Anda di halaman 1dari 54

SURVEI KHUSUS KONSUMSI RUMAH

SKKRT TANGGA
2019
TRIWULANAN

Subdirektorat Neraca Rumah Tangga dan Institusi Nirlaba


Direktorat Neraca Pengeluaran, BPS-RI
NEW

[masih]
ada
yang baru

Di skkrt
201
9
OUTLINE

Pendahuluan

(Latar belakang dan tujuan survei)

PEDOMAN UMUM SKKRT


2019
(Ruang lingkup, rancangan sampel, jadwal
pelaksanaan, dan alokasi petugas)

Konsep, definisi, dan


pedoman pengisian kuesioner
(termasuk cakupan, pencatatan, dan penilaian)

Entri data skkrt 2019


(entri web dan permasalahannya)

3
1
Skkrt 2019
pendahuluan
Latar belakang

Rumah tangga merupakan konsumen terbesar dalam


perekonomian Indonesia.
Tahun 2017, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) menyumbang lebih dari
separuh dalam PDB Indonesia yaitu sebesar 56,13%.

Sayangnya, belum tersedia indikator untuk mengestimasi


PKRT triwulanan.
Susenas yang sebelumnya menjadi data dasar penghitungan PKRT triwulanan,
mulai tahun 2015 hanya tersedia semesteran (Maret & September).

SURVEI KONSUMSI RUMAH TANGGA TRIWULANAN


(SKKRT)
5
Tujuan survei

Mengetahui pola pengeluaran konsumsi rumah tangga


(PKRT) triwulanan.

Indikator : PKRT per kapita menurut 12 divisi COICOP, triwulanan.

Mendapatkan gambaran pengeluaran konsumsi rumah tangga


(PKRT) menurut karakteristik rumah tangga.
Indikator : PKRT per kapita menurut kategori pendapatan, Lapangan Usaha
KRT, Pendidikan KRT, dan Klasifikasi Daerah.

Memperoleh indikator pendukung PKRT triwulanan.


Indikator : konsumsi rumah tangga menurut lokasi belanja, informasi
belanja off-line dan on-line, serta pembiayaan konsumsi rumah tangga.
NEW

6
2
Skkrt 2019
Pedoman umum
Ruang lingkup

Dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

514
KABUPATEN
/
KOTA
JUMLAH
41.120 SAMPEL

Variabel yang dikumpulkan sbb:


• Karakteristik rumah tangga: pendidikan dan lapangan usaha KRT, jumlah ART, pendapatan dan
kategori pendapatan rumah tangga, serta klasifikasi daerah (perdesaan / perkotaan).
• Pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) menurut 12 divisi COICOP.
• Keterangan konsumsi barang dari belanja off-line / on-line.
• Keterangan konsumsi jasa dari belanja on-line.
• Keterangan pembiayaan konsumsi rumah tangga.

8
Rancangan sampel

NEW

20
Sampel pengganti diambil secara

Sampel rumah tangga panel per PURPOSIVE


kabupaten/kota per triwulan.

Triwulan I/2019 :
Digunakan kerangka sampel triwulan IV/2018

• Jika formasi sampel berubah, maka dikembalikan alokasinya menjadi :

4 ruta dengan total pendapatan


sebulan < 4 juta rupiah 6 ruta dengan total pendapatan
sebulan 6 – 8 juta rupiah

6 ruta dengan total pendapatan


sebulan 4 – 5,99 juta rupiah 4 ruta dengan total pendapatan
sebulan > 8 juta rupiah

• Sebagai catatan, tidak diperkenankan melakukan penggantian seluruh sampel sekaligus.


Rekomendasinya adalah mempertahankan setidaknya 50% sampel lama (triwulan IV/2018)
menurut kategori pendapatannya.

9
Rancangan sampel

Triwulan berikutnya :

• Jika terdapat sampel rumah tangga yang non-respon, pindah, atau tidak
ditemukan, maka penggantian sampel diperbolehkan selama berada dalam
kategori pendapatan yang sama.
• Jika ada rumah tangga yang mengalami pergeseran kategori pendapatan,
maka sesuaikan kode kategori pendapatannya dan tetap dicatat dengan
nomor urut sampel yang sama.

catatan :
• Pada triwulan I/2019, sampel pangganti diusahakan yang
dapat dicacah sebanyak 4 kali (triwulan).

10
Jadwal pelaksanaan

Dilaksanakan setelah periode triwulanan berakhir. Jadwalnya sbb:

TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV

April Juli Oktober Desember*


1 – 8 April’19 1 – 8 Juli’19 1 – 8 Oktober’19 16 – 23 Des’19
9 – 16 April’19 9 – 16 Juli’19 9 – 16 Oktober’19 24 – 31 Des’19

17 – 23 April’19 17 – 23 Juli’19 17 – 23 Oktober’19 1 – 7 Januari’20

* Khusus triwulan IV/2018, pelaksanaan SKKRT dimulai dari minggu ke-3 Desember 2018.

pencacahan entri data analisis dan tabulasi hasil

11
Alokasi petugas

Petugas pencacah

Staf BPS Kabupaten/Kota atau KSK atau


Mitra.

Petugas pemeriksa dan entri data

Kasi Nerwilis atau Staf BPS Kabupaten/Kota.

Petugas analisis dan tabulasi hasil

Kasi Nerwilis/Staf BPS Provinsi dan Kasi Neraca/


Staf BPS Pusat.

12
3
Skkrt 2019
Konsep, definisi, &
Pedoman pengisian kuesioner
Kuesioner skkrt 2019

14
Blok i. keterangan tempat

Tujuan
Mengetahui lokasi rumah tangga, berguna
dalam pengecekan kelengkapan dokumen
dan pengolahan data.

RINCIAN 1 – 5
Tuliskan nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan,
dan klasifikasi desa/keluharan dari rumah tangga sampel.

RINCIAN 6
Diurutkan di masing-masing kabupaten/kota dan nomor urut adalah tetap setiap triwulannya.

Jika ada penggantian sampel, maka nomor urut dilanjutkan setelah nomor urut ruta terakhir (setelah no. 20)

15
Blok iI. keterangan rumah tangga

Konsep & definisi

Rumah tangga : individu atau sekelompok individu yang tinggal bersama lebih dari
1 tahun dalam suatu bangunan tempat tinggal, mengumpulkan sebagian atau
seluruh pendapatan, serta mengonsumsi barang dan jasa secara kolektif, terutama
makanan dan perumahan.

Anggota rumah tangga (ART) : individu yang tinggal di suatu rumah tangga,
baik yang ada maupun sementara tidak ada pada saat pencacahan, dan umumnya
berhak mengklaim kekayaan kolektif rumah tangga.

Artinya, pekerja domestik (pembantu, supir, dsb) tidak dicatat sebagai ART majikan, sehingga
makanan dan akomodasi yang dinikmatinya dicatat sebagai balas jasa pekerja domestik
(sebagai pengeluaran konsumsi jasa domestik rumah tangga, bukan pengeluaran konsumsi
makanan dan akomodasi majikan)

Kepala rumah tangga (KRT) : ART yang bertanggung jawab atas kebutuhan
sehari-hari rumah tangga, atau ART yang dianggap/ditunjuk sebagai KRT.

16
Blok iI. keterangan rumah tangga

Tujuan
Mengetahui karakteristik rumah tangga,
yang bermanfaat untuk analisis data
pengeluaran konsumsi rumah tangga
secara lebih mendalam.

RINCIAN 2
Pendidikan terakhir KRT : jenjang pendidikan terakhir yang berhasil ditamatkan oleh KRT.

1) Tidak pernah bersekolah 5) SMA/SMK/MA/sederajat

2) Tidak tamat SD 6) Akademi (D1, D2, D3)

3) SD/MI/sederajat 7) Sarjana (D4, S1, S2, S3)

4) SMP/MTS/sederajat  

17
Blok iI. keterangan rumah tangga

RINCIAN 4 (a, b, c)
Jumlah ART (secara total) pada rincian
4.a. harus terisi dan tidak boleh nol (0).

RINCIAN 3
Lapangan usaha KRT : bidang kegiatan utama dari pekerjaan/ usaha/tempat KRT bekerja.

0) Tidak bekerja. 8) Transportasi dan pergudangan 15) Administrasi pemerintahan

1) Pertanian, kehutanan, dan perikanan. 9) Penyediaan akomodasi dan makan/minum. 16) Jasa pendidikan

2) Pertambangan dan penggalian 10) Informasi dan komunikasi 17) Jasa kesehatan, kegiatan sosial

3) Industri pengolahan 11) Jasa keuangan dan asuransi 18) Kesenian, hiburan, rekreasi

4) Pengadaan listrik, gas, dan uap air. 12) Real estat 19) Kegiatan jasa lainnya

5) Pengadaan air dan pengelolaan sampah. 13) Jasa profesional, ilmiah, teknis 20) Jasa domestik rumah tangga

6) Konstruksi. 14) Jasa persewaan, agen perjalanan 21) Kegiatan organisasi internasional

7) Perdagangan besar/eceran, reparasi kendaraan.

18
Blok iI. keterangan rumah tangga

Selanjutnya dikategorikan pada


5.b. sebagai berikut:

1) kurang dari 4
3) 6 – 8 juta rupiah
juta rupiah

2) 4 – 5,99 juta 4) lebih dari 8 juta


rupiah rupiah

RINCIAN 5 (a, b)
Pendapatan seluruh ART/bulan, baik ART yang bekerja maupun yang tidak bekerja:
berasal dari upah/gaji, surplus usaha/mixed income usaha rumah tangga, pendapatan
kepemilikan dan transfer berjalan yang diterima rumah tangga.

! Rincian 5.a. ini harus sama dengan isian Blok VI. Rincian 3 kolom (2)

19
Blok iII. Keterangan pencacahan

NEW

Tujuan
Mengetahui nama petugas dan waktu pelaksanaan (pencacahan dan pemeriksaan), yang
bermanfaat untuk pemeriksaan dokumen SKKRT 2019.

ISIAN BLOK INI SUDAH CUKUP JELAS.

Sebagai catatan, NIP Kasi Nerwilis, Staf BPS Kabupaten/Kota dan KSK adalah 5 digit
terakhir NIP lama.

20
Blok iV. PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA

NEW

21
Blok iV. PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA

NEW

22
Blok iV. PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA

NEW

23
Blok iV. PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA

NEW

24
Blok iV. PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA

Konsep & definisi


PENDEKATAN PKRT : PENGELUARAN KONSUMSI AKHIR RUMAH TANGGA
Konsumsi barang dan jasa yang benar-benar dikeluarkan oleh rumah tangga.

Termasuk : Tidak Termasuk :


• Barang dan jasa yang berasal dari pembelian. • Pembelian untuk aset tetap (seperti rumah,
• Perkiraan nilai barang dan jasa yang diperoleh dari transaksi apartemen, dsb) dan barang berharga yang
barter. bertujuan untuk menyimpan nilai (emas
• Perkiraan nilai barang dan jasa yang diberikan oleh pemberi
perhiasan/batangan, dsb).
kerja sebagai kompensasi tenaga kerja dalam bentuk barang. • Perbaikan besar rumah, seperti rekonstruksi,
• Perkiraan nilai barang dan jasa yang diproduksi untuk perluasan rumah, dsb.
dikonsumsi sendiri, seperti imputasi sewa rumah milik sendiri • Perkiraan nilai barang dan jasa yang diberikan
(rincian 18), balas jasa pekerja domestik (rincian 28), hasil oleh pemberi kerja untuk kegiatan operasional
pertanian yang dikonsumsi oleh rumah tangga ybs, dsb. usaha (konsumsi antara), seperti seragam
• Perbaikan ringan rumah, seperti cat rumah, ganti genteng, dsb kantor, dsb.
(rincian 19). • Pembayaran pajak (seperti PBB, PPh), premi
• Konsumsi rumah tangga di luar negeri, seperti paket wisata, haji, asuransi/dana pensiun, dan pembayaran kredit.
dan umroh (rincian 45).
• Transfer sosial dalam bentuk barang dari
• Biaya jasa atau administrasi bank, asuransi, dan jasa keuangan pemerintah dan LNPRT, seperti bantuan selimut
lainnya (rincian 50). bagi korban bencana alam. 25
Blok iV. PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA

pencatatan PKRT : accrual basis

Barang : saat terjadi perpindahan Jasa : saat jasa telah disalurkan


status kepemilikan. dan dinikmati

catatan :
• Khusus konsumsi makanan (rincian 1 – 15) : pendekatan yang benar-benar dikonsumsi (dimakan-minum) oleh rumah tangga.
• Jika ada barang yang dibeli secara kredit, maka yang dicatat adalah nilai barang yang sebenarnya. Misalnya kredit motor seharga 15
juta rupiah, maka yang dicatat (rincian 32) adalah 15 juta rupiah, bukan berapa besar pembayaran kredit/cicilannya.
• Jasa transportasi (misalnya kereta api, pesawat) dicatat setelah rumah tangga menikmati jasa tersebut, bukan setelah pembelian tiket.

penilaian PKRT : atas dasar harga pembeli


Termasuk : pajak atas produk (PPN) dan biaya pengiriman barang.

 Barang dan jasa yang dibeli secara diskon, dinilai setelah dikurangi diskon, bukan pada harga
barang sebelum diskon.

26
Blok iV. PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA

Blok IV dirinci menurut 12 divisi COICOP yang secara keseluruhan terdiri atas 51 rincian
komoditas/kelompok komoditas (blok IV rincian 1 – 51).

Ada 3 pendekatan referensi waktu konsumsi skkrt 2019 :

Makanan : Bukan Makanan :


1
Pendekatan seminggu yang lalu : mencatat konsumsi • Pendekatan sebulan yang lalu digunakan untuk mencatat
2 konsumsi bukan makanan yang sifatnya rutin, seperti sewa
makanan (blok IV rincian 1 – 15) yang rutin.
rumah, listrik, gas, bahan bakar, pulsa, produk perawatan diri,
Sedangkan, yang tidak rutin langsung dicatat sebagai
dsb). Selanjutnya, dikonversi menjadi konsumsi 3 bulan yang
tambahan pada kolom 3 bulan yang lalu. Maka, lalu dengan cara dikalikan (×) 3.
penghitungan konsumsi selama 3 bulan menjadi:
• Pendekatan 3 bulan yang lalu digunakan untuk mencatat
• Triwulan I atau II : (konsumsi makanan rutin × 91/7) + 3 konsumsi bukan makanan yang sifatnya tidak rutin, seperti
konsumsi makanan tidak rutin. pembelian pakaian, kendaraan, jasa rumah sakit, rekreasi dsb.
• Triwulan III atau IV : (konsumsi makanan rutin × 92/7) +
konsumsi makanan tidak rutin.
27
Blok iV. PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA

Beberapa Catatan blok iv :

Konsumsi pada rincian 1 – 11 merupakan


komoditas bahan makanan/minuman, yang
utamanya disediakan oleh sektor perdagangan
(pasar, warung, mini/supermarket, dsb).

• Konsumsi beras (rincian 1) tidak termasuk bantuan


beras miskin (raskin) / Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) yang disediakan secara gratis.
• Bahan makanan dan makanan kemasan (rincian 10)
termasuk makanan ringan/snack/cemilan.

Sedangkan, konsumsi pada rincian 12 – 13


merupakan makanan/minuman jadi yang
disediakan oleh sektor jasa penyediaan
makan-minum (restoran, cafe, kantin, pedagang kaki
lima, mesin penjual otomatis, warung makan, dsb).

28
Blok iV. PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA

Beberapa Catatan blok iv :


Imputasi sewa rumah milik sendiri (rincian 18)
harus terisi, imputasinya dapat didekati dengan
harga sewa rumah yang karakteristiknya serupa
(luas lantai, dinding, dsb) di daerah bersangkutan.

Jasa domestik dan rumah tangga (rincian 28)


merupakan balas jasa yang diberikan kepada
pekerja domestik, baik berupa uang maupun
barang (imputasi makanan dan akomodasi yang diberikan).

Produk farmasi dan kesehatan, jasa rawat inap,


dan rawat jalan (rincian 29 – 31) mencatat biaya
yang dibayarkan oleh rumah tangga, termasuk
klaim asuransi kesehatan (BPJS, dsb).
• Jasa rawat inap : seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
rawat inap dan tidak dipisahkan (biaya dokter/
tindakan, makan-minum, akomodasi, dsb).
• Jasa rawat jalan : di poliklinik RS, Puskesmas, klinik
dokter/paramedis, dan dukun/pengobatan tradisional.

29
Blok iV. PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA

Beberapa Catatan blok iv :


Jasa pendidikan (rincian 46.a dan .b) hanya
mencakup biaya jasa penyelenggaraan pendidikan,
tidak termasuk buku dan alat tulis
(masuk rincian 43 dan 44).

Jasa pendidikan pemerintah (rincian 46.a.) hanya


mencatat biaya yang benar-benar dibayarkan oleh
rumah tangga, tidak termasuk imputasi Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) dan sejenisnya.

Konsistensi pada blok iv :

• Jika Blok II rincian 4.c. “Jumlah ART yang bersekolah” terisi, maka isian 46.a. (jasa pendidikan pemerintah)
dan 46.b. (jasa pendidikan swasta) harus ditanyakan.

• Rincian Blok IV yang terisi harus ditanyakan lebih lanjut informasi belanja off-line / on-line di Blok V.

30
Blok VA. keterangan konsumsi barang dari belanja off-
line / on-line

Memperoleh informasi pendukung konsumsi rumah tangga untuk produk barang,


Tujuan seperti lokasi belanja (off-line) dan informasi belanja on-line.

31
Blok VA. keterangan konsumsi barang dari belanja off-
line / on-line

Pertanyaan 1.
Dengan cara apakah biasanya membeli barang?

1 Off-line (datang langsung ke tempat belanja)

Pembelian barang secara off-line merupakan cara membeli barang


yang dilakukan dengan cara mendatangi tempat belanja (toko,
warung, kios, pusat perbelanjaan, dsb). Pemesanan melalui telepon ,
fax dianggap sebagai pembelian secara off-line.

2 On-line (via web/aplikasi pemesanan/media sosial)

Pembelian barang secara on-line merupakan pembelian barang yang


pemesanannya dilakukan melalui website/aplikasi pemesanan dan
media sosial. Metode pembayaran tidak harus dilakukan secara on-line,
misalnya e-banking.

9 Tidak mengkonsumsi.

Jika rincian berkode 1) maka lanjutkan ke pertanyaan 2, jika berkode 2) maka lanjutkan ke pertanyaan 3,

! sedangkan jika berkode 9) maka lanjutkan ke kelompok komoditi berikutnya.

32
Blok VA. keterangan konsumsi barang dari belanja off-
line / on-line

Pertanyaan 2. Jika biasanya membeli barang


secara off-line :
a. Dimanakah pembelian tsb dilakukan?

Toko modern (mini/super/hypermarket,


1 department store).

Toko modern merupakan toko yang tidak dapat dilakukan


tawar-menawar dan sistem pelayanannya mandiri, berbentuk
mini/super/hypermarket dan department store, serta memiliki
Izin Usaha Toko Modern (IUTM).
Contoh: Indomaret, Alfamart, Alfamidi, Circle K, 7 Eleven,
Giant, Carrefour, Matahari, Ace Hardware, Mitra 10, dsb.

2 Pusat perbelanjaan (mal, plaza, dsb)

Pusat perbelanjaan merupakan suatu area tertentu yang


terdiri dari satu atau beberapa bangunan yang didirikan
3 Lainnya (warung, kios, los, pasar tradisional, secara vertikal maupun horizontal, yang dijual atau
disewakan kepada pelaku usaha atau dikelola sendiri untuk
dsb) melakukan kegiatan perdagangan barang, dan memiliki Izin
Lainnya merupakan toko, kios, los, tenda, dan sejenisnya yang Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP).
dimiliki/dikelola oleh perseorangan atau usaha mikro dengan Contoh: mall, plaza, dsb.
proses jual beli barang dagangan yang biasanya dilakukan
dengan tawar menawar, termasuk pedagang keliling dan Jika responden biasa berbelanja suatu kelompok komoditi di
pasar tradisional yang dikelola lebih dari satu lokasi, maka untuk menentukan lokasi belanja
Pemerintah/Pemda/BUMN/BUMD/ kerjasama dengan
swasta.
! barang dengan cara memperkirakan pengeluaran belanja yang
lebih besar/dominan. 33
Blok VA. keterangan konsumsi barang dari belanja off-
line / on-line

Pertanyaan 2. Jika biasanya membeli barang secara off-line :


b. Apakah ada barang yang dibeli secara on-line?

• Tuliskan kode 1) jika Ya (ada barang yang pernah dibeli secara on-line, atau 2) jika Tidak.
• Jika rincian berkode 1) maka lanjutkan ke pertanyaan 3, sedangkan jika berkode 2) maka lanjutkan ke
kelompok komoditi berikutnya.

34
Blok VA. keterangan konsumsi barang dari belanja off-
line / on-line

Pertanyaan 3. Jika membeli barang secara on-line :


a. Bagaimana cara pemesanannya?

Via web/aplikasi pemesanan (Lazada, Zalora, Bukalapak,


1 Tokopedia, Blibli.com, OLX, dsb)

Via media sosial (Facebook, Instagram, Whatsapp, BBM,


2 Line, dsb)

3 Campuran (via web/aplikasi pemesanan dan media sosial)

Selanjutnya, ditanyakan pertanyaan 3.b.


b. Berapakah nilai pembeliannya ?

(isikan nilai belanja on-line 3 bulan yang lalu, satuan RIBU


RUPIAH)

Selanjutnya, jumlahkan pembelian barang dari On-line (A)

35
Blok VB. keterangan konsumsi jasa dari belanja on-line

Memperoleh informasi pendukung konsumsi rumah tangga untuk produk jasa


Tujuan dari belanja on-line.

NEW

Komoditi Blok VB terbatas pada produk berupa jasa menurut 6 kelompok komoditi, yaitu:

1) Jasa taksi/ojek online, yaitu jika rumah tangga mengonsumsi jasa transportasi taksi/ojek yang dipesan melalui aplikasi seperti
Gojek, Gocar, GrabBike, GrabCar, Uber Motor, UberX/Xl, dsb.
2) Jasa kurir, yaitu jika rumah tangga mengonsumsi jasa kurir untuk mengirimkan barang melalui aplikasi seperti Gosend, Gobox,
GrabExpress, dsb.
3) Jasa penyediaan makan minum/restoran, yaitu jika rumah tangga mengonsumsi makanan/minuman dari jasa penyediaan
makan-minum/restoran yang dipesan melalui web/aplikasi restoran (seperti McDelivery, J.CO Delivery, KFC Home Delivery,
Hokben Apps, dsb) atau aplikasi jasa perantara (seperti Gofood, GrabFood, UberEats, dan sebagainya).

36
Blok VB. keterangan konsumsi jasa dari belanja on-line

Komoditi Blok VB terbatas pada produk berupa jasa menurut 6 kelompok komoditi, yaitu:

4) Jasa tiket pesawat/kereta/travel, yaitu jika rumah tangga mengonsumsi jasa transportasi pesawat/ kereta api/travel yang
dipesan melalui web/aplikasi penyedia jasa tersebut (AirAsia.com, Garuda-Indonesia.com, AirAsia Apps, KAI.id, lintas-
shuttle.com, dsb) atau aplikasi jasa perantara (seperti Traveloka, Tiket.com, Pegi-pegi, dsb).
5) Jasa akomodasi/hotel, yaitu jika rumah tangga mengonsumsi jasa akomodasi/hotel yang dipesan melalui web/aplikasi penyedia
jasa tersebut (AccorHotels.com, HarrisHotels.com, Favehotels.com, dsb) atau aplikasi jasa perantara (seperti Traveloka,
Tiket.com, Pegi-pegi, Agoda, AirBnB, dsb).
6) Jasa tiket rekreasi/hiburan, yaitu jika rumah tangga mengonsumsi jasa rekreasi/hiburan (seperti bioskop, konser, wisata, dsb)
yang dipesan melalui web/aplikasi jasa tersebut (MTIX, CGV mobile, dsb) maupun aplikasi jasa perantara (seperti Traveloka,
Goers, Gotix, Lakupon, dsb).

Selanjutnya tuliskan nilai belanja on-line masing-masing kelompok jasa selama 3 bulan yang lalu dalam
satuan Ribu Rupiah pada kolom 2.

37
Blok VI. KETERANGAN PEMBIAYAAN KONSUMSI DAN
INVESTASI RUMAH TANGGA

NEW

38
Blok VI. KETERANGAN PEMBIAYAAN KONSUMSI DAN
INVESTASI RUMAH TANGGA

39
Blok VI. KETERANGAN PEMBIAYAAN KONSUMSI DAN
INVESTASI RUMAH TANGGA

1. Upah/gaji, pendapatan
kepemilikan, dan transfer
berjalan yang diterima
selama 3 bulan yang lalu

• Upah/gaji (1), mencatat total upah/gaji yang diterima oleh seluruh ART yang bekerja,
baik berupa uang maupun barang.
Juga mencakup tunjangan, honor lembur, uang transport/makan, bonus, komisi, tips, dan sebagainya.

• Pendapatan kepemilikan yang diterima (2), mencatat total pendapatan kepemilikan yang
diterima oleh seluruh ART karena memiliki financial assets dan non-produced assets
yang digunakan oleh pihak lain untuk proses produksi.
Pendapatan kepemilikan mencakup sewa lahan (balas jasa penggunaan lahan pertanian/pertambangan),
bagi hasil/withdrawal (keuntungan dari kuasi korporasi), bunga (tabungan, deposito berjangka, dsb), dan
deviden (keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham).

• Transfer berjalan yang diterima (3), mencatat pendapatan yang diperoleh secara cuma-
cuma dari pihak lain, baik dari rumah tangga lain (menerima kiriman uang/barang),
pemerintah (bantuan tunai seperti BLT), LNPRT (bantuan tunai seperti sedekah tunai),
maupun lembaga lainnya (uang pensiun, klaim BPJS/asuransi lain, dsb).

40
Blok VI. KETERANGAN PEMBIAYAAN KONSUMSI DAN
INVESTASI RUMAH TANGGA

1. Upah/gaji, pendapatan
kepemilikan, dan transfer
berjalan yang diterima
selama 3 bulan yang lalu

Selanjutnya, rincian upah/gaji (1), pendapatan kepemilikan yang diterima (2), dan transfer berjalan
yang diterima (3) dijumlahkan pada kolom (4) “Total (A)”.

• Transfer berjalan yang diberikan (kolom 5), mencatat pengeluaran yang diberikan secara
cuma-cuma ke pihak lain seperti memberikan uang/barang ke ruta lain, zakat, bayar
premi BPJS/asuransi kesehatan/kerugian, dsb, bayar pajak penghasilan (PPh), dsb.

41
Blok VI. KETERANGAN PEMBIAYAAN KONSUMSI DAN
INVESTASI RUMAH TANGGA

2. Surplus usaha/mixed
income dari Usaha Rumah
Tangga (URT) selama 3
bulan yang lalu

Usaha rumah tangga


adalah unit usaha yang dimiliki atau dikelola oleh ART dalam bentuk usaha yang
tidak berbadan hukum (un-incorporated), yang tidak mempunyai atau tidak dapat
menyusun laporan keuangan yang lengkap mulai dari aktivitas produksi sampai
dengan kepemilikan aset baik aset tetap maupun finansial.

Contoh: warung kelontong, pedagang kaki lima, ojek, dsb.

42
Blok VI. KETERANGAN PEMBIAYAAN KONSUMSI DAN
INVESTASI RUMAH TANGGA

2. Surplus usaha/mixed
income dari Usaha Rumah
Tangga (URT) selama 3
bulan yang lalu

Surplus usaha rumah tangga/mixed income (5) diperoleh dari selisih output (nilai produksi)
dikurangi dengan biaya produksi [ (2) – (3) – (4) ].

• Output/Nilai Produksi - (2), mencatat total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh usaha
rumah tangga, termasuk barang/jasa yang diproduksi untuk dikonsumsi sendiri. Untuk produk
barang, output dicatat dengan perkalian kuantitas dengan harga per unit. Untuk produk jasa,
output dicatat sebesar nilai penerimaan dari jasa yang diberikan kepada pihak lain.

• Biaya Produksi, mencatat total nilai barang dan jasa yang digunakan sebagai input dalam proses
produksi. Dibedakan menjadi dua, yaitu upah/gaji - (3) jika URT memperkerjakan pekerja yang
dibayar, dan biaya lainnya - (4) yang mencatat nilai bahan baku, penolong, termasuk pajak
lainnya atas produksi seperti PBB).

43
Blok VI. KETERANGAN PEMBIAYAAN KONSUMSI DAN
INVESTASI RUMAH TANGGA

2. Surplus usaha/mixed
income dari Usaha Rumah
Tangga (URT) selama 3
bulan yang lalu

Dalam SKKRT 2019, Usaha Rumah Tangga (URT) dibedakan menjadi 3 yaitu:

1) Sewa rumah milik sendiri (2.a.) terisi jika rumah tangga tinggal di rumah milik sendiri. Output
sewa rumah milik sendiri harus sama dengan nilai imputasi sewa rumah milik sendiri (Blok IV
rincian 18 isian 3 bulan yang lalu, jika isiannya hanya berasal dari imputasi sewa rumah milik
sendiri). Biaya lainnya merupakan biaya untuk perbaikan kecil dan substansial, seperti
mengganti fitting lampu, memplester dinding, instalasi ledeng, dsb.
2) Jasa domestik (2.b.) terisi jika rumah tangga mempekerjakan pekerja domestik. Output jasa
domestik harus sama dengan nilai jasa domestik (Blok IV rincian 28 isian 3 bulan yang lalu).
3) Rincian output yang dijual (2.c.) terisi jika rumah tangga mempunyai URT yang outputnya dijual
dengan harga pasar. Termasuk output yang diproduksi untuk konsumsi sendiri.
Selanjutnya, rincian surplus usaha/mixed income dari sewa rumah milik sendiri, jasa domestik, dan
output yang dijual dijumlahkan pada baris “Total Surplus Usaha/Mixed Income (B)”.
44
Blok VI. KETERANGAN PEMBIAYAAN KONSUMSI DAN
INVESTASI RUMAH TANGGA

Total pendapatan selama 3 bulan yang lalu – (1) merupakan


penjumlahan dari total upah/gaji, pendapatan kepemilikan, dan
transfer berjalan yang diterima [Total (A)] dengan total surplus
usaha/mixed income [Total (B)].
Rata-rata pendapatan sebulan - (2) merupakan total pendapatan
selama 3 bulan yang lalu (kolom 1) dibagi dengan 3. Rincian ini
harus sama dengan isian Blok II rincian 5.a.

Transaksi keuangan selama 3 bulan yang lalu

• Menabung, rincian ini mencatat nilai penambahan tabungan yang


dilakukan oleh seluruh ART selama 3 bulan yang lalu.
• Mengambil tabungan, rincian ini mencatat nilai pengambilan
tabungan yang dilakukan oleh seluruh ART selama 3 bulan yang lalu.
• Meminjam uang, rincian ini mencatat pinjaman yang dilakukan oleh
seluruh ART selama 3 bulan yang lalu untuk membiayai konsumsi
rumah tangga, baik yang berasal dari bank, perusahaan pembiayaan,
rumah tangga lain, dan sebagainya.
• Membayar cicilan, rincian ini mencatat nilai pembayaran cicilan atas
kredit konsumsi/usaha/lainnya yang dilakukan oleh seluruh ART
selama 3 bulan yang lalu.

45
Blok VI. KETERANGAN PEMBIAYAAN KONSUMSI DAN
INVESTASI RUMAH TANGGA

Penambahan mencakup pembelian/produksi sendiri - (2) dan pemberian dari pihak lain - (3).
• Pembelian/produksi sendiri - (2) juga mencakup perolehan aset tetap dari barter, dan sewa beli (financial
lease) aset tetap baru dari dalam negeri, pembelian aset tetap baru/bekas dari luar negeri, pertumbuhan
aset yang dibudidaya, dan perbaikan besar.
• Pemberian dari pihak lain - (3) mencatat pemberian secara cuma-cuma aset tetap dari pihak lain, seperti
mendapat warisan rumah, menerima alat produksi mesin/angkutan untuk URT, dsb.

Pengurangan mencakup penjualan - (4) dan pemberian kepada pihak lain - (5).
• Penjualan - (4) juga mencakup pengurangan aset tetap karena barter aset tetap baru ke dalam negeri
atau aset tetap bekas ke luar negeri.
• Pemberian kepada pihak lain - (3) mencatat pemberian secara cuma-cuma aset tetap kepada pihak lain,
seperti memberikan warisan rumah, memberikan alat produksi dari URT, dsb.

46
Blok VI. KETERANGAN PEMBIAYAAN KONSUMSI DAN
INVESTASI RUMAH TANGGA

Dalam SKKRT 2018, aset tetap (investasi fisik) dibedakan menjadi 3 yaitu:

1) Bangunan (5.a.) mencakup bangunan tempat tinggal (rumah) dan bangunan untuk URT
(toko/kios/ los/warung, ruko, kontrakan/kos-kosan, dsb).
2) Non bangunan (5.b.) mencakup alat angkutan untuk URT (motor/mobil untuk ojek/taksi),
mesin dan perlengkapan untuk URT (kulkas untuk usaha warung, alat-alat bengkel, dsb), aset
tetap yang dibudidaya untuk URT (ayam petelur, sapi perah, pohon buah-buahan, dsb),
termasuk biaya pemindahan kepemilikan aset tetap yang tidak diproduksi (tanah, lisensi,
dsb).
3) Uang tunai untuk pengadaan barang modal (5.c.) yang merupakan sejumlah uang dalam
jumlah yang relatif besar, yang ditujukan untuk pengadaan barang modal.

47
4
Skkrt 2019
Entri data
Entri data

Berbasis

web
www.pengolahan.bp
s.go.id/neraca/nrtin
Masalah Entri data 2017

1. nomor urut sampel rumah tangga


Salah klik status “Tidak Dicacah”, padahal seharusnya “Dicacah”

No Rumah tangga Triwulan 1


Salah status
001 Dilan Tidak Dicacah
Didaftarkan sebagai sampel baru
021 Dilan Dicacah solusi dengan nomor urut setelah nomor urut
rumah tangga terakhir (setelah no. 20)

Isian data harus konsisten setiap triwulannya

No Rumah tangga Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4

001 Dilan Tidak Dicacah Dicacah Tidak Dicacah Tidak Dicacah

021 Dilan Dicacah Tidak Dicacah Tidak Dicacah Tidak Dicacah

No Rumah tangga Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4

001 Dilan Tidak Dicacah Tidak Dicacah Tidak Dicacah Tidak Dicacah

021 Dilan Dicacah Dicacah Tidak Dicacah Tidak Dicacah


Masalah Entri data 2017

2. Salah entri ?

Blok ii
• Jumlah Anggota Rumah Tangga (ART) pada Blok II rincian 4.a. masih ada yang kosong (=0).
• Pendapatan seluruh ART per Bulan pada Blok II rincian 5.a. masih ada yang kosong (=0) dan salah satuan.
• Kategori pendapatan pada Blok II rincian 5.b. tidak sesuai dengan besaran pendapatan Blok II rincian 5.a.
 Jika rumah tangga mengalami pergeseran kategori pendapatan, maka sesuaikan kode kategori
pendapatannya.

Blok iV
• Salah entri pada isian Blok IV rincian 1-51 seperti text dan character (-, o, “, ‘ , dsb).
• Salah satuan  harusnya Ribu Rupiah.
• Kontrak rumah/imputasi sewa rumah (rincian 18) masih ada yang kosong (=0).
• Konsumsi makanan-minuman (rincian 1-15) masih ada yang kosong (0).
• Konsumsi seminggu yang lalu/sebulan yang lalu lebih besar dibandingkan konsumsi 3 bulan yang lalu.
Masalah Entri data 2017

2. Salah entri ?

Blok V
• Rincian Blok VA masih ada yang tidak konsisten dengan rincian Blok IV.
 Misalnya konsumsi rokok (Blok IV rincian 15) terisi, tetapi pada Blok VA. Rincian 2 pertanyaan 1
“Dengan cara apakah biasanya membeli barang?” diisi 9) Tidak Mengkonsumsi.
• Biasanya/pernah belanja online (pertanyaan 1 “Dengan cara apakah biasanya membeli barang?” terisi 2)
On-line atau pertanyaan 2.b. “Apakah ada barang yang dibeli secara on-line?” terisi 1) Ya), tetapi nilai
belanja online kosong (=0).
• Salah satuan belanja On-line  harusnya Ribu Rupiah.

Solusi : The way forward (2018)

Program Entri SKKRT 2019 mengaplikasikan rule validasi.


Eh, ada yang ketinggalan nih blok kuesioner-nya !

BLOK VII. CATATAN

“Tolong sampaikan pada Milea.


Aku menjadi responden SKKRT 2019.
Walau berat, tapi tidak seberapa dibanding rindu ini.

Kamu gak akan kuat.
Biar aku saja.”
#DilanDaCintaData
#RasaBarudiSKKRT2019
#JanganLupaBahagia
#BersyukurYuk
TERIMA KASIH
Atas perhatian dan senyumannya

Subdirektorat Neraca Rumah Tangga dan Institusi Nirlaba,


Direktorat Neraca Pengeluaran, BPS-RI
Jl. Dr. Sutomo No. 6 – 8, Jakarta 10710
Telp. : (021) 3841195, 3842508, 3810291 (ext : 7210)
Email : nrt_in@bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai