Gnaps Dan SN Okeee
Gnaps Dan SN Okeee
Disusun Oleh:
Sindy Sekarlina 1510070100053
Rahmalia Ulfa 1610070100002
Dosen Pembimbing
dr. Fetria Faisal Sp.A
Laki-laki perempuan
Laki-laki :: perempuan 1,34
1,34 :: 11
Insiden
Insiden berkurang
berkurang pada
pada sanitasi
sanitasi yang
yang baik,
baik, pengobatan
pengobatan
dini
dini
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
BATASAN
Glomerulonefritis akut pasca streptokokus (GNAPS)
adalah suatu bentuk glomerulonefritis akut yang
menunjukkan proses inflamasi dan proliferasi glomeruli
yang didahului oleh infeksi group A β-hemolytic
streptococci (GABHS) dan ditandai dengan gejala-gejala
nefritis seperti hematuria, edema, hipertensi dan
oliguria yang terjadi secara akut.
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
GEJALA KLINIS
GNAPS didahului infeksi GAHBS melalui ISPA atau
infeksi kulit (pioderma) dengan periode laten 1-2
minggu pada ISPA atau 3 minggu pada pioderma.
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
Dewi. K, dkk. 2017. Buku Panduan Belajar Koas IKA. Denpasar: Universitas Udayana
GNAPS SIMTOMATIK
PERIODE LATEN
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
EDEMA
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
HEMATURIA
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
HIPERTENSI
Hipertensi merupakan gejala yang terdapat pada 60-70% kasus GNAPS. Terjadi
dalam minggu pertama dan menghilang bersamaan dengan menghilangnya
gejala klinik yang lain.
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
OLIGURIA
• Keadaan ini jarang dijumpai, terdapat pada 5-10% kasus GNAPS.
• Oliguria terjadi bila fungsi ginjal menurun atau timbul kegagalan ginjal
akut (produksi urin <350ml/m2 LPB/hari).
• Timbul dalam minggu pertama dan menghilang bersamaan dengan
timbulnya diuresis pada akhir minggu pertama.
• Oliguria bisa pula menjadi anuria yang menunjukkan adanya kerusakan
glomerulus yang berat dengan prognosis yang jelek.
Oligouria:
• <1 ml/kgBB/jam (bayi<10 kg)
• <0,5 ml/kgBB/jam (anak-anak)
• <500 ml/24 jam (dewasa).
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
GEJALA KARDIVASKULER
Terdapat bendungan sirkulasi yang terjadi pada 20-70% kasus GNAPS,
diduga akibat retensi Na dan air sehingga terjadi hipervolemia.
Edema paru
• Hanya terlihat secara radiologik berupa bronkopneumonia atau
pneumoni
• Terjadi pada minggu pertama
• Perbaikan radiologik paru pada GNAPS terjadi dalam waktu 5-
10 hari
• Sedangkan pada bronkopneumonia atau penumonia diperlukan
2-3 mingguu
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
GEJALA LAIN
• Pucat
• Malaise
• Letargi
• anoreksia
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
KELAINAN LABORATORIUM
1. Urin
• Proteinuria (berkisar negatif sampai ++, jarang sampai +++,
biasanya <2 gram/m2LPB/24 jam).
Akan hilang dalam 6 bulan, jika >6 bulan belum menghilang
mmenunjukkan kemungkinan suatu glomerulonefritis kronik
• Hematuria mikroskopik hampir selalu ada, sebagai tanda
paling penting untuk dilanjukan pelacakan glumerulonefritis.
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
2. Darah
• Reaksi serologi (ASO, Ahase dan AD Nase-B )meningkat.
• Aktivitas komplemen ( C3 menurun(<50 mg/dl) pada fase
akut)
• Laju endap darah (umumnya meningkat pada fase akut dan
menurun setelah gejala menghilang).
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
PATOGENESIS
Pada swab tenggorokan atau kulit tidak selalu ditemukan GABHS, mungkin
karna penderita telah mendapatkan antibiotik atau pada periode laten
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
Tidak semua GABHS menyebabkan penyakit GNAPS, karena hanya
serotipe tertentu dari GABHS yang bersifat nefritogenik, yaitu yang
dindingnya mengandung protein M atau T (terbanyak protein tipe M).
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
PATOFISIOLOGI
Infeksi Streptokokus β hemolitikus group A
tertentu yang bersifat nefritogenik
GNAPS
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
DIAGNOSIS
Diagnosa kerja Sindrom Nefritik Akut jika dijumpai ≥ 2 gejala
nefritik .
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
DIAGNOSIS BANDING
1. Penyakit ginjal
- Glomerunephritis kronik eksaserbasi akut
- Penyakit ginjal dengan manifestasi hematuria
- Rapidly progressive glomerunephritis (RPGN)
2. Penyakit sistemik
- HSP
- SLE
- Subacute bacterial endocarditis (SBE)
3. Penyakit infeksi
- GNA terjadi sesudah infeksi selain GAHBS, misalnya
infeksi virus morbilli, parotitis, varicella, virus ECHO.
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
KOMPLIKASI
• Ensefalopati hipertensi
1. EH adalah hipertensi berat (hipertensi emergensi) yang
pada anak > 6 tahun dapat melewati tekanan darah 180/120
mmHg.
2. Terapi: nifedipin 0,25-0,5 mg/kbBB/dosis per oral atau
sublingal.
3. Penurunan tekanan darah harus dilakukan secara bertahap.
4. Bila tekanan darah telah turun sampai 25%, seterusnya
ditambahkan kaptopril (0,3 – 2 mg/kgbb/hari) dan dipantau
hingga normal.
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
• Acute kidney injury (AKI)
1. Dilakukan diet untuk mencegah katabolisme
2. Mengatur elektrolit
• Edem Paru
Anak biasanya terlihat sesak dan terdengar ronki, sehingga
sering disangka bronkopneumonia
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
TATALAKSANA
Non medikamentosa Medikamentosa
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
PEMANTAUAN
• Perjalanan penyakit GNAPS ditandai dengan fase akut (1-2 minggu)
Gejala : edem, hematuria, hipertensi, oliguria
• Gejala laboratorium menghilang dalam (1-12 bulan)
- proteinuria dan hematuria mikroskopik dan (dapat menetap 6
bulan- 12 bulan, jika lebih dapat dicurigai sebagai glomerulonefritis
kronik)
- C3 menurun (hipokomplemenemia)
Rauf. S, dkk. 2012. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streoptokokus: Badan Penerbit IDAI
SINDROMA NEFROTIK
Definisi
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak.
Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
Epidemiologi
Di Amerika Serikat dan Inggris adalah 2-7 kasus baru per 100.000 anak /
tahun, dengan prevalensi berkisar 12 – 16 kasus / 100.000 anak.
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak.
Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
Etiologi
1. Kongenital
2. Primer/idiopatik
3. Sekunder
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada
Anak. Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
Diagnosis
1. Proteinuria masif
2. Hiperkolesterolemia
> 200mg / dL
3. Hipoalbuminemia
< 2,5 g / dL
4. Edema
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada
Anak. Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
Pemeriksaan Penunjang
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik
Pada Anak. Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
Batasan Sindroma Nefrotik
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada
Anak. Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
• Relaps ≥ 2 x dalam 6 bulan pertama
Relaps sering setelah respons awal atau ≥ 4 x dalam
periode 1 tahun
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik
Pada Anak. Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
Tatalaksana Umum
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak. Jakarta:
Ikatan dokter anak Indonesia.
- Mencari fokus infeksi di gigi, telinga, ataupun kecacingan.
- Uji Mantox
Bila + beri profilaksis INH 6 bulan + steroid, bila TB beri obat
antituberkulosis (OAT).
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak. Jakarta:
Ikatan dokter anak Indonesia.
Diuretik
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak.
Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
Diitetik
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak.
Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
Imunisasi
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak.
Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
A. Pengobatan dengan Kortikosteroid (ISKDC)
1. Terapi Inisial
Terapi inisial pada anak dengan sindrom nefrotik idiopatik tanpa
kontraindikasi steroid sesuai dengan anjuran ISKDC adalah diberikan
prednison 60 mg/m2 LPB/hari atau 2 mg/kgbb/hari (maksimal 80 mg/hari)
dalam dosis terbagi, untuk menginduksi remisi. Dosis prednisone dihitung
sesuai dengan berat badan ideal (berat badan terhadap tinggi badan).
Prednison dosis penuh inisial diberikan selama 4 minggu.
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak.
Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
Bila terjadi remisi dalam 4 minggu pertama, dilanjutkan dengan 4 minggu
kedua dengan dosis 40 mg/m2 LPB (2/3 dosis awal) atau 1,5 mg/kgbb/hari,
secara alternating (selang sehari), 1 x sehari setelah makan pagi. Bila
setelah 4 minggu pengobatan steroid dosis penuh, tidak terjadi remisi,
pasien dinyatakan sebagai resisten steroid.
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak.
Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak. Jakarta:
Ikatan dokter anak Indonesia.
B. Pengobatan SN Relaps
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak.
Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
C. Pengobatan SN Relaps Sering / Dependen Steroid
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak.
Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
1. Steroid jangka panjang
Pada anak yang telah dinyatakan relaps sering atau dependen steroid,
setelah remisi dengan prednison dosis penuh, diteruskan dengan steroid
dosis 1,5 mg/kgbb secara alternating. Dosis ini kemudian diturunkan
perlahan/bertahap 0,2 mg/kgbb setiap 2 minggu.
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak. Jakarta:
Ikatan dokter anak Indonesia.
Penurunan dosis tersebut dilakukan sampai dosis terkecil yang tidak
menimbulkan relaps yaitu antara 0,1 – 0,5 mg/kgbb alternating. Dosis ini
disebut dosis threshold dan dapat dipertahankan selama 6-12 bulan,
kemudian dicoba dihentikan. Umumnya anak usia sekolah dapat
bertoleransi dengan prednison 0,5 mg/kgbb, sedangkan anak usia pra
sekolah sampai 1 mg/kgbb secara alternating
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak. Jakarta:
Ikatan dokter anak Indonesia.
2. Levamisol
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak.
Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
3. Sitostatika
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik
Klorambusil diberikan dengan dosis 0,2 – 0,3 mg/kg bb/hari selama 8
minggu. Pengobatan klorambusil pada SNSS sangat terbatas karena efek
toksik berupa kejang dan infeksi.
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak.
Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
4. Siklosporin (CyA)
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak.
Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak.
Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
D. Pengobatan SN Dengan Kontraindikasi Steroid
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada
Anak. Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
CPA puls diberikan dengan dosis 500 – 750 mg/m2 LPB, yang dilarutkan
dalam 250 ml larutan NaCL 0,9%, diberikan selama 2 jam. CPA puls diberikan
sebanyak 7 dosis, dengan interval 1 bulan (total durasi pemberian CPA puls
adalah 6 bulan).
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada
Anak. Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
1. Siklofosfamid (CPA)
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak.
Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
2. Siklosporin (CyA)
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada
Anak. Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
3. Metilprednisolon puls
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada
Anak. Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
4. Obat imunosupresif lain
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada
Anak. Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak.
Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
Pemberian Obat Non Imunosupresif
• Mengurangi proteinuria
ARB • Bisa diberi Bersama ACEi
• Losartan 0,75 mg/kgbb dosis tunggal
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada
Anak. Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
Tatalaksana Komplikasi Sindroma Nefrotik
1. Infeksi
• Gr (-) dan S. pneumoniae Penisilin IV + Sefalosporin III 10-14
hari
• Varisella Asiklovir IV 1500 mg/m2/hari: 3 dosis / asiklovir oral 80
mg/kg/hari :4 dosis 7-10 hari
2. Trombosis dan efek samping steroid
Setelah tegak Heparin SC Warfarin > 6 bulan
Pantau gejala cushingoid, TD, BB, TB per 6 bulan
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak. Jakarta:
3. Hiperlipidemia
• ↑ LDL, VLDL, TG, Lpa, ↓ HDL SNSS diit rendah lemak
• SNRS diit rendah lemak (+) statin
4. Hipokalsemia
• Penggunaan steroid lama, kebocoran Vit D
• Pengguna steroid > 3 bulan Kalsium 250-500 mg / hari dan Vit D
(125-250 IU)
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak.
Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
5. Hipovolemia
NaCl 0.9% 15-20 ml/ kg dalam 20-30 menit Albumin 1g /kg atau
plasma 20 ml/kg (10 tpm)
Bila teratasi dan tetap oliguria Furosemid 1-2 mg/lg IV
6. Hipertensi
ACEi, ARB, CCB, β blocker sampai TD < persentil 90
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak. Jakarta: Ikatan
dokter anak Indonesia.
Indikasi Biopsi Ginjal
• SN resisten steroid
Setelah pengobatan • Sebelum memulai terapi siklosporin
inisial
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik
Pada Anak. Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
Indikasi Rujuk Ahli Nefrologi Anak pada Keadaan
Unit Kerja Koordinasi Nefrotik 2012, edisi ke dua.Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak.
Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia.
TERIMA KASIH