PENDERITAAN
MANUSIA (LEIBNIZ)
Kelompok 12
Dira Ayu Tamara Nggadas
(712019242)
Bayu Surachman
Lumbantoruan (712019240)
Ezra Rimba Napitupulu
(712019272)
Gottfried Wilhelm
Leibniz
Gottfried Wilhelm Leibniz atau yang sering dikenal dengan Von
Leibniz lahir pada 1 Juli 1646 di kota Leipzig, Sachsen. Leibniz
adalah seorang filosof Jerman yang terkenal melalui pemikirannya
tentang teodise. Ia juga merupakan salah satu tokoh filsuf terkenal
pada abad ke-17 dan ke-18. Leibniz merupakan seorang ilmuan,
diplomat, matetatikawan, fisikawan, sejarahwan dan doktor
hukum gereja. Ayah Leibniz bernama Friedich Leibniz, seorang
professor filsafat moral sedangkan ibunya, Catherina Smhmuck
adalah anak dari seorang ahli hukum dan merupakan istri ketiga
dari Friedich. Leibniz memiliki dua saudara bernama Johan
Friedick dan Anna Catherina.
MASALAH
KEJAHATAN
3 tipe kejahatan
Teodisea merupakan sebuah usaha yang mencoba mempertahankan kebaikan dan kemahakuasaan Allah
berhadapan dengan realitas adanya kejahatan dan penderitaan. Dengan demikian, teodisiea menjadi upaya
untuk menegaskan kembali pemahaman manusia tentang Allah kaitannya dengan kenyataan bahwa
manusia meragukan Allah.
Bagi Leibniz, penderitaan dan kejahatan ini dinilai memiliki nilai baik jika ditempatkan dalam keseluruhan
ada. Ia juga berusaha menjelaskan bahwa kebaikan Allah itu tidaklah bertolak belakang dengan adanya
kejahatan dan sejatinya kebebasan manusia itu tidaklah bertentangan dengan kemahakuasaan Allah.
Dengan kata lain bahwa Allah tidak begitu mengekang manusia untuk tidak berbuat jahat melainkan Allah
menuntut manusia untuk berpikir dan mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Sebab, jika
Allah memang dan ingin menciptakan semesta sebagaimana yang kita ketahui saat ini, serta manusia
dengan kebebasannya dapat menjawab panggilan-Nya, maka Allah tidak akan campur tangan dalam
mencegah penderitaan, kejahatan serta dosa yang sebenarnya menjadi mungkin dengan keberadaan
semesta yang demikian. Menurut Leibniz Tuhan tentu mengetahui kemungkinan-kemungkinan di dunia
yang baik dan saling memenuhi jika diciptakan. Tuhan adalah yang maha baik serta yang maha kuasa,
karena itu Dia paling mengetahui apa saja yang perlu untuk diciptakan. Sehingga ia sampai pada
kesimpulan bahwa dunia yang ada ini merupakan ciptaan Tuhan yang paling baik.
Argument Leibniz terkait Eksistensi Tuhan
• Secara implisit Leibniz telah menguaraikan pemikirannya tentang eksistensi Tuhan melalui
karya-karyanya. Ada lima argumen yang ia kemukakan, yaitu:
1. Bukti kosmologis
2. Argumen keharmonian
3. Argument ontologis.
4. Argumen modalitas.
5. Argumen kebenaran abadi.
Kesimpulan