Kelompok 4 (Strategi Penghematan Pajak Melalui Pemilihan Bentuk Usaha)
Kelompok 4 (Strategi Penghematan Pajak Melalui Pemilihan Bentuk Usaha)
Tujuan perencanaan pajak yang baik adalah memberikan keuntungan sebesar besarnya kepada investor agar return
of investment yang diperoleh semakin tinggi. Strategi perencanaan pajak dapat dimulai sejak awal berbinis dengan
melakukan setting up bentuk usaha yang akan dipilih investor. Entitas hukum di Indonesia yang diakui oleh undang-
undang perpajakan adalah :
a. Perseroan terbatas, koperasi dan yayasan
b. Persekutuan (firma, CV, kongsi)
c. Perseorangan
FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN
DALAM PEMILIHAN BENTUK USAHA
hubungan antara tarif PPh WPOP dan Liberalisasi ketentuan yang mengatur
tarif PPh WP Badan fringe benefit dan atau payment in kind.
PERSEROAN
TERBATAS (PT)
Perseroan Terbatas (PT) PT adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal
yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU serta peraturan
pelaksanaannya.
Ciri-ciri PT :
• Pendirian PT bertujuan untuk mencari keuntungan
• Memiliki fungsi ekonomi dan komersial
• Modal berasal dari saham dan obligasi
• Kekuasaan tertinggi RUPS
• Dipimpin oleh direksi
• Pemilik saham memiliki tanggung jawab perusahaan sebesar
modal yang disetorkan
• Keuntungan pemilik saham berupa dividen
Pengenaan Pajak PT dikenakan pada level net income sebelum pembagian dividen perusahaan
kepada pemegang saham
Dengan demikian, secara total investor / pengusaha selaku WPOP (Wajib Pajak Orang Pribadi) akan terbebani
pajak keuntungan yang diperoleh dari badan usaha PT tersebut sebesar 32,5%.
USAHA
PERSEKUTUAN
Perusahaan persekutuan atau Commanditaire Vennotschap (CV) adalah
persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan badan usaha, yang
dimana sebagian anggotanya memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas
(aktif) dan sebagiannya lagi memiliki tanggung jawab yang terbatas (pasif).
Kelebihan Kekurangan
Kemampuan manajemen lebih besar Anggota aktif memiliki tanggung jawab yang tidak
terbatas
Lebih mudah dalam memperoleh modal Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu
Mudah berkembang dan pengelolaannya lebih Modal atau dana yang sudah ditanam sulit untuk
baik ditarik kembali
Risiko dapat ditanggung bersama-sama Mudah terjadi konflik antarsekutu pengusaha
VC
RI
CI Keanggotaan CV terdiri dari dua macam yaitu anggota aktif dan
anggota pasif
–
RI
KELEBIHAN KEKURANGAN
Pemimpin perusahaan dapat dibagi sesuai sulit membuat keputusan karena perbedaan
keahliannya masing-masing pendapat dari kedua pemimpin
Kesinambungan badan usaha terjamin kesalahan dalam anggota harus dibagikan
Pinjaman untuk modal lebih mudah tidak ada pemisahan properti antara hak
diperoleh kepemilikan dengan perusahaan
Modal firma lebih besar daripada bisnis Jika mengalami kebangkrutan, aset pribadi
individu akan diasuransikan
CIRI – CIRI FIRMA
1. Sekutu aktif dalam mengelola perusahaan
2. Tanggung jawab tanpa batas untuk semua risiko yang terjadi
3. Akan selesai jika satu anggota mengundurkan diri dari anggota atau meninggal.
4. Anggota perusahaan biasanya saling kenal dan saling percaya sebelumnya.
5. Perjanjian yang tegas dapat dibuat di hadapan notaris
6. Dalam suatu kegiatan bisnis selalu menggunakan nama bersama;
7. Setiap anggota dapat membuat perjanjian dengan pihak lain
8. Ada tanggung jawab dalam risiko kerugian tak terbatas;
9. Jika ada hutang yang belum dibayar, setiap pemilik wajib melunasi dengan aset pribadi;
10. Setiap anggota perusahaan memiliki hak untuk menjadi pemimpin;
11. Seorang anggota tidak memiliki hak untuk memasukkan anggota baru tanpa izin dari anggota
lainnya
12. Keanggotaan perusahaan sangat melekat dan berlaku seumur hidup;
13. Seorang anggota memiliki hak untuk membubarkan perusahaan; dan
14. Mudah mendapatkan kredit bisnis
Persekutuan perdata adalah kumpulan orang-orang yang memiliki
profesi yang sama dan berkeinginan untuk bekerja sama dengan
menggunakan nama mereka. Persekutuan perdata merupakan bentuk
umum dari CV dan Firma.
Dalam literature hukum, terdapat tiga macam perkumpulan yaitu CV, Firma dan
Persekutuan perdata.
Kelebihan KEKURANGAN
Menerima semua keuntungan Besarnya perusahaan terbatas
Bebas bergerak Tanggungjawab tidak terbatas
Pajak yang rendah Kelangsungan perusahaan tidak terjamin
Organisasi yang murah dan sederhana Sulitnya dalam manajemen
Minimnya peraturan Sumber keuangan terbatas
Rahasia perusahaan terjamin Kurangnya kesepakatan karyawan
Dorongan perusahaan
Lebih mudah mendapatkan kredit (pinjaman usaha)
Keputusan bisa diambil dengan cepat
Ciri Ciri Usaha
Perseorangan
Dimiliki Oleh perseorangan Kelangsungan usaha bergantung
pada pemiliknya
1. Dalam perhitungan pajak perseorangan ada beberapa faktor pengurang, seperti PTKP dan biaya
jabatan, dalam perhitungan pajak perseroan faktor tersebut tidak ada dalam ketentuan
2. Terdapat perbedaan tax rate dan lapisan PKP antara PPh perseorangan dengan PPh badan, dimana
PPh perseorangan menggunakan tarif progresif dari lapisan tarif 5% hingga tarif maksimum 30%.
Sedangkan, PPh badan menggunakan tarif 25%.
COGS Rp 58.800.000.000
5% x 50.000.000 Rp 2.500.000
15% X 200.000.000 Rp 30.000.000
25% X 250.000.000 Rp 62.500.000
30% X 128.000.000 Rp 38.400.000
Rp 133.400.000
Saat penghasilan tersebut ditransfer ke pemegang saham sebagai dividen, pembagian tersebut tidak
akan dikenakan pajak lagi.
Net Income before tax Rp 700.000.000
Tax : PPh pasal 21 Rp 133.400.000
Income After tax Rp 566.600.000
Pajak atas dividen Rp 0
Return Rp 566.600.000
% beban pajak (133.400.000 : 700.000.000 = 19,06 %)
KOPERASI
Menurut ILO atau organisasi buruh internasional
PBB :
Pajak Pertambahan
Nilai (PPN)
Kewajiban untuk memungut PPN hanya dibebankan
kepada koperasi yang berstatus Pengusaha Kena
Pajak (PKP) atas penyerahan atau penjualan jasa
atau barang kena pajak.
Kewajiban Membayar Sendiri
Pajak Penghasilan 1%
Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dibayarkan Tarif baru bagi Usaha Mikro Kecil
oleh koperasi kepada anggotanya, tidak dan Menengah (UMKM).
dipotong PPh Pasal 23.
03
Pertambahan Nilai serta Pajak Penjualan atas
impor kendaraan bermotor jenis sedan untuk
digunakan dalam usaha jasa taksi oleh Koperasi
Rp200.000.000 x (25%x50%) =
Rp25.000.000
Contoh Perhitungan Pajak
untuk Koperasi
Pendirian yayasan didasarkan pada akta notaris yang didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan
Negeri dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia. Pengesahan
dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM.
Struktur Organisasi
UU No. 16 tahun 2001
pasal2
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET, CU USU
AGAM INTEGRE IMPEDIT.
Pengurus
Organ Yayasan yang melaksanakan
kepengurusan Yayasan. (pasal 31)
Pengawas
Organ Yayasan yang bertugas melakukan
pengawasan serta memberi nasihat kepada
Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan.
(pasal 40).
Jenis – Jenis
01 Yayasan Pendidikan.
Yayasan
02 Yayasan Keagamaan dan Sosial.
03 Yayasan Kesehatan
PMK No.
80/PMK.03/2009
SE DJP No.
34/PJ.4/1995
SE DJP No.
39/PJ.4/1995
Hal yang perlu dipahami :
1. Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian maksud dan
tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan atau ikut serta dalam suatu badan
usaha, dengan syarat sebagai berikut :
a. Sesuai dengan maksud dan tujuan yayasan
b. Bentuk usaha tempat investasi bersifat perspektif dengan ketentuan seluruh penyertaan
tersebut paling banyak 25% dari seluruh nilai kekayaan yayasan (UU No. 16 th
2001,pasal 7)
c. Anggota pembina, pengurus, dan pengawas yayasan dilarang merangkap sebagai
anggota direksi atau pengurus dan anggota dewan komisaris atau pengawas dari badan
usaha dengan syarat berikut :
a. Yayasan tidak boleh membagi hasil kegiatan usaha kepada pembina, pengurus, dan
pengawas yayasan
b. Kekayaan yayasan yang dapat dinilai dengan uang kepada pembina, pengurus, dan
pengawas, kecuali
• Bukan pendiri yayasan dan tidak terafiliasi dengan pendiri, pembina, dan
pengawas
• Melaksanakan kepengurusan yayasan secara langsung dan penuh
Lanjutan...
c. .Kekayaan yayasan berasal dari sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam
bentuk uang atau barang. Selain itu kekayaan yayasan diperoleh dari :
• Sumbangan atau bentuan yang tidak mengikat
• Wakaf
• Hibah
• Hibah wasiat
d. Perolehan ;ain yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar yayasan dan
atau peraturan perundang- undangan yang berlaku
Menurut UU PPh, yayasan adalah subjek
Contents 01 pajak. Yayasan menjadi wajib pajak jika
menerima atau memperoleh penghasilan yang
merupakan objek pajak. Meskipun tidak
menerima atau memperoleh penghasilan yang
merupakan objek pajak. Yayasan tetap
Contents 02 menjadi wajib pajak jika memenuhi kriteria
sebagai pemotong pajak.
Contents 03
Contents 04
Ketentuan Umum
Bidang pendidikan Badan nirlaba wajib menyampaikan Nirlaba atas harta hibah,
dan/ penelitian dan pemberitahuan mengenai hasil dan bantuan atau sumbangan yang
pengembangan rencana biaya pembangunan sarana diterima bukan objek PPh.
prasarana kepada Kepala KPP
setempat.
Badan sosial termasuk yayasan semata- mata menyelenggarakan kegiatan sebagai
berikut :
1. Pemeliharaan kesehatan
2. Pemeliharaan orang lanjut usia (panti jompo)
3. Pemeliharaan anak yatim piatu, anak terlantar.
4. Santunan atau pertolongan kepada korban bencana alam, kecelakaan dan
sejenisnya.
5. Pemberian beasiswa
6. Pelestarian lingkungan hidup
7. Kegiatan sosial lainnya yang tidak mencari keuntungan.
Objek Pajak Penghasilan Yayasan
1. Penghasilan yang merupakan objek pajak adalah semua penghasilan yang diterima atau
diperoleh yayasan sesuai ketentuan dalam pasal 4 ayat 1 UU PPh, antara lain :
• Penghasilan yang diterima atau diperoleh dari usaha, pekerjaan, kegiatan, atau jasa.
• Bunga deposito, obligasi, diskonto SBI dan bunga lainnya.
• Sewa dan imbalan lain sehubungan dengan pekerjaan.
• Keuntungan pengalihan harta
• Pembagian keuntungan dari kerjasama usaha
2. Penghasilan di bidang pendidikan :
• Uang pendaftaran dan uang pangkal
• Uang seleksi penerimaan
• Uang pembangunan gedung atau sarana prasarana
• Uan SPP, uang SKS, uang ujian, uang seminar.
• Penghasilan dari kontrak kerja dalam bidang penelitian
• Penghasilan lainnya dikaitkan dengan jasa penyelenggaraan dan pengajaran dalam bentuk
apapun.
Lanjutan...
Berikut ini PKP yayasan Rumah Sakit X pada tahun 2017 sebesar Rp.
2.606.800.000 dengan rincian sebagai berikut :
Penghasilan usaha pendidikan Rp 2.441.800.000
Hibah Rp 120.000.000
Bantuan / sumbangan Rp 30.000.000
Penghasilan bunga deposito Rp 15.000.000
PPh terutang :
5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 250.000.000 = Rp 37.500.000
25% x Rp 117.800.000 = Rp 29.450.000
PPh yang terutang Rp 69.450.000
THANK YOU