3
Sistem Hukum Anglo Saxon
= sistem hukum yang
didasarkan pada
yurisprudensi, yaitu
keputusan-keputusan
hakim terdahulu yang
kemudian menjadi dasar
putusan hakim-hakim
selanjutnya.
Struktur Governance
= suatu kerangka dalam organisasi
untuk menerapkan berbagai prinsip
governance sehingga prinsip tersebut
dapat dibagi, dijalankan, serta
dikendalikan (Arifin, 2005)
7
Corporate Governance model
Anglo Saxon sering disebut sebagai
sistem “outsider” karena kontrol
dijalankan oleh pemilik yang berada
di luar perusahaan.
9
Struktur Corporate Governance Single-Board System
(Anglo-Saxon Model)
General Meeting
of Shareholders
(RUPS)
Board of Directors
(Dewan Direksi)
Executive Managers
(Manajer Eksekutif)
11
Struktur Corporate Governance Dual-Board System
(Continental European Model)
General Meeting
of Shareholders
(RUPS)
Board of Commissioners
(Dewan Komisaris)
Board of Directors
(Dewan Direksi)
Management
13
Corporate Governance Model
di Indonesia
Pada umumnya praktek GCG di Indonesia
dilakukan dengan Two-Tier System
(Continental European), namun diatur lebih
khusus dalam Undang-Undang Perseroan
Terbatas, yaitu UU RI No. 40 Tahun 2007.
14
Kedudukan dewan komisaris tidak
langsung membawahi dewan direksi,
keduanya bertanggung jawab terhadap
RUPS dalam kedudukannya yang sejajar.
15
Struktur Corporate Governance di Indonesia
(Dual Board System – UU RI No. 40 Tahun 2007)
General Meeting
of Shareholders
(RUPS)
Management
17
Corporate Governance
Model Jerman
18
Ciri khas Corporate Governance
Model di Jerman
19
Corporate Governance
Model Jepang
1. Sistem berbasis relasi (relationship based
system)
saling menguntungkan antara pihak perusahaan
& perbankan implicit mutual insurance
2. Ada main bank system yang memonitor
perusahaan.
3. Tidak ada sistem pasar yang menjadi sistem
pengontrol perusahaan hostile takeover
sangat jarang terjadi
4. Peran dewan direksi sangat kuat (paternalistik)
5. Loyalitas tenaga kerja sepanjang hidup.
20
Model
Corporate Governance
manakah
yang terbaik?
21
Tidak ada Model Corporate Governance
yang terbaik.
bisnis dan kehidupan sosial selalu berbeda-
beda di setiap negara, yang berdasarkan pada:
23
Prinsip-prinsip GCG
menurut Cadbury Committee
1. Keterbukaan
2. Integritas
3. Akuntabilitas
24
Prinsip-prinsip GCG menurut OECD
25
Prinsip-prinsip GCG menurut FCGI
26
Prinsip-prinsip GCG menurut
International Corporate Governance Network
(ICGN, 2005)
1. Kejujuran (Honesty)
2. Kekuatan untuk bangkit (Resilience)
3. Ketanggapan (Responsiveness)
4. Keterbukaan (Transparency)
27
Prinsip-prinsip GCG menurut
Sarbanes Oxley Act (SOA, 2002)
1. Integritas (Integrity)
2. Keandalan (Reliability)
3. Akuntabilitas (Accountability)
28
Prinsip-prinsip GCG menurut
Komite Nasional Kebijakan Governance
(KNKG, 2006)
1. Transparansi
2. Akuntabilitas
3. Resposibilitas
4. Independensi
5. Kewajaran dan Kesetaraan
29
Prinsip-prinsip GCG menurut
Keputusan Menteri (KepMen) Badan Usaha Milik
Negara No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan
Praktek GCG pada BUMN
1. Transparansi
2. Kemandirian
3. Akuntabilitas
4. Pertanggungjawaban
5. Kewajaran
30
Prinsip-prinsip GCG
yang berlaku secara umum
31
1. Prinsip Transparansi (Transparency)
32
laporan keuangan dengan best practices dari
sistem akuntansi yang berbasiskan Prinsip-
prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (Generally
Accepted Accounting Principles / GAAP)
33
2. Prinsip Akuntabilitas (Accountability)
semua partisipan CG harus mampu mengemban
amanah atas fungsinya masing-masing dan
bertanggung jawab atas kegagalan yang terjadi
adanya sistem pengendalian dan pengawasan
antara unit-unit yang ada di perusahaan
pemberdayaan dewan komisaris untuk
melakukan monitoring, evaluasi, dan
pengendalian terhadap manajemen
solusi atas agency problem antara pemilik
saham dan manajemen
34
3. Prinsip Tanggung Jawab (Responsibility)
sistem yang jelas untuk mengatur mekanisme
pertanggungjawaban perusahaan kepada
pemegang saham dan seluruh stakeholders
merealisasikan tujuan GCG, yaitu mengakomodasi
kepentingan pihak-pihak yang berkaitan dengan
perusahaan seperti masyarakat, pemerintah,
asosiasi bisnis dan pihak-pihak lainnya
tanggungjawab perusahaan sebagai anggota
masyarakat untuk mematuhi peraturan dan hukum
yang berlaku serta pemenuhan terhadap
kebutuhan-kebutuhan sosial dan lingkungan sekitar
35
4. Prinsip Independensi (Independence)
36
5. Prinsip Kesetaraan dan Kewajaran (Fairness)
perlakuan dan jaminan atas hak-hak yang sama
kepada seluruh pemegang saham, baik
mayoritas maupun minoritas
sistem hukum dan peraturan serta
penegakannya yang jelas dan berlaku bagi
semua pihak
mengatasi masalah perbedaan kepentingan
(conflict of interest) antara pemilik modal dan
manajer
37
38