Anda di halaman 1dari 22

MAHASISWA PENNDIDIKAN PROFESI DOKTER

DEPARTEMEN IKM/IKK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
NOVEMBER 2020

LAPORAN KASUS
KEDOKTERAN KELUARGA :
TB PARU
Kelompok V
Nurul Fildzah Khairana R C014182139
Andi Nurul Azizah M C014182140
Tsuraya Yaumil M N I C014182141
Ismi Nuranggraeni G C014182142
Tivano Radini P C014182155

Supervisor
drg. Adrina Zadaruddin, M.Kes
dr. Muhammad Ikhsan, MS.PKK
PENDAHULUAN
Definisi Klasifikasi
Tuberkulosis merupakan suatu penyakit  TB laten  infeksi asimtomatik dan non-
infeksi airborne yang disebebakan oleh transmisif,
 TB aktif  dapat mentransmisikan
bakteri Mycobacterium tuberculosis
penyakit
 TB subklinis  TB aktif dengan hasil
kultur positif, asimtomatik

Organ Target Gejala Klinis


 Sistem Respirasi (TB Paru)  Demam
 Sistem Gastrointestinal, Hepar  Malaise  Penurunan berat badan
 Penurunan nafsu  Batuk persisten
 Sistem Liporetikular makan  Hemoptisis
 Kulit
 Sistem Saraf Pusat
 Sistem Musculoskeletal
 Sistem Reproduktif

Terapi
Terapi standar lini pertama TB:
 Isoniazid
 Rifampisin  Pirazinamid
 Etambutol
Esmail, H., 2014. The ongoing challenge of latent tuberculosis. 369(1645), p.20130437
Pai, M., 2016. Tuberculosis. Nature reviews. 2, p.16076
Zaman, K., 2010. Tuberculosis: a global health problem. 28(2), p.111 2
EPIDEMIOLOGI

Di SulSel, Kasus BTA+ yang diobati


Secara global, pada tahun 2016 sebesar 8.943 kasus dan pengobatan
terdapat 120 kasus per 100.000 lengkap pada 680 penderita (7,60%)
penduduk
Prevalensi TB pada laki-laki 3
kali lebih tinggi dibandingkan pada
perempuan.
Pada tahun 2017, jumlah kasus baru
TB di Indonesia sebanyak 420.994
kasus

Di SulSel tahun 2015 didapatkan sebanyak Pada tahun 2019, di Puskesmas


12.625 kasus dengan jumlah kasus tertinggi Maradekaya, Makassar didapatkan
di Makassar yaitu 3.639 sebanyak 52 kasus

Dinas Kesehatan Sulsel, 2015. Profil Kesehatan Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015
Kementerian Kesehatan RI, 2015. Info Datin: Tuberkulosis Temukan Obati Sampai Sembuh
WHO, 2017. Global Tuberculosis Report 2017
3
DESKRIPSI KASUS
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Tn. H
• Usia : 52 Tahun
• Jenis kelamin : Laki-Laki
• Alamat : Jl. Harimau
• Pendidikan : SMA sederajat
• Agama : Islam
• Suku : Selayar
• Pekerjaan : Buruh lepas
• Tanggal wawancara : 19 November 2020
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Batuk lama

Riwayat Penyakit Sekarang


• Keluhan batuk memberat sejak 1 minggu sebelum masuk ke PKM (September2020)
disertai penurunan berat badan yang dirasakan cukup signifikan dan penurunan
nafsu makan.
• Sebelumnya, pemeriksaan di dokter praktek didapatkan gambaran foto thorax yang
mengarah ke TB Paru (Agustus 2020)
• Pemeriksaan sputum BTA + (September 2020) sehingga pasien didiagnosis dengan
TB dan diberikan pengobatan OAT fase intensif, saat ini pengobatan telah
berlangsung selama 2 bulan.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
• Keluhan batuk awal mulanya dirasakan sejak Oktober 2019
• Riwayat didiganosis dengan tuberkulosis paru sebelumnya tidak ada
• Riwayat penyakit radang lambung dan pembengkakan hati

Riwayat Penyakit Keluarga


• Keluhan yang sama pada keluarga tidak ada
• Riwayat Ibu didiagnosis dengan tuberkulosis paru dan telah meninggal pada
Oktober 2019

Riwayat Personal Sosial


• Pasien bekerja sebagai buruh lepas, saat ini pasien hanya bekerja 2-3 kali per-minggu.
• Rumah tangga : cukup harmonis
• Dukungan keluarga baik
• Lingkungan : pasien tahu untuk membatasi diri dengan lingkungan sekitar yang ramai
Genogram Keluarga Tn. H, Penderita TB Paru
Keterangan:
Laki-laki

Perempuan

Tuberkulosis

Pasien

Meninggal

Tinggal bersama
Skot Family APGAR Tn. H, Penderita TB Paru
Hampir Hampir
No. Pernyataan Kadang-kadang
selalu tidak pernah

1 Saya merasa puas karena saya dapat meminta pertolongan Y


kepada keluarga saya ketika saya menghadapai masalah

2 Saya puas dengan cara keluarga membahas berbagai hal Y


dengan saya dan berbagai masalah dengan saya
Saya merasa puas karena keluarga saya menerima dan
3 mendukung keinginan-keinginan saya untuk memulai kegiatan Y
atau tujuan baru
Saya merasa puas dengan cara keluarga saya mengungkapkan
saya mengungkapkan kasih sayang dan menanggapi
4 Y
perasaan-perasaan saya, seperti kemarahan, kesedihan dan
cinta.

5 Saya merasa puas dengan cara keluarga saya dan saya berbagi Y
waktu bersama
DIAGNOSTIK HOLISTIK

01 02 03

Personal Klinis Risiko Internal


Pasien sadar akan Tuberkulosis paru Riwayat TB Paru pada ibu
penyakitnya setelah (ICD 10 A15.0) pasien yang telah
mendapatkan meninggal.
keterangan dari dokter Pasien merupakan
dan ingin berobat perokok aktif dengan
tuntas dengan harapan 1-2 batang per hari
penyakitnya segera
sembuh.
DIAGNOSTIK HOLISTIK

04 05

Risiko Eksternal Derajat Fungsional


Tempat tinggal memiliki Skala fungsional
ventilasi yang minim derajat 1
MANDALA OF HEALTH

Gaya Hidup
Aktifitas fisik kurang. Pasien merokok
Perilaku kesehatan Lingkungan Psikososial dan Ekonomi
1-2 batang tiap hari.
Pengetahuan tentang penyakitnya cukup baik Hubungan dengan keluarga dan lingkungan
pola berobat rutin diabantu dengan PMO cukup baik, hanya saja memang pasien cukup
keluarga. Juga selalu menggunakan masker tertutup terhadap orang lain.
walau tidak ruitin

Pelayanan Kesehatan Lingkungan Pekerjaan


Berobat dan kontrol rutin di puskesmas Saat ini pasien bekerja sebagai buruh lepas
Maradekayam yang berada di wilayah namun hanya bekerja 2-3 kali seminggu
kerja cakupan PKM Tn. H 52 tahun, batuk lama

Faktor Biologi Lingkungan Fisik


52 tahun, laki-laki, terdapat faktor risiko Perumahan layak huni, tidak padat
yakni riwayat kontak dengan penderita TB penduduk. Namun kurang ventilasi
(ibu pasien) yang baik.
DISKUSI
DISKUSI

Tuberkulosis adalah Gejala klinik tuberkulosis secara umumnya yaitu Diagnosis tuberkulosis dapat
penyakit yang batuk ≥ 3 minggu, batuk darah, sesak napas, nyeri ditegakkan berdasarkan gejala
disebabkan dada, gejala sistemik lain: malaise, keringat malam, klinik, pemeriksaan fisik,
oleh infeksi anoreksia, berat badan menurun. pemeriksaan bakteriologik,
Mycobacterium radiologik dan pemeriksaan
tuberculosis Kasus: batuk lama + 10 bulan disertai penunjang lainnya. (Mansjoer, et
penurunan berat badan secara drastis dan nafsu all. 2001) Kasus: Xray thorax
makan menurun (Mansjoer, et all. 2001) gambaran TB Paru dan BTA +
DISKUSI

Terdapat beberapa faktor yang Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2 bulan)
menyebabkan seseorang terkena dan fase lanjutan 4 bulan.
tuberkulosis, antara lain faktor 1. Tahap Intensif: mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi secara
sosiodemografis, riwayat kontak langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat. Bila diberikan
dengan pasien tuberkulosis dengan tepat maka pasien menular menjadi tidak menular dalam
sebelumnya, riwayat imunisasi waktu 2 minggu. Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA
Bacillus Calmette-Guérin (BCG). negatif dalam 2 bulan.
2. Tahap lanjutan: tahap yang sangat penting untuk membunuh kuman
Kasus: Riwayat kontak dengan persisten sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.
penderita sebelumnya ada yaitu ibu
pasien (Tubillah H, et Al. 2016) Kasus: Pasien sementara melakukan pengobatan selama 2 bulan.
KATEGORI TB PARU
Fase intensif Fase lanjutan
Kategori Kasus
tiap hari 3 x seminggu

Kasus baru BTA positif; BTA negatif/rontgen positif dengan


I 2HRZE 4H3R3
kelainan parenkim luas; Kasus TB ekstra paru berat

2HRZES
II Relaps BTA positif; gagal BTA positif; Pengobatan terputus 5H3R3E3
1HRZE

Kasus baru BTA negatif/rontgen positif sakit ringan;


III 2 HRZ 4H3R3
TB ekstra paru ringan

Bila pada ahir fase intensif, pengobatan pasien baru BTA


positif dengan kategori 1 atau pasien BTA positif
Sisipan 1 HRZE
pengobatan ulang dengan kategori 2, hasil pemeriksaan
dahak masih BTA positif.
KONSELING, INFORMASI, DAN EDUKASI
• Menggunakan alat pelindung diri yaitu memakai masker,
• Mengetahui cara dan etika batuk yang benar
• Memperhatikan lingkungan sekitar seperti mengatur ventilasi rumah dan pencahayaan serta rajin untuk
terpapar oleh matahari pagi.
• Menginformasikan kepada pasien agar disiplin minum obat (tepat waktu),
• Memberikan pasien semangat untuk rajin kontrol ke puskesmas khususnya dalam pengambilan OAT
• Menginformasikan kepada pasien tentang pola makan yang baik yaitu makan sering porsi kecil.
• Menginformasikan tentang gejala TB paru sehingga jika ada keluarga yang memiliki gejala yang sama
maka dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan karena adanya faktor risiko kontak erat
Make Your Title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt
ut labore et dolore magna aliqua.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt
ut labore et dolore magna aliqua.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt
ut labore et dolore magna aliqua.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt
ut labore et dolore magna aliqua.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
• Pasien laki-laki usia 52 tahun didiagnosis tuberkulosis berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang berupa
foto roentgen thorax dan pemeriksaan sputum.

• Pasien mendapatkan OAT regimen tuberkulosis yang akan


dikonsumsinya selama 6 bulan.

• Berdasarkan skor Family APGAR, pasien sedang mengalami


gangguan disfungsional sedang. Walaupun demikian, keluarga p
asien mendukung penuh pasien untuk kesembuhannya.Faktor e
konomi dan tempat tinggal pasien menjadi faktor risiko yang dapat m
enurunkan kualitas kesehatan pasien.
TERIMA KASIH
Presentation template by

http://www.pptmon.com/ Ctrl + Click to follow link

Anda mungkin juga menyukai