara
Diskusi

 Judex Factie
 Judex Jurist
Peninjauan Kembali

 Alasan :
 Kekeliruan yang nyata oleh Hakim
 Bukti/Novum Baru

 Perbedaan tatacara dengan Banding dan


Kasasi :
 Dinilai oleh PN
 Diputus MA
Pelaksanaan Putusan

 Asasnya Sukarela
 Salah satu Pihak tidak mau maka dimintakan
kepada Ketua Pengadilan
 Tata Cara
E-court/E-Litigasi

 Administrasi dan Persidangan secara


Elektronik

 Tidak perlu datang ke Pengadilan untuk


pendaftaran dan persidangan

Anda mungkin juga menyukai