Kes
Pujiono, SKM, M.Kes
PENDAHULUAN
Yang akan dipelajari pada bagian ini yaitu :
2. Menyusun
tujuan tugas 3.
a M
a r n akhir ke e ny
. C us u ko ra u
1 ny san n n s
e u h hip sep ka un
g
m um la ote da
r asa sis n
m .
TUJUAN
Setelah mempelajari BAB 2, Anda diharapkan mampu:
Menyusun rumusan masalah penelitian kesehatan lingkungan
Menyusun rumusan tujuan umum tugas akhir
Menyususn rumsan tujuan khusus tugas akhir
Menyusun kerangka konsep penelitian
Menyusun hipotesis penelitian.
CARA MENYUSUN RUMUSAN MASALAH
Daftar pertanyaan
Rumusan masalah
JUDUL Tujuan
penelitian penelitian
CONTOH RUMUSAN TUJUAN PENELITIAN
DIKAITKAN DENGAN RUMUSAN MASALAH
Proses berpikir dalam penyusunan kerangka konsep menurut Windu dan Taufan
sebagai berikut: Memberi
Menentuk
penjelasan
an
Menentuk mengenai
variabel
an dan keterkaita
Menentuk lain yang
menggamb n antar
an dipertimba
arkan variabel
Menentuk variabel ngkan
keterkaita yang
an tujuan utama memiliki
n antar tergambar
yang akan katerkaita
variabel pada
diteliti n dengan
penelitian kerangka
variabel
tersebut konseptual
utama
yang telah
tersebut
anda susun
Contoh;
Tujuan umum
Mengetahui hubungan antara lingkungan fisik rumah dengan kejadian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di
Wilayah Kerja Puskesmas “X” Tahun 2016.
Tujuan khusus
Menilai lingkungan fisik rumah meliputi suhu, kelembaban, pencahayaan, luas ventilasi, kepadatan penghuni dan Lantai rumah.
Menganalisis hubungan antara suhu rumah dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Kerja
Puskesmas “X”
Menganalisis hubungan antara kelembaban rumah dengan kejadian penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di
Wilayah Kerja Puskesmas “X”.
Menganalisis hubungan antara pencahayaan rumah dengan kejadian penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita di
Wilayah Kerja Puskesmas “X”.
Menganalisis hubungan antara luas ventilasi rumah dengan kejadian penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita di
Wilayah Kerja Puskesmas “X”
Menganalisis hubungan antara kepadatan penghuni rumah dengan kejadian penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada
balita di Wilayah Kerja Puskesmas “X”
Menganalisis hubungan antara jenis lantai rumah dengan kejadian penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di
Wilayah Kerja Puskesmas “X”
Menganalisis hubungan antara lingkungan fisik rumah dengan kejadian penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di
Wilayah Kerja Puskesmas “X”
Contoh :
Menentukan Variabel Utama Yang Akan Diteliti
Contoh
Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus Bakteri
dan jamur. Terjadinya ISPA pengaruhi oleh host, agent, kondisi lingkungan fisik rumah dan
faktor perilaku. Faktor lingkungan fisik rumah yang berpengaruh terhadap terjadinya ISPA pada
Balita adalah suhu, pencahayaan, luas ventilasi, kelembaban, kepadatan hunian dan lantai
rumah.Komponen rumah terdiri lingkungan fisik rumah, kontruksi bangunan rumah (langit-
langit, dinding, atap) dan fasilitas sanitasi (penyediaan air bersih, pembuangan limbah, fasilitas
jamban keluarga, pembuangan sampah).Lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat
tersebut dapat mempengaruhi ada dan berkembangbiakanagent penyebab ISPA. Karakteristik
hostmeliputi:usia, jenids kelamin,status imunisasi ,status gizi dan Asi ekslusif saeta faktor
perilaku dalam hal kebiasaan membersihkan rumah ,kebiasaan merokok anggota
keluarga,kebiasaan pemakain obat nyamuk dan penggunaan bahan bakar untuk memasak uga
sangat berpengaruh terhadap terjadinya penyakit Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA).
LANGKAH-LANGKAH DALAM MEMBUAT KERANGKA
KONSEP PENELITIAN MENURUT BUDIMAN (2011):