Anda di halaman 1dari 18

ILMU DAN TEKNOLOGI PRODUKSI SATWA HARAPAN

( Aspek Manajemen Atau Tatalaksana)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :


LATIFA KHAIRIAH (1810611076)
SYAHRUL NIZAM
SINTA GUSYELLY PUTRI JONI (1810611104)
FINA FEBRIANI (1810612001)
DESTIVA ELFINA
KHALISALMUGHARABI

DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. Ir. Salam Ningsih Aritonang MS
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Ternak puyuh (conturnix conturnix japonica)

 Produksi puyuh (conturnix conturnix japonica) telah


meningkat di antara industri unggas sejak dimulainya
sebagai unggas komersial.
 Secara komersial puyuh(conturnix conturnix
japonica)dapat dipelihara untuk produksi daging dan
telur.
 Puyuh memiliki kualitas daging yang sangat baik, nilai
gizi yang tinggi, dan rasa telur yang enak, sehingga
diterima secara luas oleh konsumen.
Manfaat beternak puyuh (conturnix conturnix
japonica)
 Masa generasi yang pendek ( umur kematanga
seksual sekitar 6 minggu)
 Tingkat produksi telur tinggi
 Kemudahan penanganan
 Tahan penyakit
 Kebutuhan ruang lantai yang lebih sedikit
 Daging dan telur puyuh yang mempunyai rasa yang
enak.
Manajemen pemeliharaan puyuh (conturnix
conturnix japonica)

Kondisi kandang
 Dua sistem kandang menampung 120 puyuh berumur satu hari
(DOQ). Setengah dari anak ayam ditempatkan dalam sistem
kandang; separuh lainnya ditempatkan menggunakan lantai dalam
litter.
 Sistem kandang dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing
terdiri dari 20 ekor puyuh yang didistribusikan ke dalam dua
kandang petelur. Ukuran kandang masing-masing 60x50x25cm
dan dicatat sebagai kelompok kandang normal, yang diberi nama “
kandang dengan penutup” terdiri dari lantai kawat yang diganti
dengan serbuk gergaji halus dan diatapi dengan penutup plastic
untuk menghindari cidera kepala.
 Kelompok kandang ketiga diberi nama “kandang
modifikasi Edinburg” yang terdiri dari kandang
normal atau biasa kecuali bagian depan yang
disertakan dengan penggerek debu yang sudah diisi
dengan pasir yang sudah dicuci atau serbuk gergaji
halus untuk menawarkan anak puyuh (DOQ) untuk
mandi debu.
 Kelompok kandang bertingkat, baterai terdiri dari 5
buah sangkar vertikal karena masing-masing ban
berisi dua sangkar petelur dengan dimensi (60 × 50 ×
25 × 20 pagi) yang diberi alas kawat untuk mencegah
penumpukan burung puyuh yang jatuh.
Modifikasi manajerial lantai termasuk 60 puyuh yang
didistribusikan tiga kelompok. Grup lantai pertama
dianggap "normal" karena 20 puyuh ditempatkan
menggunakan sistem lantai 80 × 50 dengan 5cm atau
10cm serbuk gergaji kering lembut bersih dan ditaburi
kapur.
Grup lantai dua diberi nama"Grup
pemanggang"pakan ditawarkan kepada puyuh dalam
wadah plastik yang ditutup dengan panggangan untuk
mengurangi pemborosan pakan.
Kelompok lantai tiga menawarkan pakan kepada
burung puyuh dalam feeder yang dibuat secara
longitudinal dengan enam lubang yang dipisahkan
oleh partisi kawat.
Makanan dan air tersedia ad-libitum, dengan pakan terdiri
dari jagung kuning (56,10%), protein kasar (24,9%),
bungkil kedelai (32,73%), serat kasar (3,45%), tepung
ikan (5,50%), energi metabolisme (3909 MJ / kg), kalsium
& fosfor (1,23%), dan aditif pakan lainnya (1,9%).
 Suhu dipertahankan pada sekitar 35 ° C selama minggu
pertama brooding dan kemudian diturunkan sekitar 3–5 °
C setiap minggu sampai puyuh menjadi dewasa (3 hingga
4 minggu).
Setiap puyuh diidentifikasi oleh kelompok menggunakan
pita sayap berwarna untuk membedakan antar kelompok.
 Cahaya alami ditawarkan pada siang hari, dan cahaya
berkelanjutan diprogram dengan menggunakan lampu 200
watt setiap malam.
Pengamatan perilaku dilakukan dengan
menggunakan teknik pencatatan sampel fokus.
Pengamatan perilaku di kedua sistem, lantai, dan
kandang, dicatat dengan interval 6 menit selama
periode pengamatan 12 jam per minggu untuk
mewakili waktu yang berbeda dalam sehari: (P1)
Dini hari: periode 7-11 jam; (P2) Tengah hari: 11-15
jam; dan (P3) Sore hari: 15–19 jam.
Pola perilaku yang diamati dicatat seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Pola Perilaku

Tingkah Laku Definisi


1-Tertelan Kepala menjulur menuju sumber pakan yg tersedia
  sambil paruh didalam atau diatas peminum muncul,
  untuk memanipulasi atau menelan pakan, puyuh
a-Makan memperoleh air dari sumber minum.
b-Minum
2-perilaku berdiri Burung puyuh berdiri diam dan tidak melakukan
  aktivitas apapun

3-berjalan bergera maju Mengambil satu langkah atau lebih


4-berlari Bergerak cepat tidak berjalan
5-meringkuk Tergeletak di tanah
6- Perilaku nyaman  
a. merapikan bulu Burung membersihkan dan merawat bulunya dengan
b. Perilaku kenyamanan lainnya : paruhnya menggunakan tindakan singkat dan berulang
  sambil berdiri atau duduk.
  Dimana burung itu meregangkan tinggi tubuhnya dan
Mengepakkan sayap mengepakkan sayapnya berulang kali.
  Dimana burung itu menggunaan tubuhnya dengan
  penuh semangat.
Tubuh gemetar kepala dimiringan ke satu sisi dan diguncang dengan
Pengaruh waktu terhadap perilaku puyuh
(conturnix conturnix japonica) dalam sistem
modifikasi pemeliharaan
Semua modifikasi sistem pemeliharaan kandang tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam waktu pemberian
pakan antara waktu yang berbeda dalam sehari, meskipun
sebagian besar modifikasi manajerial meningkat pada sore hari
(Tabel 2).
Ada perbedaan yang signifikan pada aktivitas jalan kaki, dengan
peningkatan pada sore hari saat mandi debu dan pada pagi hari
dengan penutup kandang. Waktu dalam sehari mempengaruhi
perilaku makan dan kinetik puyuh di semua jenis kandang.
Merapikan bulu dan perilaku kenyamanan lainnya meningkat
secara signifikan di pagi hari baik di kandang biasa maupun
kandang tertutup; perilaku ini meningkat pada sore hari di
kandang dengan mandi debu (Tabel 3).
Cara perilaku menelan dan kinetik burung puyuh
yang dipelihara dengan modifikasi lantai yang berbeda
pada waktu yang berbeda dalam sehari ditunjukkan
pada Tabel 4. Ini dengan jelas menunjukkan tidak ada
pengaruh yang signifikan pada makan, minum, atau
berjalan dan berlari perilaku dipengaruhi secara
signifikan oleh waktu hari.
Dampak waktu sehari terhadap kenyamanan dan
gangguan perilaku puyuh yang dipelihara dengan
modifikasi lantai berbeda pada waktu hari yang
berbeda disajikan pada Tabel. 5.
Tabel 2. Perilaku menelan dan kinetic puyuh yang dipelihara dengan
modifikasi kandang yang berbeda pada periode siang hari yang
berbeda.
Sifat Kelompok Kelompok Kelompok P-
perilaku kandang normal kandang yang mandi
ditutup debu value

  P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3  
Frekuensi 8.6 6.6 12.00 10.0 12.6 7.3 8.3 7.0 15. N.S
makan   6±2 6± ±3.0 0±2. 6±2. 3±2 3±1 0±0 33±
.66 2.4 5 30 90 .90 .66 .57 7.6
0 8

waktu 21. 17. 16.33 14.6 11.0 11. 15. 8.6 12. N.S
makan   00± 00 ±3.3 6±2. 0±2. 00± 33± 6±0 00±
9.2 ±6. 8 72 30 4.5 2.3 .33 3.5
9 42 0 3 1

Frekuensi 10. 2.6 2.66 6.00 4.66 6.6 2.6 7.3 1.3 N.S
minum 00± 6± ±1.7 ±4.1 ±1.7 6±4 6±1 3±1 3±1
9.0 1.7 6 6 6 .05 .33 .76 .33
1 6

Frekuensi 12. 17. 12.00 11.0 5.33 21. 16. 20. 16. N.S
berdiri   66± 33 ±4.0 0±3. ±1.7 33± 00± 33± 66±
5.2 ±4. 0 21 6 1.3 0.0 5.7 9.6
0 80 3 0 8 8

Waktu 6.3 10. 6.00 8.00 30.3 24. 18. 10. 25. N.S
berdiri   3±2 66 ±2.0 ±2.0 3±2. 33± 00± 33± 00±
.60 ±1. 0 0 90 2.3 5.5 2.7 7.0
20 3 0 2 0

Frekuensi 10. 5.3 9.33 16.6 20.0 27. 14. 11. 10. *
Tabel 3. kenyamanan dan gangguan perilaku puyuh yang dipelihara dengan modifikasi
kandang yang berbeda pada waktu yang berbeda dalam sehari.
Sifat Kelompok perilaku normal Kelompok panggangan Membangun kelompok P-
perilaku pengumpan
valu
e
  P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3  
frekuensi 1.33 5.33±3.52 15.33±3 11.0±3.4 13.6±7.5 8.00±1. 4.0±4.00 10.6±3.71 4.00±1.5 N.S
makan   ±1.3 .52 6 2 15 2
3
Waktu 0.66 7.33±6.35 22.66±8 7.33±0.6 6.66±2.9 6.66±2. 2.00±2.0 12.00±8.0 3.33±0.8 N.S
makan   ±0.6 .87 6 0 40 0 2 8
6
frekuensi 0.00 4.66±3.71 5.33±2. 5.00±1.1 0.66±2.0 0.66±0. 1.33±1.3 3.66±1.20 5.00±2.5 N.S
minum   ±0.0 90 5 8 66 3
0
frekuensi 24.0 27.00±16. 18.00±4 19.00±4. 14.3±60. 11.66±2. 13.3±7.5 4.00±2.00 12.3±1.2 N.S
berdiri   ±5.7 52 .16 50 06 72 1 0
7
Waktu 28.6 17.00±7.0 16.3±5. 14.6±0.6 14.6±3.5 260.0±9 15.3±7.6 13.0±7.50 14.0±4.7 N.S
berdiri   ±3.2 0 48 6 2 .50 8 2
8
frekuensi 19.3 21.3±12.7 13.3±6. 8.0±1.52 21.3±7.6 11.3±10 24.6±2.9 16.6±10.4 5.3±2.02 N.S
berjalan   ±6.3 1 35 8 54 0 7
5
Waktu 10.0 18.0±13.3 8.00±4. 16.0±3.0 16.6±7.5 3.66±1. 23.6±11.2 9.6±7.75 6.00±1.5 N.S
berjalan   ±3.2 1 00 5 1 33 5 2
Tabel 4. Perilaku menelan dan kinetik burung puyuh yang
dipelihara dengan modifikasi lantai berbeda pada waktu yang
berbeda dalam sehari.
Sifat Kelompok     Grup   Kelompok   P-
perilaku kandang sampul   mandi debu  
normal   valu
e
  P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3  
Frekuensi 3.33± 12.66±4. 10.66± 10.00±5. 9.66±4.0 3.66±3. 17.66±5. 29.66±0. 9.33±8. N.S
mendeka 2.84 80 5.81 03 9 66 36 88 83

Waktu 4.66± 2.66±1.7 1.33±1. 20.33±2. 1.33±1.3 2.00±1. 4.00±2.3 6.66±1.7 4.00±1. N.S
mendeka 2.40 6 33 33 3 15 0 6 15

bersolek   1.33± 0.00±0.0 0.00±0. 7.33±0.6 0.66±0.6 1.33±1 5.33±2.1 10.00±3. 11.33±9. N.S
1.33 0 00 6 6 0 8 05 40
Kenyama 2133± 10.66±8. 6.66±3. 2.33±2.3 0.00±0.0 0.00±0. 0.00±0.0 0.00±0.0 0.00±0. **
nan 2.40 74 33 3 0 00 0 0 00
lainnya  
Menempe 18.66 10.66±7. 10.66± 0.00±0.0 0.00±0.0 0.00±0. 0.00±0.0 0.00±0.0 0.00±0. **
l ke ±1.20 05 5.36 0 0 00 0 0 00
dinding  
Mematuk 0.00± 1.33±1.3 0.00±0. 0.00±0.0 2.00±2.0 2.00±2. 0.00±0.0 0.00±0.0 0.00±0. N.S
agresif   0.00 3 00 0 0 00 0 0 00
Tabel 5. Gangguan kenyamanan dan perilaku puyuh yang
dipelihara dengan modifikasi lantai yang berbeda pada waktu
yang berbeda dalam sehari
Sifat Kelompok     Kelomp   Membangun kelompok P-
perilaku lantai normal ok pengumpan
pangga valu
ngan e
  P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3  
8.00±2. 15.00±6 9.00±7 15.3±7. 19.66±9 4.00±1. 6.00±0. 2.66±1.7 17.33±8 N.S
mendeka 00 .42 .54 68 .17 15 00 6 .74
m
frekuensi
Waktu 12.6±4. 1.66±1. 8.00±4 3.33±1. 4.33±1. 35.6±4. 16.33±7 16.66±1 1.33±1. *
mendeka 861 76 .61 76 85 25 .16 3.17 33
m
bersolek 3.33±2. 1.33±1. 0.00±0 1.33±1. 2.33±1. 0.00±0. 8.00±4. 3.66±3.1 10.6±5. N.S
40 33 .00 33 85 00 60 7 60
Kenyama 4.00±2. 4.00±2. 0.00±2 5.33±4. 1.66±0. 0.00±0. 0.60±0. 2.00±2.0 0.33±0. N.S
nan 30 00 .00 37 88 00 66 0 33
lainnya
Menempe 2.33±1. 2.00±1. 1.33±1 0.00±0. 0.00±0. 0.00±0. 0.00±0. 0.33±0.3 0.33±0. N.S
l ke 45 00 .33 00 00 00 00 3 33
dinding
Mematuk 2.00±2. 0.00±0. 0.00±0 0.00±0. 0.00±0. 0.00±0. 0.00±0. 0.00±0.0 0.00±0. N.S
Kesimpulan
perubahan waktu dan lama pencahayaan puyuh berkorelasi
signifikan dengan berbagai perilaku normal puyuh. Perilaku
abnormal lebih tinggi pada pagi hari. Jam-jam siang hari berdampak
lemah pada perilaku puyuh karena puyuh yang dipelihara di sistem
baterai menunjukkan tingkat perilaku menelan tertinggi pada sore
hari.
pada Tabel 4 menunjukkan bahwa frekuensi dan waktu pemberian
makan tertinggi terjadi pada tengah hari pada sebagian besar sistem
modifikasi lantai.
Waktu berdiri paling banyak bertambah dengan pemeliharaan
puyuh panggangan di sore hari, Gerakan aktivitas meningkat pada
tengah hari untuk sebagian besar pemeliharaan sistem lantai.
Waktu berjongkok (Tabel 5) ditingkatkan di pagi hari di lantai
normal dan kandang pengumpan yang dibangun. Ada perbedaan
yang tidak signifikan dalam merapikan bulu dan perilaku
kenyamanan lainnya di sebagian besar hari dan modifikasi
manajerial lantai.
 Perilaku menelan lebih tinggi di pagi hari
dibandingkan fotoperiode lainnya; ini mungkin
karena tekanan panas yang menurun. Jam harian tidak
berpengaruh signifikan terhadap perilaku mematuk
dinding.
Pemborosan pakan meningkat selama jam-jam pagi,
mungkin karena peningkatan aktivitas puyuh pada
jam-jam ini. Penghijauan tidak dipengaruhi oleh
waktu yang berbeda dalam sehari di kedua sistem
Waktu berjongkok meningkat pada tengah hari untuk
puyuh yang dikelola dengan baterai dibandingkan
dengan yang dipelihara di lantai.
Terima kasih!!!!

Anda mungkin juga menyukai