Anda di halaman 1dari 72

Diagnosis PAK – Faktor Ergonomi

Liem Jen Fuk (PERDOKI)


Dibawakan di Bapelkes Cikarang – 25 April 2019
Diagnosis Penyakit Akibat Kerja
– Faktor Ergonomi
PERDOKI - 2019
1.1
Pengertian PAK - Ergonomi
Ergonomi adalah…….
Apa saja yang termasuk
sebagai bahaya faktor
ergonomi ?
Apa saja contoh PAK karena
faktor ergonomi ?
Apa saja dampak yang
ditumbulkannya ?
Ergonomics

“The science and the art of


fitting the job and the
workplace to workers’
needs.”

Use your brain, not your back.


Work smarter, not harder.
Fix the job, not the worker.

Hardhat Ergonomics-PowerPoint Presentation 1.2 (November 2000)


Multi disiplin ilmu dalam Ergonomi

DISIPLIN ILMU KESEHATAN DISIPLIN ILMU TEKNIK


-Biologi -Teknik
-Anatomi -Desain
-Fsiologi -Dll.
-Antropologi kesehatan
-Psikologi dll.

Memberi batasan & penjelasan Merancang tugas/pekerjaan,


Mengenai kemampuan dan tempat kerja dan sistem kerja
Keterbatasan manusia
Lack of ergonomic approach
Pengertian GOTRAK (WMSDs)
 Semua ggn kesehatan dan cedera yg mengenai sistem
gerak tubuh (otot, tendon, selubung tendon, ligamen,
sendi, tulang rawan, diskus spinal, pembuluh darah dan
atau saraf) yg disebabkan atau diperberat oleh berbagai
faktor risiko pekerjaan dan/atau lingkungan kerja.*
 Tidak termasuk dampak langsung dari jatuh, terpukul,
tabrakan, perkelahian dll.

* Materi pelatihan Diagnosis PAK – DirBinkesja / Perdoki 2011 – Based on dr.Erna Tresnaningsih
MENGAPA GOTR/ MSDs
MERUPAKAN MASALAH ? (1)
Data di Amerika:
70 juta kunjungan penderita MSDs ke dokter
130 juta kunjungan penderita MSDs ke institusi
kesehatan (Tempat kerja, Klinik).
± 1 juta pekerja tidak bekerja untuk berobat.
Merupakan penyebab paling tinggi hilangnya waktu
kerja karena cedera dan sakit pada tiap industri (Lost-
time injury and illness)
Disiapkan oleh Tim PERDOKI
(based on ET)
(2)
 Merupakan masalah kesehatan kerja yg paling mahal.
 Satu kasus GOTR/MSDs : $12.000
 Biaya rata-rata untuk satu kasus tindakan operasi,
GOTR/MSDs : $43.000.
 Total biaya utk kompensasi pekerja yg menderita
GOTR/MSDs: $ 45 - $ 60M/thn
 Ada di hampir setiap tempat kerja.
 Menyebabkan penderitaan dan nyeri pada para pekerja.
 Menurunkan produktivitas dan kualitas produk maupun
kualitas pelayanan.
1.2
Faktor Risiko & Patofisiologi
Bahaya potensial ergonomi

 Kerja fisik berat (Forceful exertion)


 Gerakan berulang (Repetitive movement)
 Posisi kerja janggal (Awkward posture)
 Posisi kerja statis (Static posture)
 Kerja lama dengan komputer (Prolonged VDT work)
 Kerja manual (Manual Handling)

Pic source: www.flatpanels.dk


Biomechanical Risk

Sumber: Handbook of human factors & ergonomics – Gavriel Salvendy (Editor) -


Sumber: Handbook of human factors & ergonomics – Gavriel Salvendy (Editor) -
Forceful exertion
 Pinching
 Grasping
 Writing
 Stapling
 Pushing, pulling, etc
Pic source: Napo – EU OSHA - European Consortium
Repetition
 Mengetik
 Menggunakan mouse
 Menyekrup
 Mengemas
 dll
Static posture
 Duduk terus menerus
 Berdiri terus menerus
 Berlutut terus menerus
 Punggung / lengan tanpa penyangga

Pic source: Napo – EU OSHA - European Consortium


Awkward posture
 Membungkuk
 Berputar
 Fleksi berlebihan
 Ekstensi berlebihan
 Menjangkau
 Poor body mechanic

Pic source: Napo – EU OSHA - European Consortium


Source: Ergonomicas Construccion, NIOSH. 2007
Manual handling

Any transporting or supporting of a load by hand or bodily force - lifting, pulling,


pushing, carrying/moving, putting down
Office Work
Be cautious of twisting and bending, don’t
reach for items. Stand up and use good body
mechanics.
Working with VDT

Contact stress on Extended reach  + No back support, no arm


wrist  Discomfort Discomfort of the upper rest, unable to sit back in
of the wrist and upper arm and shoulder chair  Causing neck
arm and shoulder strain
Faktor risiko GOTRAK
 Faktor risiko ergonomi
 Getaran / vibrasi
 Non-occupational factor
Faktor penyerta
 Intensitas kerja
 Frekuensi kerja
 Durasi kerja
 Kerja shift
 Kemampuan fungsional dari kondisi fisik
 Kondisi lingkungan kerja
 Faktor individu & kegiatan lain di luar pekerjaan rutin
 Kebiasaan merokok
 Kebiasaan olahraga
 Hobi: merajut, bermain alat musik
1.3
Pekerjaan berisiko tinggi
Sektor pekerja berisiko tinggi
 Pekerja manufaktur
 Bagian pengemasan
 Gudang
 Produksi, dll
 Pekerja office
 Pekerja manual handling
 Pekerja konstruksi
1.4
Jenis GOTRAK
Gangguan Muskuloskeletal

 Area yang terkena


 Ekstremitas atas
 Ekstremitas bawah
 Punggung (back)

 Jenis cedera (injury)


 Tendon, muscle, ligament,
or joint
 Nerve
 Neurovascular
Cont’d
 Ekstremitas atas  Leher dan punggung
 Rotator cuff tendinitis  Tension neck syndrome
 Carpal Tunnel Syndrome  Low back pain
 Guyon Canal Syndrome  HNP
 Epikondilitis siku  Ekstremitas bawah
 Tenosinovitis  Sindrom piriformis
 Bursitis
 Patelofemoral pain
syndrome
 Plantar fasciitis
Gejala & Tanda
 Nyeri
 Bengkak
 Baal / kesemutan
 Sensasi terbakar / panas
 Hambatan gerak atau penurunan jangkauan dari gerakan
persendian (ROM)
 Penurunan kekuatan
 Perubahan bentuk / deformitas
2.1
BRIEF Survey
2.2
Pemeriksaan Muskuloskeletal
Penegakan Diagnosis GOTRAK
 Anamnesis
 Saat timbulnya nyeri, sifat nyeri, lokalisasi, serta
penjalarannya
 Anamnesis pekerjaan
 Body discomfort map
 BRIEF Survey
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit keluarga
 Riwayat kebiasaan
Pemeriksaan Fisik
 Perhatikan cara berjalan / sikap saat masuk ruang periksa
 Posisi berdiri
 Posisi duduk
 Posisi berbaring
 Pemeriksaan ROM & neurologis
 SLR
 Patrick Test
 Tinnel sign
 Phalen test
 Finkelstein test
 Pemeriksaan lain yang sesuai
Px sakroiliaka dan SLR
Fabere test
(Patrick test) :

a. normal,

b. abnormal findings
with painful
restriction of
abduction
Phalen’s test :
The patient’s wrist is flexed to its maximum & held for at
least one minute.
Tinel’s test

UEWMSDs/ErnaT
Finkelstein’s test.
Pain is when the extensor policis longus is on the strecth when
tenosynovitis is present
2.3
Dx PAK - Ergonomi
Nyeri punggung bawah
 Definisi:
 Nyeri atau ketidaknyamanan yang terlokalisasi di
bawah sudut iga terakhir (costal margin) dan di atas
lipat bokong bawah (gluteal inferior fold) dengan
atau tanpa penjalaran pada tungkai.
Faktor risiko
 Usia
 Jenis kelamin
 Status antropometri
 Pekerjaan
 Aktivitas / olahraga
 Kebiasaan merokok
 Abnormalitas struktur
 Riwayat episode NPB sebelumnya
Penegakan Diagnosis
 Anamnesis
 Saat timbulnya nyeri, sifat nyeri, lokalisasi, serta
penjalarannya
 Anamnesis pekerjaan
 Body discomfort map
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit keluarga
 Riwayat kebiasaan
 Pemeriksaan Fisik
Cont’d (lanjutan….)
 Pxneurologis  mengetahui adakah kelainan
neurologis yang berperan dalam kejadian NPB
 Tanda rangsangan saraf
 SLR, walking on the toes, walking on the heels,
Squatting
 Pemeriksaan motorik dan sensorik
 Pemeriksaan refleks
Intepretasi hasil pemeriksaan
 Penegakan D/ NPB:
 NPB sederhana
 Nyeri tanpa penjalaran
 Derajat nyeri bervariasi, tergantung aktivitas fisik

 NPB dengan keterlibatan neurologis


 Adanya 1 atau lebih tanda atau gejala keterlibatan neurologis
 Gejala: penjalaran nyeri
 Tanda: tanda iritasi radiks, gangguan motorik/sensorik/refleks

 Red Flags
 Kecurigaan cedera atau kondisi patologis yang berat pada spinal
Red Flags
 Karakteristik umum:
 Onset kurang dari 20 tahun atau lebih dari 55 tahun
 Trauma fisik berat
 Nyeri hebat malam hari
 Riwayat atau kecurigaan adanya kanker, HIV
 Penggunaan kortikosteroid jangka panjang
 Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
 Fleksi lumbal terbatas dan persisten
 Saddle anesthesia dan atau adanya inkontinensia urin
Pemeriksaan penunjang
 Tidak spesifik
 X-ray, atau pemeriksaan imaging lainnya dapat
dilakukan sesuai dengan indikasi
 Tidak berkorelasi dengan keluhan dan gejala pada
pasien
 Pada kasus yang dicurigai sebagai HNP, pemindaian
dengan MRI atau CT Scan bermanfaat untuk memberi
gambaran letak herniasi dan gambaran struktur
kolumna vertebralis yang lebih detil
Carpal Tunnel Syndrome
 Merupakan bagian terbesar dari semua neuropati
jebakan (entrapment neuropathy)
 Terjadi akibat N.Medianus terjebak di dalam
terowongan karpal, suatu terowongan di pergelangan
tangan yang ditutupi oleh serabut fibrosa dan tulang-
tulang yang mengelilinginya
 Tenosynovium membengkak
 Penebalan fleksor retinakulum
Sensory Pattern
Faktor predisposisi

• Pekerjaan  forceful repetitive hand movement, vibration


• Usia
• Jenis kelamin
• Diabetes mellitus
• Rheumatoid arthritis
• Gout
• Kehamilan
• Deformitas tulang
• Tenosinovitis
Jenis pekerjaan berisiko
 Garmen  penjahit
 Petugas pengemasan, pengepakan
 Pekerja manufaktur
 Juru tulis, juru ketik, penyortir surat
 Tukang kayu
 Tukang cuci pakaian
 Pengecor logam
 Operator komputer
 dll
GEJALA KLINIS
 Gangguan sensasi rasa (parestesia, numbness, tingling
pada ibu jari, telunjuk, jari tengah dan sebagian jari
manis).
 Nyeri bertambah pada malam hari ( Nocturnal pain).
 Pergelangan tangan terasa ketat (tightness)
 Kaku gerak (clumsiness)
 Atrofi tenar
Diagnosis
 Anamnesis
 Saat timbulnya nyeri, sifat nyeri, lokalisasi, serta
penjalarannya
 Pemeriksaan fisik umum
Cont’d (lanjutan…)
 Pxneurologis
 Phalen
 Tinnel
 Finkelstein
 Motorik dan sensorik
 Elektrodiagnostik Test (EMG)
Kriteria CTS Akibat kerja
 Gerakan sangat repetitif
 Salah satu Phalen sign / tinnel sign positif
STUDI
KASUS
Hidup Sehat, Kerja Produktif, Bebas
Penyakit Akibat Kerja

Anda mungkin juga menyukai