Anda di halaman 1dari 18

KUALITAS HIDUP

Dr. Grace Tedy Tulak, S.Kep.,Ns.,M.Kep


 Kualitas hidup merupakan sebuah konsep umum yang
mencerminkan keadaan yang terkait dengan modifikasi dan
peningkatan aspek-aspek kehidupan, yaitu fisik, politik, moral dan
lingkungan sosial.

Defenisi  Kualitas hidup didefinisikan sebagai persepsi individu dari posisi


mereka dalam kehidupan dalam konteks budaya dan sistem nilai
Kualitas Hidup di mana mereka tinggal dan dalam hubungannya dengan tujuan
mereka, harapan , standar dan kekhawatiran (WHO, 1996)
 Kualitas kehidupan dinilai berdasarkan kemampuan seseorang
untuk mencapai fungsi-fungsi yang bernilai seperti cukup gizi
(Amartiya Zen)
 Menurut Chipper (dalam Ware, 1992) mengemukakan kualitas
hidup sebagai kemampuan fungsional akibat penyakit dan
pengobatan yang diberikan menurut pandangan atau perasaan
Defenisi pasien.

Kualitas Hidup  Donald (dalam Urifah, 2012) menyatakan kualitas hidup


merupakan suatu terminology yang menunjukkan tentang
kesehatan fisik, sosial dan emosi seseorang serta kemampuannya
untuk melaksanakan tugas sehari-hari.
 Pada awalnya, focus pengukuran kualitas kehidupan adalah
tingkat morbiditas (angka kejadian penyakit) dan mortalitas
(angka kematian)
Pengukuran  Pada abad ke-20 terjadi perubahan dalam pengukuran kualitas
Kualitas Hidup hidup yakni berdasarkan perbaikan pasokan air, program sanitasi,
dan penanganan limbah rumah tangga serta dampak
pembangunan ekonomi dalam memperbaiki nutrisi, perumahan
dan pendidikan
• Skala yang sangat sederhana dan digunakan pada
Skala Kinerja ruang lingkup klinik
• Nilai 0 untuk ‘kematian’ sampai 100 untuk indikasi
Karnofsky (1947) ‘tidak ada keluahan dan tidak ada bukti penyakit’

Instrumen • Mengukur kemampuan fungsional, fungsi fisik dan


aktivitas sehari-hari
Pengukuran Indeks Barthel • Pengukuran menggunakan kuesioner yang disebut
instrument quality of life (QoL)
Kualitas Hidup
The sickness
• Mengukur dampak berbagai penyakit dalam
impact profile kualitas kehidupan masyarakat dan pengaruhnya
(SIP)(Marilyn terhadap perilaku
Baergner)
The Quality
0f Life (QLI) • Mengukur kualitas
(Walter O kehidupan pasien kanker
Spitzer)
Instrumen
Pengukuran
The Health
Kualitas Hidup Status Index • Instrumen untuk
(HSI) (Milton
Chen,
mengukur tingkat fungsi
Fanshel dan pada beberapa dimensi
rekannya)
Instrumen generik
Instrumen
pengukuran
kualiats hidup Instrumen untuk penyakit
dapat dibagi tertentu
dalam 3
kelompok Instrumen untuk aspek spesifik
kualitas kehidupan
Ditujukan untuk pemakaian umum,
tidak memperhitungkan penyakit
atau kondisi pasien

Instrumen Instrumen ini bahkan juga dipakai


untuk orang sehat
generik

Pada awalnya dikembangkan


instrument untuk masyarakat umum
dalam bentuk survei, kemudian
digunakan dalam ruang lingkup klinik
Sickness
Impact Profile
• Dikembangkan oleh Hunt dan rekan-rekannya
(SIP) dan • Instrumen ini untuk mengukur ketegangan emosional,
Nottingham social dan fisik
Helath Profile
(NHP)
Instrumen
Generik • Didesain oleh Ware dan rekan-rekannya
Medical • Mengevaluasi status kesehatan secara umum untuk
mengisi kekosongan antara instrument yang
Outcome Study kuesionernya sangat banyak dan pengukuran aspek
tunggal
36-item Short • Instrumen ini tidak ditujukan bagi kelompok umur
Form (SF-36) tertentu, dan juga bukan untuk penyakit dan perlakuan
tertentu
Pengembangan instrument ini untuk melengkapi instrument generic
yang tidak bisa menjelaskan pasien dengan penyakit tertentu

European
Organization for • Instrumen ini terdiri dari 30 pertanyaan, didesain khusus pada
pengobatan penyakit kanker
Instrumen Research and
Treatment of Cancer
• Struktur instrument ini multidimensi sehingga mudah
dilaksanakan oleh pasien sendiri

untuk penyakit (EORTC QLQ-C30)

tertentu
• Terdiri dari 89 pertanyaan dalam 13 halaman dan ditujukan bagi
pasien epilepsi
Quality of Life in • Dikembangkan oleh Devinsky dan rekan-rekannya dan telah
Epilepsy (QOLIE-89) diuji coba pada orang dewasa
• Walaupun epilepsi adalah masalah serius bagi pasien usia muda,
anak-anak dan remaja mengalaminya dengan masalah berbeda
• Melzack mengembangkan instrument ini untuk mengukur
rasa nyeri yang kerap mengganggu emosi dan fisik
McFill Pain seseorang
• Walaupun nyeri dapat sembuh dengan analgetik,
Questionnaire pertanyaan selanjutnya sejauh mana dosis bisa
Instrumen (MPQ) ditingkatkan sehubungan dengan rasa nyeri yang
bertambah
• Instrumen ini bertujuan memahami nyeri dalam arti luas
untuk aspek
spesifik
kualitas
Multidimensiona • Smet dan kawan-kawan mengembangkan instrument ini
kehidupan l
untuk diisi sendiri
• Instrumen dengan 20 pertanyaan ini mengukur lima
dimensi kelelahan seperti kelelahan umum, kelelahan fisik,
Fatiqueinventory kelelahan mental, menurunnya motivasi dan menurunnya
(MFI) aktivitas
 Memberikan pelayanan maksimal dengan biaya yang terjangkau
Hal ini memberikan manfaat, yaitu terdapat banyak pilihan obat yang dapat
diberikan untuk tindakan terapi bagi pasien. Oleh karena itu, pertimbangan
farmakoekonomi dalam menentukan terapi yang akan diberikan kepada
pasien sangat diperlukan, misalnya dengan penggunaan obat generic. Di
Indonesia khususnya, telah terdapat 232 jenis obat generic yang  diregulasi
Manfaat penerapan dan disubsidi oleh pemerintah dengan harga yang jauh lebih murah
dibandingkan dengan obat patennya.
farmakoekonomi  Angka kesembuhan meningkat. Angka kesehatan meningkat dan angka
dalam kematian menurun .Terapi yang diberikan oleh dokter akan berhasil apabila
pasien patuh terhadap pengobatan penyakitnya. Kepatuhan ini salah satunya
meningkatkan dipengaruhi oleh factor ekonomi. Selain itu ketepatan dokter dalam memilih
kualitas hidup terapi yang tepat untuk penyakit pasien atau berdasar Evidense Based
Medicine  juga berpengaruh.
manusia  Menghindari tuntutan dari pihak pasien dan asuransi terhadap dokter dan
rumah sakit karena pengobatan yang mahal.
Seorang  pasien menjadi semakin kritis dan ingin tahu untuk apa saja ia
membayar, termasuk dalam halo bat-obatan atau terapi serta pemeriksaan
yang dilakukan. Apabila ada kesan kelalaian dokter dan pihak rumah sakit,
pasien berhak mengajukan tuntutan ke pengadilan.
 Untuk mendapatkan manfaat dari farmakoekonomi secara
maksimal maka diperlukan edukasi yang baik bagi praktisi medic
termasuk dokter maupun masyarakat, dan menghilangkan
Kekurangan pandangan masyarakat bahwa obat  yang mahal itu pasti bagus.
Hal ini belum tentu karena obat yang rasional adalah obat yang
penerapan murah tapi tepat untuk penyakitnya.
farmakoekonomi  Diperlukan peran pemerintah membuat regulasi obat-obat
dalam generic yang bermutu untuk digunakan dalam pelayanan
meningkatkan kesehatan baik tingkat pusat sampai kecamatan dan desa.
kualitas hidup:  Tidak selamanya ke empat evaluasi farmakoekonomi yang
meliputi Cost-Minimization Analysis (CMA), Cost-Effectiveness
Analysis (CEA), Cost-Benefit Analysisi (CBA), dan Cost-Utility
Analysis (CUA) dapat berjalan bersamaan.
 Kualitas hidup dalam CUA diukur dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan
kuantitas (duration of life) dan pendekatan kualitas (quality of life) (Bootman et al.,
1996).
 Analisa utilitas-biaya, sebuah perluasan dari Analisa efektivitas-biaya,
Pengukuran merupakan metoda penyesuaian untuk kualitas hasil. Unit yang paling umum
digunakan dalam melakukan Analisa utilitas-biaya adalah quality-adjusted-life-
years (QALYs), yang menggabungkan kualitas dan kuantitas kehidupan.
kualitas hidup Hasilnya disesuaikan untuk kualitas dengan menggunakan nilai utilitas.

dalam  Dalam kaitan ini, utilitas merepresentasikan preferensi yang dinyatakan untuk
suatu kondisi kesehatan tertentu.
Farmakoekono  Nilai utilitas berkisar dari 0 hingga 1 QALY, dengan 0 adalah kondisi kematian, dan
1 merepresentasikan kesehatan sempurna.
mi (Analisis  Jika kualitas hidup yang terkait dengan kesehatan berkurang karena penyakit
atau penanganan, satu tahun kehidupan dalam kondisi ini adalah kurang dari 1
Utilitas Biaya) QALY. Unit ini memungkinkan perbandingan antara kesakitan dan kematian.
 Contoh nilai utilitas kondisi kesehatan mencakup: kehidupan dengan kegagalan
jantung yang parah, dengan nilai utilitas 0,25; kehidupan dengan gejala post-
menopause, dengan nilai utilitas 0,80; kehidupan dengan rheumatoid arthritis,
dengan nilai utilitas 0,50; dsb
 Contoh berikut memberikan utiliti mengenai Analisa utilitas-biaya
terhadap 3 obat antineoplastic yang berbeda:
 Obat X Y Z
 Life-years yang didapat 3 6 4
 Nilai utilitas 0,6 0,4 0,5
 QALY yang didapat 1,8 2,4 2,0
Contoh (life-years yang didapat X nilai utilitas)
pengukuran  Penanganan dengan Obat X memberikan tambahan tiga tahun
kehidupan dengan utiliti 0,6, mungkin karena efek samping yang
luar biasa. Walaupun penanganan dengan Obat Y memberikan
tambahan enam tahun kehidupan per pasien, utilitas-nya 0,4, yang
bisa terjadi karena reaksi negatif yang kurang bisa ditolerasi
terhadap obat ini. Obat Z berada di tengah-tengah di antara dua
obat sebelumnya. Berdasarkan QALY yang didapat, Obat Y
mungkin lebih dipilih dibanding Obat X dan Z.
 Penggunaan Analisa utilitas-biaya telah meningkat dalam tahun-
tahun belakangan. Ini karena adanya penggunaan faktor utilitas,
yang mencakup tahun kehidupan yang didapat dan kualitas
kehidupan, dalam Analisa. Namun, kualitas studi ini sendiri harus
terus-menerus diperbarui setiap waktu. Sebuah studi terbaru
mengenai Analisa utilitas-biaya menunjukkan bahwa tidak hanya
jumlah studi yang telah meningkat sejak tahun 1976 hingga 1997,
juga kualitas studi telah memburuk selama periode ini (11).
 Penulis buku tersebut meminta dilakukan perbaikan lebih lanjut
dalam kredibilitas Analisanya, dan kemungkinan dilakukannya
proses pemeriksaan yang lebih baik sebelum studi semacam ini
dilakukan.
 Keuntungan Analisa utilitas-biaya. Ini merupakan satu-satunya
Analisa yang melibatkan kualitas kehidupan pasien.
 Kerugian Analisa utilitas-biaya. Tidak adanya standarisasi dalam
melakukan studi mungkin mendorong pada inkonsistensi dalam
penginterpretasian hasilnya.
 Masing-masing mencari life years satu obat kemudian epa efek
samping yang terjadi jika obat tersebut dikonsumsi secara terus
Tugas menerus
 Kirim di email : gracetedytulak@gmail.com
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai