ABSTRAK
Tujuan studi ini untuk mengkaji corak kondisi HAM di Indonesia yang berbanding lurus dengan
sejarah peradaban Islam. Studi ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan
pendekatan perundang-undangan dan komparatif. Hasil studi menunjukkan bahwa Islam
dengan ajarannya yang begitu kompleks hadir di peradaban Arab (jahiliyah) tentunya tidak
terlepas dari tujuannya untuk melindungi hak-hak yang semestinya melekat pada tubuh
individu-individu. Begitupun sama dengan kondisi HAM Indonesia yang berangkat dari
pemikiran hingga pada pengaktualisasian terhadap nilai-nilai HAM. Sehingga secara historis
keduanya memiliki corak yang sama.
ABSTRACT
The purpose of this study is to examine the pattern of human rights conditions in Indonesia
which is directly proportional to the history of Islamic civilization. This study uses normative
legal research methods with statutory and comparative approaches. The results of the study
show that Islam, with its complex teachings, was present in Arab civilization (jahiliyah),
certainly inseparable from its aim of protecting the rights that should be attached to the bodies
of individuals. Likewise, the condition of Indonesian human rights starts from thinking to the
actualization of human rights values. So historically both have the same style.
I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Islam sebagai agama yang muncul belakangan setelah agama samawi
lainnya yaitu Yahudi dan Nasrani, disebut-sebut sebagai agama penyempurna
dari kedua agama tersebut serta memiliki ajaran yang lengkap. Islam mengatur
lengkap segala perangkat kehidupan umat manusia mulai dari urusan dunia
hingga urusan akhirat. Pengaturan terhadap segala perangkat kehidupan pada
tubuh Islam ini disebut sebagai hukum Islam.
Hukum Islam sering kali diidentikkan dengan dua istilah yakni
“Syariah” dan “Fikih”. Hukum Islam yang diistilahkan dengan “Syariah”
adalah peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh Allah atau ditetapkan dasar-
dasarnya oleh Allah agar manusia berpegang teguh kepadanya dalam
hubungannya dengan Tuhannya, berhubungan dengan saudaranya sesama
2. Metode Penelitian
Metode Penilitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian hukum
normatif berangkat dari adanya Problem Norma, yaitu adanya kekaburan norma,
norma konflik, maupun norma kosong. Menggunakan pendekatan: statute approach,
conceptual approach, serta analytical approach. Tehnik penelusuran bahan hukum
menggunakan tehnik studi dokumen, serta analisis kajian menggunakan analisis
kualitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, M. (1999). Demokrasi di Persimpangan Makna: Respon Intelektual Muslim Indonesia Terhadap
Konsep Demokrasi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Abu A`la Al Maududi. (1998). Hak Asasi Manusia dalam Islam. Jakarta: YAPI.
Al-Qardhawi, Y. (1898). al-Khulashah al-‘Amah al-Islamiyah. Kairo: Maktabah Wahabah.
Djamil, F. (1997). Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Fauzi, M. L. (2014). Islam dan HAM “Diskursus dan Pengalaman Indonesia". Yogyakarta: Kaukaba.
Hafniati. (2018). Hak Asasi Manusia Dalam Islam. Jurnal al-Adyan.
Hamdan. (2016). Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Hukum Islam. Jurnal Tasamuh.
Hazin, M., Rahmawati, N. D., & Shobri, M. (2021). HAK ASASI MANUSIA DALAM PERSPEKTIF
ISLAM DAN MAQASHID AL-SYARI’AH. CENDEKIA : Jurnal Studi Keislaman, 104-108.
Kusniati, R. (2011). Sejarah Perlindungan Hak Hak Asasi Manusia dalam Kaitannya dengan Konsepsi
Negara Hukum. INOVATIF| Jurnal Ilmu Hukum, 88.
Mulia, M. (2010). Islam & Hak Asasi Manusia: Konsep dan Implementasi. Yogyakarta: Penerbit Naufan
Pustaka.
Nashrullah K.M., G., & Noor, H. (2014). Konsep Maqashid al-Syariah Dalam Menentukan Hukum Islam.
Jurnal Al-Iqtishadiyah.
Nasuka, M. (2017). Maqasid Syari’ah Sebagai Dasar Pengembangan Sistem, Praktik, dan Produk
Perbankan Syari’ah. Jurnal Syari’ah dan Hukum Diktum.
Romziana, L. (2014). Pandangan Al-Qur’an tentang Makna Jâhiliyah Perspektif Semantik. Mutawatir:
Jurnal Keilmuan Tafsir Hadith , 124-125.
Syaltut, M. (1966). al-Islâm: ‘Aqîdah wa Syarî’ah. Dâr al-Qalam.
Wahyu M.S. (1986). Wawasan Ilmu Sosial Dasar. Surabaya: Usaha Nasional.