Anda di halaman 1dari 25

Jurnal Reusam

ISSN 2338-4735
Volume VII Nomor 2 (November 2019)
Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh

Penegakan Syariat Islam di Aceh dalam Perspektif HAM

Hamdani
¹Dosen Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh

Abstrak

Aceh merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang diberikan keluasan oleh pemerintah
pusat untuk mengatur kehidupan dan pembangunan di Aceh sesuai dengan Syariat Islam, pe-
runtukan ini diperkuat dengan keluarnya UU Nomor 44 Tahun 1999 Tentang Keistimewaan
Daerah Istimewa Aceh, UU Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pemerintah Daerah. Artinya secara
hukum pemerintah Indonesia mengakui dan memberikan atau mengizinkan penerapan Syariat
Islam di Aceh. Pada awal penerapan Syariat Islam di Aceh banyak mendapatkan tantangan dan
rintangan baik secara internal, yaitu masyarakat yang tinggal di Aceh maupun eksternal yaitu
dari luar Aceh juga dunia internasional dan pegiat HAM. Seiring perjalanan waktu pelaksanaan
Syariat Islam di Aceh sudah diterima oleh semua pihak. Penegakkan syariat Islam di Aceh me-
rupakan hak kebebasan dasar bukan saja tidak dilarang, melainkan dilindungi oleh Negara
Indonesia. Legitimasi penegakan syariat Islam didasarkan pada HAM Internasional dan bebe-
rapa Konvenan Hukum Internasional seperti Konvenan DUHAM 1948, konvensi mengenai hak-
hak sosial, ekonomi, dan budaya (ICCESR) 1996 dan konvensi internasional tentang hak-hak
sosial dan politik (ICCPR) 1996. Secara konstitusional UUD 1945 hasil amandemen 1999-2002
juga telah memperkuat argumen hukum internasional. Konsekuensinya negara dan pemerin-
tah Republik Indonesia berkewajiban untuk tidak saja memberikan perlindungan dan perla-
kuan yang adil dan proposional, melainkan juga memberikan dukungan terhadap penegakan
syariat Islam di Aceh sebagai wahana yang memberikan penguatan terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Katakunci: Penegakan, Syariat Islam, HAM

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 15


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

1. PENDAHULUAN fitrah manusia, karena Allah Swt,


yang menciptakan manusia dan
Perkembangan kepenjaraan Dia pula yang mengatur dan men-
di Indonesia terjadi pada 20 April gikat manusia dengan hukum-
1964. Diawali dengan perubahan hukum-Nya.
istilah dari penjara menjadi lem- Syariat Islam merupakan aja-
baga pemasyarakatan, hingga pe- ran yang mengandung prinsip-
menuhan hak bagi nara pidana. prinsip dasar tentang kehidupan
Dengan pergantian istilah itu sis- manusia, berkait dengan Akidah,
tem rehabilitasi yang diterapkan ibadah dan muamalah. Akidah
pun turut berubah. Pada masa se- berhubungan dengan keyakinan,
belumnya, sistem rehabilitasi yang keimanan kepada Allah Swt, iba-
diterapkan mengacu pada prinsip dah berhubungan dengan pelaksa-
retributif serta penindasan atas naan ubudiyah kepada Allah Swt,
kehidupan dan kemerdekaan na- yaitu hubungan manusia dengan
rapidana, (Romli Atmasasmita, Khaliq (hablu minallah) secara ver-
1982: 16). tikal, sedangkan dalam muamalah
Syariat Islam yang terdapat berhubungan dengan aspek hu-
dalam kitab suci al-Qur’an meru- kum, ekonomi, politik, pendidikan,
pakan ajaran yang kaffah (totali- sosial, budaya dan kekuasaan, hu-
tas), diyakini kebenarannya oleh bungan manusia sesama manusia
umat Islam diseluruh dunia. Sya- dalam dunia (hablu minannas) se-
riat Islam adalah satu sistem aja- cara horizontal. (Thantowi, 2002:7)
ran yang telah ditentukan oleh Al- Secara komprehensif syariat
lah Swt, sebagai khaliq (pencipta) Islam tidak memisahkan antara
bagi umat manusia selaku ham- kehidupan dunia dengan akhirat,
banya yang wajib tunduk, patuh, sebagaimana tidak membedakan
taat, dilaksanakan dan menjadi antara perbuatan manusia sebagai
pedoman dalam kehidupan sehari- ibadah dan bukan ibadah, sepan-
hari di dunia ini, sejak dari masa jang perbuatan manusia itu untuk
kenabian dan kerasulan. (Than- kebajikan dan kebaikan bagi di-
towi, 2002:7) Oleh karena itu untuk rinya dan orang lain dikatakan
menyelamatkan umat manusia su- ibadah, oleh karena itu dalam Is-
paya tidak tersesat dalam kehidu- lam dikenal dua ibadah, yaitu iba-
pan dunia adalah dengan syariat dah mahdhah (ibadah yang dilaku-
Islam. Hal ini disebabkan syariat kan manusia secara vertikal) dan
Islam merupakan ketentuan dan qhairu mahdhah (ibadah yang di-
aturan yang telah ditetapkan oleh lakukan manusia secara horizon-
Allah Swt, sangat sesuai dengan tal).

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 16


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

Pada dewasa ini ada pema- dan ritual yang rinci. Syariat Islam
haman keliru terhadap syariat Is- mencakup semua aspek hukum
lam, dimana mereka menyamakan publik dan privat. (an-Naim, 1999:
syariat Islam dengan hukum pida- 26)
na (jinayat), yaitu penerapan hu- Menurut Maududi, ciri-ciri
kuman qishash, rajam dan potong syariat antara lain menentukan
tangansebagai faktor dominan dari arah bagi pengaturan perilaku in-
pemahaman syariat Islam. Pemiki- dividu maupun kehidupan umat
ran seperti sangat sempit, hanya manusia secara kolektif. Petunjuk
melihat dari satu sisi syariat Islam. itu mencakup berbagai segi seperti
Syariat Islam tidak hanya bicara ritual keagamaan, sifat-sifat kepri-
hukum Islam, apalagi hanya diba- badian, moral, kebiasaan hubun-
tasi atau diartikan sebagai hukum gan keluarga, kehidupan sosial dan
pidana saja. Meskipun al-Qur’an urusan ekonomi, administrasi, hak
menyebut kata syariat sekitar lima dan kewajiban warga negara, sis-
kali, konotasinya ternyata jauh le- tem peradilan, hukum perang dan
bih dari pada sekedar hukum Is- perdamaian serta hubungan inter-
lam. (Marzuki, 2006:2) nasional. (Maududi, 1975: 49)
Syariat secara ammah Dengan demikian dapat dikatakan
(umum) terdapat dalam al-Qur’an syariat mencakup seluruh aspek
surah Asy-Syuura ayat 13 bermak- kehidupan manusia.
sud: Dia telah mensyariatkan bagi Pemikiran yang menyamakan
kamu tentang agama apa yang di- syariat Islam dengan hukum pida-
wasiatkan-Nya kepada Nuh, dan na tidak hanya disebabkan keka-
apa yang telah Kami wahyukan cauan metodologi berfikir sebaha-
kepadamu, dan apa yang telah ka- gian umat Islam, juga disebabkan
mi wasiatkan kepada Ibrahim, Mu- provokasi pemikiran orientalis
sa, dan Isa yaitu, Tegakkanlah yang menempatkan ajaran Islam
agama dan janganlah kamu berpe- dari sanksi hukum atau legal for-
cah belah tentangnya. Dalam al- mal. Untuk keluar dari cara berfi-
Qur’an di ayat lain kata syariah kir kritis dan inovatif masih me-
dimaksudkan adalah sebagai ke- merlukan waktu panjang. Miskon-
tentuan hukum, seperti disebutkan sepsi tersebut juga didukung oleh
dalam surah al-Maidah ayat 48. adanya pandangan bahwa penye-
Syariat adalah tugas umat baran Islam dilakukan dengan
manusia secara menyeluruh meli- menggunakan pedang (kekerasan).
puti, akhlak, moral, kesopanan, Implikasi dari pemahaman terse-
teologi, etika pembinaan umat, spi- but masih tetap menjadi stigma
ritual, ibadah formal, kesehatan masyarakat di berbagai negara,

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 17


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

terutama ketika umat Islam digir- Dalam penelitian ini, penulis


ing kearah berfikir secara liberal menggunakan pendekatan kualita-
dan sekuler, oleh sebab itu meski- tif-deskriptif yaitu dengan cara
pun pro kontra tentang penegakan mendeskripsikan hubungan atau-
syariat Islam masih berlangsung, pun pertentangan antara konsep
baik secara internal sesama umat HAM yang dianut dunia saat den-
Islam maupun eksternal sesama gan dengan Hukum Islam yang
masyarakat Aceh. Dalam semangat berlaku di Aceh.
HAM, perjuangan menerapkan
syariat Islam di Aceh sejauh tidak 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
bertentangan dengan konstitusi,
maka tidak ada halangan untuk 3.1. Syariat Islam di Indonesia
dilaksanakan. Hal ini bukan saja Syariat Islam diterima di In-
karena pemerintah dan rakyat donesia disebabkan oleh beberapa
Aceh tidak memiliki hak untuk alasan. Alasan pertama adalah se-
menghambat pelaksanaan syariat jarah, dimana Islam masuk ke In-
Islam di Aceh, melainkan sebalik- donesia sejak abad ke-7 (berda-
nya pemerintah berkewajiban sarkan catatan Marcopollo) atau
memberikan perlindungan terha- sekitar abad ke-11 berdasarkan
dap perjuangan penegakan syariat prasasti yang ada di Indonesia. Hal
Islam, sebab ia tergolong sebagai tersebut menunjukkan bahwa-
hak-hak fundamental dan kebeba- sanya Islam telah mengakar di In-
san umat manusia khususnya donesia sejak lama sehingga mem-
kaum muslimin di Aceh. pengaruhi kehidupan masyarakat
Indonesia.
2. METODE PENELITIAN Alasan kedua adalah pendu-
duk. Menurut sensus, 238 juta jiwa
Berdasarkan latar belakang penduduk Indonesia adalah Islam,
masalah diatas maka rumusan ma- sekitar 70 % (sensus tahun 2010),
salah yang diajukan adalah bagai- sehingga jelas mayoritas penduduk
mana tinjauan dalam Perspektif Indonesia adalah beragama Islam.
HAM terhadap pelaksanaan Syariat Hal tersebut menyebabkan syariat
Islam di Aceh?. Harapannya peneli- Islam mudah diterima di Indone-
tian ini nantinya dapat memberi- sia.
kan gambaran komprehensif ten- Alasan ketiga adalah yuridis,
tang Islam dan HAM yang dikait- dimana hukum Islam yang menga-
kan dengan penerapan syariat Is- tur hubungan manusia dengan
lam di Aceh. manusia lain dan kebendaan dalam
masyarakat, menjadi hukum posi-

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 18


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

tif yang berdasarkan pada peratu- sanakan oleh Majelis Permusyawa-


ran perundang-undangan. Materi- ratan Rakyat (MPR) sejak tahun
materi hukum Islam merupakan 1999-2002. Dampak dari
bagian dari hukum positif Indone- amandemen tersebut bukan seke-
sia sebagaimana yang dinyatakan dar sistem kekuasaan pemerintah
oleh ordonansi dan peraturan pe- yang sentralistik hilang, melainkan
merintah yang mengatur peradilan juga telah memberikan makna sub-
agama antara lain pada undang- tansial tentang kebebasan dasar
undang pokok perkawinan UU No. kehidupan beragama.
1 tahun 1974, UU No.41 tahun Kenyataan tekstual tentang
2004 tentang wakaf, UU No.38 Ta- jaminan penegakan syariat Islam
hun 1999 tentang pengelolaan za- dalam UUD 1945 tidak berhasil
kat, pasal-pasal dalam KUHPerdata diperjuangkan dalam pasal 29 UUD
yang mengatur tentang kewarisan, 1945 sebagai suatu putusan politik
serta peraturan-peraturan lainnya. yang final. Akan tetapi realitas po-
Alasan yang terakhir adalah litik dan sosiologis masyarakat Is-
konstitusional, pada bab agama, lam di beberapa Propinsi dan Ka-
dalam Pasal 29 ayat (1) UUD 1945 bupaten bertolak belakang. Peme-
dinyatakan bahwa Negara (Repub- rintah Pusat terbukti tidak mampu
lik Indonesia) berdasarkan atas mencegah Propinsi dan Kabupaten
Ketuhanan Yang Maha Esa. Atas yang mendeklarasikan penegakan
dasar inilah dalam NKRI tidak bo- syariat Islam.
leh berlaku sesuatu atau berten- Meskipun demikian perjuan-
tangan dengan kaidah Islam bagi gan penegakan syariat Islam hen-
umat Islam, kaidah Nasrani bagi daknya dilakukan dengan selalu
umat Nasrani, kaidah Hindu bagi berpegang pada asas musyawarah
umat Hindu, dan kaidah Budha ba- dan mufakat, sehingga kewajiban
gi umat Budha, serta NKRI wajib negara untuk memberikan jaminan
menjalankan syariat Islam bagi dan perlindungan secara memadai
umat Islam, ajaran Nasrani bagi menjadi jelas dan sinifikan. Dalam
umat Nasrani, dan seterusnya, di- pasal 28 ayat 2 UUD 1945 dinyata-
mana untuk menjalankannya ter- kan bahwa: dalam menjalankan
sebut diperlukan perantaraan ke- hak dan kebebasannya, setiap
kuasaan negara. orang wajib tunduk pada pemba-
Secara institusi hak untuk tasan yang ditetapkan undang-
penegakan syariat Islam bagi kaum undang dengan maksud semata-
muslimin di Indonesia tidak dapat mata untuk menjamin pengakuan
terbantahkan sejak adanya serta penghormatan atas hak dan
amandemen UUD 1945 yang dilak- kebebasan orang lain dan untuk

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 19


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

memenuhi tuntutan yang adil, se- (3) Selain itu, bagi kaum musli-
suai dengan pertimbangan moral, min, pasal tersebut juga men-
nilai-nilai agama, keamanan dan gandung arti bahwa negara
ketertiban umum, dalam suatu memberikan jaminan dan per-
masyarakat demokratis. lindungan atas terselengga-
Konsekuensi kehidupan be- ranya praktek dan kehidupan
ragama yang patuh pada persoalan beragamasesuai dengan keya-
HAM, tidak sekedar mewajibkan kinannya.
warga negara Muslim menghorma- Dalam konteks perjuangan
ti perbedaan yang timbulsesama penegakan syariat Islam, ayat ter-
pemeluk agama Islam, melainkan sebut dapat diartikan bahwa kaum
juga dapat menghormati kehadiran muslimin selain memiliki hak dan
pemeluk agama-agama lain. kebebasan dalam merealisasikan
Meskipun demikian, kebebasan ajaran agamanya secara kaf-
agama akan menjadi pilar perda- fah,negara juga dapat dipandang
maian jika azas kerukunan hidup melanggar hak konstitusional jika
beragama telah menjadi sasaran pemerintah atau warga negara
dari penegakan syariat Islam. Oleh lainnya menghambat dan mela-
karena itu menjadi keniscayaan rang kaum muslimin untuk mene-
jika kebebasan beragama harus rapkan syariat Islam. Kata-kata:
bersifat anti pemaksaan atas keya- “...untuk beribadat menurut aga-
kinan orang lain. Dengan demikian manya dan kepercayaannya” da-
adanya keseimbangan sikap antara lam pandangan Islam bukan sema-
penegakan syariat Islam sebagai ta-mata kebebasan melakukan
hal dalam kebebasan dasar, juga ibadah ritual semata. Islam tidak
terikat dengan kewajiban peng- memaknai ajaran dan perilaku
hormatan atas mereka yang belum agama identik dengan ibadah atau
menghendaki penerapan syariat ritualistik, dan pekerjaan bernega-
Islam. Dalam pasal 29 ayat 1 dan 2 ra itu identik dengan non ibadah.
dinyatakan bahwa : Penegakan syariat Islam sebagai-
(1) Negara berdasar atas Ketuha- mana mengacu pada pasal 29 ter-
nan Yang Maha Esa. sebut jelas memperkuat tuntutan
(2) Negara menjamin kemerde- konstitusional untuk memperoleh
kaan tiap-tiap penduduk untuk perlindungan dan dukungan dari
memeluk agamanya masing- negara, dengan koridor sistem hu-
masing dan beribadat menurut kum yang berlaku dan menjadi ke-
agamanya dan kepercayaan- sepakatan bersama bangsa Indo-
nya itu. nesia secara keseluruhan. Hal ini
juga senada dengan pandangan

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 20


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

Nathan Lerner ketika ia menafsi- Ide prikemanusiaan seba-


kan tentang hak dan kebebasan gaimana disebutkan dalam al-
beragama dalam sembilan parame- Qur’an (Q.S. 4:1, 7:189, dan 49:13)
ter. (Marzuki, 2006:115) dijelaskan bahwa seluruh manusia
adalah bersaudara, mereka dicip-
3.2. Islam dan Hak Asasi Manusia takan dari sumber yang satu yakni
Hak asasi manusia dalam Is- Allah Swt. Rasulullah Saw, bersab-
lam dapat ditelusuri dari ajaran da “Wahai manusia, sesungguhnya
tauhidnya yang mengandung arti Tuhan kamu adalah satu dan bapak
hanya satu Pencipta bagi alam se- kamu adalah satu. Kamu semua
mesta. Ajaran dasar dalam Islam adalah keturunan Adam dan Adam
adalah la ilaaha illa Allah (tiada berasal dari tanah, yang paling mu-
tuhan selain Allah, tiada Pencipta lia di antara kamu di sisi Allah ada-
selain Allah). Seluruh apa yang ada lah yang paling bertaqwa. Tidaklah
di langit dan dipermukaan bumi lebih mulia orang Arab dari yang
beserta diantara keduanya adalah bukan Arab, atau sebaliknya, dan
ciptaan Allah Swt. Dengan demi- perbedaan itu hanyalah terletak
kian ajaran tauhid ide persamaan pada taqwanya” (H.R. Muslim)
dan persaudaraan seluruh manu- Ayat dan hadits di atas
sia. (Q.S. 49:10). Ajaran tauhid juga menjelaskan tidak ada perbedaan
mencakup ide persamaan dan per- antara sesama manusia, mereka
satuan seluruh makhluk, tumbuh- berasal dari sumber yang satu, se-
tumbuhan, hewan dan manusia kalipun secara sosiologis terdiri
(tegasnya Islam mencakup ide pri- dari berbagai bangsa, berbagai ba-
kemanusiaan dan prikemakhlu- hasa, perbedaan warna kulit, dan
kan). agama yang berlainan. Oleh karena
Ide prikemakhlukan terlihat manusia bersaudara maka di anta-
dimana adanya larangan bagi ma- ra mereka harus ada rasa dan si-
nusia untuk tidak bersikap sewe- kap saling mengasihi sesama. Ra-
nang-wenang, tetapi bersikap baik sulullah Saw, juga menjelaskan
terhadap makhluk lain. Islam me- “Cintailah saudaramu sebagaimana
larang manusia menyakiti bina- engkau mencintai dirimu sendiri”
tang dan manusia dituntut untuk (H.R. Bukhari dan Muslim).
menebarkan kasih sayang kepada Mufassirin menjelaskan, su-
semua makhluk Allah Swt. Kasih rah al-Hujurat ayat 13 di atas bah-
sayang ini tidak terbatas hanya wa antara manusia yang saling
kepada manusia juga kepada ko- bersaudara dan saling mengasihi
munitas binatang. tidak ada perbedaan kedudukan.
Perbedaan hanya pada tingkat ke-

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 21


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

taqwaan kepada Allah Swt. Orang lain masuk Islam (Q.S. 10:99). Al-
yang paling tinggi kedudukannya lah Swt mengingatkan Nabi Saw
disisi Allah adalah mereka yang “Maka berilah peringatan, karena
bertaqwa, demikian sebaliknya sesungguhnya kamu hanyalah
yang paling sedikit kebajikannya, orang yang memberi peringatan.
rendah kedudukannya disisi Allah Kamu bukanlah orang yang berku-
Swt. Atas dasar itu, perbedaan sa- asa atas mereka” (Q.S. 88:21-22).
tu-satunya yang ada antara semua Juga dijelaskan dalam Islam prin-
manusia yang bersaudara dan sa- sip hubungan antar sesama peme-
ma derajatnya hanyalah terletak luk agama yakni, Lakum dinukum
pada tinggi dan rendahnya moral waliya diin”(berpeganglah (bagi-
seseorang. mu)kamu pada agama mu, dan aku
Manusia yang bersaudara, berpegang atau bagi ku agama ku)”
saling mengasihi dan sama dera- (Q.S. 109:6). Ini membuktikan to-
jatnya tidak boleh diperbudak oleh leransi beragama adalah salah satu
manusia lain (Q.S. 90:13 dan ajaran dasar dalam Islam.
2:279). Manusia dalam Islam ada- Dari ajaran persamaan, per-
lah manusia yang bebas dalam saudaraan dan kebebasan manusia
kemauan dan perbuatannya, bebas di atas, maka timbullah kebebasan-
dari tekanan dan paksaan, bebas kebebasan manusia. Selain kebe-
dari eksploitasi dan bebas dari basan dari perbudakan dan kebe-
pemilikan orang lain. Manusia da- basan beragama, juga kebebasan
lam Islam hanya milik Alaah Swt dari kekurangan, kebebasan dari
dan hamba-Nya. Ketika Khalifah rasa takut, kebebasan mengelua-
Umar bin Khattab mendengar anak rkan pendapat, kebebasan berge-
gubernurnya di Mesir Amr bin Ash, rak, kebebasan dari penganiayaan
bersikap kasar kepada salah seo- dan lain-lain. Dari itu lahirlah hak-
rang penduduk Mesir, maka ia hak asasi manusia seperti hak hi-
berkata: “sejak kapan memperbu- dup, hak memiliki harta, hak pen-
dak manusia, sedang mereka dila- didikan, hak berbicara, hak berfi-
hirkan oleh ibu-ibu mereka dalam kir, hak mendapatkan pekerjaan,
keadaan bebeas”. hak memperoleh keadilan, hak
Sejalan dengan ajaran ke- persamaan, hak kekeluargaan dan
bebasan dalam Islam, terdapat aja- lain-lain.
ran “tidak ada paksaan dalam Dalam Islam kebebasan dan
agama” (Q.S. 2:256). Oleh karena hak asasi yang dimiliki manusia
itu dakwah dalam Islam menyam- tidaklah bebas tanpa batas atau
paikan ajaran Allah Swt kepada bersifat absolut. Keabsolutan ha-
manusia dan tidak memaksa orang nyalah milik Allah Swt, sedangkan

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 22


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

makhluk-Nya terbatas atau relatif. strategis untuk menyerang musuh,


Manusia juga mempunyai kewaji- namun shahabat menyarankan
ban yang diwajibkan oleh Allah, tempat lain, dan Nabi menyetu-
yaitu patuh pada perintah dan la- juinya, karena ternyata tempat itu
rangan-Nya. Larangan disini ma- lebih strategis. (H.R. Bukhari).
nusia tidak berbuat kerusakan di Dari uraian di atas jelas
muka bumi (Q.S. 7:56) dan perin- bahwa hak asasi dalam Islam ber-
tah, manusia berbuat baik, tidak beda dengan hak asasi menurut
mengutamakan kepentingan pri- pengertian umum. Seluruh hak
badi dan tidak mengabaikan ke- merupakan kewajiban bagi negara
pentingan orang lain dan kepen- maupun individu yang tidak boleh
tingan umum. diabaikan. Rasulullah saw bersab-
Dalam ajaran Islam, indivi- da: “Sesungguhnya darahmu, har-
du tidak berada di atas masyara- tamu dan kehormatanmu haram
kat, masyarakat juga tidak berada atas kamu.” (HR. Bukhari dan Mus-
di atas individu. Keduanya berjalan lim). Oleh itu negara tidak saja
seiring dan seimbang dalam arti menahan diri dari melanggar hak-
kepentingan individu tidak boleh hak asasi, melainkan mempunyai
diabaikan, dan kepentingan ma- kewajiban memberikan perlindun-
syarakat tidak boleh dikalahkan gan dan menjamin hak-hak ini.
oleh kepentingan individu. Kebe- Sebagai contoh, negara ber-
basan dalam Islam mempunyai ba- kewajiban menjamin perlindungan
tas-batas seperti kebebasan men- sosial bagi setiap individu tanpa
geluarkan pendapat tidak boleh ada perbedaan jenis kelamin, tidak
melanggar kepentingan umum. juga perbedaan muslim dan non-
Kebebasan mengumpulkan harta muslim. Islam tidak hanya menja-
tidak boleh merugikan masyarakat dikan kewajiban negara, melain-
dan kebebasan mengelola alam kan negara diperintahkan untuk
tidak boleh menimbulkan kerusa- berperang demi melindungi hak-
kan lingkungan dan malapetaka- hak ini, seperti kaum muslimin
bagi masyarakat umum (Q.S. 5:33 bersama Abu Bakar ketika diang-
dan 30:41). kat menjadi khalifah memerangi
Kebebasan berpendapat se- orang-orang yang tidak mau mem-
jak lama dikenal dalam Islam, ini bayar zakat. Negara juga menjamin
dapat ditelusri dari kehidupan pa- tidak ada pelanggaran terhadap
ra shahabat dengan Rasulullah hak-hak ini dari pihak individu.
Saw, seperti dalam peristiwa pe- Sebab pemerintah mempunyai tu-
rang Badar, Nabi Saw, memilih su- gas sosial yang apabila tidak dilak-
atu tempat khusus yang dianggap sanakan berarti tidak berhak un-

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 23


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

tuk tetap memerintah. Allah ber- Imam Nawawi dalam Riya-


firman: “Yaitu orang-orang yang dus-Shalihin menceritakan ucapan
jika Kami teguhkan kedudukannya Umar: “Orang-orang dihukumi
di muka bumi, niscaya mereka me- dengan wahyu pada masa Rasulul-
negakan shalat, menunaikan zakat, lah Saw. Akan tetapi wahyu telah
menyuruh berbuat ma’ruf dan men- terhenti. Oleh karenanya kami
cegah perbuatan munkar. Dan ke- hanya menghukumi apa yang kami
pada Allah-lah kembali semua uru- lihat secara lahiriah dari amal per-
san.” (QS. 22: 4). buatan kalian.” Muhammad Ad-
Jaminan pertama hak-hak Daghmi dalam At-Tajassus wa Ah-
pribadi dalam sejarah umat manu- kamuhu fi Syari’ah Islamiyah men-
sia adalah dijelaskan Al-Qur’an: gungkapkan bahwa para ulama
“Hai orang-orang yang beriman, berpendapat tindakan penguasa
janganlah kamu memasuki rumah mencari-cari kesalahan untuk
yang bukan rumahmu sebelum mengungkap kasus kejahatan dan
meminta izin dan memberi salam kemungkaran, menggugurkan
kepada penghuninya… .” (QS. 24: upayanya dalam mengungkap ke-
27-28). Dalam menjelaskan ayat mungkaran itu. Para ulama mene-
ini, Ibnu Hanbal dalam Syarah Tsu- tapkan bahwa pengungkapan ke-
latsiyah Musnad Imam Ahmad mungkaran bukan hasil dari upaya
menjelaskan bahwa orang yang mencari-cari kesalahan yang dila-
melihat melalui celah-celah pintu rang agama. Perbuatan mencari-
atau melalui lubang tembok atau cari kesalahan sudah dilakukan
sejenisnya selain membuka pintu, manakala muhtasib (polisi syariat)
lalu tuan rumah melempar atau telah berupaya menyelidiki gejala-
memukul hingga mencederai ma- gejala kemungkaran pada diri se-
tanya, maka tidak ada hukuman seorang, atau dia telah berupaya
apapun baginya, walaupun ia mencari bukti yang mengarah ke-
mampu membayar denda. Jika pada adanya perbuatan kemung-
mencari aib orang dilarang kepada karan. Para ulama menyatakan se-
individu, maka itu dilarang pula tiap kemungkaran yang belum
kepada negara. Penguasa tidak di- tampak bukti-buktinya secara nya-
benarkan mencari-cari kesalahan ta, maka kemungkaran itu diang-
rakyat atau individu masyarakat. gap kemungkaran tertutup yang
Rasulullah saw bersabda: “Apabila tidak dibenarkan bagi pihak lain
pemimpin mencari keraguan di untuk mengungkapkannya. Jika
tengah manusia, maka ia telah me- tidak, maka upaya pengungkapan
rusak mereka.” ini termasuk tajassus yang dilarang
agama.

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 24


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

Sejak gelombang informasi melalui peraturan Islam yang di-


tanpa batas sampai ke dunia, isu- perbaharui secara menyeluruh,
isu utama demokrasi dan HAM te- untuk memenuhi kebutuhan-
lah menawarkan manfaat-manfaat kebutuhan sosial masyarakat.
yang dapat dijadikan acuan dasar Kelompok ketiga, adalah ke-
bagi umat Islam, sehingga negara- lompok moderat yang memberi-
negara Islam dimanapun di dunia, kan suatu solusi tentang HAM den-
dalam era globalisasi sekarang ini gan acuan dari ajaran Islam dan
tidak mungkin dapat menyembu- kebutuhan zaman modern. Kelom-
nyikan dirinya dari sistem peme- pok ini yang termasuk dalam kate-
rintahan yang represif otoriter. gori Deklarasi Islam Universal ten-
Lebih lanjut kecenderungan gan hak-hak asasi manusia yang
umum di kalangan negara-negara diterbitkan oleh Dewan Islam pada
Islam telah muncul untuk meru- Konferensi Islam di Mekkah tahun
muskan sebuah hak-hak asasi Is- 1981. Deklarasi ini berisi 23 pasal
lam yang berbeda dari konsep Ba- dan menampung dua kekuatan be-
rat. Ada tiga kelompok di dunia sar, yaitu keimanan kepada Allah
Islam dalam menanggapi HAM. dan pembentukan tatanan Islam.
Pertama, kelompok Sultan Hus- Dalam deklarasi ini dije-
sein, pemimpin kelompok Syiah laskan bahwa penguasa dan rakyat
Iran, membuat tiga katagori dalam adalah sebuah subjek dan sama di
menganalisa Deklarasi Universal depan hukum (pasal IV.a). Setiap
tentang hak-hak asasi manusia jika individu dan setiap orang wajib
dikaitkan dengan ajaran Islam, yai- berjuang dengan segala cara yang
tu pertama deklarasi hak-hak asasi tersedia untuk melawan pelangga-
manusia jika dibandingkan dengan ran dan pencabutan hak (Pasal IV c
prinsip-prinsip Islam tenyata lebih dan d). Setiap orang tidak hanya
baik, beliau menyatakan Islam memilki hak, melainkan juga
memiliki kedudukan yang lebih mempunyai kewajiban memprotes
tinggi dan tidak ada yang lebih ketidakadilan (Pasal IV b). Setiap
tinggi dari pada Islam. Kedua,ada muslim berhak dan berkewajiban
ketentuan-ketentuan yang dapat menolak untuk menaati setiap pe-
diterima oleh orang Islam, atau se- rintah yang bertentangan dengan
tidaknya tidak dapat ditolak. Keti- hukum, siapapun yang memerin-
ga, ada ketentuan-ketentuan yang tahkannya (Pasal IV c). Setiap wa-
tidak dapat diterima oleh orang- nita yang telah menikah berhak
orang Islam. (Syahrizal, 2002: 8) mencari dan mendapatkan perce-
Kelompok kedua, mengada- raian sejalan dengan syarat-syarat
kan reformasi dan transformasi

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 25


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

hukum (Pasal XX c). (Syahrizal, Perlindungan yang tegas


2002: 8) mengenai kebebasan beragama,
Dalam kondisi yang kini dalam hukum HAM internasional
cenderung semakin memiliki ke- adalah terkait dengan konsep reli-
terpautan secara global, maka ke- gios intolerant (sikap tidak ada to-
dudukan hak-hak dasar dan kebe- leransi) yaitu kondisi minoritas
basan manusia tidak dapat ditawar tidak boleh menumbuhkan adanya
lagi. Realisasi satu ideologi terten- perlakuan diskriminasi. Sejak ta-
tu, termasuk syariat Islam dalam hun 1967 rancangan perjanjian
ranah publik tidaklah bertentan- internasional telah menegaskan
gan dengan Hak Asasi Manusia tentang pembatasan terhadap se-
(HAM). Kebebasan dasar yang di- gala bentuk perlakuan yang tidak
akui oleh negara justru wajib di- toleran terhadap agama, termasuk
lindungi. Karena itu syariat Islam larangan yang bertentangan den-
yang dipandang sebagai spirit per- gan kebebasan terhadap pemeluk
juangan umat Islam perlu dikem- agama.
bangkan, mengingat adanya jami- Secara umum dalam pasal 3
nan dari Deklarasi Universal ten- Draft Konvensi menyebutkan:
tang HAM 1948. a. Bahwa kebebasan untuk me-
Penegakan syariat Islam meluk atau tidak memeluk,
bagi kaum muslimin di dunia telah atau mengubah agamanya me-
dengan jelas mendapat pengaturan rupakan hak asasi.
dari HAM internasional. Hak bera- b. Kebebasan untuk mengepresi-
gama dan Hak Kebebasan untuk kan perilaku keagamaan atau
melakukan segala aktivitas bera- kepercayaan baik secara pri-
gama dapat ditemukan dalam be- badi atau bersama-sama, baik
berapa dokumen penting. secara privat atau umum, me-
Dalam deklarasi universal rupakan subyek yang tidak bo-
tentang HAM 1948, dalam pasal 2 leh diperlakukan secara dis-
ditegaskan bahwa setiap orang kriminatif.
memiliki semua hak dan kebeba- Dalam pasal 3 bagian 3, di-
san sebagaimana diatur dalam tegaskan negara-negara wajib un-
deklarasi ini, tanpa ada perbedaan tuk melindungi siapapun di bawah
untuk alasan, seperti ras, warna yuridiksinya, meliputi;
kulit, bahasa, agama, pandangan a. Kebebasan untuk beribadah
politik atau kebangsaan atau asal- atau mengumpulkan suatu se-
usul sosial, kekayaan, kekuasaan remonial bersama
dan status lainnya. b. Kebebasan untuk mengerja-
kan, untuk melakukan disimi-

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 26


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

nasi, dan mempelajari ajaran h. Kebebasan pemaksaan untuk


agama dengan menggunakan melakukan sumpah menurut
bahasa yang suci dengan tra- ketentuan agamanya.
disi menulis, mencetak, mem- Meskipun perjanjian ini be-
publikasikan buku, dan seba- lum disahkan oleh PBB, beberapa
gainya. negara seperti Amerika Serikat
c. Kebebasan untuk mengamal- dan Jerman telah menerapkannya
kan ajaran agama dan keper- sesuai dengan kaidah hukum ke-
luannya dengan membangun biasaan. ( Brownlie, 1971: 19) Jika
institusi pendidikan, amal da- proses penerapan ini terus dipatu-
na bantuan yang diselenggara- hi, besar kemungkinan nantinya
kan di tempat umum. menjadi hukum kebiasaan interna-
d. Kebebasan untuk mematuhi sional.
peribadatan, makanan dan Sejak 1981, Majelis Umum
praktek keagamaan dan untuk PBB telah mengadopsi pernyataan
memproduksi, menjalankan tentang berbagai larangan pemba-
impor-eksport barang-barang, tasan atau segala bentuk intole-
makanan dan fasilitas yang bi- ransi dan diskriminasi. Kemudian,
asanya dipergunakan untuk Komisi Penyidik PBB telah menjadi
pengamalan ajaran agama. Tim Pelaporan. Salah satu cacatan
e. Kebebasan melakukan kun- penting dari Tim Pelaporan, tahun
jungan haji atau perjalanan 1983, lahirnya hukum kebiasaan
terkait dengan keyakinan kea- untuk persoalan diskriminasi kea-
gamaan, baik di dalam mau- gamaan wajib menyesuaikan den-
pun di luar negeri. gan prinsip-prinsip yang diatur
f. Perlakuan dengan hukum yang dalam Rancangan Deklarasi. (Ro-
setara terhadap tempat- bertson, 1992:92)
tempat peribadatan, aktivitas Apabila kemerdekaan bera-
dan upacara keagamaan dan gama diletakkan sebagai hak fun-
tempat-tempat untuk pengu- damental, maka bentuk larangan
buran mayat, sesuai dengan apapun atas hak-hak dasar akan
keyakinan agamanya. dinyatakan sebagai bertentangan
g. Kebebasan berorganisasi dan dengan HAM Internasional.
memelihara hubungan organi- Kebebasan sebagaimana di-
sasi secara lokal, nasional dan kumandangkan, yaitu freedom of
internasional terkait dengan expression, of association, of reli-
kegiatan agama, dan melaku- gion, freedom of fear, want and
kan komunikasi dengan pen- hunger, merupakan kewajiban ne-
ganut agama lain. gara untuk melindunginya dengan

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 27


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

beberapa alasan, Pertama, perjan- pelanggaran genocida terhadap


jian internasional tentang hak-hak kelompok agama tertentu, tergo-
ekonomi, sosial dan budaya1966, long pada perbuatan pelanggaran
berbunyi setiap orang memiliki HAM berat atau tergolong Ius-
hak dan kemerdekaan untuk berfi- Cogen. (Lerner, tt: 121) Persoalan-
kir, berpenghayatan, kepercayaan, nya jika timbul pandangan bahwa
termasuk didalamnya memiliki hak penerapan suatu ajaran agama
lembaga menganut suatu agama berada dalam ranah politik, maka
atau keyakinan sesuai pilihannya, kerangka HAM yang berkembang
kebebasan, apakah pribadi atau dalam dikursus universal dengan
kelompok dengan yang lainnya, kultur relativisme tidak dapat di-
baik secara privat dan publik, un- abaikan.
tuk menunjukkan keberagaman Dengan memperhatikan
atau kepercayaan dalam beriba- kondisi politik dan pemerintahan
dah, pengamalan, dan praktek yang belum sepenuhnya mau me-
pengajaran. Kedua, deklarasi maje- nerima demokrasi dan HAM yang
lis umum PBB tanggal 16 Desemb- masih tergantung proses interna-
er 1996, mulai berlaku efektif 3 sionalisasi, maka tidak dapat di-
Januari 1976 dan 23 Maret 1976 pungkiri telah berpengaruh terha-
diantaranya berbunyi; tidak seo- dap perkembangan HAM di nega-
rangpun dapat diperlakukan seca- ra-negara Asia. Akibatnya, kebera-
ra paksa untuk mengurangi kebe- daan HAM yang timbul di negara-
basan menganut suatu agama atau negara Asia Tenggara misalnya,
kepercayaan atas pilihannya. Ke- tumbuh dan berkembang dalam
bebasan mewujudkan suatu agama kondisi yang berbeda-beda.
atau kepercayaan terdapat pemba- Secara demikian, tidaklah
tasan hanya apabila ada pengatu- mengherankan jika gerakan feno-
ran dari hukum nasional, yang di- mental penegakan syariat Islam
perlukan mengingat perlindun- sulit dipahami dari perspektif
gannya terhadap keamanan publik, HAM. Ahmad an-Naim mene-
ketertiban, kesehatan, moral atau gaskan bahwa pembelaan terha-
kebebasan lainnya. (Asfar, tt:111) dap HAM di dunia Muslim akan
Menurut Lerner beberapa efektif jika dipahami dalam kon-
ketentuan mengenai hak-hak dasar teks ajaran Islam. Akan tetapi, me-
keagamaan pada saat ini telah me- reka perlu mendefinisikan sikap
refleksikan kebiasaan hukum in- pada penafsiran historis yang khu-
ternasional, dan ketentuan men- sus dari segi hukum Islam yang
genai pembatasan perlakuan dis- dikenal sebagai syariat. Muslim
kriminatif atas dasar agama, atau diwajibkan dalam urusan keyaki-

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 28


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

nan, kepercayaan dan perbuatan, perangkat norma ilahi yang men-


baik privat maupun publik, sesuai gatur hubungan manusia dengan
dengan petunjuk ajaran Islam, na- Allah, hubungan manusia dengan
mun terdapat ruang yang memun- manusia lain dalam kehidupan so-
culkan perbedaan dalam konteks sial, hubungan manusia dengan
modern. (an-Naim, 1996:210) benda dan alam lingkungan hidup-
Oleh karena itu, apabila du- nya. (Daud Ali, 2006:34) Norma
nia Islam terkesan banyak mela- ilahi tersebut berupa ibadah yang
kukan pelanggaran HAM, maka itu mengatur tata cara dan upacara
terkait dengan kurangnya kesada- hubungan langsung dengan Tuhan,
ran tentang legitimasi budaya, ter- dan muamalah yang mengatur hu-
kait nilai-nilai standar interna- bungan manusia dengan manusia
sional dalam masyarakat. Sejauh lain dan keperdataan dalam ma-
ini prinsip-prinsip standar terse- syarakat.
but dipahami sebagai suatu yang Ibadah berkaitan dengan
asing, atau yang menyimpang dari rukun Islam, yakni syahadah, sho-
nilai-nilai masyarakat yang ada. lat, zakat, puasa, dan haji. Dalam
Bagi pendukung penegakan norma tersebut, tidak boleh ada
syariat Islam sepatutnya tidak saja penambahan dan pengurangan se-
menyuarakan penegakan syariat bab tata hubungan dengan Tuhan
Islam dalam konteks perdata dan telah pasti ditetapkan oleh Allah
kemasyarakatan, melainkan juga SWT sendiri yang dijelaskan ke-
dalam proses yang lebih luas ter- mudian secara rinci oleh rasul-
masuk hal-hal sipil dan politik. Ju- Nya. Dengan demikian, dalam iba-
stru kalau ada kekuatan negara dah tidak diperbolehkan adanya
atau non negara terlibat dalam pembaruan atau bid’ah, yaitu
menghambat penegakan syariat proses yang membawa perubahan
Islam, akan dipandang sebagai pe- (penambahan atau pengurangan)
nentang atas HAM sebagaimana mengenai kaidah, susunan, dan ta-
dirumuskan dalam Perjanjian In- ta cara beribadah sesuai dengan
ternasional tentang hak-hak sipil perkembangan zaman.
dan politik. Muamalah, hanya pokok-
pokoknya saja yang ditentukan da-
3.3 Penegakan Syariat Islam di lam Al-Qur’an dan as-Sunnah, se-
Aceh dangkan perinciannya terbuka ba-
gi akal manusia yang memenuhi
Sistem Syariat dalam pen- syarat untuk berijtihad untuk
gertian etimologi adalah jalan yang mengaturnya lebih lanjut dalam
harus ditempuh. Dalam arti termi- menentukan kaidahnya menurut
nologi (teknis), syariat adalah se-

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 29


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

ruang dan waktu (yang dimanifes- kum.(Darmawan, 1989:1) Indone-


tasikan berupa hukum positif). sia menganut pluralitas hukum
Kaidah-kaidah muamalah terbagi dimana terdapat tiga sistem hu-
atas kaidah yang mengatur hubun- kum yang berlaku sebagai hukum
gan perdata dan kaidah-kaidah positif, yaitu hukum barat, hukum
yang mengatur hubungan publik. adat, dan hukum Islam.
Dalam hubungan perdata terdapat Aceh merupakan daerah
hukum munakahat atau hukum yang memiliki keistimewaan sebab
perkawinan, hukum kewarisan, menerapkan syariat Islam sebagai
dan hukum perdata lainnya, se- hukum positif mereka. Peraturan
dangkan dalam hubungan publik perundang-undangan yang berlaku
terdapat hukum jinayat atau hu- di Aceh berdasarkan Syariat Islam.
kum pidana, khilafah atau al- Hal ini dipengaruhi oleh sejarah,
ahkam as-sulthaniyah atau hukum yaitu Islam masuk ke Indonesia
tata Negara, syiar atau hukum in- berawal di Samudra Pasai, pesisir
ternasional, serta mukhasamat utara pulau Sumatra, yang kemu-
atau hukum acara. dian mengalami perkembangan
Ilmu khusus yang mema- yang pesat. Sekalipun terjadi silih
hami, mendalami, dan merinci sya- berganti kesultanan Islam di Aceh
riat, baik ibadah maupun muama- seperti Kesultanan Samudra, Pasai,
lah, agar dapat dirumuskan men- dan Aceh, namun spirit Keislaman
jadi norma hidup (kaidah konkret) masyarakat Aceh tidak bisa dita-
yang dapat dilaksanakan manusia war-tawar, bahkan antropolog Be-
muslim baik sebagai manusia pri- landa B. J Boland mengatakan
badi maupun sebagai anggota ke- “menjadi orang Aceh identik den-
hidupan sosial, disebut ilmu fiqih. gan menjadi muslim”. (Yurnal,
Ilmu fiqih terbagi atas fiqih ibadah 2008:199) Walaupun terjadi di-
dan fiqih muamalah. Hasil pema- namika dalam masalah fiqh, na-
haman tentang syariat yang dis- munsecara konsisten masyarakat
ebut hukum fiqih dapat berbeda di Aceh menerapkan syariat Islam
suatu tempat dengan tempat lain- secara formal. Salah satu acuan da-
nya. lam penerapan Syariat Islam di
Manusia tidak dapat lepas Aceh yang telah terkodifikasiada-
dari hukum dalam setiap sendi- lah Qanun al-Asyi (Adat MeukutaA-
sendi kehidupannya. Hal tersebut lam) yang dibuat pada zaman pe-
terjadi pula dalam tatanan masya- merintahan Sultan Iskandar Muda.
rakat. Cicero menyatakan ubi cocie- Qanun inilahyang menjadi referen-
tas ibi us, yang artinya dimana ada si sebagian besar kesultanan yang
masyarakat disitu ada hu- ada di Asia Tenggara dalam mene-

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 30


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

rapkan Syariat Islam diwilayahnya istimewa. Kemudian ditetapkanlah


masing-masing.Hukum Islam ter- UU No. 24 tahun 1956 tentang
sebut kemudian memberikan pen- pembentukan daerah otonomi
garuh yang besar kepada tatanan propinsi Aceh. Propinsi Aceh ber-
kehidupan masyarakat Aceh, se- dasarkan UU No. 44 Tahun 1999
hingga melahirkan hukum positif memiliki empat keistimewaan, yai-
Aceh yang mengandung syariat tu penyelenggaraan kehidupan be-
Islam. ragama, penyelenggaraan kehidu-
Sejarah juga mencatat Aceh pan adat, penyelenggaran pendidi-
sejak dulu tidak berhubungan den- kan, serta peran ulama dalam pe-
gan Belanda, namun dipaksa me- netapan kebijakan daerah.
laksanakan hukum pidana (wet- Pada era reformasi, TAP
boek van straftrecht) dan hukum MPR No. IV tahun 1999 tentang
perdata (burgerlijk wetboek), se- GBHN menegaskan daerah istime-
bab merupakan hukum nasional wa Aceh sebagai daerah otonomi
bangsa Indonesia dan Aceh meru- khusus guna mempertahankan in-
pakan teritorial Indonesia sehing- tegrasi bangsa dan menghargai ke-
ga wajib tunduk pada hukum ter- setaraan dan keragaman kehidu-
sebut. Namun, pancasila dan UUD pan seni budaya. Selanjutnya
1945 yang menjadi konstitusi In- GBHN ditindaklanjuti oleh UU No.
donesia ternyata berlandaskan 22 Tahun 1999 tentang pemerin-
agama yang tertuang dalam pem- tah daerah dan UU No. 25 Tahun
bukaan dan batang tubuh UUD 1999 tentang perimbangan keua-
1945 pada sila pertama dalam ngan antara pemerintah pusat dan
pancasila. Selain itu dilatarbela- daerah. Indonesia merupakan ne-
kangi oleh sejarah, hampir semua gara hukum, sehingga pada tanggal
tokoh pejuang Aceh berasal dari 9 Agustus 2001 ditetapkan UU
kalangan ulama, menjadikan ma- No.18 Tahun 2001 tentang otono-
syarakat Aceh mampu menjalan- mi khusus daerah istimewa Aceh
kan dan mempertahankan kedu- sebagai propinsi Nanggroe Aceh
dukan dan harkat serta ciri khas Darussalam.
bangsa Indonesia yang religius dan Salah satu faktor hukum
memegang kuat adat dalam tata- dan politik yang memperlihatkan
nan hukum yang berlaku di wi- konsistensi antara pemerintah pu-
layah mereka. sat dan daerah adalah lahirnya UU
Berdasarkan ketentuan No. 18 Tahun 2001 diatas, yaitu
pasal 5 ayat (1) UUD 1945 dan realisasi pemberlakuan syariat Is-
pasal 18 UUD 1945, propinsi Aceh lam di Nanggroe Aceh Darussalam
resmi ditetapkan sebagai daerah dan diperkuat dengan UU No. 11

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 31


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

Tahun 2006 tentang Pemerinta- No.10 Tahun 2002 tentang peradi-


han Aceh yang secara spesifik lan syariat Islam dan Qanun No.11
mengamanatkan pemberlakuan Tahun 2002 tentang pelaksanaan
syariat Islam di seluruh wilayah syariat Islam di bidang akidah,
propinsi Nanggroe Aceh Darussa- ibadah, dan syiar Islam yang salah
lam. Adanya intrument yuridis ter- satu ketentuannya adalah kewaji-
sebut, Negara Kesatuan Republik ban berbusana Islami bagi peme-
Indonesia (NKRI) telah memberi- luk muslim di seluruh wilayah
kan jaminan konstitusi terhadap Nangroe Aceh Darussalam. Qanun
masyarakat Aceh untuk merealisa- No. 12 Tahun 2002 tentang kha-
sikan penegakan syariat Islam, ju- mar, Qanun No. 13 Tahun 2003
ga menjadi dasar bagi masyarakat tentang maisir (judi) dan Qanun
Islam yang menghendaki adanya No. 14 Tahun 2003 tentang Khal-
penegakan syariat Islam di wilayah wat. Sampai saat ini ketentuan hu-
Indonesia lain, baik dalam dimensi kum acara (Qanun Acara Jinayah)
publik maupun privat tanpa dis- mengenai tata cara hukum Jinayah
kriminatif. Sebagai pelaksana dari (Qanun Jinayah) tersebut masih
undang-undang tersebut lahirlah dalam proses pembahasan dan fi-
qanun (perda) No. 10 Tahun 2002, nalisasi oleh DPR Aceh bersama
mengenai pembentukan Mahka- Eksekutif Aceh. Pada dewasa ini,
mah Syar’iyyah yang akan mem- karena kedua qanun tersebut be-
berlakukan hukum Islam dalam lum disahkan sehingga terjadi ke-
dimensi yang kaffah (totalitas). Ju- kosongan hukum yang membuat
ga terbentuknya beberapa lemba- tersangka dapat lepas dari jeratan
ga lain sebagai penguat terhadap hukum, sehingga dalam Qanun
pelaksanaan dan penegakan Sya- No.10 Tahun 2002 kekosongan ini
riat Islam, antara lain Dinas Syariat diatasi dengan tetap memberlaku-
Islam, lembaga Baitul Mal, dan Ma- kan KUHP sebagai dasar hukum.
jelis Permusyawaratan Ulama. Oleh sebab itu mahkamah
Keppres No.11 tahun 2003 syar’iyyah selama ini dalam pene-
tentang mahkamah syar’iyyah dan gakkan dan pengusustan perkara
mahkamah syar’iyyah propinsi la- jinayah terhadap tersangka men-
hir guna melaksanakan hukum Is- galami kesulitan, karena belum
lam yang menentukan wewenang ada hukum acara untuk pelanggar
dari mahkamah syar’iyyah yang syariat di Aceh. Sedangkan KUHP
selanjutnya ditetapkan beberapa sebagaimana amanah dari Qanun
peraturan daerah (qanun). Pelak- No. 10 Tahun 2002, tidak menga-
sanaan syariat oleh mahkamah tur secara spesifik hukum aca-
syar’iyyah diatur dalam Qanun

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 32


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

ranya untuk mengadili pelanggar gak hukum untuk melakukan pe-


syariat Islam. nyimpangan dalam praktiknya.
Kebijakan pemerintah Aceh Aceh merupakan daerah yang
membentuk petugas polisi syariah mendapat legitimasi untuk mene-
(wilayatul hisbah) juga telah dila- rapkan syariat Islam, sehingga hu-
kukan yang berfungsi sebagai pen- kuman pidana Islam yang dite-
gawas terhadap pelaksanaan sya- tapkan seperti hudud, qishah, dan
riat Islam. Sekalipun kebijakan ter- ta’zir terhadap pelaku maksiat dan
sebut menuai pro kontra, namun kriminalitas bukan sekedar simbo-
masyarakat dan pemerintah Aceh lis saja. Namun yang menjadi tan-
tetap konsisten menjalankannya. tangan selanjutnya bagi masyara-
Fakta terakhir, pada tanggal 24 Ju- kat Aceh dalam mempertahankan
ni 2005 di Kabupaten Bireun, un- syariat Islam adalah berlakunya
tuk pertama kali penyelenggaraan hukum barat di Indonesia, serta
hukuman cambuk dilakukan oleh kurangnya minat para ulama dan
penegak hukum membuktikan ahli hukum di Indonesia dalam
bahwa kejaksaan telah menjawab mengkaji secara mendalam dan
keraguan yang selama ini muncul terarah mengenai syariat Islam
dikalangan pakar dan politisi hu- dan keberlakuannya di dalam ta-
kum. Itu berarti bahwa penegakan tanan hukum nasional Indonesia
syariat Islam di Aceh dengan lan- umumnya dan masyarakat Aceh
dasan hukum positif tampak se- khususnya.
makin jelas, bukan hanya dalam Sejak Aceh memproklamir-
bidang perdata melainkan juga da- kan sebagai “negeri syariat” pada
lam bidang pidana (jinayah). Hu- tahun 2002, Pemberlakuan dan
kum cambuk bagi pelanggaran pelaksanaan syariat Islam di Aceh
khamar, maisir (judi), dan khalwat tidaklah berjalan dengan mulus,
(zina) terbaca dengan jelas. Ada melainkan berbagai rintangan dan
sebahagian terhukum yang men- tantangan terus datang silih ber-
gakui atas timbulnya kepuasan ganti. Berbagai “serangan” dan gu-
spiritual. gatan dialamatkan kepada penera-
Penerapan hukum pidana pan syariat Islam di Aceh, baik da-
Islam pada mahkamah syar’iyyah tangnya dari pihak luar (non mus-
mempengaruhi tatanan pola hu- lim) maupun dari pihak dalam
kum secara keseluruhan di Indo- (muslim sekuler) sendiri, juga dari
nesia, karena penerapan syari’at pegiat HAM internasional. “Seran-
Islam tanpa dilengkapi ketentuan gan” dan gugatan yang tiada henti
hukum yang sejajar dan lebih ting- tersebut terus akan adaselama pe-
gi, hanya menjadi celah para pene- nerapan dan penegakan syariat

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 33


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

Islam berlangsung di Aceh. Dengan sialisasikan maksud dan tujuan


dalih HAM, para penentang syariat Islam diturunkan kepada seluruh
Allah dengan tegas menentang pe- umat manusia, sehingga tidak ter-
nerapan syariat Islam di Aceh. Tu- jadi kesalahan dalam memahami
juannya adalah untuk mendeskri- syariat Islam apalagisampai men-
ditkan syariat Islam dan tidak rela curigai.
syariat Islam diterapkan di Aceh. Menanggapi desakan Am-
Dengan berbagai argumentasi dan nesty International dan para pegiat
dasar hukum penegakan syariat HAM agar Pemerintah Indonesia
Islam di Aceh sampai saat ini ma- menghentikan penerapan hukum
sih berlaku dan berjalan sebagai- cambuk yang berlaku di Provinsi
mana yang diharapkan. Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Berkaitan dengan hal ini, Al- (Serambi, 22 Mei 2011) Perlu dije-
lah SWT telah mengingatkan kita laskan dan disampaikan beberapa
terhadap pihak-pihak yang tidak hal sebagai berikut:
rela dan senang dengan syariat Is- Pertama, tuduhan Amnesty
lam, sebagaimana firman-Nya, International negatif terhadap hu-
“Dan orang-orang Yahudi dan Na- kuman dalam syariat Islam seperti
srani tidak akan rela kepadamu cambuk melanggar hak asasi ma-
(Muhammad) sebelum engkau nusia adalah tidak mendasar sama
mengingkuti agama mereka..” (Al- sekali. Bahkan tuduhan Amnesty
Baqarah: 120). Perasaan tidak su- International tersebut melanggar
ka terhadap syariat Islam juga te- HAM umat Islam, dimana umat Is-
lah merasuk ke dalam sanubari lam berhak dan bebas mengamal-
orang Islam yang sekuler, yang kan agamanya tanpa larangan dan
merupakan notabene murid dan intimidasi. Syariat Islam di Aceh
pengikut setia misionaris dan adalah hasil konstruksi sosial dan
orientalis. Apa yang disebutkan keinginan rakyat Aceh yang hanya
dalam al-Quran tersebut telah ter- diterapkan dan diperuntukkan ba-
bukti sejak dulu sampai saat ini, gi umat Islam di Aceh, bukan untuk
bahkan sampai hari Kiamat nan- umat non Islam dan umat Islam di
tinya. luar Aceh. Perlu dicatat bahwa
Untuk menepis berbagai pemberlakuan syariat Islam di
tuduhan negatif dan syubhat ter- Aceh yang sekarang sudah menjadi
hadap syariat Islam yang mulia, hukum positif tidaklah diperoleh
maka menurut hemat penulis, per- dengan begitu saja, tetapi melalui
lu dijelaskan visi dan misi syariat sebuah perjuangan panjang yang
Islam secara persuasif, konfrehen- telah banyak mengorbankan nya-
sif dan argumentatif. Juga menso- wa, darah, harta, kehormatan dan

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 34


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

air mata rakyat Aceh. Sehingga barat ini yang dimakksud, maka
pemerintah R.I untuk menyelesai- Amnesty International telah salah
kan perseturuan panjang antara sasaran dalam menuduh. Karena,
Aceh dan Jakarta, pemberlakuan orang Aceh itu muslim dan daerah
syariat Islam adalah salah satu dari Aceh merupakan daerah yang
butir perdamaian yang disepakati resmi menerapkan syariat Islam.
antara Aceh dan Jakarta. HAM model barat tidak boleh di-
Kedua, salah satu point dari pakai di Aceh, karena bertentan-
Deklarasi Umum Hak Asasi Manu- gan dengan syariat Islam yang mu-
sia bahwa setiap manusia dijamin lia.
untuk bebas beragama dan melak- Keempat, Amnesti Interna-
sanakan keyakinan agamanya, tional telah mengintervensi urusan
yang ini juga dijamin oleh UUD agama Islam, maka Amnesty Inter-
1945 tentang kebebasan beragama national telah melanggar HAM pu-
dan melaksanakan keyakinan la. Padahal, Islam tidak pernah
agamanya, sehingga pelaksanaan mencampuri urusan agama lain-
Syariat Islam di Aceh (secara legal nya. Bahkan Islam memberi kebe-
formal telah diamanahkan oleh basan bagi agama lain untuk bera-
Undang-Undang Negara Kesatuan gama dan beribadah sesuai dengan
Republik Indonesia), baik dalam agama dan kepercayaannya (Al-
dimensi privat dan publik meru- Kafirun: 6 dan Al-Baqarah: 256).
pakan pengejawantahan dari ke- Oleh karena itu, usulan Amnesty
bebasan beragama. Oleh karena itu International sepertinya sudah ter-
tuduhan melanggar Hak Asasi Ma- lalu jauh ‘mencampuri” urusan
nusia (HAM) dan meminta huku- keyakinan agama seseorang dan
man cambuk di Aceh dicabut men- kekuasaan sebuah bangsa. Ini jelas
jadi tidak beralasan. melanggar HAM umat Islam dan
Ketiga, Amnesty Interna- berbagai aturan yang berlaku di
tional menuduh hukuman cambuk negara RI seperti UUD 1945, UU no
bertentangan dengan HAM. Na- 44 tahun 1999, UU no 11 tahun
mun, yang menjadi persoalan, 2006, dan sebagainya.
HAM mana yang dimaksud Amnes- Kelima, Salah satu alasan
ty International? Karena, konsep yang dikemukakan oleh pegiat
HAM dalam paradigma Islam ber- HAM bahwa cambukan bisa men-
beda dengan konsep HAM dalam gakibatkan cedera jangka panjang
paradigma Barat yang cederung atau permanen,”, tidaklah berala-
mengasihani si pelaku maksiat san, mungkin para pegiat HAM ti-
(kriminal), tanpa mengasihani dak memperoleh informasi yang
korban kriminal. Kalau HAM model utuh bagaimana mekanisme dan

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 35


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

proses pelaksanaan hukum cam- komitmen dalam menegakkan sya-


buk di Aceh. Kalau pun hukuman riat di Aceh dan tidak terpengaruh
tersebut menimbulkan rasa sakit dengan gugatan dan intervensi pi-
dan malu, itu merupakan bagian hak luar terhadap syariat Islam
dari efek jera yang ingin dicapai yang berlaku di Aceh.
dari suatu proses penerapan hu- Pemerintah diharapkan pu-
kuman bagi pelaku kejahatan. la dapat memberikan jawaban dan
Keenam, konsekuensi ketika klarifikasi yang profesional dan
sudah memilih Islam sebagai aga- proposional terhadap desakan
ma, maka suka tidak suka aturan Amnesty International dan para
hukum-hukum agama tersebut ha- pegiat HAM. Kepada pihak amnes-
rus diberlakukan kepada yang ber- ty International dan pegiat HAM
sangkutan. Dan ini sangat selaras untuk menghormati agama Islam,
dengan kebebasan beragama. Baru undang-undang yang berlaku di
melanggar HAM kalau kepada pe- negara R.I dan rakyat Aceh yang
meluk agama selain Islam dipak- beragama Islam dalam menegakan
sakan untuk menggunakan hukum syariat Islam.
Islam, suatu aturan tidak akan ja- .
lan kalau tidak diawali dengan ke- 4 KESIMPULAN
tegasan dan sanksi.
Konsep HAM dalam Islam
Bagaimanapun juga, pem-
bermuara kepada ajaran tauhid,
berlakuan Syariat Islam di Aceh
segala aktivitas kehidupan manu-
melalui Undang-Undang nomor 44
sia selalu disandarkan pada ajaran
tahun 1999 tentang penyelengga-
tauhid. Melalui pemahaman ajaran
raan keistimewaan Aceh dan Un-
tauhid akan lahir sikap menem-
dang-Undang nomor 11 tahun
patkan diri sebagai hamba Allah
2006 tentang Pemerintahan Aceh
yang memiliki pengabdian kepada-
adalah sebuah amanah undang-
Nya. Konsep HAM dalam Islam ten-
undang yang harus dijalankan dan
tu saja berbeda dengan konsep
ditegakkan. Pelaksanaan dan pe-
yang terdapat dalam HAM Barat,
negakkan syariat Islam di Aceh
dalam Islam sentral keseluruhan-
menjadi sejarah yang harus diper-
nya adalah Allah Swt. Sedangkan
tahankan dan diteruskan dari ge-
dalam konsep HAM Barat sentral
nerasi ke generasi berikutnya.
individu lebih dominan dari yang
Pemberlakuan Syariat Islam di
lainnya.
Aceh merupakan nikmat Allah
HAM dalam Islam memiliki
yang patut disyukuri.
keterbatasan dan tidak absolut se-
Oleh karena itu, pemerintah
bagaimana kebebasan yang terda-
Aceh dan pemerintah pusat harus
pat dalam HAM Barat. Kebebasan

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 36


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

dan hak asasi dalam Islam selalu kan juga memberikan dukungan
dikaitkan dengan kewajiban asasi. terhadap penegakan syariat Islam
Dalam Islam antara hak dan kewa- di Aceh sebagai wahana yang
jiban memiliki kedudukan yang memberikan penguatan terhadap
seimbang. Islam tidak menonjol- Negara Kesatuan Republik Indone-
kan hak dan mengabaikan kebawa- sia.
jiban, demikian sebaliknya. Realisasi penegakan syariat
Penerapan syariat Islam di Islam di Aceh telah menjadi feno-
Aceh, kiranya prinsip-prinsip HAM mena global yang tidak lagi ter-
dalam al-Qur’an dan al-Hadits te- pancang pada ada tidaknya suatu
rus dipelajari dan diteliti kembali negara berlabelkan Negara Islam.
sehingga prinsip tersebut akan se- Secara gradual sesuai kapasitas
suai dalam penerapan syariat Is- umat di Aceh, dengan spirit HAM
lam ditengah-tengah masyarakat Internasional telah terbukti bahwa
Aceh, sehingga gugatan-gugatan ajaran Islam di bidang ekonomi,
terhadap penegakan syariat Islam pendidikan dan sistem hukum dan
di Aceh dapat diatasi dengan baik. politik telah saling mengisi dan
Penegakkan syariat Islam di memberi keuntungan. Dampaknya
Aceh merupakan hak kebebasan secara langsung terhadap perjuan-
dasar bukan saja tidak dilarang, gan penegakan syariat Islam di
melainkan dilindungi oleh Negara Aceh terlihat pada perjuangan me-
Indonesia. Legitimasi penegakan lalui lembaga legislatif dan partai
syariat Islam didasarkan pada politik, dan perjuangan yang pan-
HAM Internasional dan beberapa jang hingga sampai kemeja perun-
Konvenan Hukum Internasional dingan secara damai.
seperti Konvenan DUHAM 1948, Sistem pemerintahan dan
konvensi mengenai hak-hak sosial, otonomi yang berlaku di Aceh te-
ekonomi, dan budaya (ICCESR) lah memberikan pelajaran berhar-
1996 dan konvensi internasional ga bahwa Negara Kesatuan Repub-
tentang hak-hak sosial dan politik lik Indonesia telah sangat terbuka
(ICCPR) 1996. Secara konstitu- dan sukarela memberikan keisti-
sional UUD 1945 hasil amandemen mewaan bagi Aceh untuk melaku-
1999-2002 juga telah memperkuat kan penegakan syariat Islam ber-
argumen hukum internasional. dasarkan UU No. 18/2001, dan te-
Konsekuensinya negara dan peme- lah ditindak lanjuti dengan qanun
rintah Republik Indonesia berke- No. 11/2002, danUU No. 11/2006,
wajiban untuk tidak saja membe- tentang Pemerintahan Aceh.
rikan perlindungan dan perlakuan
yang adil dan proposional, melain-

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 37


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

DAFTAR PUSTAKA Hanafi, A., 1980, Azas-azas Hukum


Pidana Islam, Bulan Bintang, Jakar-
A, Muhammad, 1960, Tafsir al-
ta.
Manar, Maktabah al-Qahirah, Cai-
ro.
Ddzajuli, H.A. 2003, Fiqh Siyasah,
cet. Kedua, Prenada Me-
‘Audah, A., Q, t.t, at-Tasyri’ al-Jina’i
dia,Bandung.
al-Islami, Jilid I, Dar al-Kutub ‘Ara-
by, Bairut.
Ismail, S., M. 1998, Ushul al-Fiqh,
Tarikhuh wa Rijalul, Dar al-Salam,
An-Naim, A., A. 1994, Dekosentrasi
Mekkah.
Syariah, Wacana Kebebasan Sipil,
Hak Azasi Manusia dan Hubungan
Lerner, N. 1971, Religious-Human
Internasional dalam Islam, terj. Yo-
Rights Under the United Nations,
gyakarta, LkiS
USA.
An-Naim, A., A. 1996, Human
Muadudi A., ‘A. 1975, The Islamic
Rights in the Muslim World, dalam
Law and Constitution, Pakistan Is-
Henry Steiner and Philip Alston,
lamic Publications.
Internasional Human Rights in Con-
tex: Law and Politics Moral, Oxford,
‘Asyur, M., T. 2006, Maqashid asy-
Claredon Press.
Syariah Islamiyah, Darusslam, Tu-
nisia.
Al-Maraghy, A., M. t.t, Tafsir al-
Maraghy, Cairo.
Nasr, S., H. 1986, Politik, Hukum
dan Hak Asasi Manusia, Pustaka
As-Shan’any, 1970, Subulul as-
Firdaus, Jakarta.
Salam, Mustafa al-Baby al-Halaby,
Mesir.
Pannikar, 1996, Is the Nations of
Rights a Western Concept? Dalam
Audah, A., Q. 1977, At-Tasyri’ al-
Henry Steiner and Philip Alston,
Jina’iy al-Islamy, Cet III, Cairo.
International Human Rights in Con-
tex: Law an Politics Moral, Oxford,
Brownlie, J. 1971. Basic Document
Claredon Press
on Human Rights, Oxford, Claredon
Press.
Rahman, F. 1978, Islam dan Hak
Asasi Manusia, Pustaka, Bandung.
Prinst, D. 1989, Hukum Acara Pi-
dana,Suatu Pengantar, cet. Kesatu,
Robertson A.H. and J.G. Merrils,
Penerbit Djambatan, Jakarta.
1992, Human Rights in the World:
An Introduction to the Study of the
Daud, A., M. 2006, Hukum Islam:
International Protection of Human
Pengantar Ilmu Hukum dan Tata
Rights, New York, Manchester Uni-
Hukum Islam di Indonesia, cet. Ke-
versity Press.
tiga belas, PT. Raja Grafindo Per-
sada, Jakarta.

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 38


ISSN 2338-4735 Penegakan Syariat islam di Aceh dalam… - Hamdani (15-39)

Sabiq, S. 1977, Fiqh as-Sunnah, Dar


al-Fikr, Bairut.

Steiner, Henry and Philip Alston,


1996, International Human Rights
in Contex: Law an Politics Moral,
Oxford, Claredon Press.

Syahar, S. 1996, Asas-asas hukum


Islam, cet. Kesatu, Penerbit Alumni,
Jakarta.

Syathibi, Abu Ishak, t.t, al-


Muwafaqat fi Ushul asy-Syari’ah, I,
Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, Bairut.

Thontowi, J. 2002, Islam, Politik


dan Hukum, Yogyakarta, Madyan
Press.

Zuhri, M. 1996, Hukum Islam da-


lam Lintasan Sejarah, cet. Kesatu,
Praja Grafindo Persada, Jakarta.

Jurnal Ilmu Hukum REUSAM: Volume VII Nomor 2 (November 2019)| 39

Anda mungkin juga menyukai