NURHENDRO PUTRANTO,SH.M.Hum
VISI
“Memberikan perlindungan /
terayominya Hak Asasi
Manusia, khususnya yang
oleh hukum dan penetapan
pengadilan dianggap tidak
cakap bertindak di bidang
hak milik”.
MISI
’’Mewakili dan mengurus
kepentingan orang-orang yang
karena hukum atau keputusan
hakim tidak dapat menjalankan
sendiri kepentingannya,
berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku.”
WILAYAH KERJA BHP
Sebab pengampuan :
1.Dungu, gila, mata gelap, boros (Ps. 433 KUH Perdata) ;
2.Lemah akal pikiran, tidak cakap mengurus kepentingannya
sendiri (Ps. 434 ayat 3 KUH Perdata) ;
3.Stroke, pikun, linglung (perkembangan sekarang) ;
Pemohon pengampuan :
1.Keluarga sedarah (Ps. 434 ayat 1 & 2 KUH Perdata);
2.Diri sendiri (Ps. 434 ayat 3 KUH Perdata) ;
3.Jawatan Kejaksaan (Ps. 435 KUH Perdata) ;
SUMBER DATA PENGAMPU
PENGAWAS
Pasal 449 KUH Perdata :
Bila keputusan tentang pengampuan telah
mendapatkan kekuatan hukum yang pasti,
maka oleh Pengadilan Negeri diangkat seorang
pengampu. Pengangkatan itu segera
diberitahukan kepada Balai Harta Peninggalan.
Pengampuan pengawas diperintahkan kepada
Balai Harta Peninggalan.
SUMBER DATA PENGAMPU
PENGAWAS
Pasal 452 KUH Perdata :
Orang yang ditempatkan di bawah
pengampuan berkedudukan sama dengan anak
yang belum dewasa ;
Ketentuan ttg perwalian berlaku pula terhadap
pengampuan yaitu :
Pasal 331 sd. 344 BW ;
Pasal 362, 367, 369 sd. 388, 391 BW ;
Bagian 11, 12, dan 13 Bab XV.