Anda di halaman 1dari 4

Tugas UAS Manajemen Pelayanan Berfokus Pasien (Dr. Djoni, Sp.

B,MARS)

1. Jelaskan tentang Patient Reported Outcome Measures


2. Uraikan yang anda ketahui tentang Expected Value Decision Making
3. Jelaskan perbedaan asuhan gizi dan pelayanan gizi di rumah sakit
4. Jelaskan perbedaan tugas dan fungsi dokter spesialis gizi klinik dengan
dietesen/nutrisionis
5. Apa yang anda ketahui tentang konsep keterlibatan pasien dan keluarga dalam proses
asuhan

Patient Reported Outcome Measures (PROM) merupakan alat atau instrumen yang digunakan
untuk mengukur hasil laporan pasien. Alat-alat ini untuk mengukur status kesehatan pasien
seperti kualitas hidup terkait kesehatan. Patient Reported Outcome Measures ini berupa
kuesioner yang diisi sendiri (pasien). PROM dapat mencakup instrumen atau alat yang
mengukur status fungsional, kualitas hidup terkait kesehatan, beban gejala dan gejala,
pengalaman perawatan pribadi, dan perilaku terkait kesehatan seperti kecemasan dan depresi
yang bersifat umum atau spesifik penyakit spesifik. Ukuran hasil yang dilaporkan pasien
dilacak dari waktu ke waktu sehubungan dengan perawatan yang sedang berlangsung. Pasien
memasukkan informasi tentang ukuran penyakit dan fungsi fungsi dan kesehatan, membantu
dokter untuk memberikan perawatan yang lebih tepat dan terpusat pada pasien

PROM terdiri dari survey pasien yang berulang dan diberikan sebelum operasi (kuesioner
"Q1") dan pasca operasi (kuesioner "Q2") dalam interval yang ditentukan dan untuk
menetapkan standar administrasi mereka. Mereka meminta penilaian pasien tentang bagaimana
layanan kesehatan dan intervensi, dari waktu ke waktu, mempengaruhi kualitas hidup mereka,
fungsi sehari-hari, tingkat keparahan penyakit, dan dimensi kesehatan lainnya yang hanya
diketahui oleh pasien.
Kuesioner PRO yang baik harus dapat menilai karakteristik tunggal yang mendasari atau, jika
membahas beberapa karakteristik, harus berupa sejumlah skala yang masing-masing
membahas karakteristik tunggal. "Karakteristik" pengukuran ini disebut konstruk dan
kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkannya, disebut instrumen, ukuran, alat
timbangan, atau alat ukur. Biasanya, alat PRO harus menjalani validasi dan pengujian
ekstensif. Kuisionernya dapat bersifat generik (dirancang untuk digunakan pada populasi
penyakit apa pun dan mencakup aspek luas dari konstruk yang diukur) atau ditargetkan
berdasarkan kondisi (dikembangkan secara khusus untuk mengukur aspek-aspek hasil yang
penting bagi orang dengan kondisi medis tertentu).

Kuesioner PRO yang paling umum digunakan menilai salah satu dari konstruk berikut:
• Gejala (gangguan) dan aspek kesejahteraan lainnya
• Berfungsi (cacat)
• Status kesehatan
• Persepsi kesehatan umum
• Kualitas hidup (kualitas hidup)
• Kualitas hidup terkait kesehatan (HRQoL)
• Laporan dan Peringkat perawatan kesehatan.

Mengembangkan ukuran dalam proses pelayanan kesehatan berdasarkan


perspektif pasien merupakan satu strategi penting dalam pelayanan yang
berpusat pada pasien. Ukuran outcome (PROM=patient reported outcome
measurement) misalnya rasa sakit, pengalaman (PREM=patient reported
experience measurement) misalnya waktu tunggu, perhatian dokter, dan PCOM
(patient change outcome management) akan melengkapi data kondisi dan
perkembangan pasien. Esensinya adalah mengetahui “service value” atau
sederhananya adalah “good buy” layak dibeli atau apa yang diperoleh dari yang
dibelanjakan yang merupakan kombinasi antara outcome, service experience
dan biaya.

Secara grafis, pengukuran yang perlu ada dalam sistem catatan medis harus
bersifat komprehensif dan balance yang meliputi aspek klinis, fungsi,
pengalaman (kepuasan), dan biaya (langsung maupun tak langsung). Keempat
komponen tersebut akan menjadi semacam dashboard bagi dokter maupun
pasien. Dalam keempat komponen tersebut selalu ada sudut pandang pasien,
misal gejala yang dirasakan dalam ukuran klinis, dampak kondisi sakit terhadap
fungsi sehari-hari, pengalaman dalam pelayanan, serta biaya tidak langsung.
Agar berhasil terdapat 6 kunci sukses sebuah PRO

1. Gabungan antara generik dan spesifik sesuai penyakit


2. Response rate harus 60-70
3. Menggunakan multi mode agar menjangkau semua (app, komputer, paper)
4. Diintegrasikan dengan medical record
5. Akses real time
6. Population health dashboard

Dalam mengembangan ukuran harus diawali dengan inquiry yaitu mengapa


harus, apa tujuan kita, dan apa incentives yang diharapkan, siapa saja yang
harus dilibatkan, kapan harus diukur, apa yang harus diukur, berapa banyak
(rule 20-8, setiap 20 item perlu 8 menit).

Teknik workshop menggunakan studi kasus, dengan vignette kemudian peserta


diminta memberikan skor PRO dalam hal ini PHQ untuk mengukur depresi,
dengan mengumpamakan diri adalah pasien, selanjutnya peserta juga
menempatkan diri sebagai dokter dan menetapkan kebutuhan pasien
berdasarkan data informasi pasien ukuran tersebut. Peserta diminta
mengevaluasi mudahkah mengisi PHQ?

Tugas berikutnya adalah mengidentifikasi sumber daya yang ada di RS/Praktek


serta apa perannya dalam menerapkan PROM. Misal siapa yang
mendistribusikan, mengisi, merekap, menganalisis dan menggunakan data
tersebut? Menarik untuk dikaji meluasnya keterlibatan volunter untuk mengatasi
kekurangan sumber daya. Mereka adalah pensiun yang membutuhkan aktifitas
dan eksistensi diri, yang mendampingi dalam proses pengisian PROM.

Kasus juga menyajikan riwayat pengobatan, data klinis kadar glukosa darah,
dan HgBA1c. Ketiga data tersebut (skor PHQ, gula darah puasa dan HgBA1C), di
plotting dalam satu halaman. Peserta diminta melihat apa yang bisa diamati
dengan masing-masing data dan gabungan ketiganya. Gainnya adalah dengan
melihat dari berbagai sudut pandang lebih memberikan gambaran yang
menyeluruh dari kondisi pasien, bagaimana kendali stres memberikan
perbaikan pada gambaran klinis.

Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi infomasi lain apa yang perlu


disajikan dalam dashboard selain ketiga hal itu? Misal medication history, diet,
aktifitas fisik, kecemasan, apa yang dirasakan pasien, beban permasalahan,
biaya.
Tantangannya adalah menemukan dashboard yang seimbang, akan sangat
bagus bila bisa disajikan dalam satu lembar summary, dicetak untuk dokter dan
pasien sebagai laporan dan bahan diskusi.

Manusia merupakan makhluk dengan sistem yang kompleks, pendekatan


kesehatan pun bersifat komprehensif bio-psiko-social-spiritual, dengan
manusia sendiri sebagai intinya, maka pengukuran kesehatan pun harus
melibatkan sudut pandang pasien untuk memberikan gambaran yang lebih
lengkap.

Anda mungkin juga menyukai