Anda di halaman 1dari 6

“HAK UNTUK DILUPAKAN”

Apakah ini ucapan untuk Sang Mantan?


Tentu saja bukan 
Hak untuk dilupakan atau the right to be forgotten adalah konsep yang
pertamakali muncul di Uni Eropa, dimana pengakuan negara terhadap
kebebasan individu dan hak privasi dilindungi secara terbatas.

Hak tersebut adalah hak individu untuk meminta data pribadinya dihapus
ketika tidak ada lagi tujuan yang sah atas ditampilkannya data tersebut
dalam internet.
Di Indonesia sendiri hak untuk dilupakan sudah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Dalam Pasal 26 ayat (3)
UU a quo, diatur bahwa:

“setiap Penyelenggara Sistem Elektronik wajib menghapus Informasi Elektronik


dan/atau Dokumen Elektronik yang tidak relevan yang berada di bawah kendalinya
atas permintaan orang yang bersangkutan berdasarkan penetapan pengadilan”.

Hal ini berarti warga Indonesia berhak untuk meminta penghapusan informasi atau
dokumen yang tidak relevan lagi ditengah keabadian digital atau digital eternity.
Hak ini sangat penting karena membahas mengenai pemulihan nama baik
setelah pengadilan menyatakan seseorang tidak bersalah, atau setelah
durasi waktu tertentu.

Melupakan juga merupakan bagian penting dari menjadi manusia karena


melupakan membantu kita untuk memaafkan (Neville 2017). Selain itu,
melupakan juga penting untuk seseorang melanjutkan hidup. Jika hak ini
tidak segera diimplementasikan, akan terjadi pelanggaran hak-hak privasi
seorang individu.
Meskipun Indonesia sudah mengatur soal hak untuk dilupakan, namun
proses implementasinya masih belum bisa dilakukan. Hal ini dikarenakan
belum adanya pengaturan yang lebih spesifik. Diharapkan syarat seperti
sudah tidak relevan, tidak akurat dan batasan-batasan lainnya diamanatkan
UU ITE untuk diatur dalam peraturan pemerintah dan/atau peraturan
menteri.

Batasan-batasan tersebut seperti informasi yang berguna bagi pembelajaran


atau kepentingan publik perlu untuk dilindungi. Jadi, informasi tidak hanya
punya hak untuk dihapus, juga punya hak untuk dilindungi. Misalnya,
informasi tentang seorang yang melakukan korupsi tidak boleh dihapus
karena merupakan kepentingan publik.
NOTES (isi caption)

internet telah menjadi salah satu bagian penting dalam hidup manusia. Hal ini
sejalan dengan semakin banyaknya pengguna internet di Indonesia sekarang. UU
ITE hadir menjadi payung hukum untuk menjamin keamanan dalam berinternet.

Namun, dalam aturan tersebut nampaknya masih banyak hal yang belum diatur
secara rinci sehingga dapat menimbulkan multitafsir oleh masyarakat dan juga
dianggap mencederai Hak untuk berekspresi dan Hak untuk mendapat informasi.
Dikhawatirkan hal tersebut akan disalahgunakan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab menyebabkan kekacauan di masyrakat. Untuk itu, diperlukan
kembali pembaharuan hukum mengenai hal tersebut supaya tercipta keselarasan
antara Hak untuk dilupakan, Hak pribadi, Hak kebebasan berpendapat dan Hak
untuk mendapat informasi sehingga terwujud sebuah keadilan dalam kehidupan
masyarakat sebagai penerapan amanat Pancasila sila ke-5, yaitu “Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat indonesia”.

Anda mungkin juga menyukai