Anda di halaman 1dari 47

PERENCANAA

N SDMK
KELOMPOK 6
1706978761 1806204493
Nur Shafira Talitha Isnindya
Febrianti

1706978572 1806204234 1706978862


Desma Leonada Rifda Amalia Ch Via Aulia
Agustina
OUTLINE

01 02
Teori dan Konsep Analisis Kebutuhan
Perencanaan SDMK SDMK

03 04
Analisis Ketersediaan Formula Perhitungan
SDMK SDMK
01
Teori dan
Konsep
Perencanaan
SDMK
Pengertian Perencanaan SDMK
Permenkes no. 33 tahun 2015
Perencanaan Kebutuhan SDMK adalah proses sistematis dalam
upaya menetapkan jumlah, jenis, dan kualifikasi SDMK yang
dibutuhkan sesuai dengan kondisi suatu wilayah dalam rangka
mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
Konsep Perencanaan SDMK
5W + 1H
WHAT WHY WHERE
Tindakan apa yang harus Apakah sebabnya tindakan Di manakah tindakan itu
dikerjakan? itu dikerjakan? akan dilakukan

WHEN WHO HOW


Bilamana tindakan itu Siapa yang akan Bagaimana
dikerjakan? mengerjakan tindakan? itu pelaksanaannya?
Tujuan Perencanaan Kebutuhan
SDMK
Menghasilkan rencana kebutuhan SDMK yang tepat meliputi
● Jenis
● Jumlah
● Kualifikasi
sesuai kebutuhan organisasi berdasarkan metode perencanan yang sesuai
dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
Manfaat
Bagi Institusi Bagi Wilayah
● Bahan perencanaan distribusi
● ● Bahan perencanaan redistribusi
Bahan penyempurnaan struktur organisasi
● Bahan penilaian prestasi kerja jabatan dan unit (pemerataan)
● ● Bahan penyesuaian kapasitas
Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja
● Bahan sarana peningkatan kinerja kelembagaan produksi
● ● Bahan pemenuhan kebutuhan
Bahan penyusunan standar beban kerja;
jabatan/kelembagaan SDMK
● ● Bahan pemetaan kekuatan/potensi
Penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil
sesuai dengan beban kerja organisasi SDMK antar wilayah
● ● Bahan evaluasi dan penetapan
Bahan perencanaan mutasi pegawai
● Bahan penetapan kebijakan peningkatan kebijakan pemerataan,
pendayagunaan SDM pemanfaatan, dan pengembangan
SDMK
Periode Perencanaan
Kebutuhan SDMK

Pendek → 1 tahun

Jangka Menengah → 5 - 10 tahun


Tim Perencana Kebutuhan
SDMK
Terdiri dari pemangku kepentingan terkait di tiap jenjang administrasi
pemerintahan baik pemerintah daerah kabupaten/kota maupun provinsi dan berada
di bawah koordinasi Dinas Kesehatan.
02
Analisis
Kebutuhan
SDMK
Berdasarkan PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
33 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN
PENYUSUNAN PERENCANAAN KEBUTUHAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Metode perencanaan SDMK
Dikelompokkan menjadi:

Berdasarkan Institusi Berdasarkan Wilayah

01 02 01

Analisis Beban Standar Ketenagaan “Ratio Penduduk”


Kerja Kesehatan Minimal
(ABK Kes) Rasio Tenaga Kesehatan terhadap
Jumlah Penduduk di suatu wilayah
Rincian Metode Perencanaan SDMK (1)
Rincian Metode Perencanaan SDMK (2)
Rincian Metode Perencanaan SDMK (3)
Rincian Metode Perencanaan SDMK (4)
Pendekatan Penyusunan Perencanaan
Kebutuhan SDMK
Perencanaan dari atas (Top Down Planning)
Pusat menetapkan kebijakan, menyusun pedoman, sosialisasi, pelatihan, TOT, dan
lokakarya secara berjenjang terkait perencanaan kebutuhan SDMK sehingga dapat
diimplementasikan pemda provinsi dan kabupaten/kota.

Perencanaan dari bawah (Bottom Up Planning)


Ditentukan oleh institusi kesehatan kabupaten/kota yang dilaksanakan oleh suatu
tim perencana yang dibentuk dan ditetapkan dengan keputusan pejabat yang
berwenang pemerintah daerah kabupaten/kota. Hasil perencanaan kebutuhan
SDMK diadvokasikan kepada para pemangku kepentingan di tiap jenjang
administrasi pemerintahan.
03
Analisis
Ketersediaan
SDMK
Jumlah dan Jenis
Tenaga Yang Ada

● Pendataan jumlah dan jenis


tenaga
● Membuat peta sebaran
tenaga sesuai jenis, jumlah,
kualifikasi dan dimana unit
tempat bekerja
Jumlah Personel yang Keluar Karena Meninggal,
Pensiun, Pindah dan Terus Belajar

● Data retrospektif membantu


memperkirakan kecenderungan
jumlah tenaga yang pindah/keluar
● Data prospektif membantu
memperkirakan jumlah tenaga yang
pensiun/melanjutkan pendidikan
Jumlah Personel yang Masuk Karena Pindah
Dari Tempat Lain dan Aktif Kembali

Data retrospektif membantu


memperkirakan jumlah tenaga yang masuk
karena mutasi

Data personel yang mengikuti


pelatihan/pendidikan membantu menghitung
jumlah dan jenis tenaga yang akan selesai
pendidikan
04
Formula
Perhitungan
SDMK
Formula Perhitungan SDMK
Berdasarkan Metode Dasar Perencanaan Kebutuhan SDMK:

Analisis Beban Kerja Standar Ketenagaan Rasio terhadap


Kesehatan Minimal Penduduk

(PERMENKES 33 TAHUN 2015)


Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasarkan Metode
Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kes)

Metode perhitungan kebutuhan SDMK berdasarkan pada beban kerja


yang dilaksanakan oleh setiap jenis SDMK pada tiap fasilitas
pelayanan pelayanan kesehatan (Fasyankes) sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya

Langkah:
1. Menetapkan Fasyankes dan Jenis SDMK
2. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia (WKT)
3. Menetapkan Komponen Beban Kerja (Tugas Pokok, Tugas
Penunjang, Uraian Tugas), dan Norma Waktu
4. Menghitung Standar Beban Kerja
5. Menghitung Standar Kegiatan Penunjang
6. Menghitung Kebutuhan SDMK Per Institusi / Fasyankes
(BPPSDMK RI)
1. Menetapkan Fasyankes dan Jenis SDMK

(BPPSDMK RI)
2. Menetapkan
Waktu Kerja
Tersedia

Waktu Kerja Tersedia (WKT) adalah


waktu yang dipergunakan oleh
SDMK untuk melaksanakan tugas
dan kegiatannya dalam kurun waktu 1
(satu) tahun

(BPPSDMK RI)
3. Menetapkan Komponen Beban Kerja (Tugas Pokok, Tugas Penunjang, dan Uraian
Tugas) dan Norma Waktu

● Komponen beban kerja adalah jenis tugas


dan uraian tugas yang secara nyata
dilaksanakan oleh jenis SDMK tertentu sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi yang telah
ditetapkan

● Norma Waktu adalah rata-rata waktu yang


dibutuhkan oleh seorang SDMK untuk
melaksanakan kegiatan secara normal sesuai
dengan standar yang berlaku di fasyankes.
Kebutuhan waktu sangat bervariasi dan
dipengaruhi SOP, sarana dan prasarana
pelayanan yang tersedia serta kompetensi
SDMK

● Contoh: Komponen Beban Kerja pada Bidan


Puskesmas

(BPPSDMK RI)
4. Menghitung Standar Beban Kerja (SBK)

Standar Beban Kerja (SBK) adalah


volume/kuantitas pekerjaan selama 1
tahun untuk tiap jenis SDMK.

Langkah:

a. Pengisian data Jenis tugas,


Kegiatan, Norma Waktu, dan
Waktu Kerja Tersedia (WKT),
b. Selanjutnya menghitung SBK
SBK = WKT : Norma Waktu (7)
= (6) / (4)

(BPPSDMK RI)
5. Menghitung Standar Tugas Penunjang (STP) dan Faktor Tugas Penunjang (FT)

● Tugas Penunjang adalah tugas untuk


menyelesaikan kegiatan-kegiatan baik
yang terkait langsung atau tidak
langsung dengan tugas pokok dan
fungsinya yang dilakukan oleh seluruh
jenis SDMK.
● Faktor Tugas Penunjang (FTP) adalah
proporsi waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan setiap kegiatan per satuan
waktu (per hari atau per minggu atau per
bulan atau per semester).
● Standar Tugas Penunjang adalah suatu
nilai yang merupakan pengali terhadap
kebutuhan SDMK tugas pokok

(BPPSDMK RI)
5. Menghitung Standar Tugas Penunjang (STP) dan Faktor Tugas
Penunjang (FT)

(BPPSDMK RI)
4. Menghitung Kebutuhan SDMK

Data dan informasi yang dibutuhkan per


Fasyankes, sebagai berikut:

● Data yang diperoleh dari langkah-


langkah sebelumnya yaitu :
Waktu Kerja Tersedia (WKT),
Standar Beban Kerja (SBK), dan
Standar Tugas Penunjang (STP
● Data Capaian (Cakupan) tugas
pokok dan kegiatan tiap Fasyankes
selama kurun waktu satu tahun

(BPPSDMK RI)
Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasarkan Standar Ketenagaan
Minimal

Hasil pengembangan dari metode Analisis Beban Kerja (ABK)


yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan SDMK di
berbagai Fasyankes seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, dan
fasyankes lainnya.

Langkah perhitungan:
A. Standar Ketenagaan Minimal SDMK Puskesmas menurut
Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
B. Standar Ketenagaan minimal Rumah Sakit (Permenkes No
56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit

(BPPSDMK, 2015)
A. Standar Ketenagaan Minimal SDMK Puskesmas menurut
Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas

Jenis SDMK paling sedikit terdiri dari:


1. Dokter atau dokter layanan primer;
2. Dokter gigi;
3. Perawat;
4. Bidan
5. Tenaga kesehatan masyarakat;
6. Tenaga kesehatan lingkungan;
7. Ahli teknologi laboratorium medik;
8. Tenaga gizi; dan
9. Tenaga kefarmasian

(BPPSDMK, 2015)
B. Standar Ketenagaan minimal
Rumah Sakit (Permenkes No 56
Tahun 2014 Tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit

(BPPSDMK, 2015)
Hambatan Perencanaan
Kebutuhan MSDM

● Adanya penafsiran yang berbeda oleh


pemangku kepentingan yang terkait
dan para perencana SDMK di daerah
terhadap kebijakankebijakan
perencanaan kebutuhan SDMK
sehingga menimbulkan keraguan
dalam memilih dan menggunakannya
dalam proses penyusunan
perencanaan kebutuhan SDMK
● Belum optimalnya kapasitas
para perencana SDMK dalam
merencanakan kebutuhan
SDMK di berbagai tingkatan
administrasi pemerintahan;
Perencanaan SDMK masih
kurang didukung sistem
informasi manajemen SDMK
yang terintegrasi antar
pemangku kepentingan;
● Tim perencana SDMK di daerah
belum berfungsi secara optimal dalam
perencanaan kebutuhan SDMK;
● Pembinaan perencanaan SDMK
secara berjenjang kurang terintegrasi
dan belum berkesinambungan; dan
● Implementasi perencanaan SDMK
kurang didukung dengan kebijakan
lokal baik kebijakan pemerintah
daerah kabupaten/kota maupun
pemerintah daerah provinsi.
Menghitung Kebutuhan Perawat
Terdapat beberapa formula yang digunakan, yaitu:

Formula Gillies PPNI Formula ilyas

Formula Unit Formula Intensive


Formula unit Bedah
Gawat Darurat Care Unit

(Ilyas, 2017)
Formula Gillies

Rumus Hitung:
RS dengan jumlah tempat tidur 100, BOR 70%
Formula PPNI ● Waktu perawatan 6 jam/hari
● Jam kerja 6 jam/hari

Hitung: Tenaga perawat menurut formula PPNI

Rumus Hitung:

(Ilyas, 2017)
Formula Ilyas - Tenaga Contoh kasus: RS dengan tempat tidur 100, BOR
70%
Perawat
● Waktu perawatan 6 jam/hari
● Jam kerja 6 jam/hari

Hitung: Tenaga perawat menurut formula Ilyas


Rumus Hitung Tenaga Perawat:

(Ilyas, 2017)
Formula Hitung Perawat Unit Gawat Darurat
(ILYAS) Klasifikasi Pasien UGD
● Gawat Darurat
● Mendesak
● Tidak Mendesak

Keterangan: Keterangan:
TP = Tenaga Perawat A1 = waktu keperawatan pasien kasus gawat darurat
D = Jumlah Jam Perawatan / 24 jam A2 = waktu keperawatan pasien kasus mendesak
365 = Jumlah hari kerja di Instalasi Gawat A3 = waktu keperawatan pasien kasus tidak mendesak
darurat Σ os = jumlah pasien
255 = Hari kerja efektif perawat/tahun Adm time = waktu administratif yang dibutuhkan untuk penggantian

{365- (12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan x 3/4) = 255 hari}

(Ilyas, 2017)
Contoh perhitungan :

D = {(87’ x 15) + (71’ x 15) + (34’ x 20) + (3 x 45’)}


Klasifikasi pasien IGD
D = 3185’
• gawat darurat = 87 menit
• mendesak = 71 menit Lanjutan Formula UGD
• tidak mendesak = 34 menit
TP = D x 365
TP = 10 perawat (dibulatkan)

Bila tingkat produktivitas 75% : 10 + (10 x 25%) = 12,5 Perawat


Dibulatkan 13 perawat
Formula Unit Ruang Bedah
Keterangan:
A = jam perawatan/24 jam
Jam Kerja/Hari = 6 jam per hari
365 = jumlah hari kerja selama setahun
255 = hari kerja efektif perawat/tahun
{365- (12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan x 3/4) = 255
hari}

Keterangan:
A1 = waktu tindakan bedah khusus
A2 = waktu tindakan bedah besar
A3 = waktu tindakan bedah sedang
A4 = waktu tindakan bedah kecil
Σ os/hr = jumlah pasien/hari
Σ P1 = jumlah perawat untuk setiap tindakan bedah khusus
Σ P2 = jumlah perawat untuk setiap tindakan bedah besar
Σ P3 = jumlah perawat untuk setiap tindakan bedah sedang
(Ilyas, 2017)Σ P4 = jumlah perawat untuk setiap tindakan bedah kecil
Formula Intensive Care Unit

Keterangan:
A = 11-12 jam perawatan/24 jam
B = Sensus Harian (BOR x jumlah tempat tidur)
Jam Kerja/Hari = 7 jam per hari
365 = jumlah hari kerja selama setahun
255 = hari kerja efektif perawat/tahun

{365- (12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan x 3/4) = 255 hari}

(Ilyas, 2017)
Resources
● Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015 Tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Available at:
http://bppsdmk.kemkes.go.id/web/filesa/peraturan/48.pdf
● BPPSDMK RI. Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasarkan Metode Analisis Beban Kerja Kesehatan
(ABK Kes)/ Available at;
https://promkeskabblitar.files.wordpress.com/2017/08/01-buku-manual-1-abk-kes-13-11-2016-updated.pdf
● BPPSDMK. 2015. Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasarkan Standar Kebutuhan Minimal. Available
at: https://www.academia.edu/32345700/BUKU_MANUAL_2
● Ilyas, Y. 2017. Perencanaan SDM Rumah Sakit. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat
● Nopianty, R. Perhitungan Jumlah Tenaga Perawat. Available at:
http://dosen.stikesdhb.ac.id/richa-noprianty/wp-content/uploads/sites/16/2018/04/PERHITUNGAN-TENAGA-PE
RAWAT.pdf
THANKYOU!
This could be the part of the presentation
where you can introduce yourself, write your
email...

Anda mungkin juga menyukai