Anda di halaman 1dari 11

Penerapan syariat islam di

Nanggroe Aceh Darussalam

Kelompok 12

1. Taufik Farhan Ramadan

2. Qory
Provinsi Aceh
– Provinci Aceh adalah salah satu daerah di Indonesia yang paling religius.
Wilayah di ujung utara Sumatera ini merupakan satu-satunya bagian dari
kepulauan yang menjatuhkan hukuman kepada penduduknya berdasarkan
hukum Islam. 
– Dalam sejarahnya, Aceh merupakan salah satu kesultanan Islam paling kuat di
Asia Tenggara. Daerah ini telah lama menggunakan jenis hukum Islam informal
yang dipadukan dengan hukum setempat atau yang dikenal "hukum adat". 
– Undang-undang tersebut ditingkatkan ketika konflik separatis Aceh berakhir
pada 2005. Secara bertahap, undang-undang tersebut diperluas ke lebih
banyak pelanggaran dan terakhir dilakukan pada 2014. Namun faktanya,
penerapan hukum syariah ini ditanggapi berbeda oleh berbagai pihak.
Direktur Eksekutif Amnesty Indonesia
– Direktur Eksekutif Amnesty Indonesia, Usman Hamid, mengatakan
polisi syariah memantau perilaku publik dan menegakkan aturan.
Termasuk, dalam kaitannya dengan pakaian perempuan.
– Mereka yang dapat dikenai hukuman cambuk di hadapan publik ialah
yang melakukan pelanggaran seperti seks gay (dihukum hingga 100
cambukan), zina (melakukan hubungan seks di luar pernikahan),
perjudian, dan penjualan serta konsumsi alkohol. 
– Menurut Human Rights Watch, pada 2016 atau tahun pertama saat
hukum Islam diterapkan di Aceh, ada sebanyak 339 orang, termasuk
39 wanita, dicambuk.   
– Usman melanjutkan, hukum syariah di Aceh memang adalah KUHP
Islam Aceh atau penggunaan hukuman fisik yang menjunjung tinggi
pandangan Islam di Aceh. Namun begitu, dia mengatakan praktik
cambuk tersebut telah menarik perhatian kalangan masyarakat
internasional. 
– Tetapi dalam kenyataannya, banyak ketentuan hukum adalah pelanggaran
hukum dan standar hak asasi manusia internasional, yang menciptakan
hambatan serius bagi perempuan dan anak-anak perempuan untuk melaporkan
pemerkosaan atau bentuk kekerasan seksual lainnya, tidak seorang pun yang
dicambuk siap untuk berbicara tentang apa yang terjadi padanya,
bahkan secara anonim pun.banyak yang memilih pindah ke tempat
lain setelah mendapat hukuman tersebut lantara stigma yang
diterimanya. 
Pendapat Direktur Amnesty Indonesia
– Dalam hal ini, Hamid menyebut bahwa hukuman cambuk di depan
umum melanggar hukum internasional yang melarang penyiksaan
dan perlakukan kejam, tidak manusiawi atau merendahkan lainnya. 
– Hal itu, kata dia, diatur dalam Kovenan Internasional tentang Hak Sipil
dan Politik dan Konvensi PBB yang menentang Penyiksaan dan
Perlakuan Kejam lainnya, Tidak Manusiawi atau Merendahkan
Martabat. 
– Apalagi, Indonesia adalah negara peserta PBB. Dia menilai hukuman
tersebut lebih berat ketimbang pemukulan ringan dengan tongkat,
seperti yang kerap digambarkan oleh para pendukung hukuman
tersebut. 
– Seorang dosen komunikasi di Universitas Ar-Raniry di Banda Aceh,
Hendra, mengatakan meskipun ada orang yang menentang hukuman
dalam hukum Islam, hanya sedikit yang mau membahas masalah itu
secara terbuka. Menurutnya, orang-orang takut untuk berbicara dan
mengatakan bahwa mereka tidak mendukung hukuman cambuk di
depan umum. 
– Mereka mengambil sikap bahwa mereka melihat mereka (yang
dicambuk), tetapi mereka tidak tahu apa-apa tentang kasus atau
hukum. 'Bukan urusan saya' adalah bagaimana banyak orang
memandangnya," kata Hendra. 
– Sebelumnya, Hendra berpikir hukuman cambuk semacam itu tidak
begitu mengganggu atau menarik perhatiannya. Namun, dalam
beberapa tahun terakhir, dia mulai berpikir berbeda. "Saya selalu
berpikir, 'Bayangkan jika itu anggota keluarga saya'. Apakah orang-
orang ini benar-benar pantas menerima ini?
Pendapat Aryos Nivada
– Sementara itu, seorang aktivis dan peneliti yang berbasis di Banda
Aceh, Aryos Nivada, mengatakan rasa malu dan penghinaan adalah
kekuatan utama di balik hukum Islam. 
– Menurutnya, faktor yang memalukan adalah mengapa hukuman itu
dilakukan di depan umum. Biasanya, hukuman cambuk dilakukan di
depan masjid setempat. Biasanya, mereka yang menyaksikan
mengambil foto dan video peristiwa tersebut. Beberapa kemudian
diunggah ke internet. 
Hukum Jinayah
– Aceh tidak hanya tentang hukum jinayah tetapi juga menyangkut aspek lainnya,
seperti ekonomi Islam, dakwah, pembinaan aqidah, akhlak dan lain-lain dalam
kehidupan masyarakat Aceh. Khasanah keislaman di bumi Aceh saat ini kian
terasa dengan hadirnya produk hukum berupa qanun-qanun syariat Islam yang
mengikat masyarakat Aceh dan orang yang berada di wilayah Aceh.
– Hukum Pidana Islam sering disebut dalam fiqih dengan istilah jinayah atau
jarimah. Jinayah dalam istilah hukum sering disebut dengan delik atau tindak
pidana. Jinayah merupakan bentuk verbal noun (mashdar) dari kata jana. Secara
etimologi jana berarti berbuat dosa atau salah, sedangkan jinayah diartikan
perbuatan dosa atau perbuatan salah.
– Secara terminologi kata jinayah mempunyai beberapa pengertian, seperti yang
diungkapkan oleh Abd al Qodir Awdah bahwa jinayah adalah perbuatan yang
dilarang oleh syara’ baik perbuatan itu mengenai jiwa, harta benda, atau lainnya.
Menurut A. Jazuli, pada dasarnya pengertian dari istilah Jinayah mengacu
kepada hasil perbuatan seseorang.

Anda mungkin juga menyukai